TUGAS KELOMPOK
DOSEN PEMBIMBING :
ELOK ROSYIDAH, SE, MM.MM
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya makalah ini dapat disusun dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan kepada teman-teman
yang belum mengetahui lebih dalam tentang “Teori Permintaan”.
KATAPENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II TEORI PERMINTAAN INDUSTRI DAN PERUSAHAAN
2.1 Pengertian Kekuasaan.......................................................................3
2.2 Tipe Kekuasaan.................................................................................5
2.3 Pengertian Otoritas..........................................................................13
2.4 Pengaruh Kekuasaan.......................................................................13
BAB III CIRI DAN KETRAMPILAN MANAJERIAL
3.1 Ciri Manajerial.................................................................................16
3.2 Keterampilan Manajerial.................................................................17
KESIMPULAN......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian Permintaan
Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand)
mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara
jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan
adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai
kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap
sama (=ceteris paribus).
Pada setiap kegiatan transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua
aspek yang saling berhubungan, yaitu permintaan (Demand) dan penawaran (Supply).
Harga barang dan kuantitas barang atau jasa yang saling mempengaruhi Permintaan
dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Permintaan menunjukan jumlah barang
dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu.
Hukum Permintaan
1. Harga
Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif. Artinya
bila yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya.
Semua ini berlaku dengan catatan faktor lain yang mempengaruhi jumlah
permintaan dianggap tetap.
2. Harga barang lain
Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada
permintaan barang lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang
substitusi, komplemen, dan independen. Salah satu contoh barang substitusi,
bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik. Barang komplementer
contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara bersamaan
sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada
ummumnya akan mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya.
Barang independen adalah barang yang tidak dipengaruhi oleh harga barang
yang lain.
3. Selera
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan.
Selera dan pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi
oleh struktur umum konsumen, tetapi juga karena faktor adat dan kebiasaan
setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.
4. Jumlah penduduk
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang
dikonsumsi dan makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk
mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian,
bertambahnya jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan pertambahan
jumlah barang yang dikonsumsi.
5. Tingkat pendapatan
Perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang
dikonsumsi. Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan
konsumsi. Bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak
hanya bertambah kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat.
KURVA PERMINTAAN
Harga (Pq)
Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang
yang diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan.
Perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu.
Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran permintaan diantaranya adalah perubahan
pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi.
Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan
harga barang substitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva
permintaan komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga.
Kenaikan harga barang komplementernya (komoditi yang digunakan secara bersama-
sama) akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Pertumbuhan jumlah populasi atau
penduduk menciptakan permintaan baru. Penduduk yang bertambah ini harus memiliki
daya beli sebelum permintaan berubah. Peningkatan orang berusia kerja, tentunya akan
menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaak untuk semua komoditi yang
dibeli oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk
akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan, yang menunjukkan
bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.
Dx = f (Px, Py, Y, T, N)
dimana:
Dx = permintaan akan barang x
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Y = pendapatan per kapita
T = selera
N = jumlah penduduk
Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px,
Py, Y, T dan N adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung besarnya
variabel lain. Tanda positif dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap permintaan akan barang. Hukum permintaan pada hakikatnya
menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas
barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit
permintaan atas barang tersebut (Firdaus, 2008).
Perusahaan harus mempunyai informasi yang baik dan layak tentang fungsi permintaan
akan produknya agar dapat membuat keputusan operasional efektif, baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Demikian pula perusahan harus mengetahu pengaruh jenis-
jenis kredit terhadap permintaan untuk memperkirakan keinginan akan suatu program yang
baru.
ELASTISITAS
1) Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dibagi menjadi empat macam yaitu:
Elastisitas titik dan busur
Elastisitas Harga
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas Silang
∂Q X
Elastisitas titik = €a = =
∂X Q
Dengan kata lain, elastisitas titik ditentukan melalui perkalian antara turunan
parsial fungsi permintaan pada suatu titik tertentu dengan perbandingan X/Q pada
titik.
Perubahan Q Q2 – Q1
Rata-rata Q ( Q2 + Q1 )/2 ∆Q X2 + X1
Elastisitas busur = = = x
Perubahan X X2 – X1 ∆X Q2 + Q1
Rata-rataX ( X2 + X1 )/2
2) Elastisitas Harga
Menurut beberapa ahli elastisitas permintaan harga sebagai berikut :
Menurut Mankiw, The price elasticity of demand measures how much the
quantity demanded responds to a change in price.
Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan
terhadap harga.
Menurut McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan
kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
Menurut Sadono Sukirno, suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha
permintaan
Menurut Salvatore, elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah
yang diminta konsumen akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata
lain, elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang
diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga (Budi S, 2009).
Jadi menurut para ahli ekonomi elastisitas harga adalah perubahan atau berapa banyak
jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Permintaan suatu
barang bisa dikatakan elastis jika konsumen merespon perubahan harga barang tersebut
dengan berubahnya jumlah permintaan barang yang besar. Sedangkan perubahan
jumlah permintaan barang yang sedikit atau sama sekali tidak berubah terhadap
perubahan harga barang tersebut dikatakan inelastis atau kurang elastis.
4. Rentang Waktu
Apabila rentang waktu perubahan harga suatu barang lebih lama atau jangka
panjang, permintaan barang tersebut akan elastis. Karena orang-orang (konsumen)
mampu untuk mencari dan mensubtitusi barang tersebut dan biasa tidak
menggunakan barang tersebut lagi. Namun, untuk jangka waktu yang pendek akan
mengalami inelastis karena tidak adanya kesempatan bagi konsumen untuk
mensubtitusi barang tersebut.
3) Elastisitas Pendapatan
Menurut ahli ekonom elastisitas pendapatan adalah :
Menurut McEchern, elastisitas pendapatan mengukur perubahan
permintaan konsumen akibat adanya perubahan pendapatan yang
menyebabkannya.
Menurut Salvatore, elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dari
jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional
penghasilan secara nnominal (Budi S, 2009).
Jadi menurut ekonom elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa banyaknya
perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan pendapatan konsumen, dapat
dinyatakan dengan :
4) Elastisitas Silang
Menurut para ahli ekonom elastisitas silang adalah :
Menurut McEachern, Elastisitas Silang adalah persentase perubahan
permintaan satu barang akibat persentase perubahan harga barang lain.
Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat
kepekaan relatif dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada
tingkat harga barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga
barang yang lain. Dengan perkataan lain, elastisitas silang adalah perubahan
proporsional dari sejumlah barang x yang diminta konsumen dibagi dengan
perubahan proporsional dari harga barang y (Budi S, 2009).
Jadi, menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah
permintaan satu barang terhadap perubahan harga barang lain, dapat dinyatakan dengan
: Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah
subtitusi karena pada saat harga barang y naik, maka permintaan barang x akan
meningkat pula. Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua
barang adalah komplemen karena permintaan barang x akan mengalami peningkatan
jika harga barang y turun.