Anda di halaman 1dari 16

Critical Book Report Filsafat Pendidikan

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

REIHAN DAFFA
LUBIS
PEND.MESIN
NIM:5181121014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas dalam pembuatan Critical Book Report : Filsafat
Pendidikan:Suatu Pengantar Oleh penulis Dr. Redja Mudyahardjo sebagai pemenuhan tugas
dalam mengikuti perkuliahan,pada mata kuliah “Filsafat Pendidikan”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dalam
kesempurnaan dan tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya tugas-tugas selanjutnya. Kami berharap
semoga Critical Book Report) ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Tujuan Critical Book..............................................................................
1.3 Manfaat Critical Book............................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.2 Identitas Buku………….........................................................................
2.2 Ringkasan Buku Utama.........................................................................
2.3 Ringkasan Buku Pembanding...............................................................
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................
3.1 Penilaian Terhadap Isi Buku...................................................................
3.2 Kelebihan Buku.......................................................................................
3.3 Kelemahan Buku.....................................................................................
BAB IV PENUTUP....................................................................................................
4.1 Kesimpulan..............................................................................................
4.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah produk dari sistem sosial mayarakat yang menjadi unsur
kebudayaan.Karena itu,format pendidikan seperti yang dewasa ini bukanlah sesuatu
yang sekali jadi.Sebagai makhluk hidup,manusia juga senantiasa memiliki kesadaran diri
dan kemampuan belajar.Bagaimanapun,rangkaian perjalanan waktu pada usia kanak-
kanak dari manusia,seseorang belajar menguasai pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mempertahankan hidup.
Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan,apa yang dipahami
sebagai fakikat,kenyataan,kebenaran,kebaikan dan keindahan.Filsafat menangani
keseluruhan pengalaman manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.Suatu bentuk kajian terhadap hakikat
kenyataan dengan mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang
akan menciptakan kebermaknaan hidup seseorang.Untuk melakukan filsafat,maka harus
diciptakan kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam dunia masa
kini dalam kesadaran diri sepenuhnya.Sebagai cara dan tujuan bagai pandangan
pendidikan,maka filsafat disini memberikan seseorang kemampuan untuk menjaga
berbagai masalah yang muncul dari keseluruhan proses pendidikan.
Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya
adalah upaya mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga bia hidup optimal
baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral
dan sosial sebagai pedoman hidupnya.Pendidikan tidak jauh dari roda filsafat,karena hal
itu terjadi maka tidak semua persoalan pendidikan akan dapat dipecahkan dengan
renungan sederhana dan pengamatan sepintas.Dengan menguasai filsafat pendidikan
tersebut diharapkan para ahli dan praktisi pendidikan akan sukses dalam menjalankan
tanggung jawab dan profesi pendidikan.

1.2 Tujuan Critical Book Report


1.Untuk mengulas isi dan materi yang terdapat dari sebuah buku
2.Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku tersebut.
3.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan oleh setiap bab dari
sebuah buku
4.Membandingkan isi buku pada keadaan nyata

1.3 Manfaat Critical Book Report


1.Terpenuhnya Tugas CBR pada mata kuliah Filsafat pendidikan
2.Untuk memahami tentang filsafat pendidikan dalam pengembangan pertisipasi masyarakat
dalam pendidikan di sekolah daar
3.Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana objek material filsafat pendidikan dan apa
saja yang menjadi dasar-dasarnya.
4.Menambah wawasan tentang filsafat pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku


A.Buku Utama
1.Judul buku : Filsafat Pendidikan:Suatu Pengantar
2.Pengarang : Dr. Redja Mudyahardjo
3.Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
4.Tahun Terbit : 2004
5.Kota Terbit : Bandung
6.ISBN :
7.Tebal Buku : 201 Halaman
B.Buku Pembanding
1.Judul Buku : Filsafat Pendidikan
2.Pengarang : Dr. Edward Purba, MA, Prof. Dr. Yusnaldi, MS
3.Penerbit : UNIMED PRESS
4.Tahun Terbit : 2016
5.Kota Terbit : Medan
6.ISBN : 978-602-7938-38-0
7.Tebal Buku : 130 Halaman

