Disusun oleh :
Nama : Kevin Julian
Npm : 163310316
Kelas : 5 (A)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “ PRINSIP KERJA DAN ANALISIS METODE
RANGKAIAN EKIVALEN PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA “ ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Dalam penulisan makalah ini banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, dan penulis
mengucapkan terimakasih kepada BAPAK “ Dr. Indra Yasri, ST., MT “ yang mana atas
bimbingan beliau makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini hanya memuat hal-hal pokok berkaitan dengan Motor Induksi tersebut. Baik
dari pengertian, konstruksi, sistem kerja, keuntungan, dan aplikasi dari motor ini. Makalah ini
bersumber dari referensi internet yang berhubungan dengan Motor Induksi tersebut.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis berharap
makalah ini mudah-mudahan bisa berguna bagi kita semua, dan mejadi amal soleh bagi kita
semua. atas perhatianya penulis ucapkan terima kasih.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Ada dua
jenis rotor yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan
slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Dengan adanya medan magnet putar pada kumparan stator akan mengakibatkan rotor
berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi magnet dengan kecepatan putar rotor sinkron dan
kecepatan putar stator. Untuk mempermudah analisis motor induksi, digunakan metoda
rangkaian ekivalen per – fasa. Motor induksi dapat dianggap sebagai transformator dengan
rangkaian sekunder berputar.
1.2 Tujuan
Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama
dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator
terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam
berdasarkan jumlah fasa yang digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga
fasa. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi menggunakan
suplai tegangan satu fasa. Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada
peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan
karena motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup
sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya
digunakan pada sumber jalajala satu fasa yang banyak terdapat pada peralatan domestik.
Walaupun demikian motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu kapasitas pembebanan
yang relatif rendah, tidak dapat melakukan pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan
efisiensi yang rendah. Motor induksi merupakan sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik
menjadi sebuah energi mekanik. Alat ini banyak terdapat pada peralatan rumah tangga misalnya
kipas angin, penyedot debu, ataupun mesin cuci. Penemu Motor induksi adalah Nikola Tesla,
seorang ilmuwan yang sangat terkenal dibidang kelistrikan.
Nikola terlahir dari etnis Serbia di desa Smijan, Kroasia, pada 28 Juni 1856. Nikola
merupakan seorang ilmuwan yang menemukan motor. Saat berusia Sembilan tahun, Nikola
sudah menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Teknologi Graz, Austria. Disana ia
mempelajari penggunaan arus listrik bolak-balik (AC) dan lebih tertarik untuk membuat motor
listrik arus searah (DC) menjadi lebih efisien. Pada tahun 1882, Nikola telah berhasil membuat
sebuah konsep yang menarik, yaitu konsep motor induksi.
Motor induksi terdiri atas dua bagian utama yaitu rotor dan stator. Ada dua jenis rotor yaitu
rotor sangkar dan rotor belitan. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Stator merupakan bagian yang diam dari motor induksi tiga fasa, pada bagian stator terdapat
beberapa slot yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari tiga kumparan tiga fasa yang
disebut kumparan stator, yang masing-masing kumparan mendapatkan suplai arus tiga fasa,
maka pada kumparan tersebut segera timbul medan putar. Dengan adanya medan magnet putar
pada kumparan stator akan mengakibatkan rotor berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi
magnet dengan kecepatan putar rotor sinkron dan kecepatan putar stator.
Konstruksi stator terdiri dari :
Ada dua macam jenis Rotor pada motor induksi yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Rotor
sangkar (squirrel cage rotor); kawat rotor terdiri dari batang-batang tembaga yang berat,
aluminium atau alloy yang dimasukkan ke dalam inti rotor. Masing-masing ujung kawat
dihubungkan singkat dengan ‘end-ring’.
Motor induksi dengan rotor belitan mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama
seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama.
Penambahan tahanan luar sampai harga tertentu, dapat membuat torsi awal mencapai harga torsi
maksimmnya. Torsi awal yang besar memang diperlukan pada saat start. Motor induksi jenis ini
memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar yang dapat diatur ini
dihubungkan ke rotor melalui cincin. Selain untuk menghasilkan torsi awal yang besar, tahanan
luar dapat diperlukan untuk membatasi arus mula yang besar pada saat start. Disamping itu
dengan mengubah – ubah tahanan luar, kecepatan motor dapat diatur.
Perputaran motor pada mesin arus bolak – balik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks
yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila
kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak umumnya fasa 3. hubungan dapat berupa
hubungan bintang atau delta.
