I. UMUM
Mobilisasi
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang di perlukan dan
semua falitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi
kembali terhadap semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat pekerjaan selesai.
Pada waktu persiapan sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan mobilisasi sumber daya
manusia dan peralatan sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan. Sumber daya manusia
menggunakan sarana transportasi umum, sedangkan peralatan proyek seperti alat berat
menggunakan trailer langsung ke site proyek.
Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
sebelum pekerjaan dimulai.
PPK
NAMA PAKET : DUPLIKASI JEMBATAN SARIK LAWEH
PROP/KAB ; SUMATERA BARAT/LIMA PULUH KOTA
PEKERJAAN J A D W A L P E L A K S NA A N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi ### ### ###
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ###
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ###
Pengeboran termasuk SPT dan Laporan ### ###
DIVISI 2. DRAINAGE
Galian untuk Drainage dan Saluran Air ###
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEO SINTETIK
Galian Biasa ###
Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 M ###
Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 M ###
Galian Struktur dengan kedalaman 4 - 6 M ###
Penimbunan kembali berbutir ### ### ### ###
DIVISI 7. STRUKTUR
Beton Struktur f c 30 Mpa ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ###
Beton Mutu f c15 Mpa ###
Beton Mutu siklop f c15 Mpa ###
Beton Mutu f c10 Mpa ###
Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Type 1 bentang 34.8 m ### ### ### ### ### ### ### ###
Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Type 1 bentang 34.8 m ### ###
Beton Pratekan untuk Diaf ragma f c 45 Mpa. Termasuk pekerjaan pasca tarik ###
Penyediaan panel Full depth slab ### ### ### ###
Pemasangan panel f ull depth slab ###
Baja Tulangan BJTP 280 ###
Baja Tulangan Sirip BjTS 420A ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ### ###
Penyediaan Baja Struktur Grade 250 ###
Pemasangan Baja Satruktur ###
Dinding Sumuran Silinder terpasang dia 350 cm ### ### ### ### ### ###
Pasangan Batu ### ###
Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed ###
Landasan Elastomer Alam Ukuran 400 x 450 x 45 ### ###
Sandaran ### ###
Papan Nama Jembatan ###
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAINNYA
Mandor ###
Pekerja Biasa ###
Tukang ###
Dump Truck ###
Marka Jalan Termoplastik ###
Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engneer Grade ###
Patok Pengarah ### ###
Tahapan Pekerjaan
MULAI
Program Mobilisasi
Pelaksanaan Pekerjaan
SELESAI
Metode pelaksanaan
1. Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
2. Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
1. Tenaga
Operator / Supir = 2 Orang
2. Peralatan yang dibutuhkan
Flat Bad Truk
3. Bahan yang digunakan
-
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Rambu Perinagatan : “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
- Sarung Tangan
- Helm
- Sepatu Safety
Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan sebelum pekerjaan yang
bersangkutan dilaksanakan. Shop Drawing digunakan sebagai acuan bagi pelaksana di lapangan.
Metode Kaji Ulang Dokumen dan Penyiapan Shop Drawing (Gambar Kerja)
Setelah penanda tanganan kontrak, semua jenis Gambar Pelaksanaan yang disediakan oleh
kontraktor berdasarkan gambar kontrak akan dibuat dalam bentuk format pelaksanaan yang disetujui
oleh Direksi dan akan diajukan jauh sebelumnya, sehingga Direksi dapat memeriksa dan / atau
menyetujui tanpa mengakibatkan penundaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Berikut adalah
ketentuan-ketentuan penyiapan Gambar Kerja:
Semua dokumen teknis yang menyangkut syarat-syarat material dan pelaksanaan pekerjaan
akan dipelajari dengan seksama oleh semua personel proyek, agar terjadi kesepahaman dan
penguasaan gambar/ pekerjaan. Sehingga nantinya pada saat pelaksanaan semua
permasalahan yang akan terjadi pada waktu pelaksanaan proyek dapat diantisipasi
sebelumnya.
Gambar kerja akan dibuat dengan skala dan dimensi yang spesifik dan tipikal untuk
menggambarkan berbagai segi pekerjaan dan menjadi pedoman bagi pelaksana untuk
dilaksanakan di lapangan. Sebelum melaksanakan pekerjaan, gambar-gambar kerja tersebut
akan diajukan beserta urutan dan metode pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Gambar Kerja akan dipersiapkan berdasarkan Gambar Kontrak dan Spesifikasi
yang dipersyaratkan, dan akan memuat hal-hal sebagai berikut:
Manajemen Keselamatan Lalu Lintas sangat diperlukan untuk penunjang keberhasilan pelaksanaan
kegiatan dari kecelakaan kerja di lapangan. Petugas Manajemen Lalu Lintas harus selalu berada di
lokasi kerja dengan menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas demi keselamatan pekerja dan
penggunaan jalan mengingat pekerjaan ini adalah peningkatan jalan , yang mana lalu lintas tidak
tertutup,pekerjaan ini meliputi :
Persiapan Personil
Personil petugas pengatur lalu lintas masing-masing 2 orang untuk mengatur arus lalu lintas di setiap
lokasi kegiatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Koordinator keselamatan lalu lintas
1 orang, untuk mengatur petugas, memantau kerja petugas, dan membuat laporan keselamatan lalu
lintas.
