Anda di halaman 1dari 6

Penggunaan Critical Thinking dalam Menganalisis Kasus Transplantasi

Organ pada Bayi Rumpang Otak

Formatted: Left

Carla Btari Hermawan (102018143)

PBL D2 – Skenario 4

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 06, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510. Telpon : (021)
56942051.
Email : carla.2018fk143@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak

Setiap manusia pasti menemui berbagai permasalahan didalam hidupnya. Dalam menyelesaikan
masalah tersebut, tentu saja kita perlu untuk berpikir agar menemukan solusi dari masalah
tersebut dan menjadikan permasalahan ini sebagai pelajaran agar tidak jatuh kedalam kesalahan
yang sama. Cara dasar yang dapat digunakan untuk dapat menganalisis masalah dan menemukan
keputusan yang paling tepat adalah dengan cara berpikir kritis. Selain berpikir kritis, kita juga
perlu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dengan menggunakan aspek
metode filsafat.

Kata Kunci : Berpikir kritis, aspek metode filsafat

Abstract

Every human

Keywords : communication, empathy

Pendahuluan

Tugas utama seorang dokter adalah mengobati dan menyembuhkan penyakit yang diderita
oleh seseorang. Dalam menjalankan tugasnya dokter pasti akan bertemu dengan orang dengan latar
belakang, kebiasaan, dan cara pandang yang berbeda-beda, sehingga cara pasien dalam
menyampaikan keluhannya pun berbeda-beda. Untuk menghadapi hal ini, seorang dokter harus
memiliki rasa empati dan menyesuaikan cara untuk berkomunikasi dengan pasien sehingga
menciptakan komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien. Lewat skenario yang telah
diberikan, kami sebagai mahasiswa kedokteran diharapkan dapat memahami sikap profesional
dalam cara berkomunikasi dan berempati kepada pasien.Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang
pasti selalu dihadapkan dengan suatu permasalahan, baik dalam menghadapi diri sendiri, dengan
teman sepergaulan, lingkungan pendidikan, ataupun dunia kerja. Dalam menghadapi masalah-
masalah ini, tentu saja kita perlu untuk berpikir agar menemukan solusi dari masalah tersebut dan
menjadikan permasalahan ini sebagai pelajaran agar tidak jatuh kedalam kesalahan yang sama.
Cara menemukan solusi yang dilakukan oleh orang-orang berbeda-beda tergantung dari
kepribadian mereka dan juga lawan bicara yang dihadapinya. Namun, ada satu metode mendasar
yang akan sangat membantu untuk memecahkan masalah. Metode tersebut adalah critical thinking
atau berpikir secara kritis. Berpikir kritis adalah cara berpikir yang masuk akal dan merefleksikan
untuk memutuskan apa yang harus diyakini dan dilakukan. Berpikir kritis membuat seseorang
dapat menganalisis suatu masalah dari aspek baik dan buruknya, menilainya, dan memikirkan
kembali apakah masih ada yang kurang atau salah dalam pemahamannya sehingga memperkecil
resiko kesalahan dalam bertindak. Lewat skenario yang telah diberikan, kami sebagai mahasiswa
kedokteran diharapkan dapat mengembangkan kemampuan critical thinking dan menganalisis
masalah dari berbagai macam aspek metode filsafat.

Skenario

Theresa Ann Campo Perso, seorang anak penderita rumpang otak (anencephaly) yang dikenal
publik sebagai “bayi Theresa”. Rumpang otak merupakan cacat bawaan yang paling buruk. Bayi
penderita rumpang otak kadang dianggap sebagai ‘bayi tanpa otak’ dan hal ini memberi gambaran
yang kurang lebih benar, tetapi tidak tepat. Bagian-bagian penting dari otak –cerebrum dan
cerebellum – hilang, juga bagian atas dari tengkorak. Namun, batang otak tetap ada, dan fungsi-
fungsi otonomik seperti pernafasan dan detak jantung pun tetap berjalan. Di Amerika Serikat,
kebanyakan kasus rumpang otak bisa diketahui sejak kandungan dan kemudian digugurkan. Dari
antara yang tidak digugurkan, ada separo yang bisa lahir. Setiap tahun ada sekitar 300 anak yang
bisa dilahirkan, tetapi mereka biasanya meninggal dalam waktu beberapa hari.

