FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PRINSIP UMUM
PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR
BANDAR UDARA
Dirangkum oleh:
I Nyoman Arya Thanaya
2013
PRINSIP UMUM PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR BANDAR UDARA
Salah satu metode yang bisa dipergunakan untuk Perencanaan Perkerasan Lentur Bandar
Udara adalah dengan metode yang dikembangkan oleh Federal Aviation Administration (FAA)
USA. Metode ini merupakan pengembangan dari Metode CBR yang dekembangkan oleh US
Corps of Engineer. Pada metode ini tanah dasar perkerasan diklasifikasikan didasarkan atas hal-
hal berikut ini :
Hubungan antara nilai daya dukung tanah berupa nilai CBR, dengan klasifikasi tanah dasar
(subgrade) menurut FAA adalah seperti pada Tabel 2.
1
Tabel 2. Hubungan antara nilai CBR dengan klasifikasi tanah menurut FAA
S Sngl Whl-45
Single
D B737-100
Dual
2
TABLE 3. STANDARD NAMING CONVENTION FOR COMMON AIRPLANE GEAR
CONFIGURATIONS (CONTINUED)
2S C-130
2 Singles in Tandem
2D B767-200
2 Duals in Tandem
3D B777-200
3 Duals in Tandem
3
TABLE 3. STANDARD NAMING CONVENTION FOR COMMON AIRPLANE GEAR
CONFIGURATIONS (CONTINUED)
Airplane Example
2D/D1 DC10-30/40
2D/2D2 B747-400
4
TABLE 3. STANDARD NAMING CONVENTION FOR COMMON AIRPLANE GEAR
CONFIGURATIONS (CONTINUED)
2D/3D2 A380-800
5D An-124
Tipe roda pendaratan pesawat berbeda-beda konfigurasinya. Dalam perhitungan Nilai Ekivalen
Tahunan Keberangkatan Pesawat terhadap Pesawat Rencana, maka setiap roda pendaratan
pesawat dikonversikan ke roda Pesawat Rencana. Setiap pesawat perlu dikalikan faktor konversi
sesuai Tabel 4.
5
Beberapa ketentuan umum yang diberlakukan adalah sbb:
1. 95 % berat pesawat total pesawat atau MSTOW (Maksimum Structural Take Off Weight)
ditumpu pada roda-roda pendaratan utama (roda belakang).
2. Beban roda pesawat (W2) dihitung dengan membagi berat point 1 diatas dengan jumlah
roda sesuai konfigurasi roda.
1 1
W 2 P MSTOW …………………………………………………………...(1)
A B
3. Pesawat berbadan lebar (wide body), dianggap memiliki berat 300.000 pounds (lbs).
4. Berat pesawat yang diperhitungkan adalah berat lepas landas (lebih kritis), karena lebih
berat dari berat mendarat akibat beban bahan bakar yang masih lebih banyak.
5. Area perkerasan kritis adalah bagian taxiway, apron, dan sejarak 300 m dari unjung-ujung
landasan pacu (run way). Daerah diluar itu (non krits), tebal perkerasan diambil 0,9 dari
tebal kritis (T). Areal yang tidak dilalui roda pesawat bisa dirancang dengan tebal 0,7 T.
6. Pesawat Rencana, adalah jenis pesawat yang mendarat yang memerlukan tebal
perkerasan terbesar. Belum tentu pesawat yang terberat. Bisa tergantung dari suatu jenis
pesawat yg frekuensi penerbangannya tinggi.
6
Contoh soal 1:
Rencanakan lapis perkerasan fleksibel yang melayani pesawat rencana dengan roda pendaratan
dual gear, berat lepas landas 75.000 lbs (34.000 kg). Equivalent annual departure (EAD) 6.000
pesawat rencana. CBR Subbase = 20% , CBR subgrade = 6%.
Jawaban:
1. Pergunakan Gambar 1.
Gambar 1. Kurva perencanaan tebal perkerasan lentur, untuk DUA WHEEL GEAR.
Ikuti petunjuk penarikan garis pada Gambar 1. Dengan Nilai CBR subgrade 6%, roda
pendaratan dual gear, berat lepas landas 75.000 lbs, Equivalent annual departure (EAD)
6.000 pesawat rencana, CBR subgrade = 6%, maka diperoleh tebal total perkerasan
diatas subgrade = 21.3 inchi.
7
3. Tebal Subbase Course:
Pergunakan Gambar 1, dengan CBR Subbase = 20%, maka tebal perkerasan diatas
subbase (Base dan Surface), diperoleh: 8.6 inchi. Maka tebal Subbase = (21.3 – 8.6)
inchi = 12.7 inchi.
Ditentukan tebal surface di daerah kritis 4 inchi, di daerah non kritis = 3 inchi.
Berdasarkan perhitungan diatas, maka tebal base course = (8.6 - 4) = 4.6 inchi.
Berdasarkan Gambar 2, Berdasarkan tebal total perkerasan 21.3 inchi dan nilai CBR
subgrade 6%, maka Tebal minimal Base Course diperoleh 6.3 inchi.
Dengan demikian, tebal Base Course dari perhitungan perlu diambah lagi : 6.3 - 4.6 = 1.7
inchi. Tambahan ketebalan ini tidak dilakukan dengan menambah tebal total perkerasan,
tetapi dengan mengurangi tebal subbase, sehingga tebal subbase menjadi = 12.7 – 1.7 =
11 inchi.
21.3 inch
6.3 inch
8
Gambar 2. Tebal minimum base course (inchi).
Ilustrasi gambar tebal perkerasan:
`
4“
Tebal total perkerasan = 21.3 inchi
1.7
12.7 “ “
Subbase = 11 inchi
Subgrade
Contoh soal 2:
Rencanakan
Dari data diatas, pesawat tipe 727-200 dengan jumlah keberangkatan rata-rata tahunan terbesar
(diasumsikan/sdh dipersiapkan) akan memerlukan tebal perkerasan terbesar shg dijadikan
Pesawat Rencana (design aircraft)*), dengan jenis roda pendaratan Dual Wheel Gear. Untuk itu,
Average annual departure (AAD) setiap jenis pesawat perlu dikonversi ke Dual Wheel Gear
Type, sesuai Tabel 4.
9
Untuk mengkonversi, Nilai Ekivalen Tahunan Keberangkatan Pesawat terhadap Pesawat
Rencana (Equivalent Annual Departure by the Design Aircraft), disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Perhitungan Nilai Ekivalen Tahunan Keberangkatan Pesawat terhadap Pesawat Rencana
(Equivalent Annual Departure by the Design Aircraft)
Jadi Nilai Ekivalen Tahunan Keberangkatan Pesawat terhadap Pesawat Rencana (Equivalent
Annual Departure by the Design Aircraft) = 16, 241.00 ~ 16,000.00
Sesuai Pers 1:
1
W2 2
Sesuai Pers 2: Log R1 = Log R2
W1
10
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, H., 1984, Merancang Merencana Lapangan Terbang, Penerbit Alumni, Bandung.
Federal Aviation Administration (FAA)-US Dept. of Transportation, 1996, Advisory Circular, Change 1
to Air Port Pavement Design and Evaluation.
11