NASIONAL
Oleh
Kelompok VII:
1. Fadhilah Mursyid Sinulingga (1713033014)
2. Khoirunnisa Ama Rina (1713033026)
3. Rassha Fisiwahyuni Dewi (1713033043)
4. M. Damar Alfin (1713033050)
5. Endang Fitriani (1713033054)
Assalamualaikum wr.wb
Puja dan puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok VII dapat menyelesaikan
tugas dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul
“Perannan Siskamling Terhadap Pertahanan Nasional”. Atas dukungan moral
dan materil, kelompok VII banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak
pihak yang telah membantu yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Orang tua, saudara serta keluarga yang telah memberikan dukungan
serta do’a.
2. Bapak Drs. Tontowi., M.Si selaku dosen pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, yang telah membimbing dan membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Teman teman dari program studi Pendidikan Sejarah yang telah
memberikan dukungan serta semangat selama proses pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar kami
kelompok VII dapat memperbaiki nya. Dan apabila ada salah dalam
penulisan kata maupun gelar, penulis memohon maaf yang sebesar besarnya.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga makalah yang berjudul
“Peranan Siskamling Terhadap Pertahanan Nasional” dapat menambah
wawasan serta pengetahuan bagi setiap pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Di dalam era globalisasi, telah terjadi perubahan dalam pola pikir dan pola hidup
pernah cukup akan harta benda yang telah ia miliki. Sehingga ada kecenderungan
untuk memiliki harta benda milik orang lain. Dengan berbagai cara, salah satunya
yaitu mencuri. Tentunya, tanpa seizin pemilik harta benda tersebut. Sehingga
apabila kegiatan pencurian tersebut sudah terjadi, maka pemilik harta benda
untuk mencari tahu siapa pelakunya. Untuk mengatasi hal tersebut, dalam
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat lepas dari interaksinya dengan
PERMASALAHAN
PEMBAHASAN
kondisi suatu lingkungan yang aman. Aman dalam segala hal, seperti aman
beberapa aspek yaitu, ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Jika
masyarakat terjamin.
Adapun yang dimaksud komponen khusus adalah salah satu bagian kegiatan
pemerkosaan dan lain-lain, yang kesemua itu akan melemahkan mental rakyat
dan pertahanan dan keamanan di lingkungan itu sendiri secara khusus dan
Negara itu berada dalam keadaan stabil, maka secara tidak langsung dapat
1. Sistem Sentral
rumah salah satu penduduk sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Setelah
2. Pos Kamling
Anggota peronda terdiri dari 1 RT atau 1 kampung. Kegiatan sudah tidak lagi
tersentral di rumah salah satu penduduk melainkan di Pos Kamling ( gardu ronda
). Sebuah pos ( gardu ) yang sengaja dibuat untuk tempat jaga. Dibangun di
sekitar.
Selain berfungsi sebagai sistem keamanan lingkungan, ronda juga mempunyai
nilai sosial, ekonomi dan budaya. Sebagai bukti bahwa para peronda telah
penduduk yang mendapat giliran menjadi pos ronda ( Sistem Sentral ). Jimpitan
penduduk setiap malam. Beras Jimpitan yang terkumpul kemudian dijual untuk
keperluan Kas RT. Dibelikan barang – barang pecah belah ( piring, gelas, nampan
) atau barang umum untuk keperluan bersama ( Seng lembaran, meja, kursi ). Di
beberapa daerah Model Jimpitan dibuat lebih praktis. Bukan lagi segenggam beras
jadwal ronda tersendiri. Kebersamaan ronda terlihat dalam main kartu dan arisan.
Arisan yang dikelola meliputi kegiatan simpan pinjam. Walaupun lebih besar
Kenthongan adalah alat dari kayu atau bambu yang dilubangi ( rongga ), jika
Kenthongan paling besar diletakkan di Balai Desa ( Lurah ), Kadus dan yang
terkecil di rumah – rumah warga ataupun pos ronda. Aturan tidak tertulis tersebut
disepakati bersama. Setiap daerah mungkin saja berbeda tentang sandi suara
Menandakan ada warga yang meninggal dunia. Dibunyikan 3 kali jika yang
2. Titir
4. Sambang
masih ada orang yang berjaga atau belum tidur. Biasanya akan disambut Sambang
5. Gobyog
Dibunyikan pada masa – masa tertentu dalam perhitungan Bulan Jawa. Tidak jelas
kelompok yang terdiri 5 atau 8 orang. Setiap kelompok diketuai oleh 1 orang
dengan diketuai oleh Kepala Desa dengan disaksikan oleh aparatur Negara.
