Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Model pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran. Karena model-model pembelajaran akan membawa siswa untuk
menjadi lebih efektif dalam belajar. Tentunya seorang guru dituntut untuk
mampu mengembangkan serta menerapkannya dalam proses pembelajaran.
Sehingga dengan demikian afektivitas pembelajaran akan berjalan dengan
baik dan berkualitas.
Masalah interaksi di kelas (komunikasi antara guru dan murid dalam
proses belajar mengajar di kelas) merupakan masalah pendidikan yang sangat
menarik untuk dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Oleh
karena itu bagi para pendidik serta pengelola pendidikan senantiasa
diharapkan pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik. Pemilihan model yang tepat dalam pembelajaran
tentu saja berorientasi pada tujuan pembelajaran termasuk tujuan setiap materi
yang akan diberikan pada siswa. Tentunya, model pembelajaran yang
diterapkan harus juga dilihat berdasarkan kepada tingkat psikologi dari setiap
pembelajaran sehingga siswa pun dapat mengaplikasikan dan menerapkannya
sesuai dengan kemampuan daya berpikir mereka. Salah satu cara untuk
menjadikan siswa belajar sesuai harapan tersebut maka dapat digunakan
model pembelajaran langsung (Direct Intruction).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?
2. Apa saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran langsung?
4. Bagaimana sintaks model pembelajaran langsung?
5. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung?

1
6. Bagaimana contoh skenario pembelajaran langsung?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pembelajaran langsung.
2. Mengetahui karakteristik dari model pembelajaran langsung.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran langsung.
4. Mengetahui sintaks model pembelajaran langsung.
5. Mengetahui cara pelaksanaan model pembelajaran langsung.
6. Mengetahui contoh skenario pembelajaran langsung.

2
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBELAJARAN LANGSUNG

2.1 Pengertian Pembelajaran Langsung


Pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang
terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru
terhadap siswa. Model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh
teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada
pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori
perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada
siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan
penerapan teori perilaku tersebut.
Pembelajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang
memiliki lima langkah, yaitu menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau
demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.
Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-
hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
berorientasi tugas.
Model pembelajaran langsung adalah program yang paling efektif
untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami
suatu materi dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini
sangat ditentukan oleh pendidik, artinya pendidik berperan penting dan
dominan dalam proses pembelajaran. Penyebutan ini mengacu pada gaya
mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran
kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta didik

3
dalam kelas. Model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru
mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar
dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang
dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan
dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari
menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model
pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik
berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga
menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut
bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur
materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian
menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan
permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk
berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan
memberikan umpan balik.

2.2 Karakteristik Model Pembelajaran Langsung


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah
adanya tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan tahapan, guru
yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan
variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan
kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan
dampak dari pembelajaran. Joyce and Weil berpendapat beberapa
keunggulan terpenting dari pembelajaran langsung adalah adanya fokus
akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan
siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas
siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan
sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan

4
non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan
sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang
harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam model pembelajaran langsung
terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang memberikan keunggulan pada
model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:
1. Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam
penugasan dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini,
penggunaan perangkat non akademik seperti misalnya mainan dan
teka-teki tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut
beberapa para ahli, fokus yang kuat terhadap masalah akademik
menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat dalam rangka
menghasilkan dan memajukan prestasi mereka.
2. Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan
mengarahkan tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama
memberi instruksi, dan meminimalisir jumlah percakapan siswa yang
tidak berorientasi akademik.
3. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern
dalam bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan
akademik serta perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan dalam
pendidikan.
4. Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu
memaksimalkan waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku
guru yang tampak berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki
siswa dan rating kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada
akhirnya juga berhubungan dengan tingkat kemajuan prestasi siswa.
Menurut Rosenshine (1970) siswa menghabiskan waktu 50% sampai
70% waktu untuk mengerjakan tugas seorang diri. Artinya, siswa

