Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BANASPATI (REBANA ASLI DIPA PUTRA BANYUWANGI)

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:
Moh. Firmansyah 31165374 Angkatan 2016
Ayu Kurniasari Hamzah 31165434 Angkatan 2016
Achmad Teguh Ely 31175580 Angkatan 2017

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI


BANYUWANGI
2019
HALAMAN PENGESAHAN


1. Judul Kegiatan :Banaspati (Rebana Asli Dipa Putra
Banyuwangi)
2. Bidang Kegiatan : PKM-T
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Moh. Firmansyah
b. NIM : 31165374
c. Jurusan : Manajemen (nonreg)
d. Universitas : Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi
e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Dusun Krajan rt 03 rw 04 Desa
Benculuk Kec.Cluring
f. Alamat email : hanuwen59@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama : Agus Riyanto SE MM
b. NIDN : 0717127102
c. Alamat Rumah : Perum Kebalenan Indah Blok G-03
Banyuwangi
d. Telepon/Hp : 085258812527
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 12.000.000
b. Sumber Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

Banyuwangi, 9 Januari 2019

Menyetujui

Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Ketua Pelaksana Kegiatan,

Jurusan/Departemen/Program Studi/ Pembimbing

Unit Kegiatan Mahasiswa

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ......................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Ringkasan ........................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Prioritas Masalah ........................................................................... 2
1.3 Profil Usaha dan Kinerja Mitra ....................................................... 2
1.4 Manfaat Kegiatan ........................................................................... 3
1.5 Luaran ............................................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1 Pengetian Rebana ............................................................................ 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................... 7
3.1 Waktu dan tempat ............................................................................ 7
3.2 Tahapan Pelaksanaan……………………………………………… 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkan
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

iii
Ringkasan

rebana adalah merupakan salah satu produk favorit yang permintaanya terus
mengalami peningkatan akibat semakin besar peningkatan masyarakat
banyuwangi yang melestarikan kesenian kuntulan terbang dan kuntulan, maka pak
Suwito yang beralamatkan di Desa kedayunan memproduksi rebana dengan
kualitas yang sangat baik untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan
meningkatnya barang yang kembali. Penerapan BANASPATI (Rebana Asli Dipa
Putra Banyuwangi) diharapkan dapat mngatasi permasalahan tersebut, Alat rebana
termasuk dalam keluarga frame-drum sejenis tambourin, baik dengan kericikan
atau tanpa kericikan”. Alat musik rebana dapat mengeluarkan berbagai macam
bunyi meskipun bentuknya sederhana. Alat musik rebana dapat mengeluarkan
enam macam bunyi, diantaranya: suara tinggi bergema, suara tinggi tidak
bergema, suara sedang bergema, suara sedang tidak bergema, suara rendah
bergema, dan suara rendah tidak bergema. Perbedaan cara memukul pada bagian
rebanalah yang menimbulkan enam karakter bunyi tersebut. Tujuan dari program
ini yaitu untuk mengetahui cara merancang, membuat, menggunakan, dan
merawat serta mensosialisasikan BANASPATI (Rebana Asli Dipa Putra
Banyuwangi) untuk mengoptimalkan pengemasan produk rebana yang telah
dibuat,sehingga mampu meningkatkanefisiensi proses pembuatan rebana yang
berada di Desa Kedayunan Banyuwangi.

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik tradisional tidak lepas dari masyarakat di suatu daerah, termasuk di


Banyuwangi. Terbang salah satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh
masyarakat Banyuwangi pada umumnya difungsikan sebagai sarana alat
pendukung seni, baik seni bernuansa islam maupun non islam. Seperti jenis
kesenian bernuansa islam yaitu kesenian hadrah berjanji, kesenian kuntulan,
dan kesenian kundharan.

