Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa Upaya Perbaikan
Gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku, sadar gizi dan peningkatan akses dan
mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

Salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
Kesehatan 2011-1014 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang menjadi setinggi-
tingginya 15 % dan menurunkan prevalensi balita pendek setinggi-tingginya 32 %. Upaya
Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan status gizi balita menunjukkan hasil yang
menggembirakan, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita gizi
kurang berhasil diturunkan dari 18,4 % tahun 2007 menjadi 17,9 % tahun 2010 dan prevalensi
balita pendek turun dari 36,8 % tahun 2007 menjadi 35,6 % tahun 2010. Hasil tersebut secara
nasional telah mendekati pencapaian target prevalensi gizi kurang yang ditetapkan dalam
Milenium Development Goals (MDGs) yaitu 15,5 % pada tahun 2015.

Dalam Rencana Aksi Pembinaan Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja, yaitu : (1)
balita gizi buruk mendapat perawatan; (2) balita ditimbang berat badannya; (3) bayi usia 0-6
bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif; (4) rumah tangga mengonsumsi garam
beriodium; (5) balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (6) ibu hamil mendapat 90 tablet
Fe; (7) kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi; dan (8) penyediaan cadangan (buffer
stock) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk daerah bencana.

Pedoman Pelaksanan Kegiatan Upaya Gizi Puskesmas Selomerto 1 diharapkan menjadi acuan
bagi Penanggungjawab Pelayanan Gizi Masyarakat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
di lingkup wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1.
B. Tujuan Pedoman
Sebagai pedoman dalam melaksanakan Kegiatan Upaya Gizi Masyarakat, sehingga kegiatan
dapat dilaksanakan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Pelayanan Gizi Masyarakat
Ruang Lingkup Pelayanan Gizi Masyarakat dilaksanakan di Desa/Kelurahan wilayah
kerja Puskesmas Selomerto 1. Selain kegiatan di desa juga melakukan kerjasama
dengan pihak sekolah yaitu penyuluhan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA dan Pondok
Pesantren di wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1.

D. Batasan Operasional
1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan :
adalah anak usia di bawah 5 tahun (0-59 bulan) berdasarkan indeks Berat Badan
menurut Panjang Badan (PB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
dengan nilai Z-score < -3 SD dan /atau terdapat tanda klinis gizi buruk yang dirawat
inap maupun rawat jalan di fasilitas kesehatan dan masyarakat.
2. Balita Yang Ditimbang Berat Badannya :
adalah anak usia di bawah 5 tahun (0-59 bulan) yang ditimbang di seluruh posyandu
yang melapor di wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 pada kurun waktu tertentu.
3. Bayi 0-6 bulan Mendapat ASI Eksklusif :
adalah seluruh bayi usia 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa
makanan atau cairan lain berdasarkan recall 24 jam yang tercatat pada register
pencatatan pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah Puskesmas
Selomerto 1.
4. Rumah Tangga Mengonsumsi Garam Beriodium :
adalah rumah tangga yang mengonsumsi garam yang bila diuji dengan iodina test
menghasilkan menghasilkan warna ungu pucat dan ungu pekat yang berarti garam
yang diuji mengandung cukup iodium (30-80 part per million).
5. Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A :
adalah jumlah balita 6-59 bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A dosis tinggi
yaitu 100.000 Satuan Internasional (SI) untuk bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 SI
untuk anak balita 12-59 bualn.
6. Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe
adalah ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama hamil.
7. Surveilans Gizi :
adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan diseminasi informasi hasil
pengolahan data secara terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan
kinerja pembinaan gizi masyarakat.

E. Landasan Hukum
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 14 yang mengatur tentang gizi
masyarakat
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/MENKES/SK/XII/2010
tentang Standar Antropomertri penilaian status gizi anak.
4. KEPMENKES RI NO. 920/MENKES/SK/VIII/2002 tentang klasifikasi status gizi
anak balita
5. PMK no 23 tentang upaya perbaikan gizi
6. PMK no 41 tentang pedoman gizi seimbang
7. PMK no 155 tentang penggunaan K
8. PMK no 33 tentang pemberian ASI ekslusif
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBERDAYA MANUSIA


Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dari kegiatan upaya gizi dimulai dari
Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab UKM, dan seluruh
karyawan.
Dalam menyelanggarakan UKP Gizi perlu melibatkan sektor antara lain : Masyarakat,
Kader, Siswa SD – SMA, Tenaga Pendidik dan pihak yang berkaitan.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pelaksana Gizi
Pelaksana Gizi Masyarakat bertanggungjawab dalam tugas pokok yaitu melaksanaan
kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 dan
melaksanakan fungsi membantu Kepala Puskesmas melaksanakan kegiatan-kegiatan
Puskesmas

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan UKP Gizi disepakati dan disusun bersama dengan sektor
terkait dalam pertemuan loka karya mini lintas program 1 bulan sekali dan lintas sektor 3
bulan sekali.

NO JENIS KEGIATAN LOKASI WAKTU PELAKSANA


1. Kelas Ibu Menyusui Gunung Tawang, April,Mei,Juni Penangjawab Upaya
Selomerto,Tumeng- 2015 Gizi dan Promkes
gungan
2. Pelacakan gizi buruk 14 Desa/kel. Maret – Nop ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
3. Pemberian Makanan 14 Desa/kel. Maret – Nop ‘15 Penangjwb & Pelak-
Tambahan (PMT) Pemulihan sana Upaya Gizi
bagi gizi buruk
4 Kunjungan Gizi Buruk 14 Desa/kel. April – Nop ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
5. Pemberian Makanan 14 Desa/kel. Maret – Nop ‘15 Penangjwb & Pelak-
Tambahan (PMT) Pemulihan sana Upaya Gizi
bagi Bumil KEK
6. Kunjungan Bumil KEK 14 Desa/kel. Feb – Nop ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
7. Pemantauan Garam beriodium 14 Desa/kel. Feb & Agst ‘15 Penangjwb & Pelak-
di Tingkat Rumah Tangga sana Upaya Gizi
8. Pemantauan Pelaksanaan 14 Desa/kel. Agustus 2015 Pelaksana Upaya Gizi
Pemantauan Status Gizi (PSG)
di Posyandu
9. Pemantauan Konsumsi Gizi 5 Desa/kel. Oktober 2015 Penangjwb & Pelak-
(PKG) sana Upaya Gizi
10. Pemantauan Tinggi Badan – 23 SD/MI Agst – Sep ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
Anak Baru msk Sklh SD/MI
11. Penyampaian Hasil Analisis 23 SD/MI Oktober‘15 Penangjwb Upaya Gizi
Pendataan Kadarzi Status Gizi
anak baru masuk sekolah
12. Sosialisasi dan Pendataan Krasak, Selomerto, Agst – Sep ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
Kadarzi Sindu Agung
13. Penyampaian Hasil Analisis Krasak, Selomerto, Oktober 2015 Penangjwb Upaya Gizi
Pendataan Kadarzi Sindu Agung
14. Penyuluhan Anemia Gizi Besi 14 Desa/kel dan Maret– Nop ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
bagi Remaja Putri 7 Ponpes
15. Penyuluhan Gizi Anak SD/MI 23 SD/MI Maret – Mei ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
16. Penyuluhan Gizi Balita di 14 Desa/kel. Jan – Nop 2015 Penangjwb Upaya Gizi
Posyandu
17. Penyuluhan di Klas Bumil 14 Desa/kel. April – Nop Penangjwb Upaya Gizi
2015
18. Penyuluhan Gizi Remaja bagi Puskesmas September Penangjwb Upaya Gizi
Guru UKS Selomerto 1 2015
19. Sosialisasi ASI Eksklusif 14 Desa/kel. Mart – Nop‘15 Penangjawab Upaya
Gizi dan Promkes
20. Sosialisasi Kesehatan wanita Puskesmas Maret 2015 Tim
bekerja Selomerto 1
21. Pelatihan Kader Posyandu Puskesmas Maret 2015 Tim
Selomerto 1
22. Pembinaan Kader Posyandu 14 Desa/kel. Mart – Nop‘15 Penangjawab Upaya
Gizi dan Promkes
23. Pertemuan dengan TOMA, Puskesmas Nopember 2015 Penanggungjawab
LSM & sasaran upaya Selomerto 1 Upaya
24. Pendataan Sasaran Vitamin A 14 Desa/kel. Jan– Juli‘15 Pelaksana Upaya Gzi
25. Pemberian Vitamin A 14 Desa/kel. Feb– Agt‘15 Pelaksana Upaya Gzi
26. Pemberian Tablet Fe 14 Desa/kel. Jan– Des‘15 Pelaksana Upaya Gzi
27. Sosialisasi GAKI 8 Desa/Kel. Feb & Agst ‘15 Penangjwb Upaya Gizi
28. Pemeriksaan kelenjar thyroid 14 Desa/kel. Jan – Des ‘15 Pelaksana Upaya Gizi
pada ibu hamil kunjungan
pertama (K1)
29. Pemeriksaan bayi baru lahir 14 Desa/kel. Jan – Des ‘15 Pelaksana Upaya Gizi
dengan Neonatal Hipothyroid
Index (NHI)
30. Pertemuan Forum Desa/Kel Kecamatan September 2015 Anggota Forum
Siaga Aktif Tk.Kec Selomerto
31. Pemberdayaan Masyarakat 14 Desa/kel. Maret 2015 Anggota FKD

