Laporan Coffeine
Laporan Coffeine
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2019
1. PRINSIP PERCOBAAN
3. REAKSI PERCOBAAN
4. TEORI PERCOBAAN
Caffeine
Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan
dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina,
seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat
psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif
lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia.
Di Amerika Utara, 90% orang dewasa mengonsumsi kafeina setiap hari.
Farmakokinetik Kafein
Mekanisme Toksistas
Cara Penanganan
Penanganan Darurat dan Tindakan Suportif
1 Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin
pertukaran udara.
2 Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg diberikan secara intra vena dengan kecepatan 2,5 mg/30
detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulan setelah 30-60
menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24
jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.
3 Hipokalemia biasanya sembuh tanpa pengobatan
4 Lakukan monitoring EKG dan tanda-tanda vital selama minimal 6 jam setela
konsumsi.
Informasi Tambahan
Peringatan / Pencegahan
Pasien yang harus diberi perhatian:
1 Kecemasan :Hindari penggunaan pada pasien dengan kecemasan, agitasi, atau
tremor.
2 Penyakit kardiovaskular :Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
penyakit kardiovaskular; menghindari penggunaan pada pasien dengan aritmia
jantung simptomatik.
3 Penyakit Gastrointestina: Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
riwayat ulkus peptikum dan / atau gastroesophageal reflux.
4 Kerusakan Hati :Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati.
5 Kerusakan Ginjal :Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan
ginjal.
6 Gangguan kejang :Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat
gangguan kejang; dapat menurunkan ambang kejang yang mengarah ke onset
baru atau aktivitas kejang terobosan.
Magnesium Oksida
Alkohol
Jenis – Jenis Alkohol
Alkohol itu sendiri terbagi menjadi tiga jenis utama yaitu primer, sekunder,
dan tersier berikut penjelasanya: alkohol primer adalah etanol dan metanol,
sedangkan alkohol sekunder adalah propan-2-ol dan alkohol tersier adalah 2-
metilpropan-2-ol
Jenis-jenis nama alkohol mengikuti aturan IUPAC :
Rantai karbon panjang yang tidak mengikat satu gugus -OH, ialah rantai
utamanya
Jika lebih satu gugus -OH, maka cari rantai terpanjang yang paling banyak
mengandung gugus -OH-nya
Beri nama apakah itu termasuk alkohol, alkana diol, triol, dsb.
Beri nomor pada gugus -OH, agar gugus -OH mendapatkan nomor kecil
Utamakan gugus alkohol diatas gugus lainnya.
Sifat – Sifat Kimia Alkohol
1. Mudah terbakar
2. Mudah tercampur dengan air, hal ini karna kemiripan struktur alkohol (R-OH) dan
air (H-OH)
3. Berupa gas dan air jika jumlah atom karbon sebanyak satu sampai empat karbon,
sedangkan jika jumlah atom karbon berjumlah lima sampai sembilan akan kental
seperti minyak
4. Alkohol memiliki titik didih melebihi titik didih alkana, dikarenakan gugus fungsi
-OH yang sangat polar, sehingga daya tarik menarik antar molekul menjadi sangat
kuat
5. Alkohol bersifat heterepolar, panjang rantai alkil mempengaruhin sifat polar
nya,semakin panjang rantai alkilnya maka berkurang sifat polarnya, hal ini
menjaadikan berkurangnya sifat kelarutanya. alkohol seperti metanol dan etanol
menjadi mudah larut ke pelarut seperti air.
PENANGANAN
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram
mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan.
Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama
15menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit
yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat
digunakan pakaian. cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu
sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-
bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit
bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut
ke mulut.
PERINGATAN
Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut
(resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis
segera.
Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh
personelmedis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban
yang sadar.Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat
pinggang atau ikat pinggang.Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
Chlorofom
Kloroform, atau yang juga dikenal sebagai triklorometana adalah senyawa
yang tidak berwarna, berbentuk cairan beraroma manis dengan rumus kimia CHCl3.
Senyawa ini paling dikenal untuk digunakan dalam sejarah sebagai anestesi umum,
meskipun sekarang ini telah dikurangi penggunaannya karena masalah keamanan.
Saat ini kloroform atau triklorometana lebih sering digunakan dalam berbagai proses
industri, termasuk pembuatan plastik, pendingin, dan pelarut. Kloroform ini
ditemukan dalam jumlah kecil dalam air dan udara, sebagian besar berasal dari
sumber alami. Kloroform adalah racun dan cepat melepaskan uap bila terkena udara,
sehingga harus ditangani dengan hati-hati.
Efek anestesi kloroform yang berasal oleh penghambatan aktivitas sistem saraf
pusat. Menghirup uap dapat dengan cepat dapat membawa ketidaksadaran, tetapi
dosis yang sangat tinggi bisa berakibat fatal. Bahan kimia ini juga mempengaruhi
aktivitas di organ utama lainnya, termasuk jantung, yang membuatnya berbahaya
sebagai obat bius. Hal ini dianggap cukup beracun – dalam hal efek akut – jika
tertelan, dan dosis 0,35 ons cairan (10 mililiter) dapat berakibat fatal pada manusia.
Natrium Hidroksida
Sifat Kimia
Sifat Fisik
Alat:
a) Corong Pemisah
b) Statif dan Klem
c) Soxhlet
d) Kertas saring
e) Batu pemanas
f) Erlenmeyer
g) Piring Porselein
h) Bunsen
i) Heater
j) Pompa Vakum
Bahan:
a) Teh
b) Alkohol
c) MgO
d) Asam Sulfat
e) Klorofom
f) Natrium Hidroksida
6. RANGKAIAN ALAT
8. DATA PENGAMATAN