4. Pada setiap posko yang ada tersebut dibentuk juga Satpam atau
Satuan Pengamanan.
a. Ronda Malam
Pada setiap kelurahan biasanya tersedia pos ronda serta telah dibuat daftar jadwal
ronda malam dimana masing – masing warga mendapatkan giliran untuk ronda
atau jaga malam. Pos ronda atau pos kamling (pos keamanan lingkungan ) atau
gardu ronda di wilayah rukun tetangga di kota adalah contoh untuk melihat dan
masyarakat. Kemunculan dan keberadaan pos ronda sebagai bagian dari sistem
keamanan lingkungan (siskamling), jelas bersifat politis dan militeristik.,
Orde Baru yang militeristik pada awal tahun 1980-an. Kebijakan itu menjadi
preman.
Sebuah pos ronda harus didirikan di tempat strategis, misalnya area gerbang
leluasa agar bisa memandang semua arah, dan bisa menguasai situasi, ketika
dalam buku petunjuk siskamling, setiap wilayah rukun tetangga (RT) minimal
harus memiliki gardu ronda, bahkan idealnya setiap wilayah RT mempunyai dua
pos ronda.
alam.
3. Sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antar masyarakat, karena antar
b. Keamanan Lingkungan
keamanan kota, sistem keamanan yang terbentuk dari kesadaran masyarakat dan
masyarakat dengan diketuai oleh Kepala desa dengan disaksikan oleh aparatur
negara. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembentukan posko atau pos – pos
keamanan pada setiap setiap masing – masing lingkungan. Tindak lanjut dari
pembentukan posko ini adalah dalam bentuk pos – pos ronda. Siskamling
mewakilkan salah satu anggota rumah tangga untuk menjadi anggota keamanan.
Sebagai warga negara biasa yang juga bagian dari pertahanan dan keamanan
semesta, kita semua wajib berperan aktif dalam melaksanakan pertahanan dan
keamanan. Artinya, mulai dalam lingkungan keluarga di rumah, RT, RW, dan
agar dapat memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Begitu pula dengan
tersebut diikuti oleh perangkat hukum setempat, tidak dengan jalan main hakim
sendiri yang biasa dilakukan oleh warga. Apabila suatu kasus tindak kejahatan
kekeluargaan saja. Jika suatu kasus tersebut sudah tergolong pada tindak
a. landasan hukum
Pada UUD 1945 perubahan Kedua Bab XII Pasal 30 : (1) Tiap-tiap Warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat negara yang dibantu oleh
Beberapa tahun silam, warga kota maupun desa di Indonesia dilibatkan dalam
04.00 WIB.
Kini peran warga terutama yang ada dikota sudah digantikan oleh Hansip
(pertahanan sipil) atau Satuan Pengamanan (Satpam) yang merupakan warga Sipil
berbeda dengan yang didesa. Meskipun kegiatan Siskamling masih ada yang
lalu.
Saat ini, diperlukan peran aktif warga dalam ketertiban dan keamanan
lingkungan ini. Selain mengamankan asset sendiri, warga juga diharapkan tidak
warga terhadap mereka sangat perlu : ajak berbicara, sikap yang baik dan bila
perlu makanan kecil atau kopi tak perlu ragu untuk disumbangkan kepada mereka
saat bertugas.Dengan kata lain, warga juga di ajak untuk peduli keamanan dan
ketertiban lingkungannya.
d. siskamling menjadi wujud peran serta masyarakat dalam bela Negara
Sistem keamanan lingkungan yang lebih kita kenal dengan kata “Siskamling” itu
benar terjaga hingga matahari terbit. Itulah kebiasaan dan budaya warga Indonesia
nyaman untuk hidup di negeri ini. Kedua, keamanan Publik atau disebut dengan
pemberontakan dan aksi teroris, dan kempat, adalah keamanan eksternal berupa
itu semakin pudar dikala masyarakatnya sudah mempunyai banyak kesibukan dan
diantara mereka.