Berbicara mengenai alat musik rebana/ terbang tersebut, tidak lepas dari
pera pengrajin di belakangnya, salah satunya yang bertempat di Desa
Kedayunan bernama Dipa Putri. Menurut Pak Suwito Selaku pemilik, nama
Dipa Putra diambil dari nama leluhur desa tersebut yang bernama Mbah Dipo
dan Mbah Dayun. Bermula dari hobi beliau sejak kecil yaitu mengikuti seni
kuntulan maka beliau belajar untuk membuat alat rebana/terbang tersebut.
Dengan memperhatikan orang membuat alat beliau belajar sendiri secara
otodidak

Kesenian rebana merupakan salah satu kesenian yang telah tumbuh dan
berkembang di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Diperkirakan
kesenian rebana masuk ke Indonesia sejak abad ke 13 bersamaan dengan
penyebaran agama Islam di Indonesia. Kesenian rebana tumbuh, berkembang
serta merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di nusantara termasuk di
daerah Banyuwangi. Keberadaan kesenian rebana telah menjadi salah satu
seni tradisi bagi masyarakat di daerah Banyuwangi khususnya di kecamatan
Kabat.

Di beberapa daerah kesenian rebana dikenal dengan istilah kesenian


hadroh atau kesenian terbang. Di kabupaten Cilacap masyarakat sering
menyebut dengan istilah kesenian hadroh daripada kesenian rebana atau
kesenian terbang. Dalam pertunjukan kesenian rebana terdapat beberapa alat
musik yang dimainkan, diantaranya: genjring, tumbuk, bedug, kentrung dan
keprak. Penamaan alat musik tersebut menurut masyarakat berdasarkan bunyi
yang dihasilkan oleh tiap-tiap alatnya. Meskipun alat musik yang dimainkan
dalam kesenian rebana tidak hanya genjring, akan tetapi genjring inilah yang
lebih dikenal dengan sebutan alat musik rebana, dibandingkan dengan
tumbuk, bedug, kentrung dan keprak.

Menurut Banoe (2007: 354), “rebana adalah alat musik tradisional berupa
kendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan genggaman
2

tangan, termasuk dalam keluarga frame-drum sejenis tambourin, baik dengan


kericikan atau tanpa kericikan”. Alat musik rebana dapat mengeluarkan
berbagai macam bunyi meskipun bentuknya sederhana. Alat musik rebana
dapat mengeluarkan enam macam bunyi, diantaranya: suara tinggi bergema,
suara tinggi tidak bergema, suara sedang bergema, suara sedang tidak
bergema, suara rendah bergema, dan suara rendah tidak bergema. Perbedaan
cara memukul pada bagian rebanalah yang menimbulkan enam karakter bunyi
tersebut.

Keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan


memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari marketing
mix : produk, distribusi promosi, dan harga ( Kurtz, 2008}. Dalam hal ini
apabila dilihat dari segi kualitas,hasil produksi rebana Dipa Putra tidak
diragukan lagi. Dengan berpegang teguh kualitas adalah segalanya, membuat
usaha beliau tetap berdiri sampai saat ini. Akan tetapi dalam segi manajemen
bapak Suwito masi menjalankan secara konvensional, baik dari segi
pemasaran, pengaturan keuangan dan produksi. Hal inilah yang mendasari
kami, untuk melakukan kegiatan ini.

1.2 Prioritas Masalah


a. Kegiatan usaha belum memiliki laporan keuangan, sehingga pemilik usaha
sulit membedakan antara kekayaan usaha dan kekayaan pribadi;
b. Giat pemasaran produk masih secara konvensional, sehingga cakupan dan
efektifitas pemasaran produk masih sangat minim;
c. Jaringan bisnis yang dimiliki masih atas dasar saling kepercayaan;
d. Proses produksi sangat terbatas, dan tergantung pada musim. Pengusaha
belum memiliki analisis kemampuan produksi.

1.3 Profil Usaha dan Kinerja Mitra


Nama Kegiatan Usaha : Rebana Dipa Putra
Pemilik : Suwito
Modal : Milik Pribadi (jumlah modal/aset belum diketahui)
Jenis Usaha : Industri Kecil Menengah
1. Pengrajin Alat Musik (produk)
2. Servis alat musik pukul (jasa)
Visi : Melestarikan Industri Rebana dan Kesenian Tradisional
Misi : Mengedepankan kualitas dan daya tahan produk
Menjaga kepercayaan konsumen
Memelihara kesenian kuntulan dan hadrah di
masyarakat sekitar
Tahun Berdiri : 2005
3

Alamat : Dusun Krajan, Desa Kedayunan, RT.03 RW.05 -


Banyuwangi
Jumlah Karyawan : 2 orang
Kapasitas Produksi : 3 set @12 alat musik rebana per bulan
Jangkauan Pemasaran : Banyuwangi

1.4 Manfaat Kegiatan


a. Meningkatkan kegiatan usaha industri Rebana Dipa Putra Kedayunan;
b. Melestarikan kesenian dan budaya sekitar, khususnya kesenian kuntulan
dan hadrah di Banyuwangi;
c. Menciptakan lapangan pekerjaan;
d. Meningkatkan laba dan pendapatan masyarakat;
e. Memaksimalkan nilai guna barang dan kualitas produksi;
f. Menambah wilayah pemasaran produk industri Rebana Dipa Putra
Kedayunan.

