Anda di halaman 1dari 3

Mohamad Setyo Ari N

03411740000026

t = 0:0.00001:0.1
f1 =52 %frekuensi
f2 =78 %frekuensi
f3 =104 %frekuensi

y1 = sin(2*pi*f1*t)
y2 = sin(2*pi*f2*t)
y3 = sin(2*pi*f3*t)

y = y1+y2+y3
plot(t,y)
grid on

Gambar plot :

Dengan menggunakan t antara 0 hingga 0.1 dengan jarak setiap nilai 0.00001 menghasilkan
gelombang yang berosilasi dengan penggambaran garis yang mulus (tidak putus-putus), sehingga
pembacaan nilai dapar dengan mudah.
Rekontruksi Gelombang dengan Fs = 52 Hz
Fs = 52 %frekuensi sampling%
Ts = 1/Fs
t = 0:Ts:1
f1 =52 %frekuensi
f2 =78 %frekuensi
f3 =104 %frekuensi

y1 = sin(2*pi*f1*t)
y2 = sin(2*pi*f2*t)
y3 = sin(2*pi*f3*t)

y = y1+y2+y3
plot(t,y)
grid on

Bisa dilihat hasil gelombang yang kurang terkontruksi dengan baik karena fs yang digunakan
masih dianggap terlalu besar sehingga penggambaran gelombang kurang digambarkan dengan
mulus (baik).
Mohamad Setyo Ari N
03411740000026

Rekontruksi Gelombang dengan Fs = 78 Hz


Fs = 78 %frekuensi sampling%
Ts = 1/Fs
t = 0:Ts:1
f1 =52 %frekuensi
f2 =78 %frekuensi
f3 =104 %frekuensi

y1 = sin(2*pi*f1*t)
y2 = sin(2*pi*f2*t)
y3 = sin(2*pi*f3*t)

y = y1+y2+y3
plot(t,y)
grid on

Pada fs 78 nilai amplitude yang dihasilkan menjadi fluktuatif dan cenderung semaking besar,
tetapi gelombang yang dihasilkan juga setidak seperti gelombang awal, tetapi masih bisa di
kontruksikan dengan baik.
Rekontruksi Gelombang dengan Fs = 104
Fs = 104 %frekuensi sampling%
Ts = 1/Fs
t = 0:Ts:0.5
f1 =52 %frekuensi
f2 =78 %frekuensi
f3 =104 %frekuensi

y1 = sin(2*pi*f1*t)
y2 = sin(2*pi*f2*t)
y3 = sin(2*pi*f3*t)

y = y1+y2+y3
plot(t,y)
grid on

Dengan digunakan fs 104 Hz maka amplitude pada sumbu Y menghasilkan nilai 1 dan -1
sehingga bisa dikatakan terkontruksi dengan baik meski tidak sinusoidal pada umumnya.
Mohamad Setyo Ari N
03411740000026

Anda mungkin juga menyukai