8 11
Gejala klinis muncul saat parasit menyerang eritrosit. Eritrosit yang dimasuki
parasit (EP) mengalami dua stadium: stadium cincin pada 24 jam pertama dan
stadium matur pada 24 jam berikutnya. Pada stadium cincin, permukaan EP
akan menampilkan antigen RESA yang menghilang saat matur. EP stadium
matur akan mengaami penonjolan knob dengan komponen utama histidine-
rich-protein-1 (HRP-1). Bila EP berubah menjadi merozoit, akan dilepaskan
toksin malaria glikosilfosfatidilinositol (GPI) yang merangsang pelepasan TNF-
α, IL-1, IL-6, IL-3, LT, dan INF-γ dari monosit, makrofag, dan endotel. IL-3
mengaktivasi sel mast menyebabkan pelepasan histamin sehingga terjadi
peningkatan asam lambung. Peningkatan asam lambung menyebabkan mual.
Anamnesis
Keluhan Utama : deman ,mengilgil,dan dapat disertai sakit kepala,mual,
Muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal
Riwayat berkunjung dan bermalam 1~4 minggu yang lalu ke daerah Endemik malaria
Riwayat tinggal di daerah endemik malaria
Riwayat sakit malaria
Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir
Riwayat mendapat tranfusi darah
Gejala klinis pada anak dapat tidak khas
Untuk penderita tersangka malaria berat,dapat disertai satu atau lebih gejala berikut :
Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat.
Kelemahan umum (tidak bisa duduk /bediri).
Kejang~kejang
Panas sangat tinggi .
Mata atau tubuh kuning .
Pendarahan gusi, hidung atau saluran cerna .
Nafas cepat dan atau nsesak nafas .
Muntah terus menerus .
Tidak dapat makan dan minum .
Warna air seni seperti teh tua Sampai kehitaman.
Jumlah air seni kurang (oliguria )sampai tidak ada (anuria )
Telapak tangan sangat pucat.
Pemeriksaan Fisik 1
Deman (peraan atau pengukuran dengan thermometer )
Pucat pada kojugtiva palpebra atau telapak tangan .
Pembesaran limpa (splenomegali).
Pembesaraan hati (hepatomegali).
Pada tersangka malaria berat dapat ditemukan satu atau lebih tanda klinis
Berikut ;
Temperatur aksila >40 C.
Tekanaan darah sistolik <70 mmHg pada orang dewasa da anak-anak <50 mmHg.
Nadi cepat dan lemah/kecil
Frekuensi nafas >35 x per menit pada orang dewasa atau 40 x per menit pada balita, anak
dibawah 1 tahun > 50 x per menit.
Penurunan derajat kesadaran
Manifesstasi perdarahan (petekie, purpura, hematom).
Tanda dehidrasi (mata cekung, tugor dan elastisitas kulit berkurang, bibir kering, produksi air
seni kurang).
Tanda-tanda anemia berat (konjuntiva pucat, telapak tangan pucat, lidah pucat).
Terlihat mata kuning/ ikterik.
Adanya ronki pada kedua paru.
Pembesaran limpa dan atau hepar.
Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai dengan anuria.
Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologi).
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk mentukan :
Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
Species dan stadium plasmodium (Pf, PV, Pm,Po, dan tropozoit, skizon, gametosit).
Kepadatan parasit :
Semi kuatitatif
o (-) : SD neagatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)
o (+) : SD positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB).
o (++) : SD positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB).
o (+++) : SD positif 3 (ditemukan 1-100 parasit dalam 1 LPB).
o (++++) : SD positif 4 (ditemukan 11-100 parasit dalam 1 LPB).
Pemeriksaan Morfologi
Plasmodium knowlesi mirip dengan P. malariae. P, malariae dicirikan oleh parasit kompak
(semua tahapan) dan tidak mengubah eritrosit host atau menyebabkan pembesaran. Trofozoit
memanjang membentang di eritrosit, yang disebut “band form”, kadang-kadang tampak.
Schizonts biasanya akan memiliki 8-10 merozoit yang sering diatur dalam pola roset dengan
rumpun pigmen di tengah.
2. Tatalaksana (resep) 1 11
Dosis berdasarkan berat badan : - kina 30 mg /kg BB/ hari (dibagi 3 dosis)
- primakuin 0,25 mg/kg BB.
Pencegahan ditujukan untuk orang yang tinggal di daerah endemis maupun yang ingin pergi ke
daerah endemis :
1.Pengendalian vektor
Bisa menggunakan larvasida untuk memberantas jentik-jentik.
Semprot insektisida untuk membasmi nyamuk dewasa.
Penggunaan pembunuh serangga yang mengandung DEET (10-35%)
2. Proteksi
Kemoprofolaksis
Bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria, dan apabila terinfeksi gejala klinisnya
tidak berat. Obat malaria yang dipakai adalah :
Doksisiklin : untuk plasmodium falsiparum
Dosis : 1,5 mg / kg BB/ hari selama tidak lebih dari 4-6 minggu.
Klorokuin : untuk plasmodium vivax
Dosis 5 mg/ kg BB/ minggu, diminum 1 minggu sebelum ke daerah endemis sampai 4 minggu
setelah kembali
Tidur dengan mengunakan kelambu.