Anda di halaman 1dari 9

TEORI PERMINTAAN

Pada setiap kegiatan transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang
saling berhubungan, yaitu permintaan (Demand) dan penawaran (Supply). Harga barang dan kuantitas
barang atau jasa yang saling mempengaruhi . Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan
akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).

Pengertian Permintaan

Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti
tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan
dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan
mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-
hal lain tetap sama (=ceteris paribus).

Hukum Permintaan

Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa : “


Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding
terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik, maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan
sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat”.

Faktor yang Memperngaruhi Permintaan


Menurut Danniel (2004), permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara lain
adalah harga barang yang bersangkutan, harga barang substitusi atau komplemennya, selera, jumlah
penduduk, dan tingkat pendapatan.

#1.Harga
Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif. Artinya bila yang satu naik maka
yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya. Semua ini berlaku dengan catatan faktor lain
yang mempengaruhi jumlah permintaan dianggap tetap.

#2.Harga barang lain


Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada permintaan barang lain. Harga
barang lain dapat meliputi harga barang substitusi, komplemen, dan independen. Salah satu contoh
barang substitusi, bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik. Barang komplementer
contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara bersamaan sehingga dengan demikian
bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada ummumnya akan mempengaruhi banyaknya
konsumsi barang komplemennya. Barang independen adalah barang yang tidak dipengaruhi oleh
harga barang yang lain.

#3.Selera
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Selera dan pilihan
konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi oleh struktur umum konsumen, tetapi juga
karena faktor adat dan kebiasaan setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.

#4.Jumlah penduduk
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi dan makin naik
permintaan. Penambahan jumlah penduduk mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan
demikian, bertambahnya jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan pertambahan jumlah
barang yang dikonsumsi.
#5.Tingkat pendapatan
Perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsi. Secara
teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Bertambahnya pendapatan, maka
barang yang dikonsumsi tidak hanya bertambah kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat.

Fungsi Permintaan

Menurut Virgantari (2011), secara umum, fungsi permintaan menyatakan hubungan jumlah
yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada tempat dan waktu tertentu. Fungsi
permintaan dapat diturunkan melalui dua cara, yang pertama adalah memaksimumkan kepuasan
dengan kendala jumlah anggaran dan harga barang. Fungsi permintaan yang diturunkan dari prinsip
ini disebut dengan fungsi permintaan Marshallian. Fungsi ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom
Inggris Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap bahwa pendapatan konsumen konstan.
Fungsi permintaan lain dapat diturunkan dengan menerapkan teori dualitas, yaitu meminimumkan
biaya dan memaksimumkan output pada tingkat pengeluaran tetap.
Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang memengaruhinya
disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel
tidak bebas. Persamaan fungsi permintaan dapat disusun sebagai berikut.

Dx = f (Px, Py, Y, T, N)
dimana:
Dx = permintaan akan barang x
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Y = pendapatan per kapita
T = selera
N = jumlah penduduk

Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px, Py, Y, T dan
N adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung besarnya variabel lain. Tanda positif
dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap permintaan akan barang.
Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, makin
banyak permintaan atas barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin
sedikit permintaan atas barang tersebut (Firdaus, 2008).

Kurva Permintaan

Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara harga
barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan menggambarkan
tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri paribus (keadaan lain tetap sama). Kurva
permintaan menggambarkan harga maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang
bermacam-macam jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak besedia membayar pada harga yang
lebih tinggu untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen bersedia membayar
dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau
bayar atau willingness to pay.
Harga (Pq)

Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta
yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan. Perubahan variabel non harga akan
menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan perubahan jumlah barang yang
diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran permintaan
diantaranya adalah perubahan pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi.

Pergeseran Kurva Permintaan

Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan harga barang
substitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva permintaan komoditi ke kanan, lebih
banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Kenaikan harga barang komplementernya (komoditi
yang digunakan secara bersama-sama) akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Pertumbuhan
jumlah populasi atau penduduk menciptakan permintaan baru. Penduduk yang bertambah ini harus
memiliki daya beli sebelum permintaan berubah. Peningkatan orang berusia kerja, tentunya akan
menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaak untuk semua komoditi yang dibeli oleh
penghasil pendapatan baru akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva
permintaan untuk komoditi ke arah kanan, yang menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi
yang dibeli pada setiap tingkat harga.