Kisah mengenai bayi Theresa tidak akan dikenal kalau orang tuanya tidak mengajukan
permintaan yang tidak lazim. Ketika tahu bahwa anak mereka tidak dapat hidup lama dan kalaupun
dapat hidup, dia tidak akan mempunyai kesadaran, orang tua bayi Theresa kemudian merelakan
organ-organ anaknya untuk transplantasi. Mereka berpikir, hati, ginjal, jantung, paru-paru, dan
mata Theresa dapat disumbangkan untuk anak-anak lain, yang dapat memanfaatkannya. Para
dokter sepaham, hal ini sebagai sesuatu yang baik. Paling sedikit 2000 anak memerlukan
transplantasi setiap tahunnya dan organ yang bisa digunakan tidak pernah cukup. Meskipun
demikian, organ-organ ini tidak juga diambil karena hukum di Florida tidak memperbolehkan
pengambilan organ-organ kalau si pemberi belum meninggal. Ketika bayi Theresa meninggal,
sembilan hari kemudian, saat itu sudah terlambat bagi anak-anak lain. Organ-organ itu tidak dapat
ditransplantasikan karena sudah rusak. Kisah mengenai bayi Theresa di surat kabar menimbulkan
diskusi publik. Apakah bisa dibenarkan pengambilan organ-organ seorang anak yang
mengakibatkan kematiannya, demi menolong anak-anak lain?

Pembahasan

Anencephaly adalah …………………………….

“Sejak 2012, kemungkinan donasi untuk bayi, khususnya bayi dengan anencephaly, telah diperluas
dan kini terdapat potensi yang lebih besar dari sebelumnya di Amerika Serikat. Meskipun setiap kasus
berbeda-beda, dan setiap donasi yang berpotensi memiliki kriteria yang harus dipenuhi, donasi adalah
pilihan yang sangat sesuai untuk bayi dengan anencephaly jika keluarga meminta untuk mengikuti
pilihan ini.”

”Penting untuk diketahui bahwa dengan tipe donasi apapun, operasi pengambilan organ hanya boleh
dilakukan setelah bayi sudah dinyatakan meninggal dan jantungnya sudah berhenti berdetak. Hal ini
penting untuk disadari oleh keluarga, agar mereka tahu bahwa donasi organ tidak akan menyebabkan
penderitaan fisik untuk bayi mereka. Seringkali operasi pengambilan organ bisa dilakukan beberapa
jam setelah meninggal (dari 30 menit hingga 18 jam setelah kematian tergantung dari tipe donasi).”

Setelah membaca skenario 4, saya mencoba untuk menganalisis secara mendalam dan kritis
dengan melihat masalah pada skenario ini dari berbagai aspek. Metode pertama yang saya gunakan
adalah metode Fourfold Path to Good Thinking. Metode Fourfold Path to Good Thinking adalah
metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dengan cara menjawab 4 pertanyaan
yang menuntun saya untuk dapat menganalisis masalah tersebut secara lebih mendalam.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu:

1. What does it means?


a. Rumpang Otak (Anencephaly) : keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan
otak tidak terbentuk. Kelainan terjadi di awal perkembangan janin. Kerusakan pada
jaringan pembentuk otak & korda spinalis.
b. Transplantasi Organ : memindahkan sebagian dari bagian tubuh dari satu tempat ke
tempat lain atau upaya medis untuk pindahkan organ. Transplantasi organ yang paling
sering adalah transplantasi ginjal. Syarat diperbolehkannya transplantasi adalah
adanya kemiripan kondisi tubuh pendonor dan donor mengenai golongan darah dan
system kekebalan tubuh. Risiko transplantasi yaitu adanya efek samping, perubahan
sifat yang bisa mempengaruhi ingatan seseorang, risiko kanker lebih besar karena
penggunaan obat yang menekan imun tubuh sehingga virus lebih mudah masuk.
2. How many supporting reasons & objections?
3. Why is this important or relevant?
1.4.Which are the other possibilities to consider?

