Anda di halaman 1dari 1

Teori Kebenaran Non-Deskripsi

Teori kebenaran non-deskripsi dikembangkan oleh penganut filsafat fungsionalisme. Karena pada
dasarnya suatu statemen atau pernyataan itu akan mempunyai nilai benar tergantung peran dan
fungsi pernyataan itu. Pengetahuan akan memiliki nilai benar sejauh pernyataan itu memiliki fungsi
yang amat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu white (1978) lebih lanjut
menjelaskan: “the theory non descriptive gives us an important insight into function of the use of
“true” and “false”, but not an analysis of their meaning”

Contoh: Petani menanam jagung (sebenarnya yang ditanam adalah bibit jagung lalu diharapkan akan
menjadi jagung nantinya)

Suhasti, Ermi. 2012. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Prajnya Media

Anda mungkin juga menyukai