Anda di halaman 1dari 2

Resume Materi Pemanasan Global

Gas Rumah Kaca

1. Definisi gas rumah kaca

Pemanasan global menjadi salah satu masalah klasih yang sedang gencar saat ini sehingga
banyak negara dan para ahli berunding untuk mengatasi masalah besar ini. Ketika kita berbicara
pemanasan global maka tidak akan lepas dengan istilah efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat
didefinisikan sebagai suatu peristiwa dimana sinar matahari (Inframerah) yang masuk kedalam
bumi ketika dipantulkan oleh benda di permukaan bumi akan tertahan oleh gas rumah kaca yang
berada di lapisan tropefer sehingga dapat menimbulkan masalah kompleks bagi umat manusia
seperti kenaikan suhu bumi secara global, kenaikan permukaan air laut, suhu ekstrem dan lain
sebagainya yang disebabkan oleh aktivitas maupun aktivitas manusia.

Efek rumah kaca yang terjadi saat ini ternyata dapat digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia apabila dilakukan dengan bijak, contohnya adalah petani sayur – sayuran yang
bercocok tanam di dalam ruangan dan disinari oleh sinar matahari yang melewati kaca besar yang
ada di atap ruangan tersebut. Dengan memasang kaca tersebut akan membuat sinar matahari
yang masuk menjadi tertahan oleh kaca tersebut sehingga membuat suhu di dalam ruangan
menjadi lebih panas dibandingkan suhu di luar bahkan ketika musim dingin sekalipun. Contoh lain
yang dapat menggambarkan efek rumah kaca adalah ketika kita masuk ke dalam mobil dengan
jendela tertutup di bawah sinar matahari, maka akan terasa suhu di dalam mobil menjadi lebih
panas karena cahaya matahari yang masuk tertahan oleh kaca jendela mobil sehingga suhu dalam
mobil akan naik.

Sinar Inframerah yang dapat masuk menembus atmosfer adalah sinar Inframerah pada
kisaran panjang gelombang 14.000 – 24.000 nm namun ketika sinar tersebut dipantulkan oleh
benda di permukaan bumi, sinar tersebut akan tertahan di lapisan atmosfer bumi yang paling
bawah yaitu troposfer. Gas gas yang dapat menyerap sinar Inframerah disebut gas rumah kaca,
yang terdiri dari CO2, Uap air, ozon, asap dan gas lain. Gas rumah kaca ini yang menyebabkan sinar
inframerah tidak dapat dilontarkan ke angkasa melainkan tetap tertahan di lapisan troposfer. Gas
CO2 menjadi bahan perdebatan para pakar lingkungan dunia karena perannya yang disinyalir
menjadi penyebab utama peristiwa pemanasan global ini.

2. Komponen gas rumah kaca

Gas gas yang berada di lapisan atmosfer terendah yaitu pada lapisan troposfer memiliki
kandungan gas yang berbeda beda, yaitu terdapat gas Nitrogen (78%), gas Oksigen (20%), uap air
(0,1-5%) sedangkan gas karbon dioksida di udara hanya 3,25%. Studi akhir akhir ini menunjukkan
bahwa gas karbon dioksida menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global meskipun
sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Gas karbon dioksida banyak
didapat dari berbagai macam aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar berasal dari fosil,
pembakaran hutan, asap industri dan masih banyak lainnya. Secara sendirinya bumi pun
mengeluarkan banyak gas karbon dioksida ke udara, seperti contohnya ketika gunung berapi
meletus dan menghamburkan banyak sekali gas karbon dioksida ke udara, sehingga peristiwa ini
merupakan peristiwa klasih yang sudah ada dari zaman dahulu namun berbeda berapa besarnya
polutan pada masa kini dengan polutan saat zaman dahulu.

Pada umumnya gas karbon dioksida didapat dari reaksi antara gas oksigen dan karbon
menghasilkan gas CO2, dapat dilihat pada reaksi di bawah ini:

C(s) + O2 (g)  CO2 (g)

Gas karbon dioksida selain dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dari fosil, dapat
didapatkan juga dari aktivitas mahluk hidup seperti pernapasan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ada teori yang mengungkapkan bahwa gas karbon dioksida bukanlah penyebab utama bumi ini
mengalami pemanasan global karena dengan adanya gas rumah kaca sehingga menutup
kemungkinan terjadinya zaman es di masa modern.

Atas dasar perkiraan penyebab meningkatnya suhu ini, maka banyak penelitian dilakukan
terhadap hubungan antara peningkatan kadar gas CO2 dengan peningkatan suhu di permukaan
bumi. Pemantauan terhadap kadar gas karbon dioksida (CO2) di dalam troposfer telah dilakukan
di Gunung Mauna Lau di Hawaii sejak tahun 1958. Tempat ini dipilih karena tidak adanya
tumbuhan, sehingga hasil gas C02 tidak terpengaruh oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan
setempat Hasil pemantauan ini menunjukkan adanya kenaikan kadar CO2 yang terus menerus.
Dengan meningkatnya kadar gas CO2 ini dikhawatirkan makin banyak sinar inframerah yang
diserap oleh gas CO2, sehingga Intensitas Efek Rumah Kaca akan naik.

Peningkatan suhu yang dapat mengurangi kenyarnanan hidup yang kita kenal sebagai
Pemanasan Global ini sangat dirisaukan oleh semua bangsa di muka bumi. Namun di lain pihak
seorang pakar bernama Arrhenius memandang terjadinya pemanasan global ini dari segi persegi
positifnya yaitu kenaikan suhu di muka bumi ini menyebabkan bumi terhindar dari terjadinya
zaman es lagi di kemudian hari.

Suhu pada periode tahun 1900 sampai tahun 1940 menunjukkan ada peningkatan, tetapi
antara periode tahun 1940 sampai tahun 1970 suhu menurun, kemudian dari tahun 1970 suhu
naik lagi dan dalam tahun-tahun terakhir ini suhu bumi terasakan makin panas. Apabila benar
bahwa kenaikan suhu di atas permukaan bumi dipengaruhi oleh kanaikan kadar gas CO2,
diperkirakan dalam abad 21 kadar gas CO2 akan meningkat secara besar-besaran akibat
banyaknya industri. Dengan kecenderungan peningkatan kadar gas CO2 yang demikian ini Anda
dapat membayangkan bagaimana keadaan suhu di permukaan bumi kita ini.

Anda mungkin juga menyukai