1.5 Luaran
Capaian yang diinginkan adalah pengaplikasian prinsip manajemen pada
kegiatan usaha industri Rebana Dipa Putra yang diharapkan dapat mengubah
mekanisme yang masih konvensional menjadi terstruktur dengan cara
mengaplikasikan dan membuat laporan keuangan serta meningkatan
jangkauan pemasaran dan revolusi industri.
Proses pendampingan dilaksanakan melalui diskusi, temu langsung,
bimbingan dosen dan simulasi untuk mencapai metode yang paling sesuai
yaitu dimana perusahaan membuat konsumen tidak hanya sebatas pengguna
produk tetapi melihat konsumen dari multi dimensinya sebagai manusia
sehingga konsumen akan memilih produk yang memuaskan keinginannya
untuk berpartisipasi, berkreasi, komunitas, dan idealismenya (Philip Kotler
dan Hermawan Kertajaya dalam Marketing 3.0’).
4

BAB 2. TINJUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

1. Pengertian Rebana

Pengertian rebana berasal dari kata arba’a yang artinya empat. Bilangan
empat mengandung makna bahwa prinsip-prinsip dasar agama Islam ada empat,
yaitu melaksanakan kewajiban kepada Allah (hablumminallah), hewajiban kepada
manusia/masyarakat (hablumminanas), kewajiban kepada alam (dengan
melestarikan alam) dan kewajiban kepada diri kita sendiri untuk berlaku adil.Pada
awal pengunaan terbang dimainkan empat buah terbang (Sinaga,
2002:62).Menurut Mustamir (1991:41) bahwa pada awalnya, alat musik terbang
yang digunakan mengiringi sholawatan terdiri dari empat (4) buah terbang, yaitu:
terbang lajer, terbang kempling, terbang salahan, dan jidor. Pola permainan musik
terbangan tanpa improvisasi.

Rebana merupakan alat musik daerah yang keberadaannya tersebar luas


30 di Indonesia, berupa sehelai kulit yang direntangkan pada sebuah bingkai
bundar. Pada bingkainya sering ditambahkan logam pipih yang disebut kerincing.
Dalam beberapa ragam nama dikenal sebagai rebana, trebang, ataupun terbang
(Soeharto,1992:170)

Rebana adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah timur
tengah dan dipakai untuk acara kesenian. Alat musik semakin meluas
perkembangannya hingga ke Indonesia. Pada musik gambus, kasidah dan hadroh
adalah jenis kesenian yang sering menggunakan rebana
(http://sentrarebana.com/sejarah-alat-musik-rebana/6/).

Rebana adalah alat musik perkusi yang tergolong pada kelompok


membranophone atau alat musik yang sumberbunyi berasal dari membran atau
kulit binatang seperti sapi dan lain-lain disebut juga dengan rebab, redap,
kompangan, atau gendangan rebana. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam,
bingkai terbuat dari kayu berbentu lingkaran berdiameter 25 s/d 30 cm satu sisi
ditutup dengan kulit kambing yang sudah dimasak dan dipakukan pada pinggir
bingkainya. Ada rebana yang bingkainya diberi kepingan-kepingan logam pada
sehingga bila dimainkan akan berbunyi gemerincing dan di sekitar Pantura pulau
Jawa biasa disebut juga dengan genjring yang jumlahnya antara tiga sampai
empat, maupun rebana yang mirip dengan ketipung (Supandi, 1992:56).

Kesenian rebana dalam gerakan pemurnian Islam tidak banyak


mendapatkan perhatian, sehingga praktis pernyataan kesenian modern Islam sama
dengan budaya Islam populer, seperti musik gambus, dan dangdut, Irama melayu
yang lebih merupakan musik populer dan masa kini pada musik Islam mendapat
tempat di kalangan santri baik di desa-desa maupun di kota , terutama kota-kota
5

pantai yang dahulu menjadi pendukung kesenian Islam tradisional.


