Oleh:
Jans Goldman Wattimena
C014172054
Pembimbing
dr. Sultan Hasanuddin
Supervisor
Dr. dr. Noro Waspodo, Sp.M
dan referat dengan judul ODS Katarak Subkapsular Posterior, yang disusun oleh:
NIM : C014172094
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 36
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
BAB 1
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. S
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sudiang
1.2 ANAMNESIS
Anamnesis Terpimpin :
penglihatan kedua mata kabur yang dirasakan sejak 4 bulan yang lalu
kanan. Riwayat mata merah tidak ada, nyeri pada mata tidak ada, gatal tidak
ada, air mata berlebih tidak ada, kotoran mata berlebih tidak ada.
1
2
Saat ini pasien didiagnosis dari bagian penyakit dalam dengan anemia
aplastik dan sedang mendapat terapi prednison sejak 2 tahun yang lalu.
tidak ada. Riwayat diabetes melitus dan hipertensi tidak ada. Riwayat
Pernapasan : 18 kali/menit
Suhu : 36,7o C
A. Pemeriksaan Visus:
VOD: 20/150
VOS: 20/40
B. Inspeksi
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi (-) Hiperlakrimasi (-)
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Bola Mata Normal Normal
4
Mekanisme
muskuler
C. Palpasi
Pemeriksaan OD OS
Tekanan Okular Tn Tn
Nyeri tekan (-) (-)
Massa Tumor (-) (-)
Glandula pre-aurikular Pembesaran (-) Pembesaran (-)
D. Tonometri
TOS : 12 mmHg
E. Color Sense
F. Penyinaran Oblik
Pemeriksaan OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kornea Jernih Jernih
BMD Kesan Normal Kesan Normal
Iris Coklat, kripte ada Coklat, kripte ada
Pupil Bulat, sentral, refleks Bulat, sentral, refleks
cahaya (+), RAPD (-) cahaya (+), RAPD (-)
Lensa Keruh, tipe katarak Keruh, tipe katarak
subkapsular posterior subkapsular posterior
G. Oftalmoskopi
H. Slit Lamp
OD OS
6
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Blefaritis (-) Blefaritis (-)
Konjungtiva/sklera Hiperemis (-), sekret (-) Hiperemis (-), sekret (-)
Kornea Sikatriks (-) Sikatriks (-)
BMD Van Herick III Van Herick III
Iris Coklat, kripte ada Coklat, kripte ada
Bulat, sentral, refleks Bulat, sentral, refleks
Pupil
cahaya (+) cahaya (+)
Keruh, tipe subkapsular Keruh, tipe subkapsular
Lensa
posterior posterior
I. Funduskopi
Pemeriksaan OD OS
Refleks Fundus (+) (+)
Papil N II Batas tegas Batas tegas
CDR 0,3 A/V 2/3 0,3 A/V 2/3
Makula
(+) (+)
Refleks Fovea
Retina Perifer Kesan normal Kesan normal
7
J. Pemeriksaan Laboratorium
1.6 RESUME
dengan keluhan visus menurun pada kedua mata sejak 4 bulan yang lalu,
mata merah, nyeri pada mata, gatal, air mata berlebih, dan kotoran mata
mendapat terapi prednison sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat penyakit dan
diabetes melitus dan hipertensi tidak ada. Riwayat trauma pada mata tidak
dan penyinaran oblik tampak lensa keruh pada kedua mata, segmen anterior
lensa keruh tipe subkapsular posterior. Hasil funduskopi ODS kesan normal.
8
1.7 DIAGNOSIS
Leukoma kornea
1.9 PENATALAKSANAAN
1.10 PROGNOSIS
penglihatan jarak jauh. Selain itu pasien mengeluhkan sering merasa silau
pada kedua matanya. Kondisi ini dikarenakan saat melihat jauh, pupil akan
pada usia dewasa muda. Hal ini sesuai pada kasus ini, pasien berusia 42
tahun.
Pasien telah didiagnosis dengan anemia aplastik dan saat ini sedang
posterior.
mata, iluminasi oblik dan slit lamp didapatkan kekeruhan pada subkapsular
posterior lensa mata kanan dan kiri, selain itu segmen anterior lainnya dalam
batas normal. Terdapat peurunan visus, VOD: 20/150, VOS: 20/40. Refleks
pasien ini, maka pasien dapat didiagnosis Oculus Dextra et Sinistra Katarak
Subkapsular Posterior.