Di beberapa daerah kebiasaan ronda dulu nyaris tidak terdengar lagi. Padahal,
ronda atau siskamling banyak sekali manfaatnya. Pos ronda sekarang sudah
beralih fungsi menjadi tempat nongkrong sore atau tempat jualan nasi pecel di
pagi hari. Kini sebenarnya siskamling dituntut lebih banyak berperan demi
tugas satpam, tapi tugas kita semua. Semoga siskamling dapat dan tetap hidup di
Negeri kita tercinta ini.Mari kita galakkan kembali Siskamling demi terciptanya
komunikasi serta informasi secara external ( dari dan bagi masyarakat ) dalam
a. Peserta Siskamling adalah warga laki-laki sehat jasmani dan rohani berusia 18 s/d
c. Warga yang tidak hadir karena sakit, atau keperluan yang tidak bisa ditinggalkan
samping/belakang rumah.
b. Mengambil jimpitan mulai pukul 01.00 WIB, yang telah disediakan oleh warga
e. Sebelum pulang:
Bersihkan pos
Kumpulkan jimpitan
Kembalikan perlengkapan
Matikan lampu
4. tanggung jawab petugas siskamling
kamtibmas.
Sistem keamanan terpadu merupakan penggunaan dari berbagai alat bantu yang
Berbagai alat, baik yang bernapas maupun yang tidak, bergerak maupun diam,
harus ikut dilibatkan secara bersama-sama agar warga dapat selalu bebas
mereka harus dicukupi dari sisi finansialnya yang bertujuan agar lebih fokus
sebab itu petugas keamanan perlu dibekali tentang cara penggunaan, maksud
& tujuan dari pemakaian alat komunikasi tersebut sehingga dapat
Inti dari kegiatan ini adalah mempersiapkan mental warga agar selalu
biasa karena dengan adanya kegiatan ini, kesempatan penjahat untuk beraksi
Tugas besar memang akan menjadi lebih ringan, lebih cepat, serta lebih
tugas dari para petugas berseragam, tapi juga tugas kita semua. Warga
cukup besar dalam menjaga keamanan lingkungan kita, kita tidak boleh
tergantung oleh tenaga keamanan yang ada, mari kita mempersempit ruang
gerak tindak kejahatan dilingkungan kita jadi WASPADALAH-
WASPADALAH
g. Pembinaan Siskamling
Sebenarnya ada dua macam upaya yang dilakukan saat warga bergiliran
terhadap fenomena dan situasi yang dapat dikategorikan sebagai faktor korelatif
penyebab yang potensial. Upaya kedua disebut dengan preventif, yaitu mencegah
Sebagai sebuah sistem, Siskamling memiliki tiga komponen, yaitu FKPM, Ketua
Kamtibnas di suatu wilayah. Ketua Siskamling dapat dijabat oleh ketua Rukun
Tetangga (RT), ketua Rukun Warga (RW), atau tokoh masyarakat lain yang
dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung
dibutuhkan oleh masyarakat untuk hidup. Oleh karena itu kita harus
harapkan. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk menjamin
KESIMPULAN
yang terpadu dan terarah, serta terciptanya keamanan yang stabil di dalam
lingkungan tersebut.
Perpustakaan Nasional.
http://pdfgator.com/makalah-siskamling.pdf.html
http://inspirasigeda.blogspot.co.id/2014/04/makalah-tentang-sistem-
keamanan.html
http://panji-cybersufi.blogspot.co.id/2012/10/siskamling.html#.WsD9vTP7LIU
PETUNJUK KHUSUS
PETUNJUK A :
PETUNJUK B:
Soal terdiri atas tiga bagian, yaitu PERNYATAAN, SEBAB dan ALASAN
PETUNJUK C:
Pilihlah:
A. SISHANKAMRATA
B. HANSIP
C. SISKAMLING
D. Ronda
E. Jaga Malam
Jawab: C
A. Kenthongan
B. Bedug
C. Rabbana
D. Kendang
E. Kayu
Jawab: A
A. Warung
B. Pos
C. Rumah
D. Balai Desa
E. Puskesmas
Jawab: B
D. Bergosip
E. Hura-hura
Jawab: C
Jawab: D
BAGIAN II
Sebab
Jawab: A
Sebab
Jawab: A
Sebab
Jawab: A
Sebab
Jawab: B
Sebab
Jawab: A
BAGIAN III
siskamling
mewakili satu.
Jawab: A
Jawab: B
2. Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
Jawab: C
1. Siskamling
3. Ronda malam
Jawab: B
3. Peningkatan kewaspadaan
Jawab: A