Bahas tentang fourfold path to good thinking, dan melihat masalqh dari berbagai aspek metode
filsafat.

Metode yang kedua adalah dengan meninjau masalah dalam skenario ini dari berbagai aspek
metode filsafat. Jika melihat dari aspek metode filsafat, ada beberapa prinsip yang dapat digunakan
untuk menganalisis skenario ini, yaitu:

1. Utilitarianisme
“Kepercayaan menerima dasar nilai-nilai moral, prinsip kegunaan, atau
kebahagiaan terbesar, menyatakan bahwa tindakan itu benar dalam perbandingan bila
cenderung meningkatkan kebahagiaan, salah bila cenderung menghasilkan kebailikan
kebahagiaan.” Oleh Jeremy Bentham, Henry Sidgwick, dan John Stuart Mill.
Dari pernyataan yang diberikan, saya memahami bahwa tindakan dinilai dari akibat yang
ditimbulkan dan tujuannya adalah kebahagiaan dengan jumlah paling besar. Dalam kasus
transplantasi organ pada bayi rumpang otak yang sedang saya bahas, prinsip ini
mendukung untuk dilakukannya transplantasi organ pada bayi rumpang otak meskipun
mengakibatkan kematian pada bayi tersebut. Dengan membenarkan tindakan transplantasi
organ pada bayi rumpang otak yang dapat mengakibatkan kematiannya, maka ini akan
menolong banyak bayi yang membutuhkan donor. Secara jumlah hal ini positif, kematian
satu nyawa dapat menolong banyak nyawa. Tetapi selain sisi positif yang diberikan, ada
sisi negative dari prinsip ini dalam skenario 4 ini. Prinsip utilitarianisme dapat menjadi
tidak adil karena kebahagiaan mayoritas yang ditimbulkan dari tindakan pembenaran
tindakan transplantasi organ ini memerlukan pengorbanan dari bayi yang tidak bersalah.
2. Deontologi
3. Teleologi
4. Etika atau Hak Asasi Manusia
Kembali ke Hak Asasi Manusia yang dipelajari pada bab yang lalu, semua orang
memiliki hak untuk hidup dan berkembang. Mencabut hak untuk hidup yang dimiliki
seseorang berarti ia telah merampas semua hak yang dimiliki orang tersebut karena
seseorang tidak akan bisa mengembangkan dirinya jika ia tidak hidup. Jadi hak untuk
hidup adalah hak paling dasar dan tidak seorangpun dapat mencabut hak ini untuk alasan
apapun. Dalam skenario ini, bayi rumpang otak dalam keadaan yang tidak memungkinkan
untuk mengambil keputusan sehingga keputusan ada ditangan orang tua. Meskipun begitu,
ia tetap memiliki hak untuk tidak dibunuh dan tidak mengorbankan dirinya untuk
kebahagiaan orang lain.

Simpulan

Setelah membahas skenario 4, kami menyimpulkan bahwa dalam mengambil sebuah


keputusan diperlukan critical thinking dan meninjau suatu permasalahan dari aspek-aspek yang
lain seperti aspek metode filsafat sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik.

Daftar Pustaka

1. Williams L. Ilmu Kesehatan Anak (Untuk Mahasiswa Kedokteran). 3rd ed. Bernstein D,
Shelov SP, editors. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012.
2. Jaquier M. Anencephaly [Internet]. Switzerland. 2016. Available from:
http://www.anencephaly.info/e/organdonation.php

Anda mungkin juga menyukai