5
dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari
jumlah waktu. Jika hal ini dimaksimalkan, akan berdampak pada
kemajuan prestasi siswa yang cukup signifikan.
5. Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran
menjadi fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-
tugas akademik dalam waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan
yang tinggi. Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara
positif dan bebas dari pengaruh negatif. Dimana guru harus
menghindari praktek-praktek negatif, seperti mencela perilaku siswa.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung


Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti
memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran
langsung. Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran
langsung, sebagai berikut:
1. Kelebihan model pembelajaran langsung:
a. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi
materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga
dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai
oleh siswa.
b. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun
kecil.
c. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau
kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal
tersebut dapat diungkapkan.
d. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
e. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah.

6
f. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak
dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara
oleh seluruh siswa.
g. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi
mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang
dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.
h. Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak
memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan
informasi.
i. Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan
untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas
stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan
tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan
berpartisipasi dan dipermalukan.
j. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun
model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat
menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati,
bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan
dihasilkan.
k. Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara
disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan
perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan
keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
l. Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan
mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya
demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan
cara-cara ini.
m. Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan
yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-
contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.

7
n. Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat
memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan
yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan
observasi (kenyataan yang mereka lihat.
o. Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada
hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam
menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak
memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan
tugas tersebut.
p. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap
berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara
efektif.
q. Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan
refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan
memperbaikinya.
2. Kelemahan model pembelajaran langsung:
a. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa
untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan
mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua
siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih
harus mengajarkannya kepada siswa.
b. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi
perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat
pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan
siswa.
c. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat
secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
sosial dan interpersonal mereka.
d. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan
strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru
tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan

8
terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya,
dan pembelajaran mereka akan terhambat.
e. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan
kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran yang
menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat
berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah,
kemandirian, dan keingintahuan siswa.
f. Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya
komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung
menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model
pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk
menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
g. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau
abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat
memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan
memahami informasi yang disampaikan.
h. Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru
mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak
selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki
sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
i. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa,
siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya
akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
j. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan
membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka
semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan
rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
k. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak
komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik
mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak
paham atau salah paham.

9
l. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan
siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik
sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

2.4 Sintaks Model Pembelajaran Langsung


Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce
dan Weil (1996), sebagai berikut:
1. Orientasi
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat
menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan
orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk
orientasi dapat berupa kegiatan pendahuluan untuk mengetahui
pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa, mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran,
memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan, menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan
kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran, dan
menginformasikan kerangka pelajaran.
2. Presentasi
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa
konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa
penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat
dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek, pemberian contoh-contoh
konsep, pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara
demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas, dan
menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
3. Latihan terstruktur
Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-
latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan
umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan

10
terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang
salah.
4. Latihan terbimbing
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga
digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk
melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan
memberikan bimbingan jika diperlukan.
5. Latihan mandiri.
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase
ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan
tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.
Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam
sintaks pembelajaran langsung, yaitu:
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada
siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus
dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini
guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan
materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,
mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan
mengoreksi kesalahan konsep.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap
ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu
atau kelompok.

11
6. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru
memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa,
memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan
mengulang keterampilan jika diperlukan.
7. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan
tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya
terhadap materi yang telah mereka pelajari.

2.5 Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung


Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik
model pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-
keputusan yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada
saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya.
1. Tugas-tugas perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun,
namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi
pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika,
musik, dan pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung
juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan
mata pelajaran sejarah dan sains.
a. Merumuskan tujuan.
b. Memilih isi.
c. Melakukan analisis tugas.
d. Merencanakan waktu dan ruang.
2. Langkah-langkah pembelajaran
Setelah tugas-tugas perencanaan dilakukan, maka langkah-langkah
pembelajaran model pembelajaran langsung dapat dilaksanakan.

