Anda di halaman 1dari 6

Bab 1 Pendahuluan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai

jalan nasional yang penggunaannya diwajibkan membayar tol (UU Jalan No. 38 Tahun

2004). Tujuan pembangunan jalan tol tersebut adalah untuk memperlancar lalu lintas di

daerah yang berkembang, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna

menunjang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pemerataan hasil pembangunan.

Jalan Tol Cikopo – Palimanan, atau disingkat dengan Tol Cipali adalah sebuah jalan tol

yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo,

Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Jalan tol ini merupakan kelanjutan

dari Jalan Tol Jakarta – Cikampek yang menghubungkan dengan Jalan Tol Palimanan –

Kanci. Jalan tol ini memperpendek jarak tempuh sejauh 40 km dan diprediksi akan

memotong waktu tempuh 1,5 sampai 2 jam dibandingkan melewati Jalur Pantura Jabar.

Jalan tol Cipali sendiri adalah bagian dari Jalan Tol Jakarta – Palimanan. Kilometer 0

berada di Cawang, Jakarta dan berakhir di Kilometer 189 di Palimanan. (Lintasmarga,

2019).

Sejak beroperasi pada 13 Juni 2015, Jalan Tol Cipali kerap terjadi kerusakan.

Kerusakan ini disebabkan karena banyaknya jumlah kendaraan yang melintas pada ruas

Tol Cipali. Jumlah pengguna Tol Trans – Jawa untuk ruas Cikopo – Palimanan (Cipali)

pada Januari 2019 naik signifikan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun

sebelumnya, hal ini diungkapkan Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya

I-1
Bab 1 Pendahuluan

(LMS), Firdaus Aziz, bahwa pertumbuhan lalu lintas harian dan transaksi di Tol Cipali

kenaikannya paling tinggi terjadi untuk golongan IV (truk dengan 4 gandar), yakni

96,05 % atau 6.006 pada Januari 2019 dari 3.006 kendaraan pada Januari Tahun lalu,

untuk golongan V (truk 5 gandar) juga naik sebanyak 46,07 % dari 4.765 menjadi 6.960

kendaraan. Peningkatan tersebut karena pelaku usaha mengetahui manfaat jalan tol

tersebut yang mampu memangkas jarak hingga 40 km jika dibandingkan dengan jalan

arteri. Selain itu ada beberapa lokasi tanah yang sifatnya soft soil sehingga harus

diperbaiki sampai bagian dasarnya agar tidak terjadi rusak secara berulang.

Metoda recycling perkerasan jalan raya merupakan konsep rehabilitasi struktur jalan

dengan mengoptimalkan penggunaan kembali material lama menjadi material

perkerasan baru yang jauh lebih kuat, ekonomis dan ramah lingkungan, sehingga cocok

diaplikasikan untuk rekonstruksi jalan di tanah air. Jenis teknik recycling antara lain

Cement Treated Base (CTB), Cement Treated Soil Base (CTSB), Cement Treated

Recycling Base (CTB), Cold Mixed Recycling Foam Bitumen (CMRFB) dan lainnya.

(Techno Konstruksi, 2009). Teknik Perbaikan yang saat ini digunakan untuk ruas Tol

Cipali adalah CTRB.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin menganalisa bagaimana perbaikan perkerasan

jalan menggunakan metode Cold Mixed Recycling Foam Bitumen (CMRFB) dan berapa

biaya yang diperlukan untuk perbaikan tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

Kerusakan jalan yang terjadi membuat kenyamanan berkendara terganggu, kerusakan

ini disebabkan peningkatan jumlah kendaraan golongan IV (truk 4 gandar) sebesar

96,05 % dan golongan V (truk 5 gandar) sebesar 46,07 % dan adanya beberapa lokasi
I-2
Bab 1 Pendahuluan

yang memiliki sifat tanah soft soil sehingga perlu adanya perbaikan lapisan perkerasan

jalan. Dalam permasalahan ini penulis ingin menganalisa perbaikan perkerasan jalan

pada Jalan Tol Cipali menggunakan metode Cold Mixed Recycling Foam Bitumen

(CMRFB) untuk diketahui berapa tebal perkerasannya dan berapa besarnya biaya untuk

penanganan tersebut.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dilakukan untuk penelitian, sebagai berikut :

1. Berapa jumlah kendaraan yang melintas di Tol Cipali?

2. Berapa besar presentasi kerusakan yang terjadi?

3. Berapa tebal perkerasan rencana apabila perbaikan menggunakan metode Cold

Mixed Recycling Foam Bitumen (CMRFB)?