32. SMD 14 Desa/k el. Mei 2015 Anggota FKD

33. MMD 14 Desa/kel. Mei 2015 Anggota FKD

34. Pembinaan Pelaksana Upaya Puskesmas Jan – Des ‘15 Penanggungjawab


Selomerto 1 Upaya
35. Evaluasi Capaian Kegiatan Puskesmas Maret, Juni, Penanggungjawab
Upaya Gizi Selomerto 1 Sept, Des 2015 Upaya
B. STANDAR FASILITAS
Denah Ruang

Standar Fasilitas

NO. JENIS SARANA/PERALATAN JUMLAH

1. Timbangan Injak 1 set

2. Microtoice 1 set

3. Food Model 1 set

4. Pita LILA 24 buah

5. Lembar Balik Penyuluhan 3 set

6. Pengukur Panjang Badan 1 set

7. Iodina Test 120 buah

8. Celana Timbang 2 buah

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Kegiatan di dalam Gedung


1. Pelatihan Kader Posyandu.
2. Pertemuan dengan Toma, LSM dan Sasaran Program.
3. Pembinaan Pelaksana Upaya.
4. Evaluasi Capaian Kegiatan Upaya.
5. Pengolahan Data, Pencatatan dan Pelaporan

B. Kegiatan di Luar Gedung


1. Pelacakan Gizi Buruk.
2. PMT Pemulihan Gizi Buruk dan Bumil KEK.
3. Kunjungan Gizi Buruk.
4. Kunjungan Ibu Hamil KEK.
5. Pemantauan Garam Beriodium di Tingkat Rumah Tangga.
6. Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita di Posyandu.
7. Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG).
8. Sosialisasi ASI Eksklusif.
9. Klas Ibu Menyusui.
10. Sosialisasi GAKI.
11. Sosialisasi Manfaat Vitamin A.
12. Sosialisasi Kadarzi.
13. Pendataan Kadarzi.
14. Penyampaian Hasil Analisis Pendataan Kadarzi.
15. Pembinaan Kader Posyandu.
16. Penyuluhan Anemia Gizi Besi bagi Remaja di SLTP/MTs, SLTA, PONPES.
17. Penyuluhan Anemia Gizi Besi, Gizi Bumil dan ASI Eksklusif di Klas Bumil.
18. Penyuluhan Gizi Balita di Posyandu.
19. Penyuluhan Gizi anak Sekolah Dasar/MI.
20. Pengukuran Tinggi Badan Anak Baru masuk Sekolah (TB-ABS).
21. Pemberian kapsul Vitamin A untuk balita sehat dan sakit serta Ibu Nifas.
22. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil dan Nifas.
23. Pertemuan Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan.
24. Pemberdayaan Masyarakat.
25. Survey Mawas Diri (SMD) dan MMD.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKM Gizi direncanakan dalam
pertemuan loka karya mini program dan loka karya mini sektor sesuai dengan tahapan kegiatan
yang dilaksanakan.