Berdasarkan pendapat tentang musik rebana di atas dapat disimpulkan
bahwa musik rebana modern merupakan musik rebana tradisional yang telah
terpengaruh oleh perkembangan jaman yang semakin modern dan menjadilah
musik rebana modern. perubahan tersebut dapat kita lihat dari bentuk
penyajiannya yang sudah lebih modern, misalnya seperti alat-alat musik yang
digunakan tidak hanya alat musik rebana saja, tetapi sudah ditambahkan alat-alat
musik modern seperti Bass elektrik, gitar, set drum, keyboard dan lain-lain. Lagu -
lagu yang dinyanyikan bukan hanya lagu islami, tetapi juga lagu-lagu yang sedang
di gandrungi oleh masyarakat sekarang ini.

Menurut Wirya (dalam Rofik, 2001:27) bahwa di wilayah DKI Jakarta


dan sekitarnya terdapat bermacam-macam ukuran rebana dengan penggunaan
nama yang berbeda, yaitu:

a. Yang paling kecil ukurannya adalah rebana ketimpring (kurang lebih sebesar
piring makan).

b. Jenis lain yang ukurannya hampir sama ketimpring disebut marawis (jamak
marwas), berbentuk seperti tambur cina. Marwas digunakan untuk mengiringi
Zapin (tarian melayu).

c. Rebana yang agak besar disebut dengan nama rebana hadrah dan rebana
kasidah. Perbedaan kedua rebana tersebut adalah pada kepingan logam yang
terdapat pada bagian kayunya. Pada rebana hadrah terdapat tiga pasang
kepingan logam pada bagian sisinya dan berjarak simetris, sedangkan rebana
kasidah tidak ada. Jenis rebana yang paling besar disebut rebana biang.
Rebana biang terdiri dari tiga kelompok, yaitu :yang paling besar dan
berfungsi sebagai gong atau bass disebut rebana biang atau salun, yang
berukuran agak kecil disebut kotek dan yang paling kecil disebut gendung.

3. Ciri-ciri musik rebana modern

Menurut Abdullah (dalam Raharjo, 1996:35) bahwa munculnya kesenian rebana


dimulai sejak jaman islam berkembang di wilayah Demak yang dipelopori oleh
para Wali Songo sekitar tahun 1478 Masehi. Pada wal perkembangannya
digunakan untuk melakukan syiar agama Islam oleh para Wali. Pada jaman
kejayaan kerajaan Demak Bintoro yang merupakan kerajaan Islam yang pertama
di pulau Jawa berdiri, sebagian penduduknya masih menganut agama Hindu dan
Budha, untuk menarik minat penduduk/masyarakat terhadap ajaran agama
Islam,para Wali Songo melakukan pendekatan-pendekatan, salah satunya adalah
menggunakan kesenian rebana. Seiring perkembangan agama Islam di pulau Jawa
pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, maka musik rebanapun
berkembang pesat. Selain digunakan sebagai syiar agama Islam, juga digunakan
6

sebagai hiburan rakyat. Kemudian masyarakat mulai membentuk


kelompokkelompok kesenian yang mengembangkan misi keagamaan diantaranya
adalah musik rebana atau terbangan, qosidah, dan Zapinan.
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat

Program ini dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2019 sampai dengan 30 Juni
2019, bertempat pada industri pengrajin alat musik Rebana Dipa Putra
Kedayunan, Dusun Krajan, Desa Kedayunan, RT.03 RW.05 – Banyuwangi.

3.2 Tahapan Pelaksanaan

Start Observasi Kendala Alternatif If error

Studi Pustaka Analisa Simulasi


dan Trial

If on target

Diaplikasikan

Gambar 3.1 Tahapan pelaksanaan kegiatan

Tabel 3.1 Tahapan pelaksanaan kegiatan

No Tahapan Keterangan

1. Start Tahapan memulai kegiatan sesuai dengan proposal


kegiatan

2. Observasi Melakukan pengamatan serta pencatatan secara


sistematis terhadap objek dan kegiatan usaha yang telah
ditentukan untuk mengetahui karakteristik permasalahan
yang sedang dihadapi