2.2 Ringkasan Isi Buku


Buku Utama
v BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
A. Filsafat Umum dan Khusus
Filsafat umum bukanlah filsafat umum atau filsafat Murni tetapi filsafat khusus atau
Filsafat Terapan.Apabila di lihat dari karakteristik objeknya,filsafat dapat di bedakan
menjadi dua macam yaitu :
Ø Filsafat Umum atau Filsafat Murni
Ø Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan
Berbeda dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala
sesuatu,Filsafat khusus mempunyai kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia
yang penting misalnya :
· Filsafat Hukum
· Filsafat Sejarah
· Filsafat Seni
· Filsafat Ilmu
· Filsafat pendidikan

B. Objek dan Status Filsafat Ilmu Pendidikan


Sosok pendidikan yang dapat di kenali dalam kehidupan manusia dapat dibedakan
dalam dua macam,yaitu :
Ø Praktek pendidikan
Ø Ilmu pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan.
Istilah filsafat sosial pendidikan antara lain kemukakan oleh T.W. Moore dalam philosophy
of Education yang di bataskan sebagai pembahasan hubungan antara penataan
masyarakat manusia dengan pendidikan.Filsafat sosial pendidikan merupakan analisis
kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya pendidikan di selenggarakan
dalam mewujudkan tatanan masyarakat manusia idaman.

v BAB II. PENGERTIAN ILMU PENDEIDIKAN

A. Substansi dan Struktur Ilmu Pendidikan


Menurut May Brodbeck dalam Logic and scientifec method in Research,yang di muat
dalam Handbook of research on Teaching.Setiap ilmu berisi sejumlah besar istilah yang
disebut konsep,yang tidak lain merupakan apa yang kita pikirkan berdasarkan
pengalaman (Novak: 18 dan Brodbeck: 48).
B. Status Ilmu Pendidikan
Konsep-konsep pendidikan yang menjadi unsur isi ilmu pendidikan.Asumsi yang
berupa aksioma,postulat atau pendapat yang diharapkan,proposisi tersembunyi atau
pendapat yang menjadi acuan pendapat lain.
Menurut Raymond Boudon dalam The Logic of sosiological Explanation ada 4 macam
polahubungan,yaitu :
· Implikasi
· Inklusi
· Korelasi atau Asosiasi
· Kausalitas atau hubungan sebab-akibat
Aristoteles yang dipandang sebagai bapak ilmu mencoba mengklasifikasikan ilmu berdasarkan
pada tujuan dan objeknya.
v BAB III. OBJEK MATERIAL ILMU PENDIDIKAN

A.Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem


Yang terkandung dalam kondisi-kondisi aktual tersebut dimensi-
dimensipsikologis,sosiologis,antropologis,ekologis,teknologis,historis (waktu).Kegiatan
pendidikan adalah kegiatan yang menjembatani antara kondisi-kondisi ideal.Kegiatan pendidikan
berlangsungdalam satuan waktu tertentu yang berbentuk dalam berbagai prosespendidikan,yang
merupakan serangkaian kegiatan atau langkah-langkah yang digunakan untuk mengubah kondisi
awal peserta didik sebagai masukan.
B. Tonggak kedua :francis bacon
Tonggak kedua dalam sejarah perkembangan metode riset dicetuskan oleh
Francis Bacon (1561-1626) melalui karangannya “Novum Organon” yang merupakan
bagian dari “Instauratio Magna” Francis Bacon melalui Instauratio Magna secara positif
hendak membangun kembali ilmu baru.
Menurut Francis Bacon,jiwa rasional mempunyai tiga macam daya,yaitu :
Ø Ingatan
Ø Imajinasi
Ø Pikiran
Daya imajinasi menciptakan puisi.Sedangkan daya pikir menghasilkan filsafat.Filsafat
terdiri atas tiga bagian,yaitu :
· Filsafat tantang Tuhan atau Teologi Alam/Rasional
· Filsafat tentang Alam,dan
· Filsafat tentang manusia