1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah
3. Karena kumparan jangkar merupakan kumparan tertutup, ggl (E) akan menghasilkan
arus (I).
4. Adanya arus (I) didalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor besar untuk memikul torsi
beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya
perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator ( ns ) dengan kecepatan putar rotor
( nr ).
7. Perbedaan kecepatan antara dan disebut slip (S) dinyatakan dengan:
8. Jikans = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan
demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila
ns > nr.
9. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
asinkron.
Untuk mempermudah analisis motor induksi, digunakan metoda rangkaian ekivalen per – fasa.
Motor induksi dapat dianggap sebagai transformator dengan rangkaian sekunder berputar.
Rangkaian ekivalen statornya dapat digambarkan sebagai berikut :
dimana :
I0 = arus eksitasi (Amper)
V1 = tegangan terminal stator ( Volt )
E1 = ggl lawan yang dihasilkan oleh fluks celah udara resultan ( Volt )
I1 = arus stator ( Ampere )
R1 = tahanan efektif stator ( Ohm )
X1 = reaktansi bocor stator ( Ohm )
E2s / E rotor = N1 / N2 = a
atau
E2S = a Erotor
dimana a adalah jumlah lilitan efektif tiap fasa pada lilitan stator yang banyaknya a kali jumlah
lilitan rotor.
Bila rotor – rotor diganti secara magnetik, lilitan – ampere masing – masing harus sama,
dan hubungan antara arus rotor sebenarnya Irotor dan arus I2S pada rotor ekivalen adalah :
I2S = I rotor / a
sehingga hubungan antara impedansi bocor frekuensi slip Z2S dari rotor ekivalen dan impedansi
bocor frekuensi slip Zrotor dari rotor sebenarnya adalah :
Z2S = E2s / I2s = a2 E rotor / I rotor
Nilai tegangan, arus dan impedansi tersebut diatas didefinisikan sebagai nilai yang referensinya
ke stator.
Selanjutnya persamaan dapat dituliskan :
dimana :
Z2S = impedansi bocor rotor frekuensi slip tiap fasa dengan referensi ke stator ( Ohm).
R2 = tahanan efektif referensi ( Ohm )
sX2 = reaktansi bocor referensi pada frekuensi slip X2 didefinisikan sebagai harga
reaktansi bocor rotor dengan referensi frekuensi stator ( Ohm ).
Reaktansi yang didapat pada persamaan dinyatakan dalam cara yang demikian karena
sebanding dengan frekuensi rotor dan slip.
Pada stator ada gelombang fluks yang berputar pada kecepatan sinkron. Gelombang fluks ini
akan mengimbaskan tegangan pada rotor dengan frekuensi slip sebesar E2s dan ggl lawan stator
E1. Bila bukan karena efek kecepatan, tegangan rotor akan sama dengan tegangan stator, karena
lilitan rotor identik dengan lilitan stator. Karena kecepatan relatif gelombang fluks terhadap rotor
adalah s kali kecepatan terhadap stator, hubungan antara ggl efektif pada stator dan rotor adalah:
E2s = SE1
Dari persamaan diatas dapat disubsitusikan untuk menyamakan E1 dan E2s dengan membagi
E2s dengan slip..
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase.
2. Ada 9 prinsip kerja pada motor induksi 3 fasa
3. Pada metode rangkaian ekivalen kita memahami :
I0 = arus eksitasi (Amper)
V1 = tegangan terminal stator ( Volt )
E1 = ggl lawan yang dihasilkan oleh fluks celah udara resultan ( Volt )
I1 = arus stator ( Ampere )
R1 = tahanan efektif stator ( Ohm )
X1 = reaktansi bocor stator ( Ohm )
Z2S = impedansi bocor rotor frekuensi slip tiap fasa dengan referensi ke stator
( Ohm).
R2 = tahanan efektif referensi ( Ohm )
sX2 = reaktansi bocor referensi pada frekuensi slip X2 didefinisikan sebagai
harga reaktansi bocor rotor dengan referensi frekuensi stator ( Ohm ).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9824922/Pinsip_kerja_motor_induksi_tiga_fasa
http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/
https://m.youtube.com/watch?v=cuwSCutTHEI
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=2ahUKEwiU5s-
vuerdAhVDWH0KHTh7Bm4QFjADegQIBBAC&url=https%3A%2F%2Fjurnal.untirta.ac.id%2Findex.php%2F
jis%2Farticle%2Fdownload%2F496%2F383&usg=AOvVaw089dmc4M1mr_A6WrYQJENu
https://m.youtube.com/watch?v=dtzn63hlBrU