Anda di halaman 1dari 20

TEORI PERMINTAAN

TUGAS KELOMPOK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Manajerial

DOSEN PEMBIMBING :
ELOK ROSYIDAH, SE, MM.MM

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4

1. Romy Izza Alfa 31165323


2. Moh. Firmansyah 31165374
3. Nurlaili 31165320

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya makalah ini dapat disusun dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan kepada teman-teman
yang belum mengetahui lebih dalam tentang “Teori Permintaan”.

Kami berterima kasih kepada Ibu ELOK ROSYIDAH, SE,MM.MM selaku


dosen Konsentrasi Manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar Kami sadar penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran guna meningkatkan kinerja penyusun agar menjadi lebih baik. Kami
berharap semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan yang lebih mendalam
tentang “ Teori Permintaan”, dan dapat dipahami dengan mudah.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II TEORI PERMINTAAN INDUSTRI DAN PERUSAHAAN
2.1 Pengertian Kekuasaan.......................................................................3
2.2 Tipe Kekuasaan.................................................................................5
2.3 Pengertian Otoritas..........................................................................13
2.4 Pengaruh Kekuasaan.......................................................................13
BAB III CIRI DAN KETRAMPILAN MANAJERIAL
3.1 Ciri Manajerial.................................................................................16
3.2 Keterampilan Manajerial.................................................................17
KESIMPULAN......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari tahun Ke tahun pertumbuhan ekonomi berkembang di berbagai Negara
berkembang sangat pesat dan maju, perkembangan ini berdampak pada kegiatan
pereknomian terutama pada kegiatan produksi dan konsumsi. Kegiatan-kegiatan ini
menimbulkan berbagai masalah pokok dalam perekonomian seperti halnya
berapakah barang dan jasa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi
barang dan jasa tersebut.
Didalamilmu ekonomi akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi
permasalahan-permasalaahan tersebut. Terutama didalam teori permintaan
menjelaskan tentang sifat para pembeli terhadap suatu barang. Dalam makalah ini
akan dibahas dan dipelajari mengenai teori permintaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori permintaan industri dan perusahaan?
2. Bagaimana hubungan antara fungsi permintaan dengan kurva permintaan dan
hubungan antara permintaan dengan keputusan manajerial?
3. Apakah elastisitas titik dan busur, harga, pendapatan, silang?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimksud dengan teori permintaan dan
perusahaan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara fungsi permintaan dengan kurva
permintaan dan hubungan antara permintaan dengan keputusan manajerial.
3. Untuk mengetahui Apakah elastisitas titik dan busur, harga, pendapatan,
silang.
BAB II

Pengertian Permintaan
Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand)
mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara
jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan
adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai
kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap
sama (=ceteris paribus).

Pada setiap kegiatan transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua
aspek yang saling berhubungan, yaitu permintaan (Demand) dan penawaran (Supply).
Harga barang dan kuantitas barang atau jasa yang saling mempengaruhi Permintaan
dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Permintaan menunjukan jumlah barang
dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu.

Dalam pembuatan keputusan manajerial, titik perhatian utama adalah pada


permintaan pasar. Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan
individual. Pada tingkat individual, permintaan ditentukan oleh 2 faktor yaitu: Nilai
dari cara mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, kemampuan untuk
mendapatkan barang dan jasa.

 Hukum Permintaan

Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan


bahwa : “ Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik,
maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga
barang turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat”.

Faktor yang Memperngaruhi Permintaan

Menurut Danniel (2004), permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang


antara lain adalah harga barang yang bersangkutan, harga barang substitusi atau
komplemennya, selera, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan.

1. Harga
Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif. Artinya
bila yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya.
Semua ini berlaku dengan catatan faktor lain yang mempengaruhi jumlah
permintaan dianggap tetap.
2. Harga barang lain
Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada
permintaan barang lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang
substitusi, komplemen, dan independen. Salah satu contoh barang substitusi,
bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik. Barang komplementer
contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara bersamaan
sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada
ummumnya akan mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya.
Barang independen adalah barang yang tidak dipengaruhi oleh harga barang
yang lain.
3. Selera
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan.
Selera dan pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi
oleh struktur umum konsumen, tetapi juga karena faktor adat dan kebiasaan
setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.
4. Jumlah penduduk
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang
dikonsumsi dan makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk
mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian,
bertambahnya jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan pertambahan
jumlah barang yang dikonsumsi.
5. Tingkat pendapatan
Perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang
dikonsumsi. Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan
konsumsi. Bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak
hanya bertambah kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat.