Sisa Akhir Diterima Dikeluarkan Sisa Akhir


NO NAMA BAHAN
Bln Lalu Bln Ini Bln Ini Bulan Ini
1 Tablet Tambah Darah (Tab) 35.400 0 4.200 31.200
2 Tablet Tambah Darah 0 0 0 0
Kombinasi (Tab)
3 Vit A 100.000 IU (Kapsul) 300 0 0 300
4 Vit A 200.000 IU (Kapsul) 800 0 0 800
5 Iodina Test (Botol) 106 0 0 106

Data akhir Desember 2014


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKM Gizi perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi dan manajemen resiko terhadap segala
kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan sehingga hal – hal yang tidak
diinginkan bisa diminimalisir.
Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus di lakukan tiap-tiap kegiatan yang akan di
laksanakan :
A. Posyandu
Resiko yang mungkin terjadi pada sasaran pada saat penimbangan bayi balita yaitu
jatuhnya atau tergunturnya bayi balita dari tempat penimbangan maka harus diantisipasi
supaya tempat untuk menimbang lebih kuat dan representatif.
B. Pemberian PMT untuk balita gibur/gikur
Resiko yang mungkin terjadi PMT yang seharusnya di berikan untuk balita gibur/gikur
tapi dikonsumsi oleh balita lain dalam satu keluarga.
C. Kunjungan rumah balita gibur/gikur
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya psikis keluarga balita gibur/gikur
karena malu di kunjungi oleh petugas .Antisipasi yang dapat di lakukan adalah
pendekatan psikis secara perlahan dengan menjelaskan pada kelurga , bahwa kunjungan
ini sangat bermanfaat untuk keluarga terutama untuk balita gizi buruk.
D. Pemberian PMT untuk ibu hamil KEK
Resiko yang mungkin terjadi PMT yang seharusnya di minum oleh ibu hamil tapi tidak
di minumnya karena kurang suka/malas susunya .
E. Kunjungan ibu hamil KEK
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya psikis ibu hamil karena malu di
kunjungi oleh petugas . Antisipasi yang dapat di lakukan adalah pendekatan psikis secara
perlahan dengan menjelaskan pada ibu hamil , bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat
untuk ibu hamil .
F. Penilaian status gizi balita
Resiko yang mungkin terjadi adalah data yang di peroleh dari penimbangan posyandu
kurang akurat karena pada saat menimbang berat badan balita menggunakan baju tebal,
sandal dll yang akan mempengaruhi berat timbangan balita tersebut .Begitu juga pada
saat pengukuran tinggi badan balita posisi balita pada saat berdiri tidak tegap , kaki tidak
lurus , dll , yang akan mempengaruhi hasil pengukuran tinggi badan balita .
G. Penilaian konsumsi gizi keluarga
Resiko yang mungkin terjadi adalah pada saat ditanya konsumsi keluarga oleh
petugas ,keluarga tidak berkata apa adanya apa yang keluarga makan dalam satu
hari .Antisipasi yang di lakukan mendata konsumsi perorang dalam satu keluarga secara
rinci .
H. Pengecekan garam beryodium di tingkat rumah tangga
Resiko yang mungkin terjadi adalah pada saat di lakukan pengecekan garam di tingkat
rumah tangga pada saat posyandu ,tidak semua ibu rumah tangga membawa garam
dapur dari rumahnya sendiri .Antisipasinya adalah memberitahukan kepada ibu rumah
tangga yang akan di lakukan pengecekan garam beryodium supaya membawa garam
dapur dari rumah.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Perencanaan yang cermat dan pelaksanaan kegiatan UKM Gizi yang baik dapat menghidarkan
para pihak – pihak terkait dari hal – hal yang mengarah pada kecelakaan kerja sehingga tujuan
utama kegiatan dapat tercapai dengan efisien dan efektif guna menciptakan masyarakat yang
sehat dan sadar akan gizi.
Upaya pencegahan res iko terhadap karyawan Puskesmas harus di lakukan oleh tiap-tiap
kegiatan yang akan di lakukan :
A. Posyandu
Resiko yang mungkin terjadi pada karyawan Puskesmas adalah kemungkinan jatuhnya
karyawan Puskesmas dalam perjalanan menuju posyandu ,maka harus diantisipasi
brhati-hati dalam berkendara.
B. Pemberian PMT untuk balita gikur/gibur
Resiko yang mungkin terjadi pada karyawan Puskesmas adalah kemungkinan jatuhnya
karyawan Puskesmas dalam perjalanan menuju rumah balita yang mau dikasih
