I
PENDAHULUAN
1
4. Apa yang dimaksud teori kinetik gas?
5. Apa yang dimaksud diagram fasa ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian temperature.
2. Untuk mengetahui apa itu Pemuaian Termal.
3. Untuk mengetahui Apa itu Hukum Gas Ideal.
4. Untuk Mengetahui Teori Kinetik Gas.
5. Untuk Mengetahui Diagram Fasa.
2
BAB. II
PEMBAHASAN
3
raksa sama dengan temperatur benda yang diukur, dapat digunakan untuk mengukur
temperatur yang rendah hingga temperatur yang lebih tinggi karena air raksa
memiliki titik beku pada temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur 357°C,
tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti,
pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur, kecuali pada
temperatur yang sangat tinggi, dan mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan
cahaya.
Selain air raksa, dapat juga digunakan alkohol untuk mengisi tabung termometer.
Akan tetapi, alkohol tidak dapat mengukur temperatur yang tinggi karena titik
didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur temperatur yang lebih rendah karena
titik bekunya pada temperatur –144°C.
Jadi, termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang rendah,
tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih tinggi.
4
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100
skala.
Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam
derajat Celsius sama dengan satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu
skala Celsius kurang dari satu skala Reamur dan satu skala Celsius lebih dari satu
skala Fahrenheit.
Contoh:
1. 40℃ = °𝐾
Penyelesaian: T℃ + 273 °𝐾 = 40 + 273 = 313°𝐾
2. 350 °𝐾 = ℃
Penyelesaian: T°𝐾 - 2730= 350- 273 = 77℃
Koefisien muai volume, yang merupakan rasio fraksi perubahan volume terhadap
perubahan temperatur, adalah tiga kali koefisien muai linier:
5
R = 8.31 J / mol K
R = 0.0821 L atm / mol K
P V = N kB T
kB adalah konstanta Boltzmann
kB = R / NA = 1.38 x 10-23 J/ K
Pada kerapatan rendah, semua gas memenuhi hukum gas ideal:
РV = nRT. dengan R = 8,314 J/mol·K
adalah konstanta universal gas, yang dihubungkan dengan bilangan Avogadro NA,
dan konstanta Boltzmann k oleh
R = kNA
Bilangan Avogardo adalah
NA = 6,022 X 1023 molekul/mol
Bentuk hukum gas ideal yang berguna untuk memecahkan soal yang melibatkan
sejumlah gas yang tetap adalah:
𝑃 2 𝑉2
=
𝑇2
Contoh Soal:
1. Berapa Volume yang ditempati 2 mol gas pada temperature 0℃ dan tekanan 1
atm?
Penyelesaian:
nRT (2)(0.0821)(273)
V= = = 44.82 L
𝑝 1 𝑎𝑡𝑚
2. Suatu gas mempunyai volume 3L, temperature 40℃, dan tekanan 1 atm. Gas ini
dipanaskan sampai 70℃ dan ditekan sampai volume 2L. Carilah tekanan yang baru.
Penyelesaian:
Tekanan gas ideal hanya berlaku dengan temperature absolut. Dengan menggunakan
T1 = 273 + 40 = 313°𝐾 dan T2 = 273 + 70 = 343°𝐾
(343)(3)
P2 = (313)(1.5)(1atm) = 2.19 atm
6
2.4 Teori Kinetik Gas
Jumlah molekul dalam gas sangat banyak
Jarak rata-rata antar molekul lebih besar dibandingkan ukuran moloekul
Gerak molekul memenuhi hukum Newton, tetapi semuanya bergerak acak
Interaksi molekul hanya terjadi selama tumbukan elastic
Molekul mengalami tumbukan elastik dengan dinding
Semua molekulnya identik
Pada suhu tertentu, molekul yang lebih ringan bergerak lebih cepat dari pada molekul
yang lebih berat.
7
Perubahan fasa termasuk perubahan energy internal, tapi suhu tidak berubah
Diagram Fasa
8
BAB. III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu sekala temperatur dapat dibentuk dalam memilih suatu sifat
termometrik dan mendefinisikan bahwa temperatur itu berubah secara linear dengan
sifat itu dengan menggunakan dua titik tetap seperti titik es dan titik uap air.
Termometer yang berbeda tidak selalu sesuai satu sama lain pada pengukuran
temperature kecuali pada titik yag tetap. Temperatur absolut T adalah energy
molekuler rata-rata.
9
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.google.co.id
10