PERMINTAAN INDUSTRI DAN PERUSAHAAN

Fungsi permintaan perusahaan lebih menekankan pada variable independen yang


menunjukkan perilaku para pesaing. Permintaan akan produk suatu perusahaan
berhubungan positif dengan harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan
pesaingannya.

KURVA PERMINTAAN

Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta


dengan semua variable yang menentukan permintaan. Kurva permintaan merupakan
suatu bagian dari fungsi permintaan yang menunjukkan hubungan antara harga
produk dengan jumlah penduduk yang diminta, centeris paribus.
Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan
antara harga barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva
permintaan menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri
paribus (keadaan lain tetap sama). Kurva permintaan menggambarkan harga
maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam
jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak besedia membayar pada harga yang lebih
tinggu untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen bersedia
membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan
maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay.

Harga (Pq)

Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang
yang diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan.
Perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu.
Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran permintaan diantaranya adalah perubahan
pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi.
Pergeseran Kurva Permintaan

Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan
harga barang substitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva
permintaan komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga.
Kenaikan harga barang komplementernya (komoditi yang digunakan secara bersama-
sama) akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Pertumbuhan jumlah populasi atau
penduduk menciptakan permintaan baru. Penduduk yang bertambah ini harus memiliki
daya beli sebelum permintaan berubah. Peningkatan orang berusia kerja, tentunya akan
menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaak untuk semua komoditi yang
dibeli oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk
akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan, yang menunjukkan
bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.

Hubungan antara Fungsi Permintaan Dengan Kurva Permintaan


Menurut Virgantari (2011), secara umum, fungsi permintaan menyatakan
hubungan jumlah yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada tempat
dan waktu tertentu. Fungsi permintaan dapat diturunkan melalui dua cara, yang
pertama adalah memaksimumkan kepuasan dengan kendala jumlah anggaran dan harga
barang. Fungsi permintaan yang diturunkan dari prinsip ini disebut dengan fungsi
permintaan Marshallian. Fungsi ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Inggris
Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap bahwa pendapatan konsumen
konstan. Fungsi permintaan lain dapat diturunkan dengan menerapkan teori dualitas,
yaitu meminimumkan biaya dan memaksimumkan output pada tingkat pengeluaran
tetap.
Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan menghubungkan
antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Persamaan fungsi permintaan dapat
disusun sebagai berikut.

Dx = f (Px, Py, Y, T, N)
dimana:
Dx = permintaan akan barang x
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Y = pendapatan per kapita
T = selera
N = jumlah penduduk
Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px,
Py, Y, T dan N adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung besarnya
variabel lain. Tanda positif dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap permintaan akan barang. Hukum permintaan pada hakikatnya
menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas
barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit
permintaan atas barang tersebut (Firdaus, 2008).

HUBUNGAN ANTARA PERMINTAAN DENGAN KEPUTUSAN MANAJERIAL

Perusahaan harus mempunyai informasi yang baik dan layak tentang fungsi permintaan
akan produknya agar dapat membuat keputusan operasional efektif, baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Demikian pula perusahan harus mengetahu pengaruh jenis-
jenis kredit terhadap permintaan untuk memperkirakan keinginan akan suatu program yang
baru.

ELASTISITAS

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan drajat


kepekaan atau respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat
perubahan factor yang mempengaruhinya. Dalam pembahasan ini akan diterangkan
cara untuk menghitung elastisitas permintaan dan penewaran dan factor-faktor yang
mempengaruhi masing-masing elastisitas tersebut. Elastisitas dibagi menjadi 2
bagian,yaitu Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran. Namun disini kami
hanya menjelaskan elastisitas permintaan.

1) Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dibagi menjadi empat macam yaitu:
 Elastisitas titik dan busur
 Elastisitas Harga
 Elastisitas Pendapatan
 Elastisitas Silang

1) Elastisitas Titik Dan Busur

Elastisitas titik mengukur elastisitas pada suatu titik tertentu, sedangkan


elastisitas busur mengukur elastisitas rata-rata pada suatu kisaran tertentu dari
sebuah fungsi.

∂Q X

Elastisitas titik = €a = =

∂X Q

Dengan kata lain, elastisitas titik ditentukan melalui perkalian antara turunan
parsial fungsi permintaan pada suatu titik tertentu dengan perbandingan X/Q pada
titik.

Persamaan elastisitas busur digunakan untuk menghitung elastisitas rata-rata


untuk perubahan incremental sebagai lawan dari perubahan marginal.

Persamaan elastisitas busur adalah:

Perubahan Q Q2 – Q1

Rata-rata Q ( Q2 + Q1 )/2 ∆Q X2 + X1

Elastisitas busur = = = x

Perubahan X X2 – X1 ∆X Q2 + Q1

Rata-rataX ( X2 + X1 )/2
2) Elastisitas Harga
Menurut beberapa ahli elastisitas permintaan harga sebagai berikut :
 Menurut Mankiw, The price elasticity of demand measures how much the
quantity demanded responds to a change in price.
 Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan
terhadap harga.
 Menurut McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan
kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
 Menurut Sadono Sukirno, suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha
permintaan
 Menurut Salvatore, elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah
yang diminta konsumen akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata
lain, elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang
diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga (Budi S, 2009).
Jadi menurut para ahli ekonomi elastisitas harga adalah perubahan atau berapa banyak
jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Permintaan suatu
barang bisa dikatakan elastis jika konsumen merespon perubahan harga barang tersebut
dengan berubahnya jumlah permintaan barang yang besar. Sedangkan perubahan
jumlah permintaan barang yang sedikit atau sama sekali tidak berubah terhadap
perubahan harga barang tersebut dikatakan inelastis atau kurang elastis.

 Faktor-faktor Elastisitas Harga


Permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau
ditentukan oleh berbagai faktor yaitu :
1. Barang Mewah dan Barang Kebutuhan
Permintaan barang-barang kebutuhan umumnya inelastis, sedangkan
permintaan barang-barang mewah umumnya elastis. Karena walaupun harga-harga
barang kebutuhan mengalami peningkatan atau penurunan jumlah yang diminta
akan tetap sama atau hanya mengalami penurunan sedikit. Mengapa barang mewah
bisa elastis? karena apabila harga barang mewah mengalami peningkatan harga
jumlah yang diminta hampir tidak ada. Tapi jika barang mewah mengalami
penurunan harga jumlah yang diminta akan meningkat, mungkin bisa meningkat
secara signifikan.
2. Ketersediaan Barang Substitusi
Suatu barang yang memiliki barang subtitusi atau barang pengganti akan
memiliki elastisitas yang elastis, sedangkan barang yang tidak memiliki barang
substitusi cenderung memiliki elastisitas yang inelastis. Sebab apabila barang
tersebut mengalami peningkatan harga dan terdapat banyak barang substitusi yang
harganya dibawah harga barang tersebut, maka permintaan barang tersebut akan
mengalami penurunan permintaan yang tajam. Berbeda dengan barang yang tidak
memiliki barang substitusi, hanya mengalami penurunan permintaan yang sedikit
karena orang hanya menurunkan permintaan barang tersebut.
3. Definisi Pasar
Semakin luas ruang lingkupnya maka semakin inelastis barang tersebut karena
tidak ada barang subtitusinya. Sebaliknya , semakin sempit atau kecil ruang
lingkupnya maka semakin elastis barang tersebut. Sebagai contoh, pasar makanan
memiliki permintaan yang inelastis karena makanan dalam pengertian umum tidak
memiliki substitutan. Sedangkan pasar es krim vanila (dalam pengertian sempit
sebagai sajian pencuci mulut) yang pasarnya sempit atau terfokus, akan elastis
permintaannya. Seandainya harga es krim vanila melonjak, kuantitas
permintaannya segera susut karena konsumen akan mencari sajian lain untuk cuci
mulut (Mankiw,).

