1 Resiko tinggi maternal Tujuan : 1. Lakukan pemeriksaan - Pengulangan berhubungan dengan setelah diberikan tindakan vagina awal, ulangi pemeriksaan prosedur invasif, keperawatan diharapkan bila pola kontraksi vagina berperan pemeriksaan vagina infeksi maternal tidak atau perilaku ibu dalam insiden berulang, dan rupture terjadi. menandakan infeksi saluran membrane amniotic Kriteria hasil : kemajuan. asendens. ibu menyatakan menunjukkan bebas dari 2. Pantau - Dalam 4 jam tanda-tanda infeksi. suhu,nadi,pernapasan setelah membrane dan sel darah putih rupture insiden sesuai indikasi. korioamnionitis meningkat secara progresif sesuai dengan waktu yang ditunjukkan melalui TTV
3. Berikan antibiotik - Antibiotik dapat
profilaktik bila melindungi diindikasikan perkembangan karioamnionitis pada ibu beresiko 2 Kerusakan pertukaran Tujuan : 1. Pantau DJJ setiap 15- - Takikardi atau gas pada janin Diberikan tindakan 30 menit. brakikardi janin berhubungan dengan keperawatan diharapkan adalah indikasi dari adanya penyakit pertukaran gas pada janin kemungkinan kembali normal. penurunan yang Kriteria Hail : mungkin perlu - Klien menunjukkan DJJ intervensi. dan variabilitas denyut 2. Periksa DJJ dengan - Mendeteksi per denyut dalam batas segera bila terjadi distress janin normal. pecah keuban dan karena kolaps - Bebas dari efek-efek periksa 15 menit alveoli. merugikan dan hipoksi kemudian, observasi selama persalinan. perenium ibu untuk mendeteksi prolaps ali pusar. 3. Catat perubahan DJJ - Mendeteksi selama kontraksi. beratnya hipoksia Pantau aktivitas dan kemungkinan uterus secara manual penyebab janin atau elektronik. Bicara rentan terhadap pada ibu atau potensi cidera pasangan dan berikan selama persalinan informasi tentang karena situasi tersebut. menurunnya kadar oksigen 4. Siapkan untuk - Dengan penurunan melahirkan dengan viabilitas mungkin cara yang paling baik memerlukan atau dengan inervensi kelahiran seksio bedah bila tidak caesarea untuk terjadi perbaikan. mencegah cedera janin dan kematian karena hipoksia.
3 Gangguan rasa nyaman Tujuan : 1. Monitor TTV - Nyeri dapat
b/d nyeri peningkatan Klien merasa nyaman (nadi,RR,TD,suhu) mengakibatkan His Kriteria hasil : peningkatan - Klien tampak tenang frekuensi - Klien tampak nyaman pernapasan dan nadi. 2. Ajarkan klien teknik - Untuk mengurangi relaksasi. rasa nyeri yang dirasakan klien. 3. Atur posisi. - Untuk memberikan kenyamanan pada klien 4. Berikan lingkungan - Agar klien dapat yang nyaman dan beristirahat. batasi pengunjung Ansietas berhubungan Tujuan : 1. Berikan perawatan - Kontinuitas dapat dengan krisis situasi, Setelah diberikan tindakan primer atau dukungan menurunkan ancaman pada diri keperwatan diharapkan profesional stress. Ansietas sendiri janin. kecemasan klien berkurang. intrapartum continue dan meningkatkan Kriteria hasil : sesuai indikasi. kemajuan Pasien diharapkan : persalinan. - Menggunakan teknik 2. Orientasikan klien - Ansietas pernapasan dan relaksasi pada lingkungan dan memperberat yang efektif. prosedur, berikan presepsi nyeri - Berpartisipasi aktif dalam informasi tentang mempengaruhi proses persalinan. perubahan psikologis penggunaan teknik dan fisiologis pada koping dan persalinan sesuai menstimulasi kebutuhan aldosteron, yang dapat meningkatkan resopsi matrium dan air. 3. Kaji tingkat dan - Stress penyebab ansietas, mengaktifkan kesiapan untuk sistem melahirkan anak. adrenokortikal hipofis-hipotaltik dan meningkatkan retensi dan resorbsi matrium dan air dan meningkatkan ekskresi kalium. 4 Nyeri berhubungan Tujuan : 1. Pantau TD dan nadi - Nyeri dapat dengan terjadinya Rasa nyeri berkurang seuai indikasi. Bila mengakibatkan ketegangan otot rahim Kriteria hasil : tekanan darah tinggi peningkatan -Klien tampak tenang pada penerimaan, frekuensi -klien tampak nyaman ulang prosedur pernapasan dan selama 30 menit nadi. 2. Monitor TTV (TD,RR,nadi,suhu)
3. Ajarkan klien teknik - Untuk mengurangi
relaksasi rasa nyeri yang dirasakan klien. 4. Atur posisi klien - Untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan klien. 5. Awasi respon - Keadaan emosional klien emosional terhadap proses nyeri. mempunyai dampak pada kemampuan klien untuk menangani nyeri. 6. Ajarkan teknik - Teknik distraksi pengurangan nyeri merupakan teknik dengan teknik pengalihan distraksi. perhatian sehingga mengurangi emosional dan kognitif.