Anda di halaman 1dari 2

PR PORTOFOLIO PENYAKIT MULUT

Tiazani Sholichah/ 140070100011036

1. Hipersensitivitas type I
a.Patogenesis
Hipersensitivitas tipe 1 merupakan suatu respons jaringan yang terjadi secara cepat
(secarakhusus hanya dalam bilangan menit) stelah terjadi interaksi antaraalergen
dengan antibodyIgE yang sebelumnya berikatan pada permukaan sel mast dan basofil
pada pejamu yangtersensitisasi. Bergantung pada jalan masuknya, hipersensitivitas
tipe 1 dapat terjadi sebagaireaksi local yang benar-benar mengganggu (misalnya
rhinitis alergi) atau sangat melemahkan(asma) atau dapat berpuncak pada suatu
gangguan sistemik yang fatal (anafilaksis).
Urutan kejadian reaksi hipersensitivitas tipe 1 adalah sebagai berikut:

- Fase sensitasiYaitu waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE samapi diikatnya
oleh reseptor spesifik (Fc-R) pada permukaan sel mast dan basofil

- Fase aktivasiYaitu waktu yang diperlukan antara pajanan ulang dengan antigen yang
spesifik dan sel mastmelepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan
reaksi.

- Fase efektorYaitu waktu terjadi respons yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek
mediator-mediatoryang dilepas sel mast dengan aktivitas farmakologik

Banyak reaksi tipe 1 yang terlokalisasi mempunyai dua tahap yang dapat ditentukan
secara jelas:

- Respon awal, diatandai dengan vasodilatasi, kebocoran vascular, dan spesme


ototpolos, yang biasanya muncul dalam rentang waktu 5 hingga 30 menit stelah
terpajanoleh allergen dan menghilang setelah 60 menit.

- Reaksi fase lambat, yang muncul 2 hingga 8 jam kemudian dan berlangsung
selamabeberapa hari. Reaksi fase lambat ini ditandai dengan infiltrasi eosinofil serta
selradang akut dan kronis lainnya yang lebih hebat pada jaringan dan juga
ditandaidengan penghancuran jaringan dalam bentuk kerusakan sel epitel mukosa.

b. Gambaran klinis
- Ringan: Rasa gatal dan urtikaria (bintik merah dan bengkak)

- Sedang: seperti gejala ringan disertai kesulitan bernapas karena bronkokonstriksi paru

- Berat:terjadi vasodilastasi sitemik (syok anafilatik), kegagalan sirkulasi dan dapat


menyebabkan kematian dalam beberapa menit
2. IgE
a. Definisi
suatu protein antibody humoral yang memberikan respon meningkat tinggi pada
kasus IgE-mediated hypersensitivity, yang berhubungan dengan reaksi alergi.

b. Tujuan
Zat asing yang masuk ke dalam tubuh jika menempel pada sel mast akan ditangkap
oleh IgE dan menyebabkan keluarnya zat yang disebut histamin. Zat inilah yang
kemudian menyebabkan reaksi alergi.

c. Cara kerja
Masuknya alergen ke dalam tubuh untuk pertama kalinya atau paparan awal (proses
sensitisasi) akan memicu respon kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang
berkaitan dengan alergen, yaitu IgE yang kemudian akan berikatan dengan sel mast
pada otot-otot polos, pembuluh, dan lapisan mukosa. Pada paparan awal tersebut,
reaksi alergi biasanya belum akan muncul. Pada paparan alergen berikutnya, IgE
yang sebelumnya telah terikat dengan sel mast akan membentuk ikatan dengan
alergen, dan proses inilah yang merangsang pelepasan bahan kimia
iritasi/pengiritasi (seperti histamin, prostaglandin, dan sitokin) sehingga
menimbulkan reaksi alergi dengan gejala-gejala yang bervariasi, mulai dari yang
ringan seperti bersin, gatal-gatal, hidung tersumbat, hingga yang bersifat fatal dan
mematikan seperti anafilaksis syok.

3. Apakah IgE hanya berhubungan dengan hipersensitivitas


Tidak, karena walapun pada kondisi hipersensitivitas alergi berperantara antibodi,
konsentrasi IgE akan meningkat namun, IgE serum secara khas juga meningkat selama
infeksi parasit cacing.

Anda mungkin juga menyukai