3. Studi Pustaka Mengumpulkan data dengan mengadakan studi


penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang dipecahkan
(Nazir,1988:111)

4. Kendala Menentukan kendala, kelemahan, atau permasalahan


dari data yang telah diperoleh

5. Alternatif Menentukan solusi yang dapat digunakan sebagai


pemecahan masalah
8

6. Analisa Menentukan solusi paling efektif dan efisien

7. Simulasi dan Menerapkan solusi dan mencoba penerapa metode yang


Trial telah didapat

8. Diaplikasikan Proses aplikasi dan pengawasan


9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan anggaran biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya

1. Pembukuan (laporan keuangan, pendataan Rp. 1..000,00


asset, analisis rasio keuangan)

2. Memperluas pemasaran Rp. 7.300.000


a. Media sosial / online
b. Publikasi
c. Media brosur
d. Membuat branding, pamphlet,
e. Mengikuti event-event untuk
memasarkan produk
3. Perjalanan Rp. 2.750.000,00

4. Lain-lain Rp. 800.00

Total Rp. 11.850.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


No. Jenis Kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Pembinaan
dan
penyusunan
laporan
keuangan
perusahaan

2. Menerapkan
pemasaran 3.0

3. Evaluasi

4. Pengaplikasian
dan
pengawasan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan


10

DAFTAR PUSTAKA
Mustamir, M. 1999. Skripsi “Perkembangan Musik Tradisional Rebana Azzahra
di Desa Penggaron Kidul Kota Madya Semarang ”. Semarang :
Sendratasik FPBS UNNES.
http :// sentrarebana.com/sejarah-alat-musik-rebana/6/
Raharjo, Joko. 1996. Skripsi “Eksistensi Seni Musik Barzanzi di Kauman
Kecamatan Demak Kota Kabupaten Demak ”. Semarang. Sendratasik.
FPBS. UNNES.
11
12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Agus Riyanto SE MM
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi
4 NIP/NIDN 0717127102
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP 085258812527

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C. 1 Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
3

C.2 Penelitian
No. Jenis Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
3

C.2 Pengabdian Kepada Masyarakat


Jenis Pengabdian Kepada
No. Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Pembukuan ( laporan
keuangan, pendataan aset,
1.000.000
analisis rasio keuangan),
ATK

SUB TOTAL (Rp) 1.000.000


Memperluas pemasaran Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Media sosial /online 100.000 100.000
Publikasi .2.500.000
Media brosur 500.000
Membuat branding,
1.400.000
pamphlet,
Mengikuti event-event
2.800.000
untuk memasarkan produk
SUB TOTAL (Rp) 7.300.000
3. Perjalanan Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Transport Keperluan
(kampus ke lokasi dalam 800.000 800.000
kota dan )
- Biaya rental/travel pp 2.000.000 2.000.000
- Uang makan tim 25.000 x18 450.000
perlengkapan 300.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 2.750.000
4. Lain-lain Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
dokumentasi 500.000 500.000
Keperluan darurat 300.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 800.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 11.850.000
Sebelas juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah 11.850.000
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
Moh. Firmansyah manajemen manajemen 30 Kordinasi
31165374 Tim
- Studi
Pustaka
- Pengujian
1 alat
- Survei
lokasi
- Sosisalisasi
- Evaluasi

Ayu Kurniasari manajemen manajemen 30 Kordinasi


Hamzah Tim
31165434 - Studi
Pustaka
- Pengujian
2
alat
- Survei
lokasi
- Sosisalisasi
- Evaluasi
Achmad Teguh manajemen manajemen 30 Kordinasi
Ely Tim
31175580 - Studi
Pustaka
- Pengujian
3
alat
- Survei
lokasi
- Sosisalisasi
- Evaluasi
Lampiran 4, Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTRIAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI

JL:AdiSucipto No.26 Telp. 0333-411248, Faks. 0333-424980

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Moh. Firmansyah

NIM : 31165374

Program Studi : Manajemen nonreg

Fakultas : Ekonomi

Dengan ini menyatakan bahwa proposal Program Kreativitas Mahasiswa


Penerapan tekhnologi saya dengan judul :

BANASPATI ( Rebana Asli Dipa Putra Banyuwangi ). yang diusulkan untuk


tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
Lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Lampiran 6. Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkan
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Lokasi pembuatan rebana dipa putri

Anda mungkin juga menyukai