Elastisitas
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan drajat kepekaan atau
respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan factor yang
mempengaruhinya. Dalam pembahasan ini akan diterangkan cara untuk menghitung elastisitas
permintaan dan penewaran dan factor-faktor yang mempengaruhi masing-masing elastisitas tersebut.
Elastisitas dibagi menjadi 2 bagian,yaitu Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran. Namun
disini kami hanya menjelaskan elastisitas permintaan.
Elastisitas Permintaan
Setelah kita mempelajari permintaan kita dapat mengetahui bagaimana pasar bekerja dengan bantuan
gambaran dari kurva-kurva permintaan. Namun, untuk lebih memahami gambaran dari kurva-kurva
tersebut kita harus mempelajari yang lain, yaitu elastisitas. Menurut para ekonom tentang elastisitas
sebagai berikut:
 Menurut McEachern, elastisitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kepekaan konsumen dan produsen terhadap perubahan harga.
 Menurut Faried Wijaya, secara umum elastisitas menunjukkan seberapa respon suatu
variabel akibat dari perubahan variabel atau salah satu variabel lain yang mempengaruhinya.
 Menurut Nicholson, elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan pada satu variabel
yang disebabkan oleh perubahan satu persen pada variabel lain (Budi S, 2009).
 Menurut Harter, elastisitas merupakan pengukuran respon daripada jumlah permintaan (Budi
S, 2009)
 Menurut Mulyo, besaran perubahan yang terjadi akibat adanya perubahan faktor lain ini yang
lebih dikenal dengan elastisitas.
 Menurut Seth & Shane, the responsiveness of demand and supply to price alterations.
Jadi menurut para ekonom diatas elastisitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa respon
atau tingkat kepekaan konsumen dan produsen terhadap perubahan suatu variabel lain.
A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
§ Elastisitas Harga
§ Elastisitas Pendapatan
§ Elastisitas Silang

1. Elastisitas Harga
Menurut beberapa ahli elastisitas permintaan harga sebagai berikut :
 Menurut Mankiw, The price elasticity of demand measures how much the quantity demanded
responds to a change in price.
 Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang diminta
terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan terhadap harga.
 Menurut McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan kuantitas
yang diminta terhadap perubahan harga.
 Menurut Sadono Sukirno, suatu pengukuran kwantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha permintaan
 Menurut Salvatore, elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta
konsumen akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain, elastisitas harga adalah
perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari
harga (Budi S, 2009).
Jadi menurut para ahli ekonom elastisitas harga adalah perubahan atau berapa banyak jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Permintaan suatu barang bisa dikatakan
elastis jika konsumen merespon perubahan harga barang tersebut dengan berubahnya jumlah
permintaan barang yang besar. Sedangkan perubahan jumlah permintaan barang yang sedikit atau
sama sekali tidak berubah terhadap perubahan harga barang tersebut dikatakan inelastis atau kurang
elastis.

Faktor-faktor Elastisitas Harga


Permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau ditentukan oleh berbagai
faktor yaitu :
Ø Barang Mewah dan Barang Kebutuhan
Permintaan barang-barang kebutuhan umumnya inelastis, sedangkan permintaan barang-barang
mewah umumnya elastis. Karena walaupun harga-harga barang kebutuhan mengalami peningkatan
atau penurunan jumlah yang diminta akan tetap sama atau hanya mengalami penurunan sedikit.
Mengapa barang mewah bisa elastis? karena apabila harga barang mewah mengalami peningkatan
harga jumlah yang diminta hampir tidak ada. Tapi jika barang mewah mengalami penurunan harga
jumlah yang diminta akan meningkat, mungkin bisa meningkat secara signifikan.
Ø Ketersediaan Barang Substitusi
Suatu barang yang memiliki barang subtitusi atau barang pengganti akan memiliki elastisitas yang
elastis, sedangkan barang yang tidak memiliki barang substitusi cenderung memiliki elastisitas yang
inelastis. Sebab apabila barang tersebut mengalami peningkatan harga dan terdapat banyak barang
substitusi yang harganya dibawah harga barang tersebut, maka permintaan barang tersebut akan
mengalami penurunan permintaan yang tajam. Berbeda dengan barang yang tidak memiliki barang
substitusi, hanya mengalami penurunan permintaan yang sedikit karena orang hanya menurunkan
permintaan barang tersebut.
Ø Definisi Pasar
Semakin luas ruang lingkupnya maka semakin inelastis barang tersebut karena tidak ada barang
subtitusinya. Sebaliknya , semakin sempit atau kecil ruang lingkupnya maka semakin elastis barang
tersebut. Sebagai contoh, pasar makanan memiliki permintaan yang inelastis karena makanan dalam
pengertian umum tidak memiliki substitutan. Sedangkan pasar es krim vanila (dalam pengertian
sempit sebagai sajian pencuci mulut) yang pasarnya sempit atau terfokus, akan elastis permintaannya.
Seandainya harga es krim vanila melonjak, kuantitas permintaannya segera susut karena konsumen
akan mencari sajian lain untuk cuci mulut (Mankiw,).
Ø Rentang Waktu
Apabila rentang waktu perubahan harga suatu barang lebih lama atau jangka panjang, permintaan
barang tersebut akan elastis. Karena orang-orang (konsumen) mampu untuk mencari dan mensubtitusi
barang tersebut dan biasa tidak menggunakan barang tersebut lagi. Namun, untuk jangka waktu yang
pendek akan mengalami inelastis karena tidak adanya kesempatan bagi konsumen untuk mensubtitusi
barang tersebut.