4. Bagaimana perbaikan dengan metode CMRFB dari segi biaya dan tebal perkerasan

rencana?

5. Berapa perbandingan besarnya biaya metode CMRFB yang diperlukan untuk

rehabilitasi ruas Jalan Tol Cipali dengan metode CTRB?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui jumlah kendaraan yang melintas pada ruas Tol Cipali.

2. Mengetahui berapa besar presentase kerusakan yang terjadi.

3. Menentukan berapa tebal perbaikan perkerasan Jalan Tol Cipali STA Km 110+350

– Km 164+270 menggunakan metode CMRFB.

4. Mengetahui perbaikan dengan metode CMRFB dari segi biaya dan tebal perkerasan.

I-3
Bab 1 Pendahuluan

5. Mengetahui perbandingan biaya perbaikan metode CMRFB dengan metode CTRB.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sarana informasi mengenai jenis jenis kerusakan jalan dan teknik perbaikan

jalan, sehingga dapat menjadi literatur untuk penelitian selanjutnya.

2. Memberi informasi kepada dinas terkait, pengelola jalan raya ataupun kontraktor

mengenai perbandingan perbaikan jalan dengan metode CTRB dan metode CMRFB

dari segi biaya dan tebal perkerasan, sehingga dapat menjadi acuan untuk perbaikan

selanjutnya.

1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Untuk menghindari penelitian yang terlalu luas serta mempermudah penyelesaian

masalah sesuai tujuan yang hendak dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah

sebagai berikut :

1. Perkerasan ini dilakukan pada perkerasan lentur ruas jalan utama, Jalan Tol Cipali

STA Km 110+350 – Km 164+270.

2. Tidak menganalisis tentang drainase Jalan Tol Cipali.

3. Tidak menganalisis tentang nilai CBR tanah Jalan Tol Cipali.

4. Metode yang digunakan untuk desain tebal perbaikan jalan CMRFB adalah Manual

Desain Perkerasan Jalan ( MDPJ ) 2017.

5. Tebal perbaikan CTRB dan Total biaya perbaikan CTRB merujuk kepada Skripsi

Elisa Putri, 2018.

I-4
Bab 1 Pendahuluan

6. Perhitungan RAB hanya secara garis umum, tidak menghitung Analisa Harga

Satuan Pekerja (AHSP).

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, pembatasan dan sistematika penulisan. Bab ini memberikan penjelasan

secara garis besar mengenai penyusunan tugas akhir yang di dalamnya memuat uraian

singkat tentang latar belakang pemilihan masalah yang mendasari penulisan tugas akhir,

perumusan masalah yang menjelaskan permasalahan yang akan dicari pemecahannya,

tujuan penelitian yang ingin dicapai, batasan penelitian yang membatasi ruang lingkup

penelitian agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan di akhir bagian akan

diberikan ulasan singkat mengenai sistematika penulisan yang menunjukan kerangka

berpikir penulis.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka meliputi teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan sebagai

landasan dalam penulisan penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang akan

dilakukan dan teori tersebut disesuaikan dengan pemecahan masalah untuk mencapai

tujuan yang didapat dari studi literature dan internet sebagai landasan teori yang

berkaitan dengan judul.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memberikan penjelasan secara singkat metode penelitian yang digunakan oleh

penulis dalam melakukan kegiatan penelitian mulai dari hal-hal yang berhubungan
I-5
Bab 1 Pendahuluan

dengan desain penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data dan

pengolahan data serta kerangka kerja penelitian.

BAB IV : HASIL DAN ANALISIS

Pada bagian ini berisi tentang pemaparan data yan telah dikumpulkan serta beberapa

analisis yang dilakukan untuk mengolah data tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan

dalam pemecahan masalah.

BAB V : PENUTUP

Bagian ini berisi kesimpulan dari seluruh kajian yang telah dilakukan oleh penulis

terkait dengan permasalahan yang ada dan tercapainya tujuan dari penelitian serta saran

untuk penelitian selanjutnya guna memperdalam dan memperluas Tugas Akhir/Skripsi

ini.

I-6

Anda mungkin juga menyukai