SINDROM LENNOX-GASTAUT
PEMBIMBING
dr.Mintarti, Sp.S
PENULIS
030.14.046
i
KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF
PERSETUJUAN
REFERAT
Judul:
SINDROM LENNOX-GASTAUT
Oleh :
ii
030.14.046
Pada Hari,
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul “Sindrom Lennox-
Gastaut”.
iii
Referat ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan
Klinik Ilmu Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti di Rumah Sakit Umum
Daerah K.R.M.T Wongsonegoro.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Mintarti,
Sp.S selaku pembimbing, seluruh dokter dan staf bagian Ilmu Saraf di RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro, serta rekan-rekan anggota Kepaniteraan Klinik Ilmu Saraf
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro yang telah memberi dukungan kepada penulis.
iv
Dera Des Robiah
030.14.046
DAFTAR ISI
HALAMAN
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Definisi....................................................................................................................... 3
2.7 Diagnosis..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
yang terdiri dari kumpulan gejala berupa epilepsi yang sangat sukar diatasi dengan
obat-obatan dan bermanifestasi pada usia 1-8 tahun. Gambaran klinis kejang yang
paling sering adalah bangkitan kejang tonik-aksial, atonik, dan bangkitan kejang
absans atipik, serta retardasi mental. EEG interiktal berupa paku ombak lambat < 3
Hz dan EEG iktal 10-13 Hz. Kejadian sindrom ini sangat kecil, yaitu 0,5/ 100.000
per tahun. Laki-laki lebih sering dijumpai dibanding perempuan dengan rasio
cacat otak struktural, dan gangguan metabolisme otak. Tatalaksana SLG meliputi
menjanjikan. Diperlukan penemuan obat yang lebih poten untuk kasus yang tidak
gangguan saraf otak pada otot. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran
dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan
berkala yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara
berlebihan. 1,2,3
1
(SLG) merupakan salah satu di antaranya. Oleh karena sukar mengatasi sindrom
intractable epilepsy. Sindrom Lennox Gastaut tercakup kira-kira pada 1-2% kasus
epilepsi anak dan kurang dari 50% kasus muncul sebelum usia 2 tahun.2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
- Gambaran EEG menunjukkan Slow spike and wave (<2.5 Hz) dan fast
2.2 EPIDEMIOLOGI
3
Kejadian Sindrom Lennox Gastaut sangat kecil, yaitu 1-4% pada epilepsi anak
tapi 10% dari onset epilepsi pada pasien anak kurang dari 5 tahun. Rasio jumlah
2.3 KLASIFIKASI
kesadaran utuh atau lenyap. Kejang dengan kesadaran utuh disebut sebagai
kejang parsial. Kejang parsial dibagi lagi menjadi kejang parsial sederhana
(kesadaran utuh) dan parsial kompleks (kesadaran berubah tetapi tidak hilang).
korteks serebrum dan diensefalon serta ditandai dengan awitan aktivitas kejang
yang bilateral dan simetrik yang terjadi di kedua hemisfer tanpa adanya tanda
bahwa kejang berawal sebagai kejang fokal. Pasien tidak sadar dan tidak
4
2.4 ETIOLOGI
5
- Simptomatik: ditemukan sekitar 70-78% pasien Sindrom Lennox Gastaut
Lennox Gastaut adalah mereka yang pada masa bayi menderita Spasme
dalam keluarga.
2.5 PATOFISIOLOGI
Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksismal yang berlebihan dari suatu
fokus kejang atau dari jaringan normal yang terganggu akibat suatu keadaan
patologik. Aktivitas kejang sebagian bergantung pada lokasi lepas muatan yang
pengaktifan.
6
3. Kelainan polarisasi (polarisasi berlebihan, hipopolarisasi, atau selang kejang
inhibitorik.
meningkat; lepas muatan listrik sel-sel saraf motorik dapat meningkat menjadi
1000 per detik. Aliran darah otak meningkat, demikian juga respirasi dan
dan setelah kejang. Asam glutamat mungkin mengalami deplesi selama kejang.1
interhemisfer di daerah frontal ketika bagian anterior dari otak yang matur.
Human Limphocyte Class I antigen B7, penelitian yang lain tidak menunjukkan
7
1. Keberadaan Sindrom Lennox Gastaut terkait erat dengan lobus frontalis otak
sindrom West.
