Anda di halaman 1dari 1

Tingkat paparan radiasi yang tinggi di daerah Mamuju berasal dari kandungan NORM (Naturally

Occuring Radioactive Materials: U, Th, dan anak luruhnya) dari batuan dan tanah dari daerah
tersebut. Tingkat paparan radiasi alam (gamma) rata-rata di Kabupaten Mamuju sebesar 631,4 ±
569,5 nSv/jam (5,53 ± 4,99 mSv/tahun). Rerata di Indonesia 67,5 nSv/jam (0,59 mSv/tahun),
rerata di Dunia 2,8 mSv/tahun, sedangkan batas normal yang diterima oleh makhluk hidup
khususnya manusia adalah sebesar 0,5 mSv/tahun. Tingkat radioaktivitas radionuklida yang tinggi
memicu kandungan logam berat yang cukup tinggi pula yang berakibat pada kesehatan makhluk
hidup khususnya manusia. Penelitian ini bertujuan menentukan radioaktivitas radionuklida (U-
238, Th-230, Ra-226, dan Pb-210) pemancar radiasi gamma (Bq/kg) yang terkandung dalam
sampel tanah dan air dari daerah Mamuju yang diukur menggunakan alat spektrometer gamma
dan menentukan konsentrasi logam berat (Fe, Cu, Cr, Mn, dan Pb) dalam sampel tanah dan air
dari Mamuju yang diukur menggunakan alat spektrofotometer serapan atom, sebagai data
pelengkap radionuklida pemancar gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas
radionuklida yang ada di daerah Mamuju, Sulawesi Barat, menujukkan nilai yang relatif lebih
tinggi apabila dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya yang ada di Indonesia. Besarnya
tingkat konsentrasi logam berat tidak luput dari tingginya kandungan radionuklida alam U-238
beserta anak luruhannya (Th-230, Ra-226, Pb-210) yang ada di daerah Mamuju, seperti yang telah
dinyatakan dalam tulisan (Sukandarrumidi, 2007) ada beberapa logam ikutan Uranium dalam
bentuk mineralnya khususnya didalam bentuk bebatuan. Kata kunci: Kabupaten Mamuju, tanah,
air, radionuklida pemancar gamma, logam berat, spektrometer gamma, spektrofotometer serapan
atom (SSA/AAS).

Anda mungkin juga menyukai