Anda di halaman 1dari 3

Fraktur jari dan dislokasi dapat terjadi pada saat daily activities, terutama saat berkerja dan

berolahraga. Fraktur phalanx dan metacarpal merupakan fraktur yang umumnya sering terjadi
saat berkerja. Jika tidak diterapi dengan adekuat konsekuensi utama dari fraktur jari berupa
penurunan fungsi, nyeri kronik, kekauan dan deformitas. Tujuan utama dari manajemen
fraktur jari adalah meningkatkan fungsi kerja tangan dan aktivitas.

Pendekatan Fraktur Jari

Anamnesis terhadap mekanisme fraktur, waktu dan progressi dari gejala harus ditangkap.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembengkak lokal, eritema, nyeri, deformitas dan nyeri
terhadap palpasi. Penilaian fungsi jari harus meliputi alignmnet, intergritas ligamnet, status
neruovascular, kemampuan fleksi dan ekstensi dari sendi jari.

Pendekatan secara sistematik dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya miss diagnosis,
komplikasi potensial dan luaran. Evaluasi radiologi harus dilakukan dengan posisi pencitraan
setidaknya (anteroposterioir, true lateral dan oblique). Hal tersebut untuk mengevaluasi ada
atau tidaknya keikutsertaan dari dislokasi.

Evaluasi Radiologis Fraktur Jari Tangan :


Projeksi Standar :

1. Postero Anterioir : Menampilkan distal, medial dan proximal phalanx (PA)


2. Oblique : jari diprojeksikan 45 derajat terhadap projeksi PA, Projeksi yang paling
baik untuk menilai kerusakan pada jari.
3. Lateral : tampilan jari pada sisi lateral. digunakan untuk mengevaluasi dislokasi dan
avulsi plate volar.

Anda mungkin juga menyukai