Mekanisme yang terlibat dalam bisynchronous spike wave dan slow spike wave
Ada dua mekanisme utama untuk terjadinya spike-wave, dan slow spikes wave:4
1). Aktivasi abnormal yang kuat dari neuron GABAergic thalamic oleh serabut
aferen corticothalamic
8
Gejala klinis yang paling sering terjadi pada LGS, terdiri dari :
tetapi mereka ditentukan oleh lokasi dan luas patologi yang mendasarinya.
Meskipun sekitar 20% - 30% anak-anak dengan LGS bebas dari defisit
neurologis dan defisit neuropsikologik terutama pada masa onset, tetapi jika
muncul diantara umur 12-24 bulan dan memiliki frekuensi lebih sering. 6
dan gangguan proses belajar ringan sampai parah. Masalah perilaku dan
depresi juga umum tejadi, yang dapat disebabkan oleh cedera otak, sering
kejang, kurangnya stimulasi sosial yang normal atau sebagai efek samping
otak. 7,8
9
Terjadi korelasi yang signifikan antara umur, onset kejang dan
sebelum umur 2 tahun akan memiliki penurunan yang pasti secara kognitif,
Biasanya gejala ini memakan waktu yang lama. Karakteristik utama dari
kerusakan visuomotor. 5
1. Kejang Tonik
ringan ini umumnya terjadi di saat tidur dan berlangsung tanpa sempat
Selama kejang pasien tidak sadar, meskipun gairah dari tidur ringan dapat
10
terjadi dan dapat terjadi berulang-ulang sepanjang malam. Gambaran
2. Kejang Atonik
Kejang atonik terjadi sangat singkat dan bisa disertai dengan kejang
waktu awal dan berakhirnya sulit ditentukan. Tonus aksial yang sering
absans yang khas hingga gejala yang sangat ringan. Pada anak dengan
kejang yang sifatnya ringan tersebut baru disebut, bahkan dengan video
sekalipun. 9
27% orang tua mengenali kejang absen atipikal, 80% untuk kejang
11
mendiagnosis sejak awal, mungkin secara bertahap dan mungkin tidak
dapat diamati. Akhir kejang mungkin bertahap pada beberapa pasien dan
4. Status Epileptikus
beberapa kali episode status epileptikus (SE) yang terdiri atas bangkitan
kejang absans, tonik atau campuran. Pada seri itu 94% penderita
minggu, untuk epilepticus status tonik murni, yang lebih sering terlihat
12
Jenis lain dari kejang yang dicatat. kejang tonik-klonik Generalized
pada 5%. epilepticus status Absen, epilepticus tonik status, dan status
2.7 DIAGNOSIS
dan gejala neurologis. Pada pemeriksaan fisik umum pada pasien dengan
Pemeriksaan Neurologis
pada fungsi status mental, khususnya pada fungsi kortikal luhur dengan
ketidakmampuan intelektual.
13
- Tidak ditemukan kelainan patognomonic pada pemeriksaan neurologis
pasien LGS. 5
a. EEG Interiktal
dengan fungsi kognitif yang buruk. Pole slow waves and spikes adalah
petanda EEG interiktal dalam keadaan sadar, terdiri atas letupan ireguler,
gelombang umum paku atau tajam diikuti gelombang lambat sinus 35-400
pada sadapan verteks. Lepas muatan listrik seringkali menyebar difus, tetapi
fotik tetapi kadangkala berubah oleh hiperventilasi. Tiga perempat dari para
Gambaran EEG SLG tidak segera tampak pada saat kemunculan penyakit.
Bangkitan kejang tertama terjadi saat usia 1 hingga lebih dari 8 tahun, kadang
kejang terdiri atas absans atipik, tonik, atau tak terklasifikasi. Recruiting
rhythm dapat mendahului ciri-ciri lain dari sindrom ini.2 SLG dapat timbul
pada anak normal atau didahului epilepsi, mencakup epilepsi parsial, absans,
dan SE. Tercatat 30-41% kasus dengan riwayat sindrom West yang positif.
rekuren, atau masa yang relatif baik. Pengobatan tidak berkaitan dengan
14
fluktuasi frekuensi bangkitan kejang. SLG memiliki prognosis yang buruk
normal dan terdiri dari berdifusi lambat dan gelombang spike (1-1.5CPS),
dominan di daerah frontal dan temporal. Dua puluh empat kasus memiliki
b. EEG Ictal
15
Figure 2. – Ictal recording in the same patient. This seizure is characterized
by behavioral arrest and retching
Letak kesulian diagnosis SLG adalah dalam hal karakterisik kejang dan EEG.