Menghitung Elastisitas Harga


Penghitungan elastisitas harga dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan


Elastisitas dibagi menjadi lima jenis yaitu :
v Elastis uniter
Suatu permintaan dikatakan elastis uniter jika elastisitasnya sama dengan satu, artinya apabila terjadi
perubahan harga maka persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga
v Elastis
Suatu permintaan bisa dikatakan elastis jika elastisitasnya lebih dari satu dan kurang dari tak
terhingga, artinya persentase atau besarnya perubahan permintaan lebih persentase perubahan harga
v Elastis sempurna
Elastisitas permintaan adalah tak terhingga, artinya jika terjadi perubahan harga maka perubahan
permintaan nol atau tidak ada permintaan. Permintaan akan terus ada pada harga tertentu.
v Inelastis
Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis jika elastisitasnya kurang dari satu dan lebih dari nol,
artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga.
v Inelastis sempurna
Elastisitas permintaan adalah nol, artinya jika harga mengalami perubahan baik naik maupun menurun
jumlah permintaan sama.
Kurva Elastisitas Permintaan

Elastisita Harga dan Pendapatan Total


Elastisitas harga dibidang atau dunia perusahaan sangat penting untuk dipelajari. Karena elastisitas
harga mempengaruhi total pendapatan mereka. Jika elastisitas harga inelastis, maka kenaikan harga
akan mengakibatkan kenaikan pendapatan total. Tapi jika elastisitas harga elastis, maka kenaikan
harga akan mengakibatkan penurunan pendapatan total.

2. Elastisitas Pendapatan
Menurut ahli ekonom elastisitas pendapatan adalah :
 Menurut McEchern, elastisitas pendapatan mengukur perubahan permintaan konsumen
akibat adanya perubahan pendapatan yang menyebabkannya.
 Menurut Salvatore, elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dari jumlah barang
yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional penghasilan secara nnominal (Budi S, 2009).
Jadi menurut ekonom elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa banyaknya perubahan jumlah
permintaan barang terhadap perubahan pendapatan konsumen, dapat dinyatakan dengan :

Jika hasil dari elastisitas pendapatan negatif itu menunjukan hubungan pendapatan dengan barang
inferior, artinya permintaan barang tersebut mengalami penurunan pada saat pendapatan konsumen
meningkat dan sebaliknya. Sedangkan jika elastisitas pendapatan positif itu menunjukan hubungan
barang normal atau mewah dengan pendapatan, artinya pada saat pendapatan konsumen meningkat,
meningkat pula permintaan barang tersebut. Untuk barang normal cenderung elastisitas pendapatan
positif kurang dari satu, konsumen akan meningkatkan jumlah permintaan dengan porsi sedikit.
Sedangkan barang mewah cenderung elastisitas pendapatan positif lebih dari satu, konsumen akan
membeli barang tersebut.

3. Elastisitas Silang
Menurut para ahli ekonom elastisitas silang adalah :
 Menurut McEachern, Elastisitas Silang adalah persentase perubahan permintaan satu barang
akibat persentase perubahan harga barang lain.
 Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat kepekaan relatif
dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang diminta
sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang lain. Dengan perkataan lain, elastisitas
silang adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang x yang diminta konsumen dibagi dengan
perubahan proporsional dari harga barang y (Budi S, 2009).
Jadi, menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah permintaan satu
barang terhadap perubahan harga barang lain, dapat dinyatakan dengan :
Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah subtitusi karena pada
saat harga barang y naik, maka permintaan barang x akan meningkat pula. Sedangkan elastisitas
silang negatif menunjukkan hubungan kedua barang adalah komplemen karena permintaan barang x
akan mengalami peningkatan jika harga barang y turun.

Anda mungkin juga menyukai