Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Pengertian
Biofeedback berasal dari kata “bio”, yang berarti tubuh, dan “feedback” atau
respon, yang bisa didapatkan ketika tubuh terhubung ke sebuah alat yang
mengawasi tanda-tanda vital seseorang. Dengan alat ini, terapis dan pasien dapat
langsung membaca respon tubuh secara akurat. Alat-alat ini dapat membaca suhu
(suhu tubuh), neurofeedback (aktivitas gelombang otak), dan elektromiografi
(ketegangan otot).
Biofeedback adalah istilah umum yang mengacu pada serangkaian teknik
untuk mengendalikan respon tubuh tak terkendali untuk mengobati penyakit
tertentu, menangani stres dan kelelahan, serta meningkatkan kesehatan pasien
secara keseluruhan.
Tubuh manusia terdiri dari berbagai bagian tubuh yang saling bekerjasama
sehingga manusia dapat berfungsi secara normal. Otak adalah pusat kendali, dan
semua bagian tubuh lainnya menerima dan mengirimkan respon ke otak melalui
jaringan saraf yang luas dan neurotransmiter (pembawa pesan antar saraf). Oleh
karena itu, ketika seseorang berusaha untuk mengambil suatu barang, ia akan
mengirimkan pesan ke otak, yang akan mengirim pesan kepada lengan dan
tangan untuk bergerak, menjangkau barang, dan mengambil barang tersebut.
Sementara itu, ada beberapa aktivitas tubuh yang tidak dapat dikendalikan
oleh manusia. Aktivitas ini dianggap sebagai pergerakan tak terkendali.
Beberapa contoh yang baik adalah detak jantung, tekanan darah, metabolisme,
dan suhu tubuh. Aktivitas tubuh tersebut biasanya bereaksi terhadap perangsang
atau lingkungan di sekitar mereka.
2.2 Tujuan
tujuan dari biofeedback adalah mengubah cara kerja otak sehingga otak bekerja lebih
optimal untuk mengendalikan respon tubuh dalam mengontrol beberapa penyakit
seperti stres dan kelelahan.
2.3 Indikasi Biofeedback

Terapi biofeedback merupakan terapi yang sesuai bagi:


 Orang yang sedang berada di bawah banyak tekanan

 Orang yang menderita penyakit yang ditandai dengan pergerakan yang tak
terkendali, seperti buang air kecil secara tidak sadar (inkontinensia),
kontraksi otot, migrain, atau asma

 Orang yang telah mengonsumsi obat-obatan namun tidak memberikan hasil

 Wanita dan pria yang berani menjalani biofeedback dengan alat yang akan
dipasang pada tubuh

 Terapi ini juga dapat berguna bagi pasien yang mengalami nyeri, baik nyeri
yang berulang, kronis, atau akut. Hal ini juga berlaku bagi pasien yang telah
didiagnosis menderita fibromialgia atau sindrom kelelahan kronis.

 Biofeedback juga dapat membantu atlet dan orang yang banyak melakukan
kegiatan berat, karena tubuh mereka selalu mengalami pengencangan otot,
kerobekan, rasa sakit pada ligamen akibat terlalu sering digunakan, dan
nyeri.

 Terapi ini juga telah terbukti efektif untuk pasien yang menderita gangguan
jiwa, termasuk depresi, penyakit bipolar, dan kegelisahan yang parah. Terapi
ini dapat membantu pasien agar mereka tidak terlalu bergantung pada obat-
obatan.

 konstipasi
 sindrom iritasi usus besar
 efek samping dari kemoterapi
 tekanan darah tinggi < Penyakit Raynaud
 Beberapa orang lebih memilih biofeedback sebagai wujud pengobatan untuk
kondisi ini karena tidak invasif dan tidak bergantung pada obat-obatan. Orang
lain memasangkan biofeedback dengan pilihan pengobatan yang lebih
tradisional untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
 Mempersiapkan Pengobatan
2.4 KONTRAINDIKASI
Biofeedback tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan
(jika digunakan dengan benar, tentu saja.) Tidak ada kontraindikasi absolut dan
kontraindikasi relatif sedikit untuk teknik terapi ini:
A. Unevaluated gejala
Biofeedback tidak boleh digunakan untuk mengobati gejala unevaluated seperti:
Medis: Biofeedback biasanya menghasilkan perasaan yang disempurnakan
kesejahteraan umum. Mengurangi gejala-gejala dapat menutupi masalah medis
yang mendasari. Untuk aplikasi yang aman dan efektif, Formulir Persetujuan
Biofeedback (evaluasi medis dari klien) diperlukan oleh Pusat Konseling
sebelum menerapkan biofeedback.
Psikologis: Biofeedback kontraindikasi untuk psikosis dan gangguan afektif besar.
B. Kerusakan kognitif
gangguan kognitif yang mengganggu dengan pemahaman tentang proses
biofeedback dapat menghalangi pengobatan yang berhasil.
C. Klien khawatir
Jika klien views biofeedback dengan ketakutan prosedur tidak harus diterapkan.