yang dimasukkan ke dalam mata pasien untuk mengganti lensa yang rusak
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
dan Latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut
bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
vitreous.2
10
11
dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. Kapsul ini
lensa. Kapsul lensa adalah suatu membran semipermeabel, dimana air dan
elastik.2 Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu
embrional, fetal, dan dewasa. Di bagian luar nucleus ini terdapat serat lensa
yang lebih muda dan disebut korteks lensa. Korteks yang terletak di sebelah
konsistensi yang lebih keras dari korteks lensa yang lebih muda.1
12
subkapsular (vertikal)2
Namun hanya sisi anterior lensa saja yang terkena humor akuous. Oleh
karena itu, sel-sel yang berada di tengah lensa membangun jalur komunikasi
Lensa normal mengandung 65% air, dan jumlah ini tidak banyak
lensa lebih tinggi yaitu sekitar 150 µM dan kalium sekitar 5 µM.3
di dalam lensa.3
protease destruktif.3
14
kebutuhan nutrisi lensa. Asam amino aktif masuk ke dalam lensa melalui
pompa natrium yang berada di sel epitel. Glukosa memasuki lensa secara
b. Akomodasi Lensa
meningkat, dan terjadi akomodasi. Saat otot silier relaksasi, serat zonular
2.3 Etiologi
faktor lain yang mungkin terlibat, antara lain: trauma, toksin, penyakit
sebagai berikut :
a. Herediter
Ini memainkan peranan dalam insiden onset usia dan maturasi dari
16
b. Radiasi ultraviolet
menyebabkan onset dini dan maturasi dari katarak senilis dalam banyak
studi epidemiologi. 4
c. Faktor diet
C) dan elemen esensial juga berperan pada onset dini dan maturasi
katarak senilis. 4
d. Dehidrasi
Adanya keterkaitan dengan episode awal dari krisis dehidrasi yang berat
(karena diare, kolera, dan sebagainya) dan onset usia dan maturasi
e. Merokok
denaturasi protein. 4
17
2.4 Patogenesis
2.5 Klasifikasi
tindakan pembedahan.5
subkapsular posterior. Pada banyak pasien, lebih dari satu tipe bisa
didapatkan.5
a. Katarak Nuklear
A B
Gambar 2.5 Katarak Nuklear; Brunescent (A) dan Nigra (B) 4,5
b. Katarak Kortikal
kadar protein total dan asam amino, dan kalium yang terkait dengan
d. Densitas Putih
kombinasi katarak kortikal dan nuclear. Katarak jenis ini biasa mengenai
sebagai berikut:
1. Katarak Insipien
perbedaan pada katarak kortikal senilis dapat dikenali pada stadium ini.
2. Katarak Imatur
3. Katarak matur
lensa telah terlibat sehingga warna lensa menjadi seperti warna mutiara.
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali.
Kadang pada stadium ini terlihat lensa berwarna sangat putih akibat
4. Katarak Hipermatur
kebocoran air keluar dari lensa. Katarak hipermatur dapat terjadi dalam
dua bentuk:1
dari sel anterior dan suatu kapsul katarak yang berdensitas putih akan
lebih baik dari 6/12. Tampak sedikit keruh dengan warna agak
subkapsularis posterior,
antara 3/60-6/30 dan bergantung juga dari usia pasien, semakin tua usia
Derajat 5: Nukleus sangat keras. Pada katarak jenis ini nukleus sudah
atau lebih jelek dan usia penderita sudah diatas 65 tahun. Katarak ini
sangat keras dan disebut juga brunescent cataract atau black cataract.
26
cataract (P). NO adalah cahaya yang tersebar dari regio nuklear dan NC
kondisi diperoleh dengan menempatkan foto lensa pasien pada skala dari 1-
6, berdasarkan enam foto standar. C dan P dinilai dalam skala dari 1-5,
transparancies7,8
putih.9
1. Gejala
b. Myopic Shit
c. Monocular diplopia
Suatu kekeruhan yang kecil atau tipis pada bagian posterior lensa,
terlihat. Hal ini dapat di tes dengan cahaya senter saat pemeriksaan
28
oftalmologi. 9
d. Glare
Pasien mengeluh tidak dapat melihat dengan jelas pada cahaya yang
terang. Cahaya yang masuk ke mata tersebar oleh karena lensa yang
e. Nyeri Mata
2. Pemeriksaan
a. Visual Acuity
penglihatan ini dapat diukur menggunakan snellen chart untuk jarak jauh.
c. Slit—lamp Microscopy
anterior dapat menjadi tanda sebagai tahap awal dari katarak senilis.
Katarak sekunder akibat uveitis atau obat dapat terlihat kekeruhan pada
d. Oftalmoskopi
jarak 50 cm dan red reflex terlihat dengan sangat jelas. Red reflex
terlihat sebagai black spokes terhadap red reflex. Lebih baik untuk
ruangan yang gelap. Kekeruhan lensa yang tipikal pada katarak age-related
yaitu wedge shaped dan berada pada bagian tengah pupil. Nukleus sentral
pada lensa juga dapat tampak berwarna coklat kekuningan yang biasa
struktur posterior mata, untuk memastikan tidak ada masalah pada nervus
2.7 Diagnosis
konjungtiva, dan kornea dalam keadaan normal. Iris, pupil, dan bilik mata
2.8 Penatalaksanaan
kapan katarak dapat dibedah ditentukan oleh ketajaman penglihatan. Hal ini
1. Pembedahan Katarak
Anestesi lokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau
operasi ini sudah jarang dilakukan dan hanya dilakukan pada kasus
c. Phacoemulsifikasi
Karena insisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih
ketika bekas insisi telah sembuh. Rehabilitasi visual dan peresepan kacamata
untuk pekerjaan jarak dekat meski tidak dibutuhkan kacamata untuk jarak
jauh. Saat ini digunakan lensa intraokular multifokal, lensa intraokular yang
b. Post operatif
2.9 Komplikasi
1. Phacomorphic glaucoma
Akibat proses penuaan, adanya perubahan osmotik dan serat yang tidak
ini dapat menyebabkan bilik mata depan menjadi dangkal dan dapat
2. Phacolytic glaucoma
Seiring dengan proses penuaan, serat korteks lensa menjadi lebih cair.
Protein lensa dapat keluar melalui kapsul lensa yang intak. Protein yang
2.10 Prognosis
menjadi sangat jarang. Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%.
chart.10
DAFTAR PUSTAKA
1. Illyas HS. Prof.dr., Yulianti SR dr. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI.
2014
2. Eva PR & Whitcher JP. Vaughan & Asbury : Oftalmologi Umum Edisi 17.
3. Harris JE, Gruber L. The Electrolyte and Water Balance Of The Lense.
7. Chylack LT, Wolfe JK, Singer DM, Leske MC, Bullimore MA, Bailey IL,
36
37
42(6):844-8