12
2.6 Contoh Skenario Pembelajaran Langsung
1. Mata Pelajaran
Matematika
2. Sasaran
Siswa SMP kelas VII semester 2
3. Durasi
2 × 35 menit
4. Materi Pembelajaran
Himpunan
5. Standar Kompetensi
Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
6. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (difference), dan
komplemen pada himpunan.
7. Tujuan Pembelajaran
Melalui latihan siswa dapat mengoperasikan himpunan dalam bentuk
operasi irisan, gabungan, kurang dan komplemen.
8. Pengantar
Siswa SMP kelas VII semester 2 diharapkan memahami dan
menguasai materi tentang operasi himpunan yaitu irisan, gabungan,
kurang dan komplemen dan dapat menerapkannya dalam suatu
pemecahan masalah.
9. Sinopsis
Pembelajaran ini diawali dengan memperkenalkan macam-macam
himpunan, kemudian mengoperasikan himpunan-himpunan tersebut ke
dalam opersai irisan, gabungan, kurang dan komplemen. Guru
menggunakan media gambar buah-buahan untuk mempermudah siswa
dalam memahami operasi himpunan.
10. Setting
Ruang kelas : Terdiri dari meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa

13
11. Properti
a. Gambar buah-buahan
b. Media visual dengan buku
c. Benda-benda lain yang dapat dimanfaatkan
12. Talent
Guru dan siswa kelas VII
13. Naskah
a. Kegiatan awal
1. Guru memasuki ruang kelas.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Siswa membalas salam.
4. Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa.
5. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
6. Selesai berdoa, guru menanyakan kabar siswa dan mengecek
kehadiran siswa.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
8. Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi
b. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan cara mengoperasikan suatu himpunan.
2. Guru melakukan konfirmasi dengan menanyakan kepada siswa.
3. Guru memberikan soal latihan.
4. Siswa mengerjakan soal latihan.
5. Guru bersama siswa membahas soal latihan.
c. Kegiatan penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
2. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran langsung merupakan suatu model
pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau
keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009)
adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Karakteristik model pembelajaran langsung, yaitu fokus akademik,
arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi terhadap perkembangan
siswa, sistem manajemen waktu, atmosfer akademik yang cukup netral.
Model pembelajaran langsung memiliki kelebihan dan juga
kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran langsung yaitu guru dapat
mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai
oleh siswa. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran langsung
yaitu kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru,
jika guru tidak tampak siap, tidak berpengetahuan, tidak percaya diri, tidak
antusias, dan tidak terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
Model pembelajaran langsung memiliki lima tahapan yang sangat
penting, yaitu tahap orientasi, tahap presentasi/demonstrasi, tahap latihan
terstruktur, tahap latihan terbimbing, tahap latihan mandiri.
Model pembelajaran langsung dapat dilaksanakan dengan
melakukan tugas-tugas perencanaan terlebih dahulu, kemudian langkah-
langkah pembelajaran langsung dapat dilakukan.

15
Contoh skenario dari model pembelajaran langsung yaitu pada
kegiatan awal guru memberikan pengenalan atau orientasi mengenai
materi yang akan diberikan, kemudian pada kegiatan inti guru barulah
memberikan atau mempresentasikan materi dan melakukan latihan, dan
yang terakhir yaitu kegiatan penutup (guru dan siswa dapat menyimpulkan
materi yang telah dipelajari).

3.2 Saran
Kami berharap pada semua guru maupu calon guru agar dapat
membimbing siswa-siswinya menuju keberhasilan dalam belajar. Selain
itu, kami juga berharap supaya supaya guru juga dapat menerapkan model
pembelajaran langsung dalam dunia pendidikan dengan baik dengan
menyesuaikan kebutuhan masing-masing.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Perss
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.
Jakarta: Kencana
Sudrajat, A. (2011). Model Pembelajaran Langsung. [online]. Tersedia:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/modelpembelajaran
langsung/ :[30 September 2011]
Wahab, Aziz. (2008). Metode dan model-model mengajar. Bandung: Alfabeta
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/
http://nurmarifa8.blogspot.co.id/2014/12/pembelajaran-langsung-direct-
instruction.html

17

Anda mungkin juga menyukai