PMT ,maka harus diantisipasi brhati-hati dalam berkendara.
C. Kunjungan balita gibur/gikur
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya karyawan Puskesmas akibat tidak
berkenannya keluarga yang di kunjungi .Antisipasi yang dapqt di lakukan adalah
pendekatan psikis secara perlahan dengan menjelaskan kepada keluarga bahwa
kunjungan ini bermanfaat untuk balita dan keluarga .
D. Pemberian PMT untuk ibu hamil
Resiko yang mungkin terjadi pada karyawan Puskesmas adalah kemungkinan jatuhnya
karyawan Puskesmas dalam perjalanan menuju rumah ibu hamil yang mau dikasih PMT
ibu hamil, maka harus diantisipasi brhati-hati dalam berkendara.
E. Kunjungan ibu hamil KEK
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya karyawan Puskesmas akibat tidak
berkenannya ibu hamil KEK yang di kunjungi .Antisipasi yang dapqt di lakukan adalah
pendekatan psikis secara perlahan dengan menjelaskan kepada ibu hamil KEK bahwa
kunjungan ini bermanfaat.
F. Penilaian status gizi
Resiko yang mungkin terjadi adalah terjadinya kesalahpahaman antara petugas dengan
kader Posyandu ,karena ketidakpasan data penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan.Antisipasi yang dapat di lakukan adalah sebelum di lakukan penimbangan
berat badan memperhatikan balta yang akan di timbang supaya tidak menggunakan
pakaian yang tebal pada saat ditimbang dll, dan pada saat pengukuran tinggi badan
kader/petugas posyandu lebih teliti dalam melakukan pengukuran .
G. Penilaian konsumsi gizi keluarga
Resiko yang terjadi adalah pada saat ditanya konsumsi keluarga oleh petugas ,keluarga
tidak berkata apa adanya apa yang keluarga makan dalam satu hari .Antisipasi yang di
lakukan mendata konsumsi perorang dalam satu keluarga secara rinci.
H. Pengecekan garam beryodium
Resiko yang mungkin terjadi adalah pada saat di lakukan pengecekan garam di tingkat
rumah tangga pada saat posyandu ,tidak semua ibu rumah tangga membawa garam
dapur dari rumahnya sendiri .Antisipasinya adalah memberitahukan kepada ibu rumah
tangga yang akan di lakukan pengecekan garam beryodium supaya membawa garam
dapur dari rumah.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian Mutu dalam Kegiatan Gizi Masyarakat dilakukan dengan menentukan Indikator
setiap kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan dari Renstra, SPM dan dari Capaian kegiatan
sebelumnya. Dari hasil kegiatan yang dilakukan maka dianalisis sesuai target yang telah
ditetapkan. Apabila target belum tercapai maka dievaluasi dan dibuat Rencana Perbaikan.
Rencana Perbaikan yang sudah dilakukan akan dievaluasi kembali, bila masih belum mencapai
target akan dilakukan kembali Rencana Perbaikan dengan inovasi kegiatan yang lain.
Pelaksanaan UKM Gizi dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan beberapa indikator,
antara lain :
 Ketepatan pelaksanaan kegiatan
 Keseuaian petugas pelaksana kegiatan
 Ketepatan metode yang digunakan
 Tercapai tidaknya indikator gizi
 Permasalahan di bahas pada tiap peremuan lokakarya mini tiap bulan
BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedoman Pelaksanaan Gizi Masyarakat bertujuan untuk memberikan acuan yang
jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan Program Gizi yang tepat
sesuai kebutuhan dan harapan sasaran. Selain itu pedoman ini juga akan bermanfaat
bagi Pengelola Gizi Masyarakat dalam mengimplementasikan dan mengevaluasi
kegiatan yang sudah direncanakan, sehingga meningkatkan derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya
B. Saran
Untuk mencapai tujuan pedoman UKM Gizi harus melakukan kegiatan sesuai
pedoman yang ada. Selain dengan menggunakan pedoman pelayanan Gizi , petugas
kesehatan juga harus memberdayakan masyarakat agar masyarakat lebih sadar akan
pentingnys kesehatan .

Selomerto, 1Mei 2015


Mengetahui
Kepala Puskesmas Selomerto 1 Seksi GIZI

Dr.Isni Nur Harjanto Tuti Purwaningsih


NIP.19710607 200212 1003 NIP.19790221 20401 2005

Anda mungkin juga menyukai