v BAB IV. AKSIOLOGI ILMU PENDIDIKAN: NILAI KEGUNAAN PRAKTIS

A. Kegunaan Bagi Praktek Pendidikan


Pemahaman tenaga kependidikan secara komprehensif dan sistematis turut serta
dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam melakukan tugas-tugas
profesionalnya.Selanjutnya,kejelasan ini memberi rasa aman dan rasa pasti mampu
dalam mengerjakan tugas-tugas profesional,sehingga terciptalah rasa percaya
diri.Menurut penelitian,percaya diri merupakan salah satu karakteristik kepribadian yang
sangat berpengaruh.Konsep-konsep yang dihasilkan ilmu Pendidikan,secara langsung
atau tidak langsung dapat berguna bagi upaya peningkatan kelancaran dan keberhasilan
praktek pendidikan,baik dalam bentuk kegiatan pendidikan maupun pengelolaan
pendidikan.Pengenalan yang mantap tentang konsep-konsep ilmiah pendidikan (prinsip-
prinsip pendidikan) menumbuhkan kepercayaan diri atau keyakinan diri pendidik.
B. Kegunaan Bagi Seni Pendidikan
Dalam kegiatan pendidikan sebagai seni,berlangsungnya suatu proses hubungan
sosial,melibatkan emosi yang cukup mendalam dan nilai-nilai kemanusiaan.Hal ini mengandung
arti bahwa penerapan konsep-konsep ilmiah pendidikan dalam praktek pendidikan perlu
memperhitungkan terpenuhinya kebutuhan emosional,berupa rasa puas,rasa senang,atau rasa
sejenisnya.
Perlu pula di sadari bahwa banyak konsep-konsep ilmiah pendidikan
khususnya,dan teori-teori pendidikan pada umumnya mempunyai pengaruh kecil
terhadap praktek pendidikan.Sehubungan dengan hal ini,Jerome S. Bruner dalam The
Relevance of Education mengemukakan tiga alasan mengapa hal itu dapat
terjadi.Pertama,Karena teori pendidikannya salah,kedua, karena tidak sesuai dengan
masalah inti dalam praktek pendidikan; danketiga,karena teori pendidikannya terlalu
abstrak sehingga tidak dapat dikelola.
v BAB V. METODOLOGI ILMU PENDIDIKAN: RISET KUALITATIF

A. Dasar Filosofis dan Karakteristiknya


Riset Kualitatif merupakan sekumpulan metode-metode pemecahan masalah
yang terencana dan cermat dengan desain yang cukup longgar,pengumpulan data
lunak,dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan melalui induktif
langsung.Desain dalam riset kualitatif tidak dirumuskan secara ketat terhadap variabel
penelitiannya,tetapi cukup dirumuskan secara garis besar dan dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan penelitian.Oleh karena itu,desain riset kualitatif bersifat berkembang
(evolving),lentur (flexible),dan umum (general).
Pengumpulan data yang dilakukan secara lentur,berarti sampel penelitian tidak
sejak awal ditentukan dengan tegas.Sampel penelitian ditentukan dalam proses
perjalanan pelaksanaan pengumpulan data dengan berpegangan teguh pada prinsip
kecukupan yang ditentukan oleh penelitian sendiri.Pengumpulan data tidak
menggunakan instrumen baku yang telah dipersiapkan,tetapi lebih tertuju pada data
lunak,yaitu data yang kaya dengan gambaran tentang orang,tempat-tempat kejadian,dan
percakapan-percakapan.Pengelolahan data tertuju pada penyusunan teori deskriptif
tentang makna,yang disimpulkan langsung secara induktif dari data lunak yang dapat
diperoleh (grounded theory).
B. Sistematika Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif belum terdapat format baku tahapan-tahapan atau
sistematika yang dapat dijadikan patokan dalam penelitian.Akan tetapi,meskipun
demikian para ahli sependapat bahwa setidaknya terdapat lima tahapan sebagai
patokan dalam penelitian,yaitu sebagai berikut :
· Mengangkat permasalahan
· Memunculkan pertanyaan penelitian
· Mengumpukan data yang relevan
· Melakukan analisis data
· Menjawab pertanyaan penelitian.
2.3 Ringkasan Buku Pembanding
v BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