Peralatan
1. Bendera Tangan,
2. Lampu Kedip Portabel,
3. Alat Komunikasi,
4. Rambu-Rambu Peringatan
Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan secara berkala tentang kondisi keselamatan lalu lintas di lokasi kerja yang
dilaporkan kepada Safety Engineer sebagai bahan monitoring dan evaluasi Setiap penutupan jalan
akan dikoordinasikan dengan aparat desa dan kepalisian wilayah dimana lokasi pekerjaan.
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN SEDANG ADA
PERBAIKAN JALAN”
- Helm
- Sepatu Safety
Persiapan Personil
Peralatan
Peraralan untuk pengambilan sample air, alat pengontrol kebisingan, alat kontrol kebersihan udara.
Pembuatan Laporan
Membuat laporan kondisi lingkungan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan, laporan
hasil pengujian sample air, laporan kondisi kebersihan udara, laporan tingkat kebisingan, guna
evaluasi untuk menjaga lingkungan hidup di sekitar dan melakukan perbaikan lingkungan hidup jika
terjadi kerusakan akibat dampak pelaksanaan pekerjaan.
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI DAERAH WAJIB MENGGUNAKAN ALAT
PELINDUNG DIRI”
- Helm
- Sepatu Safety
Manajemen Mutu
Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.
Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus selalu memonitor proses pekerjaan mulai
pengawasan pengadaan material, peralatan, personil hingga pelaksanaan pekerjaan sampai selesai.
Pekerjaan ini meliputi:
Persiapan Personil
Pengawasan mulai dari material, peralatan, dan tenaga kerja hinga pelaksanaan pekerjaan akan
mampu meningkatkan nilai mutu hasil pekerjaan.
Informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan material adalah sebagai berikut:
Kualitas material yang dibutuhkan: menggunakan tipe tertentu dengan mutu harus sesuai
dengan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi proyek.
Lingkup penawaran yang diajukan oleh beberapa pemasok: dengan memilih harga yang
paling murah dengan kualitas material terbaik.
Prosedur dilaksanakan dengan cara mengaudit penjual ( vendor) yang berpotensi dimaksudkan untuk
menilai kemampuan dari vendor tersebut secara keseluruhan apa-kah dia mampu memenuhi tuntutan
mutu yang diminta oleh Kontraktor yang berpegang pada spesifikasi yang disyaratkan oleh Pemberi
Kerja terhadap mutu material yang diberikan atau mutu jasa pelayanannya. Penjual atau vendor yang
dimaksud disini adalah seseorang atau perusahaan yang dikontrak untuk memasok material atau jasa
pelayanan yang berhubungan dengan proyek yang sedang dilaksanakan.
Alur kegiatan yang dapat diterapkan pada prosedur ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
Mulai
Vendor punya Ya
sertifikat ISO 9000 Seles
ai
Tidak
Selesai
Tujuan daripada pembuatan prosedur ini adalah untuk menjamin bahwa semua material baik yang
masih berada di tempat kerja penjual ( Vendor), di tempat kerja Sub-kontrak tor, di fabricator,
maupun material yang sudah tiba/berada di proyek telah diperiksa/ diinspeksi, ditangani,
diidentifikasi/diberi tanda atau kode, didokumentasi, disimpan dan dijaga dan dipelihara dengan suatu
cara yang terencana dan sistematik sesuai dengan Prosedur yang telah disepakati bersama
sebelumnya. Alur kegiatan yang dapat diterapkan pada prosedur ini dapat dilihat pada diagram alir di
bawah ini.
