Dan kelompok kami memilih 3 batuan tersebut sebagai titik kritis dari jembatan batu kuno pada
gambar pertama, alasan kami memilih 3 batuan tersebut karena titik kritis merupakan titik
dimana beban yang bekerja sangatlah besar daripada titik lainnya. Dan batuan 1,2,3 merupakan
pondasi dari batuan yang menahan beban yang berada di atasnya.
(Dion)
JEMBATAN RANGKA BAJA
Jembatan rangka atau biasa disebut Truss Bridge dengan adalah jembatan yang terbuat
dari rangka batang yang membentuk unit segitiga, dan dapar mendistribusikan bebannya ke
setiap rangka-rangkanya. Dan terdiri dari batang tarik dan batang tekan.
Batang tarik adalah batang yang menerima beban tarik. Batang tekan yang merupakan
batang dari suatu rangka batang. Batang ini dibebani gaya tekan aksial searah panjang
batangnya. Efisiensi rangka batang tergantung dari panjang bentangnya, artinya jika jembatan
rangka batang dibuat semakin panjang, maka ukuran dari rangka batang itu sendiri juga harus
diperbesar atau dibuat lebih tinggi dengan sudut yang lebih besar untuk menjaga kekakuannya,
sampai rangka batang itu mencapai titik dimana berat sendiri jembatan terlalu besar sehingga
rangka batang tidak mampu lagi mendukung beban tersebut.
Rangka batang harus tersusun dari pola-pola segitiga. Syarat dari struktur statis tertentu adalah
jumlah gaya pada tumpuan struktur = 3. Seperti gambar diatas ada satu tumpuan sendi dan satu
tumpuan . Tumpuan sendi mempunyai dua gaya, yaitu gaya horizontal dan vertikal (maksudnya
yang sejajar dan tegak lurus), sedangkan tumpuan memiliki satu gaya, yaitu gaya vertikal.
Maka jika dijumlahkan ada tiga gaya, sehingga struktur ini memenuhi syarat struktur statis
tertentu.
(Setyo)
Gambar gaya
Pada metode bahul ini nilai gaya vertikal dan horizontal dengan persamaan ΣV=0 dan
ΣH=0. Dengan menguraikan gaya-gaya yang berkerja pada titik tumpunya.
Batang AC membentuk gaya F1 yang terjadi karena gaya tekan dari titik C dan
kemudian pada titik A merespon dengan gaya rekasinya yang arahnya berkebalikan, dan gaya
yang arah vertikal keatas memiliki nilai sebesar distribusi gaya tekan dari atas atau gaya reaksi
adanya tekan vertikal dari titik C. Kemudian pada sumbu horizontal tidak memiliki gaya karena
tdk ada tekanan di sumbu horizontal. Dan F1 memiliki nilai minus karena dalam kondisi tekan
pada batang AC
Batang CD nilai F5 sama dengan F1 dan akan bertanda minus karena mengalami
kondisi tekan.
Kesimpulan :