A. Pengertian Filsafat
Dengan demikian pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi,yakni :
a. Pengertian secara Etimologi
b. Pengertian Terminology
Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli
(Surajiyo, 2008,3-4)
a. Piato g. Hasbullah Bakry
b. Aristoteles h. N.Driyarkara
c. Al Faribi i. Notonagoro
d. Rena Descartes j. Poedjawijatna
e. Immanuel Kant k. Harol Titus (Jalauddin dan Idi, 1997)
f. Langeveld l.Ali Mudhofir (Surajiyo, 2008,4-6)
Dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang ada
secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal atau
pikiran.Filsafaty adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu,ada (being).Jadi filsafat
membahas lapisan yang terakhir dari segala sesuatu atau membahas masalah-masalah
yang paling dasar.
1) Tujuan dan Ciri-ciri Pikiran Kefilsafatan
a. Tujuan
b. Ciri-ciri pikiran kefilsafatan
2) Alasan Berfilsafat
a. Keheranan
b. Kesangsian
c. Kesadaran akan keterbatasan
3) Peranan filsafat
a. Pendobrak
b. Pembebas
c. Pembimbing
B.Pengertian Filsafat Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses,dimana pendidikan merupakan
usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam
membimbing,memimpin,dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problem atau
persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya.
Masalah-masalah pendidikan akan berkaitan dengan masalah filsafat umum,seperti:
a. Hakikat kehidupan yang baik
b. Hakikat manusia
c. Hakikat masyarakat
d. Hakikat realitas akhir.

v BAB II. FILSAFAT PENDIDIKAN


A.Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem
Ontologi berasal deari bahasa yunani “onto” yang berarti sesutu yang sungguh-
sungguh ada,dan ‘logos’ yang berarti teori atau ilmu.Ontologi mempelajari keberadaan dalam
bentuk yang paling abstrak (Surajiyo, 2008,158). Epistemologi pendidikan dimaksudkan mencari
sumber-sumber pengetahuan dan kebenaran dalam praktek pelaksanaan pendidikan.
Landasan aksiologis dalam praktek pelaksanaan pendidikan didasarkan pada nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 45.Filsafat pendidikan terwujud
dengan menarik garis linier antara filsafat dan pendidikan.Selain pendekatan linier,filsafat
pendidikan dapat disusun dengan berpangkal kepada pendekatan tertentu dari pada pendidikan itu
sendiri.
B.Substansi Filsafat Pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian dari
fundasi-fundasi pendidikan.Pancasila dan Undang-Undangt Dasar 1945 dan undang-undang
pendidikan merupakan dasar atau landasan terhadap pelaksanaan pendidikan.
Roh dan jiwa Undang-Undang dasar 1945 harus mendasari landasan praktis dan praktik
pendidikan.
C.Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Menurut Jhon Dewey,filsafat merupakan teori umum,sebagai landasan semua pemikiran
umum mengenai pendidikan.Dalam kaitan filsafat dengan filsafat pendidikan,Hasan Langgulung
(dalam Jalaluddin, 1997, 22).

