Anda di halaman 1dari 1

ABSES DENTOALVEOLAR

Abses dentoalveolar adalah infeksi yang berasal dari gigi, mayoritas dengan endodontik
atau poket periodontal. Antibiotik berperan besar dalam membatasi penyebaran infeksi ini.
Terdapat berbagai dosis, frekuensi dan durasi pemberian antibiotik yang digunakan untuk
pengobatan infeksi gigi. Abses dentoalveolar adalah abses di sekitar akar gigi di dalam alveolar.
Biasanya terjadi akibata nekrosis dan infeksi pulpa gigi.

Tujuan dari pengobatan abses dentoalveolar adalah untuk meringankan gejala dan
mencegah penyebaran infeksi. Pengobatan dari abses dentoalveolar dapat dilakukan dengan non
farmakologis dan farmakologis. Untuk mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan dengan cara
berkumur menggunakan saline hangat serta dapat menggunakan es yang dibungkus handuk lalu
ditempelkan di pipi. Dapat pula dengan pemberian analgesik untuk nyeri ringan hingga sedang
seperti parasetamol 325 mg 1-2 tablet per oral 4-6 jam atau ibuprofen 200 mg 1-2 tablet per oral
4-6 jam. Selanjutnya dilakukan terapi antibiotik oral.

Penggunaan antibiotik sebagai antimikroba tidak dapat digunakan sebagai pengganti


drainase dan debridemen bedah. Terapi antibiotik yang dilaksanakan sesegera mungkin setelah
diagnosis dan sebelum operasi dapat digunakan untuk mempersingkat periode infeksi dan
meminimalisir resiko seperti bakteremia. Terapi antibiotik dapat dilakukan menggunakan
penicillin VK 300 mg 1-2 tablet po qid selama 7 hari, amoxicillin 500 mg po bid atau tid selama
5 hari atau antibiotik lainnya seperti cephalosporin dan macrolides . Untuk pasien dengan alergi
penicillin dapat diganti dengan klindamisin 150 – 300 mg po qid selama 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai