perpajakan dan offshore yang berarti lokasi di luar batas nasional suatu wilayah,
terlepas dari apakah lokasi itu berbasis darat atau air. Istilah "lepas pantai" (offshore)
dapat digunakan untuk menggambarkan bank asing, perusahaan, investasi dan
deposito yang berada di luar batas nasional suatu wilayah. Maka Tax Offshore adalah
aspek perpajakan pada suatu harta yang mempunyai tujuan tertentu yang dilokasikan
diluar batas wilayah nasional atau luar negeri. Pada dasarnya, offshore tax
menciptakan celah hukum untuk menghindarai pajak atas harta/investasi. Strategi
investasi khusus digunakan untuk meminimalkan atau menghindari kewajiban pajak
yang sudah ditetapkan pada peraturan negara tertentu dengan cara menyimpan/
menginvestasikan hartanya di tempat yang bebas pajak ataupun peraturan pajak
dengan tarif yang lebih rendah.
Offshore dapat merujuk ke berbagai entitas atau akun berbasis asing. Untuk
memenuhi syarat sebagai entitas offshore, akun atau entitas harus berbasis di negara
lain selain negara asal pelanggan atau negara asal investor. Banyak negara, wilayah,
dan yurisdiksi memiliki Offshore Financial Centers (OFC). Pusat-pusat terkenal
yang termasuk yaitu Swiss, Bermuda dan Kepulauan Cayman, dan pusat-pusat yang
kurang terkenal seperti Mauritius, Dublin dan Belize. Tingkat standar peraturan dan
transparansi sangat berbeda di antara OFC. Pendukung OFCs berpendapat bahwa
mereka meningkatkan aliran modal dan memfasilitasi transaksi bisnis internasional
karena memiliki berbagai produk keuangan yang inovatif.
Dalam hal kegiatan bisnis, Perusahaan offshore ini lazim dipakai untuk
menghindari pajak di dalam negeri. Pendirian perusahaan offshore bukan berarti
illegal dan melanggar hukum, akan tetapi perusahaan offshore ini sering disalah
manfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi mereka. Seperti
untuk transaksi rahasia illegal, penyembunyian aset untuk penghindaran pajak, dan
untuk mencuci atau membersihkan asal usul perolehan harta kekayaan seseorang
dari suatu tindak pidana sehingga harta kekayaan berubah status, menjadi alat
pembayaran yang sah (praktik money laundring).
Pada bisnis ini dikenal konsep TRUST yaitu suatu konsep pemisahan
kepemilikan antara pemilik aset secara hukum (legal owner) dan pemilik manfaat
atas aset tersebut (beneficiary owner). Trust timbul apabila terdapat suatu pihak yang
pada awalnya menguasai dan memiliki aset (settlor), kemudian menyerahkan hak
milik atas aset tersebut kepada pihak lain (trustee) untuk kepentingan dan manfaat
pihak ketiga (beneficiary).
Aset yang dikuasai oleh trustee akibat penyerahan tersebut tidak dimanfaatkan
untuk kepentingan dirinya, walaupun sebagai legal owner atas aset tersebut, trustee
semata-mata hanya berkedudukan sebagai pengurus, pengelola, dan pemegang aset.
Sedangkan, manfaat atau kegunaannya harus diberikan kepada beneficiary.
Pada kasus Panama Papers, bocornya dokumen membuat publik bisa melihat
bagaimana dunia offshore bekerja, mulai dari uang gelap yang mengalir secara
rahasia, hal ini mendorong lahirnya modus kriminalitas dan merampok uang-uang
negara dari pajak yang tidak dibayarkan.
Memang tidak semua jasa yang ditawarkan perusahaan offshore itu melanggar
hukum, ini jika digunakan oleh warga negara yang taat hukum. Namun
kenyataannya, dokumen panama ini menunjukkan sisi buruk dari perusahaan
offshore, hal ini bisa dilihat dari bank, kantor pengacara dan pelaku dunia usaha
kerap tidak mengikuti prosedur hukum yang berlaku untuk memastikan klien mereka
tidak terlibat korupsi, pelarian pajak atau kegiatan kriminal lainnya. Pendirian
perusahaan offshore sering disalahmanfaatkan.
1. Dengan menyimpan uang di luar negeri, maka pemilik tersebut tidak perlu
membayar pajak kepada negaranya. Mereka akan memilih menyimpan
asetnya di luar negeri yang menawarkan tarif pajak yang sangat rendah
atau bahkan mungkin bebas pajak (nol persen).
2. Dengan menyimpan uang di luar negeri, maka para wajib pajak akan
merasa memperoleh rasa aman dengan terlindunginya dana mereka.
Karena umumnya dana yang tersimpan itu berbentuk portofolio keluarga
atau sekadar perusahaan bayangan saja. Selain itu, perusahaan jasa
keuangan luar negeri juga memberikan kompensasi yang lumayan besar,
hal ini membuat para wajib pajak tertarik menyimpan uangnya di luar
negeri dalam jumlah yang sangat besar.
Karena hal-hal ini lah Indonesia menjadi dirugikan. Kerugian tersebut dapat
mencapai hingga miliaran dollar Amerika Serikat. Dan secara hukum jelas tindakan
penghindaran pajak ini melanggar hukum, karena seharusnya
perseorangan/perusahaan yang menyimpan dananya di luar negeri semestinya wajib
melaporkan transaksi dananya ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK).
Source
https://www.investopedia.com/terms/o/offshore.asp
https://www.communitytax.com/resource-center/tax-scams/offshore-tax-
avoidance/
https://news.ddtc.co.id/keuangan-internasional-memahami-konsep--
perkembangan-offshore-trust-9091