v BAB III. ALIRAN-ALIRAN FILAFAT PENDIDIKAN


A.Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat,yang berarti bahwa filsafat
pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan
hasil-hasil kajian dari filsafat.Aliran filsafat pendidikan yang didasarkan pada empat
aliran pokok tentang realita dan fenomena yakni :
1. Filsafat Pendidikan Idealisme
Idealisme berpendirian,bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan (ide-
ide) atau spirit.Segala benda yang nampak berhubungan dengan kejiwaan dan segala
aktivitas kejiwaan.
2. Filsafat Pendidikan Realisme
Realisme dalam berbagai bentuk menurut Kattsoff (1996:126) menarik garis
pemisah yang tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui,dan pada umunya
cenderung ke arah dualisme atau monisme materialistik.
3. Filsafat Pendidikan Materialisme
Suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan,dimana benda
merupakan sumber segalanya,sedangkan yang dikatakan materialisme menurut
(Poerwadarminta, 1984: 638).
4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli,kenyataan yang sebenarnya
adalah berpangkalan pada filsafat empirisme Inggris,yang berpendapat bahwa sumber
pengetahuan manusia adalah apa yang manusia alami.Tokoh yang terkenal dalam
filsafat ini adalah Charles Sandre Pierce (1839)-1914),William James (1842-1910).

v BAB IV. FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA


A.Pandangan Filsafat Pancasila tentang Manusia,Masyarakat,Pendidikan,dan Nilai
Pancasila merupakan dasar dari pembentukan negara Indonesia.Pancasila
sebagai ideology bangsa Indonesia telah terbukti,sejak masa penjajahan sampai dewasa
ini,
Ø Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia
Ø Pandagan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat
Ø Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan
Ø Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai
B.Pandangan Filsafat Pendidikan Pancasila Terhadap Sistem Pendidikan Nasional
Tatacara bernegara di Indonesia di atur dalam UUD 1945 yang selama ini belum
pernah mengalami amandemen,kecuali setelah bergulir reformasi tahun
1998.Kendatipun amandemen keempat telah rampung bulan Agustus 2002,namun
pembukaan UUD 1945 masih tetap,tidak di Amandemen.

v BAB V. HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN

A.Hakekat Pendidikan
1.Pengertian Pendidikan
Menurut bahasa Belanda,pendidikan berasal dari kata Ofvooden yang artinya
memberi makan.Menurut pemahaman mereka sesuatu yang diberi makan akan tumbuh
dan berkembang.Dalam bahasa Inggris,pendidikan adalah Education yang artinya
adalah the process of training and developping the knoeledge,skill,mind,character,etc,by
formal (Neufeld and Guralnik.1996).
2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan yang merupakan suatu pernyataan yang jelas merupakan
dasar utama bagi pemilihan metode,bahan atau materi pendidikan,dan pemilihan alat-
alat untuk menilai apakah pendidikan itu telah terlaksana dengan baik atau telah
berhasil.Robert F. Mager (dalam M. Ngalim Purwanto.2000:38).
3. Pilar Pendidikan
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran aagar peserta didik secara aktif.UNESCO mengemukakan bahwa
pendidikan disokong empat pilar pendidikan yakni: Learning to know,Learning to
Do,Learning to Be,dan Learning to live Together.
B.Pendidikan Karakter
Pengembangan dan pembentukan karakter diyakini perlu dan penting untuk
dilakukan oleh lembaga pendidikan,keluarga sekolah,dan masyarakat.
1. Pengertian Karakter
2. Pendidikan karakter
C.Hakekat Manusia
· Latar Belakang
· Ekstensi Manusia
· Pengembangan Dimensi-Dimensi Manusia Dalam proses pendidikan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penilaian Terhadap Kedua Buku


