NIM : 11161010000101
RESUME SESI 7
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Per.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan
dan Pemeriksaan Kecelakaan
1. Jelaskan jenis-jenis kecelakaan kerja yang harus dilaporkan oleh pengusaha! Pasal 2
Dalam pasal 2 ayat 2 dijelaskan kecelakaan kerja yg harus dilaporkan yaitu
a. Kecelakaan kerja
b. Penyakit akibat kerja
c. Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah
d. Kejadian berbahaya lainnya.
2. Kapankan kecelakaan kerja harus dilaporkan!
Dalam pasal 4 ayat 1 dijelaskan wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kerja kepada
Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam
terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan formulir laporan kecelakaan.
3. Bagaimana cara melaporkan kecelakaan kerja? (siapa, bertugas apa dan kapan)?
Dalam pasal 4 dijelaskan pengurus atau pengusaha wajib melaporkan secara tertulis
kecelakaan kepada kantor departemen tenaga kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24
jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan formulir laporan kecelakaan. Diayat 2 juga
dijelaskan penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum dilaporkan secara
tertulis.
Dalam permenaker no. PER 12/MEN/VI/2007 dijelaskan pengusaha wajib mengirimkan
4. Jelaskan tugas pegawai pengawas terkait kejadian kecelakaan kerja!
Dalam pasal 6 dijelaskan Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja memerintahkan pegawai
pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan. Pemeriksaan dan
pengkajian kecelakaan harus dilaksanakan terhadap setiap kecelakaan yang dilaporkan oleh
pengurus atau pengusaha.
3) Lengan (hari)
4) Tungkai (hari)
B. Kehilangan Fungsi (hari)
Catatan : untuk setiap luka ringan tidak ada amputasi tulang kerugian hari kerja adalah
jumlah sesungguhnya selama si korban tidak mampu bekerja.
3. Jelaskan kewajiban dan hak pekerja terkait dengan Pencegahan Penyakit Akibat Kerja!
Dalam pasal 5 dijelaskan tenaga kerja mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
1) Tenaga kerja harus memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan bila
diperiksa oleh Dokter atau pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja
2) Tenaga kerja harus memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan untuk
pencegahan penyakit akibat kerja
3) Tenaga kerja harus memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat untuk
pencegahan penyakit akibat kerja
4) Tenaga kerja berhak meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
syarat pencegahan penyakit akibat kerja
5) Tenaga kerja berhak menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan pada
pekerjaa yang diragukan keadaan pencegahannya terhadap penyakit akibat
kerja.