Mulai
Material dipesan
Tidak
Ada cacat atau rusak ? Turunkan material
Ya
Buat dan terbitkan formulir
Cacat di catat penerimaan material
Buat laporan ke
QA/QC dan procurement, Simpan Material di gudang
tunggu penyelesaiannya
Suatu ketidaksesuaian dapat dikatakan selalu terjadi dalam pelaksanaan suatu pekerja-an. Untuk
meminimalisasi ketidaksesuaian tersebut atau paling tidak jangan sampai terulang lagi, perlu
dilakukan suatu tindakan sistem kontrol. Prosedur akan ini menje-laskan sistem kontrol penanganan
masalah ketidaksesuaian (non-conformance) yang dapat timbul beserta langkah-langkah
perbaikannya dan cara mendokumentasikannya. Alur kegiatan yang dapat diterapkan pada prosedur
ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini
Pemberi Kerja / Konsultan
Perencana / Konsultan Kontraktor
Pengawas
Menemukan cacat
Keluarkan laporan
ketidaksesuain
Diperbaiki atau Ya
Evaluasi usulan
Tetap dipakai
Tidak
Tidak
Tolak dan ganti yang baru Setuj
Ya u
Selesai
Tujuan prosedur ini adalah untuk memeriksa sejauh mana barang-barang dan material yang dikirim
ke Kontraktor oleh penjual (vendor) dan sub-kontraktor telah memenuhi
persyaratannya/conformance yaitu dengan jalan memeriksa/menginspeksi dan menguji material
tersebut. Kontraktor boleh melakukan pemeriksaan atau menyaksikan langsung berbagai tahap
penting dari proses pengiriman barang/material, khususnya untuk lingkup pengiriman barang yang
kompleks. Untuk kebaikan kedua belah pihak, pihak pemasok dan pihak pembeli (Kontraktor dan
Pemberi Kerja/wakilnya), maka tahap-tahap mana yang perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian
ini harus ditentukan dan disepakati terlebih dahulu oleh kedua belah pihak. Dalam hal kontraktor
bertindak sebagai pemasok, maka pihak Pemberi Kerja dibenarkan untuk melakukan kegiatan kontrol
mutu. Bagian-bagian penting yang perlu diperiksa diatur dalam “Inspection and Test Plan” untuk
menjamin bahwa kedua belah pihak setuju pada langkah-langkah tindakan pemeriksaan yang akan
dilakukan sehingga program konstruksi tidak terganggu olehnya. Alur kegiatan yang dapat diterapkan
pada prosedur ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
Mulai
Setuju
Tidak
Ya
Selesai
Pembuatan Laporan
Membuat laporan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan sebagai bahan evaluasi
perbaikan secara rutin dalam setiap kegiatan pekerjaan. Hasil pekerjaan yang efektif, tepat
mutu,tepat biaya dan tepat waktu.
Kegiatan ini merupakan tindakan yang berhubungan dengan jaminan akan mutu suatu produk
(bagian-bagian pekerjaan dan hasil keseluruhan pekerjaan) yang dapat dilaku-kan dengan melakukan
pencatatan atas seluruh kejadian-kejadian penting seperti misalnya pencatatan atas hasil pengujian
seluruh material atau bagian pekerjaan yang diselesaikan, Seluruh pencatatan (pengisian formulir-
formulir) dimaksud di atas terma-suk dalam kategori “Pembuatan dokumen yang baru”. Segala
catatan dari prosedur-prosedur yang telah disebutkan di atas disimpan dan diarsipkan dengan baik
agar bila kelak dibutuhkan, dapat dicari dengan mudah.
Tujuan daripada pembuatan prosedur ini adalah untuk menjamin bahwa catatan masalah-masalah
yang berkenaan dengan mutu (Quality Records) sudah disimpan dengan baik dan benar sesuai
standar mutu dan untuk membuktikan pelaksanaan dari Sistem Manajemen Mutu Proyek yang efektif
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diberikan Pemberi Kerja (Company). Alur kegiatan yang
dapat diterapkan pada prosedur ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
Mulai
Dokumen disimpan
Selesai
Analisa K3
1. Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
Rambu Peringatan : “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
- Sepatu Safety
II. PEMBANGUNAN JEMBATAN
Galian struktur
Merupakan galian tanah untuk bangunan struktur, sesuai dengan batasan pekerjaan
sebagaimana di jelaskan disini atau sebagaimana tampak dalam gambar.pekerjaan galian
yang di jelaskan pada pasal-pasal lain dalam spesifikasi ini tidak di golongkan sebagai galian
struktur.
Galian struktur di batasi hanya untuk pekerjaan-pekerjaan galian seperti untuk pondasi pada
jembatan tembok sayap ( wing wall) dan struktur lainnya , kecuali yang tidak ditunjukkkan
dalam spesifikasi ini. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan dan pemadatan kembali
dengan material yang di setujui oleh konsultan pengawas; dan menggunakan material yang
lebih dari daerah urugan; pembuangan bahan-bahan sisa dan penggunaan semua bahan dan
peralatan lainnya untuk menghindarkan galian dari genangan air tanah dan air permukaan.
Apabila galian sudah melebihi kedalaman 2 m diperlukan suport untuk mencegah
keruntuhan dinding galian
Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui,
pembuangan bahan galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan,
penimbaan, penurapan, penyokong.
B. Pekerjaan Bekisting
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pekerjaan pembesian selesai dirangkai. Bahan yang
digunakan afdalah multupleks 12 mm yang diperkuat dengan rangka kayu 5/10 dan 5/7. Juga
digunakan tierod besi uteuk memperkuat struktur bekisting..
