Anda di halaman 1dari 4

ANATOMI

Sistem Saraf Tepi

NURUL ANNISA
PO.714.241.161.033

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
PRODI D.IV FISIOTERAPI
2016
- Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf perifer adalah sistem saraf tepi adalah yang mengatur segala
gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau
otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Sistem saraf sadar atau somatik
b) Sistem saraf tak sadar

a. Sistem Saraf somatic (Sadar)

Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang
dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan
atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan
sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat
ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
Sistem Saraf somatic terdiri dari :

1. Saraf otak (saraf kranial)


Susunan saraf yang terdapat pada bagian kepala yang keluar dari
otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak
berhubungan erat dengan otot panca indra mata, telinga, hidung, lidah, dan
kulit.

12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak.


Beberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi
sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
1. Saraf Abdusen 7. Saraf Fasial

2. Saraf Optik 8. Saraf Vestibulokoklearis

3. Saraf Okulomotorius 9. Saraf Glosofaringeal

4. Saraf Traklear 10. Saraf Vagus

5. Saraf Trigeminal 11. Saraf Aksesori Spinal

6. Saraf Olfaktorius 12. Saraf Hipoglosal

2. Saraf Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis)

31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal


(posterior) dan ventral(anterior). Pada bagian distal radiks dorsal
ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua
saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik),
membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan
meninggalkan korda melalui neuron eferen.Saraf spinal diberi nama
dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya
saraf tersebut.
1. Saraf serviks ; 8 pasang, C1 – C8.
2. Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.
3. Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.
4. Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.
5. Saraf koksigis, 1 pasang.

b. Sistem Saraf Otonom (Tak Sadar)

Sistem saraf tak sadar mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak
disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ
tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas :
1. Sistem Saraf Simpatik
2. Sistem Saraf Parasimpatik
1. Saraf Simpatik

Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena


saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-
12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat
di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk
mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar
bronkus, mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis,
memperlebar pupil, menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah,
dan meningkatkan sekresi adrenalin. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar
keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik
diaktifkan terutama dalam kondisi stres saraf simpatis terdiri dari 3 bagian :
a. kornu anterior segmen torakal 1-12 dan segmen lumbal 1-3 terdapat
nucleus vegetative yang berisi kumpulan sel saraf simpatis.
b. Trunkus simpatikus beserta cabangnya. Disebelah kiri dan kanan
vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur di
sepanang vertebra. Barisan ganglion-ganglion saraf simpatikus ini disebut
trunkus simpatikus.
c. Fleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya.
Didalam abdomen, pelvic, toraks, serta didekat organ-organ yang
dipersarafi oleh saraf simmpatis umumnya terdapat fleksus-fleksus yang
dibentuk oleh saraf simpatis/ganglion yaitu fleksus/ganglion simpatikus.

2. Sistem Saraf Parasimpatik

Sistem saraf parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf


otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf
simpatik. Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf
kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah
sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-
hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya
menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem
saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung.

Anda mungkin juga menyukai