Sebagai contoh adalah drop attack yang dapat disebabkan oleh bangkitan kejang
tonik, tonik klonik, atau atonik. Berikut ini adalah diagnosis banding SLG.9
16
3. Kelainan progresif a. Kelainan metabolism Retardasi mental
(RM)
Jansky-Bielschowsky absans
atipik,bangkitan
tonikklonik,
spikes
b. Subacute Schlerosing Bangkitan absans
Panencephalitis
atipik, drop attack
akibat klonus otot
periodik.
17
d. Epilepsi lobus temporal
e. Epilepsi area motorik Kontraksi
tonik,umum
tambahan
gelombang
lambat
ritmis, EEG
normal
atau gelombang
paku
disebuah focus
frontal
f. Epilepsi lesi frontal Sinkroni bilateral
bilateral/ unilateral sekunder
18
2.10 PENATALAKSANAAN
1. Pertolongan Pertama
mengubungi petugas kesehatan jika kejang erjadi lebih dari tiga menit. 12
2. Medikamentosa
tiap tipe bangkitan kejang tidaklah menentu untuk satu gangguan dengan
19
Lamortigine
Piracetam
DOSIS
(mg/kgbb)
Obat Jenis Kejang Dosis Awal Dosis Dosis
Harian Maksimal
Ket: GM, Grand mal; PM, petit mal; CPS, complex partial seizure; SPS, Simple
partial seizure; M, Mioklonik.
3. Tatalaksana Diet
telah diperkenalkan sejak tahun 1921. Diet terdiri atas lemak sebagai sumber
terdiri dari 341 anak sesudah menerima diet ketogenik, 221 (52%) anak dapat
20
dikontrol kejangnya, 116 (27%) menunjukkan perbaikan nyata, sedang sisanya
dinyatakan bermanfaat bagi kasus epilepsi seperti di atas, namun sejauh mana
4. Tatalaksana Bedah
Kraniotomi untuk epilepsi pertama kali di era modern dilakukan oleh Sir
mengeksisi bagian otak yang rusak seperti akibat luka tembak atau trauma
mengatasi SLG. Tindakan itu kurang efektif untuk SLG dengan riwayat positif
2.11 PROGNOSIS
bila terdapat riwayat Sindrom West, awitan penyakit kurang dari 3 tahun,
simtomatik, bangkitan kejang sangat sering, dan terdapat SE. Dengan tatalaksana
pengurangan obat, tetapi fungsi mentalnya tetap kurang baik. Hanya sekitar 5%
21
BAB III
KESIMPULAN
dengan OAE dan merupakan sindrom yang terkait erat dengan umur, terdiri atas
bangkitan kejang tonik, absans atipik, dan status epileptikus yang sangat sering, paku
ombak lambat, serta paku majemuk 10-Hz dalam gelombang lambat tidur. SLG
disebabkan oleh berbagai macam bentuk lesi otak atau sebagai kesinambungan
Sindrom West serta sangat sulit dibedakan dengan sindrom epilepsi berat lainnya,
terutama epilepsi umum sekunder dan epilepsy genetis seperti mioklonik astatik.
Pada SLG dapat ditemukan gangguan mental tanpa tendensi sembuh spontan.
Sindrom ini tidak banyak, namun demikian tetap diperlukan perhatian secara lebih
seksama. Meskipun tindakan bedah member harapan, untuk kasus yang tidak
22
DAFTAR PUSTAKA
2. Ropper AH, Brown RH. 2005. Adams and Victor’s: Principles of Neurology
hypotheses. [serial online] 2001 November [cited 2010 Jun 3]. Available
docs/00/03/FB/D2/article.md?fichier=images.htm
[serial online] 2007 Oktober. [citied 2010 June 4]. Available from ; URL :
http://www.medlink.com/medlinkcontent.asp
[serial online] 2003 Januari. [citied 2010 June 4]. Available from ; URL :
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://professi
onals.epilepsy.com/page/syndromes_lennox.html
8. Abu Saleh Tareq, Stephen Lawrence. Head & Face Medicine. Lennox Gastaut
Syndrom. Review of the Literature and Caxe Report. [serial online] 2008
23
June. [citied 2010 June 4]. Available from ; URL : http://www.head-face-
med.com/content/4/1/9.
http://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-Lennox.pdf.
Lennox-Gastaut syndrome. [serial online] 2003 Januari. [citied 2010 June 4].
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.nc
bi.nlm.nih.gov/pubmed/14761315
12. Paul JF, Mahteny SC.2008. Current. Diagosis and treatment in Family
24