BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keluarga besar dapat diubah menjadi sikap keluarga kecil menuju Norma
Depkes sebagai unit pelaksana program KB. BKKBN yaitu badan resmi
tujuan, yaitu :
44 per mil pada tahun 1971 menjadi 22 per mil pada tahun 1990.
11
dan Sejahtera (NKKBS) yang pada waktunya akan menjadi falsafah hidup
adalah tindakan yang membentu individu atau pasangan suami istri untuk:
suami istri
kecil yang sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan
antara lain :
keluarga :
1) Caturwarga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang
anak
2) Pancawarga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 3 orang
anak
sejahtera.
4. Kontrasepsi
pemakaiannya
MK-1)
2006; h. MK-13)
MK-14).
c. Metode Barier
d. Kontrasepsi hormonal
sama atau dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
2) Kontrasepsi progestin
a) Suntikan progestin
c) Implan
2) Vasektomi atau kontap untuk pria adalah operasi kecil yang dilakukan
5. Implan
a. Pengertian
602).
susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang
b. Jenis
1) Non-Biodegradable Implant
a) Norplant
(2) Terdiri dari 6 kapsul kosong Silastik (karet silicone), yang diisi
(1) Panjang : 34 mm
b) Norlpan-2
2) Biodegradable Implant
a) Capronor
b) Pellets
6. Implan Jadena
a. Pengertian
lama kerja 3 tahun, yang terdiri atas 2 batang kapsul silastik yang
yaitu 60-70 ìg/hari pada bulan pertama pemasangan, 35-45 ìg/hari pada
akhir tahun pertama pemasangan, dan 25-30 ìg/hari pada akhir tahun
b. Indikasi
AKDR.
75)
karena tumor hati jinak atau ganas sangat kaya dengan pembuluh
darah. Dan apabila klien diduga ada tumor jinak pada sel hati maka
a) Mencegah ovulasi.
e. Efektifitas Implant
f. Keuntungan
1) Keuntungan kontrasepsi
pencabutan
g. Kerugian
6) Rambut rontok
per 1000 wanita per tahun, dan ini hampir sama seperti pada akseptor
hamil sama cepatnya seperti wanita yang sama sekali tidak memakai
setelah 1 tahun.
buruk pada bayi yang sedang dikandung maupun pada bayi yang
masih menyusu.
dan testosterone di dalam urine adalah sama pada bayi yang disusui
akseptor Norplant dan yang disusui akseptor metode barier atau pun
Efek samping yang lebih jarang dialami oleh klien ialah peningkatan
h.486)
a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak
c) Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal
7 hari saja.
saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien
insersi implant dapat dilakukan setiap saat, asal saja klien tidak
berikutnya.
2) Prosedur pemasangan
(9) Spuit (5-10 ml), dan jarum suntik (22 G) ukuran 2,5
keperluan darurat)
16-17)
bawah kulit.
memudahkan insersi.
lengkung siku
pakaian.
menambah tekanan
normal
CATATAN :
berupa fibrosis.
dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan di dalam memberikan asuhan
Karena menurut Purwandani (2008; h.83 dan 84) SOAP adalah catatan yang
bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis yang digunakan sebagai catatan
kemajuan pasien.
Pada langkah pertama ini semua informasi yang akurat dan lengkap
dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
masalah potensial yang aman yang akan terjadi tetapi juga merumuskan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah
atau segera untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka
bila ada masalah yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, kultural atau
dan 82)
kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa
1. Pengkajian
dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
a. Data Subyektif
1) Identitas klien
2) Nama
Identitas dimulai dengan nama pasien, yang harus jelas dan lengkap
3) Umur
4) Pendidikan
implan.
5) Alamat
6) Riwayat obstetri
a) Siklus
h.180)
b) Lamanya menstruasi
c) Dismenorhea
bawah sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual
nyeri namun bukan gejala yang khas tetapi dapat timbul karena
d) Flour albus
e) HPHT
MK-55).
7) Riwayat kesehatan
182).
2004; h. 180-182).
d) Penyakit ginekologi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan memberikan
8) Riwayat kontrasepsi
9) Riwayat perkawinan
penyakit tertentu (Notoatmodjo, 2010; h.24). Dalam hal ini juga untuk
rasional yaitu pada usia kurang dari 20 tahun lebih dianjurkan untuk
dan usia ibu yang sudah relatif tua dapat memungkinkan timbulnya
a) Pola aktivitas
b) Personal hygiene
Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga hal ini akan
a) Data psikososial
b) Data Obyektif
(3) Kesadaran
2006; h.60).
(b) Nadi
(a) Payudara
(b) Abdomen
(c) Ekstremitas
h. 271).
a) Payudara
b) Abdomen
c) Genetalia luar
182)
2. Interpretasi data
a. Diagnosis Kebidanan
Data dasar
Data subyektif :
diagnosa.
abortus.
kontrasepsi implan.
Data obyektif :
3. Diagnosa Potensial
a. Infeksi
jam pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi.
Periksa semua alat dan bahan lain telah di sterilisasi atau di DTT.
benar, maka kejadian saat insersi akan sangat rendah (kurang dari 1 %)
b. Ekspulsi
informasi, dan edukasi pada setiap calon akseptor baru. Agar dapat
c. Inform consent
1) Persiapan alat
2) Persiapan klien
% tanpa Epinefrin). Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit
f. Cara pemasangan
dapat seluruhnya dilakukan oleh yang sebagian lagi oleh klien atau anggota
berkala dari setiap tindakan yang telah dilakukan oleh bidan atau petugas
7. Evaluasi
disiapkan
g. Klien sudah mengerti tentang konseling yang telah diberikan bidan dan
jangan basah selama lebih kurang 3 hari dan datang kembali jika terjadi
luka dibiarkan kering selama 3 hari klien dianjurkan datang kembali untuk
a. Kondisi balutan
a. S : Subjektif
b. O : Objektif
menunjang diagnosa.
c. A : Assesment
d. P : Planning
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
bidan, namun sebagian dapat dilakukan ibu atau keluarga atau tim
3) Evaluasi
D. Aspek hukum
dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa menteri kesehatan Republik Indonesia
Pasal 9
yang meliputi :
Pasal 12
untuk :
Pasal 13
1) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan
penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat dilakukan oleh
a. Tugas mandiri
wus
klien
b. Tugas kolaborasi
melibatkan klien
atau keluarga