2.5 Cara Kerja


Tiga bentuk yang paling umum digunakan terapi biofeedback adalah:
A. Elektromiografi (EMG), yang mengukur ketegangan otot
B. Thermal biofeedback, yang mengukur suhu kulit
C. Neurofeedback atau electroencephalography (EEG), yang
mengukur aktivitas gelombang otak
Terapis memiliki metode biofeedback yang beragam karena terapi ini harus
disesuaikan dengan respon pasien pada teknik tertentu. Namun biasanya,
terapi akan diawali dengan pemasangan alat biofeedback, yang memiliki
banyak bentuk dan fungsi, pada tubuh pasien. Elektroda akan dipasang pada
kulit, yang kemudian akan mendapatkan respon dari tubuh yang akan dibaca
oleh alat biofeedback.
Sensor listrik yang terhubung ke monitor akan tersambung ke tubuh Anda.
Sensor mengukur satu atau lebih tanda stres. Ini bisa termasuk detak jantung,
ketegangan otot, atau suhu tubuh. Pengukuran memberi umpan balik tentang
bagaimana tubuh Anda merespons rangsangan yang berbeda.]
Tergantung pada respon dari tubuh, pertama terapis akan membantu pasien
mengendalikan tanda vital, seperti detak jantung.Terapi ini dilakukan tiap sesi
dan tidak ada batasan jumlah sesi, karena hal tersebut bergantung pada
penyakit yang ditangani atau diobati, respon pasien terhadap terapi, reaksi
alami tubuh terhadap terapi, dan lain-lain. Biasanya, untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan, pasien akan membutuhkan setidaknya delapan sesi dan
setiap sesi berlangsung selama sekitar satu jam. Jumlah sesi yang dibutuhkan
tergantung pada kondisi yang sedang dirawat. Banyak orang mulai melihat hasil
dalam waktu 8-10 sesi. Pengobatan sakit kepala, inkontinensia, dan penyakit
Raynaud membutuhkan setidaknya 10 sesi mingguan dan beberapa tindak lanjut
sesi sebagai kesehatan membaik. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, Namun,
biasanya membutuhkan 20 sesi biofeedback mingguan sebelum melihat
perbaikan. Selain itu juga akan diajarkan latihan mental dan teknik relaksasi yang
dapat dilakukan di rumah untuk setidaknya 5-10 menit setiap hari.]
Ahli terapi biofeedback dapat mengajarkan cara menurunkan detak jantung
Anda melalui latihan pernapasan, teknik relaksasi, dan latihan mental. Anda bisa
mengukur hasil teknik dan latihan ini di monitor. Hal ini mendorong reaksi dan
relaksasi yang lebih positif.

2.5 Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Biofeedbac

Resiko Belum ada efek samping negatif yang dilaporkan. Namun,


biofeedback mungkin tidak untuk semua orang. Anda harus berkonsultasi dengan
penyedia layanan primer Anda sebelum memulai terapi pelengkap jenis ini atau
lainnya.

Terapi biofeedback merupakan terapi yang aman. Terapi ini dapat


dijalani oleh anak, remaja, dan wanita hamil. Namun ada beberapa masalah
yang berkaitan dengan biofeedback. Pertama, biofeedback tidak ditanggung
oleh asuransi kesehatan karena terapi ini dianggap sebagai pengobatan
alternatif. Hal ini dapat menyebabkan seseorang harus berhenti menjalani
terapi. Walaupun biofeedback dapat dipelajari agar pasien tidak perlu lagi
mengunjungi terapis, namun proses pembelajarannya membutuhkan waktu
yang lama.

Kedua, biofeedback dilakukan dengan trial and error (terus dilakukan sampai
mendapatkan hasil). Terapi ini bergantung pada banyak faktor, seperti respon
tubuh, yang kebanyakan masih tidak terkendali. Oleh karena itu, terapi ini
mungkin harus dilakukan beberapa kali sebelum pasien bisa mulai merasakan
hasil yang diinginkan. Terkadang terapi ini membutuhkan waktu yang terlalu
lama, sehingga pasien dapat merasa lebih frustrasi dan tertekan, dan
kesehatannya memburuk. Ada juga kasus di mana terapi ini sama sekali tidak
memberikan hasil.

Ketiga, hanya ada sangat sedikit bacaan atau buku mengenai terapi ini,
sehingga ada kemungkinan orang tertentu akan meragukan terapi ini. Selain
itu, karena pekerjaan sebagai terapis biofeedback belum memiliki aturan yang
sejelas pekerjaan lainnya, ada kemungkinan pasien akan memilih terapis yang
belum berpengalaman atau lebih buruk lagi, terapis yang palsu.
https://www.docdoc.com/id/info/condition/biofeedback/
http://rsmadani.sultengprov.go.id/tag/biofeedback/
https://id.medic-life.com/biofeedback-18437
https://sekolah69nett.blogspot.com/2016/01/makalah-individu-uts-psikologi-
tentang.html

Anda mungkin juga menyukai