Adapun yang harus diperhatikan dalam pemasangan bekisting :
a. Konstruksi bekisting harus dipastikan bahwa bekisting cukup kuat menerima beban pada
tahap pengecoran dan pasca pengecoran.
b. Posisi bekisting dan ukurannya diperiksa, posisi dan elevasi bekisting serta dengan
ukurannya harus sudah tepat.
c. Pemeriksaan pembesian. Penulangan harus sudah sesuai dengan gambar rencana.
d. Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang tahu beton sebagai acuan sesuai
tebal tebal selimut beton yang akan di cor
Pengawasan pada tahap pasca pengecoran perlu dilakukan karena akan mempengaruhi
kualitas hasil pengecoran.
Pengawasan yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Permukaan beton selama tiga hari berturut – turut harus dijaga selama beton tersebut
belum mengeras, pada daerah tersebut tidak boleh diberi beban dulu.
b) Pembukaan bekisting hanya boleh dilkakukan minimal 10 hari atau dengan persetujuan
konsultan pengawas
Pemasangan
Menggunakan 2 buah Crane. Hal ini dapat dilakukan karena adanya jemabatan existing disisi
dari jembatan yang akan dibuat. Tapi untuk ini harus mendapat persetujuan dari Instasi yang
terkait karena pemasangan girder membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga
mempunyai dampak terhadap arus lalu lintas
Apabila tidak mungkin maka pemasangan akan dilakukan dengan Beam Louncher. Yaitu
struktur beam yang dipasang untuk meluncurkan girder sehingga dapat ditaruh pada posisi
pada kedua abutment.
DIAFRAGMA
Setelah Girder terpasang maka dilakukan pemasangan dan sttreesing diafrgama pada Girder.
Diafragma adalah elemen struktur yang berfungsi untuk memberikan ikatan antara PCI
Girder sehingga akan memberikan kestabilan pada masing PCI Girder dalam arah horisontal.
Perletakan Elastomer
Perletakan Elastomer dipasang pada posisinya sesuai dengan gambar. Perletakan ini dipasang
dibawah Girder lantai jembatan, yang akan berfungsi sebagai perletakan balok lantai jembatan
Pasangan batu
Pekerjaan ini dilakukan setelah abutment selesai di cor.
Tahapapan untuk pekerjaan pasangan batu :
o Dibuat tanda/patok serta petunjuk dari Direksi untuk dimensi konstruksi pasangan yang
diperlukan sesuai dgn gambar dan bestek.
o Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk dengan menggunakan concrete mixer/molen
sesuai dengan Spek
o Sebelum dipasang batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
o Tidak lupa disetiap ukuran tertentu (sesuai gambar) dipasang pipa pvc untuk drainase
yang berfungsi sebagai resapan air agar pasangan batu tidak mudah longsor atau ambrol
o Beberapa pekerja dibantu mandor merapikan pekerjaan pas.batu dengan alat bantu
Pekerjaan galian untuk drainase dilaksanakan pada lokasi dan dimensi sesuai gambar kerja
dengan elevasi sesuai desain, atas persetujuan direksi. Pekerjaan galian ini dapat
memanfaatkan bantuan alat berat berupa excavator. Penggalian tanah untuk saluran
drainase ini harus memperhatikan kemiringan dasarnya dengan baik sehingga air dapat
mengalir dengan lancar. Perbaikan dan perapian dilakukan secara manual dengan
menggunakan cangkul.
Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Bidang permukaan jalan yang akan di cat dibersihkan dari debu, kotoran, minyak dan
sebagainya.
Permukaan yang akan dicat ditandai sebelumnya dengan dimensi luasan pengecatan.
Conpresor menyemprotkan cat diatas mal yang diletakan diatas permukaan jalan
dengan suhu tertentu. Glass bead diteburkan setelah proses penyemprotan selesai
dilakukan. Perapihan dilakukan sekelompok pekerja dengan alat bantu.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Compressor, Dump truck dan alat bantu
Patok Pengarah
Pekerjaan patok pengarah patok yang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan mutu
K175 (15 MPa) yang diberi cat sedemikian rupa mengikuti Spesifikasi dan sesuai gambar
dengan tinggi total sesuai ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Patok beton dicetak dilokasi pembuatan, kemudian patok-patok beton dimuat dari lokasi
pembuatan dengan Dump Truck menuju lokasi pemasangan. Patok dipasang dilokasi yang
telah digali yang ditentukan dengan jarak-jarak antara patok mengacu pada gambar rencana.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Dump Truck dan alat bantu
IV. PENUTUP
Metoda Pelaksanaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan sebagai pedoman
2019
CV. KARYA WIGUNA UTAMA
Direktur