4. Rentang Waktu
Apabila rentang waktu perubahan harga suatu barang lebih lama atau jangka
panjang, permintaan barang tersebut akan elastis. Karena orang-orang (konsumen)
mampu untuk mencari dan mensubtitusi barang tersebut dan biasa tidak
menggunakan barang tersebut lagi. Namun, untuk jangka waktu yang pendek akan
mengalami inelastis karena tidak adanya kesempatan bagi konsumen untuk
mensubtitusi barang tersebut.

Menghitung Elastisitas Harga


Penghitungan elastisitas harga dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan


Elastisitas dibagi menjadi lima jenis yaitu :
1. Elastis uniter
Suatu permintaan dikatakan elastis uniter jika elastisitasnya sama dengan satu,
artinya apabila terjadi perubahan harga maka persentase perubahan permintaan
sama dengan persentase perubahan harga
2. Elastis
Suatu permintaan bisa dikatakan elastis jika elastisitasnya lebih dari satu dan kurang
dari tak terhingga, artinya persentase atau besarnya perubahan permintaan lebih
persentase perubahan harga
3. Elastis sempurna
Elastisitas permintaan adalah tak terhingga, artinya jika terjadi perubahan harga
maka perubahan permintaan nol atau tidak ada permintaan. Permintaan akan terus
ada pada harga tertentu.
4. Inelastis
Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis jika elastisitasnya kurang dari satu dan
lebih dari nol, artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase
perubahan harga.
5. Inelastis sempurna
Elastisitas permintaan adalah nol, artinya jika harga mengalami perubahan baik naik
maupun menurun jumlah permintaan sama.

Kurva Elastisitas Permintaan

Elastisitas Harga dan Pendapatan Total


Elastisitas harga dibidang atau dunia perusahaan sangat penting untuk dipelajari.
Karena elastisitas harga mempengaruhi total pendapatan mereka. Jika elastisitas harga
inelastis, maka kenaikan harga akan mengakibatkan kenaikan pendapatan total. Tapi
jika elastisitas harga elastis, maka kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan
pendapatan total.

3) Elastisitas Pendapatan
Menurut ahli ekonom elastisitas pendapatan adalah :
 Menurut McEchern, elastisitas pendapatan mengukur perubahan
permintaan konsumen akibat adanya perubahan pendapatan yang
menyebabkannya.
 Menurut Salvatore, elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dari
jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional
penghasilan secara nnominal (Budi S, 2009).
Jadi menurut ekonom elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa banyaknya
perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan pendapatan konsumen, dapat
dinyatakan dengan :

Jika hasil dari elastisitas pendapatan negatif itu menunjukan hubungan


pendapatan dengan barang inferior, artinya permintaan barang tersebut mengalami
penurunan pada saat pendapatan konsumen meningkat dan sebaliknya. Sedangkan
jika elastisitas pendapatan positif itu menunjukan hubungan barang normal atau
mewah dengan pendapatan, artinya pada saat pendapatan konsumen meningkat,
meningkat pula permintaan barang tersebut. Untuk barang normal cenderung
elastisitas pendapatan positif kurang dari satu, konsumen akan meningkatkan
jumlah permintaan dengan porsi sedikit. Sedangkan barang mewah cenderung
elastisitas pendapatan positif lebih dari satu, konsumen akan membeli barang
tersebut.

4) Elastisitas Silang
Menurut para ahli ekonom elastisitas silang adalah :
 Menurut McEachern, Elastisitas Silang adalah persentase perubahan
permintaan satu barang akibat persentase perubahan harga barang lain.
 Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat
kepekaan relatif dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada
tingkat harga barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga
barang yang lain. Dengan perkataan lain, elastisitas silang adalah perubahan
proporsional dari sejumlah barang x yang diminta konsumen dibagi dengan
perubahan proporsional dari harga barang y (Budi S, 2009).
Jadi, menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah
permintaan satu barang terhadap perubahan harga barang lain, dapat dinyatakan dengan
: Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah
subtitusi karena pada saat harga barang y naik, maka permintaan barang x akan
meningkat pula. Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua
barang adalah komplemen karena permintaan barang x akan mengalami peningkatan
jika harga barang y turun.

Anda mungkin juga menyukai