Dari setiap materi yang dipaparkan didalam buku Filsafat Pendidikan yang saya
kritikalisasi ini materi yang disajikan sangat lengkap dan hamper memiliki pembahasan
yang sama dari sertiap bab maupun subbab yang dibahas.begitu juga pemaparan dari isi
materinya tidak jauh berbeda ,oleh karena itu untuk mengerti penjabaran dari setiap
materi didalam buku filsafat pendidikan ini pembaca tidak terlalu rumit didalam
memahaminya karena pemaparan materinya cukuplah lengkap baik dari buku utama
maupun buku pembanding,tetapi pada intinya tidak ada buku yang sempurna pasti
terdapat kesalahan dan kekurnagan tetapi dari keseluruhan banyak terdapat kelebihan
dari kedua buku ini.adapaun untuk pembahasan mengenai kelebihan dan kekurnagn dari
buku utama dan buku pembanding saya paparkan pada point di dibawah ini.
3.2 Kelebihan dan Kelemahan Isi Buku
B.Kelebihan buku
1) Penulis dalam menyajikan buku Redja Mudhayardjo ini selalu disertai dengan
sumber,jadi setiap teori ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber.
2) Dalam penyajian buku Redja Mudhayardjo penulis menggunakan bahasa formal
dengan pemilihan ukuran huruf .
3) Isi buku dan penjelasan dalam buku Edward Purba ini sangat menjelaskan tentang penjelasan-
penjelasan materi yang terpapar didalam buku ini. Karena setiap pengertian-pengertian yang ada
didalam buku ini selalu melampirkan pendapat tentang para ahli.
4) Lebih banyaknya mengemukakan pendapat para ahli,sehingga banyaknya pengetahuan yang
didapat.
5) Adanya bahan latihan yang dapat menambah pemahaman pembaca.
6) Menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian,teori-teori.dan pendekatan pendidikan sebelum
masuk ke filsafat pendidikan
7) Membahas lebih rinci tentang aliran-aliran filsafat pendidikan
8) Menguraikan landasan-landasan pendidikan menguraikan asas-asas pendidikan
9) Keuggulan dari buku Edward Purba ini adalah mampu memberikan informasi tentang
nilai, sumber nilai dan bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena
pendidikan pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari nilai.

A.Kelemahan buku
1)Dalam Buku Edward Purba ini bahasanya terlalu kaku sehingga sulit untuk
dipahami,ada beberapa kata yang dalam penyusunannya kurang enak dibaca sehingga
menjadikan pembaca harus mengulang kembali membaca agar dapat memahaminya.
2) Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan pada buku Redja Mudhayardjo
namun tidak dijelaskan.
3) Tidak adanya halaman pada daftar isi,sehingga mempersulit para pembaca untuk menemukan
materi yang dicari
4) Tidak menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian,teori-teori.dan pendekatan pendidikan
sebelum masuk ke filsafat pendidikan
Banyaknya pengulangan pengertian yeng berbeda-beda
5) Kelemahan dalam buku Pembanding ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca
khususnya para pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada
pembaca.

BAB III

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Filsafat adalah induk dari ilmu.Dalam melahirkan ilmu,filsafat ilmu pendidikan yang
merupakan cabang filsafat tidaklah meninggalkan induk.Yang menjadi esensi paling
penting dalam ilmu pendidikan.Pendidikan yang bercorak Indonesia dapat dikembangkan
dengan berdasarkan filsafat umum dari falsafah Negara yaitu pancasila.Meliputi nilai-nilai
budaya dan sosiologi serta geografis wilayah Indonesia.Yang kemudian menjadi tugas
para ahli fikir ilmu pendidikan untuk mengungkapkan pemikiran sistematik dan mendasar
tentang implikasi filsafat pendidikan nasional.
4.2 Saran
1.Sebaiknya buku Redja Mudhayardjo ini dimiliki mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang filsafat pendidikan yang lebih mendalam lagi.
2.Sebaiknya buku Edward Purba ini pembahasannya lebih luas agar dapat menjadi buku pedoman
yang baik bagi para mahasiswa untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi
3.Sebaiknya kedua buku ini kita miliki sebagai pedoman karena cakupan dari pendidikan dan
pengembangan masyarakat ini sangat luas dan mendalam.Semoga dengan penulisan CBR ini dapat
bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajari Filsafat Pendidikan.Jadikanlah
sebagai penentuan terhadap penentuan hidup dan pegangan dalam memecahkan masalah
politik,pendidikan,ekonomi,sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat yang setiap saatnya
akan berubah dan berkembang dalam konteks akselerasi dan medemisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. 2004. Filsafat Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Purba, Edward, Yusnaldi, MS .2016.Filsafat Pendidikan.Medan: UNIMED PRESS

Anda mungkin juga menyukai