Anda di halaman 1dari 19

MANUSKRIP

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE)


PADA ERA DIGITAL DENGAN ANGKA NYERI TENSION
HEADACHE PADA REMAJA USIA 15 - 18 TAHUN

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar


sarjana Fisioterapi

Diajuakan Oleh:

Akhmad Faturrahman

2017-0606-040

PROGRAM STUDI SI FISIOTERAPI

FAKULTAS FISIOTERAPI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2019
i
Esa Unggul

PENGESAHAN SKRIPSI
Dipertahankan di depan TIM Penguji Skripsi Program Studi SI
Fisioterapi dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
mendapatkan gelar sarjana

Pada tanggal: 25 Agustus 2019

DEKAN
TIM PENGUJI SKRIPSI

No. Nama Tanda Tangan Tanggal

1. Muthiah Munawwarah, SSt.Ft, M.Fis

2. Amriansyah Syetiawinanda, SSt.Ft, M.Or

3. Trisia Lusiana Amir, S.Pd, M.Biomed

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SubhanhuWata’Alla, Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya serta Shalawat Salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad ShallahuAlaihi Wassalam, keluarganya,
sahabatnya, dan tabiit tabiin hingga akhir zaman sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik.

Tersusunya Skripsi yang beijudul “Hubungan Antara Penggunaan Gadget


(Smatphone) dengan Angka Terjadinya Nyeri Tension Headache pada Kalangan Remaja
Usia 16 — 19 Tahun” tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk itu rasa hormat serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya
ucapkan kepada:

1. Bapak Syahmirza Indra Lesmana, SKM, Sst.Ft, M.Or selaku Dekan Fakultas Fisioterapi.
2. Ibu Muthiah Munawwarah, Sst.Ft, M.Fis selaku Pembimbing I dan selaku Wakil Dekan
Fakultas Fisioterapi yang telah bersedia meluangkan waktu disela-sela kesibukannya,
serta telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr.Wahyuddin, Sst.Ft, M.Sc seisiku Ketua Prodi Fakultas Fisioterapi yang telah
membimbing memberikan arahan dan masukan selama menjadi mahasiswa Fakultas
Fisioterapi.
4. Bapak Amriansyah Setiawinanda, Sst.Ft M.Or selaku Pembimbing II yang selalu
memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
5. Dosen -dosen dan staf pengajar yang telah memberikan banyak ilmu pada saya selama
kuliah di Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul.
6. Kepada Almarhum Bapak dan Almarhumah Ibu saya yang telah membesarkan dan
membimbing saya sehingga bisa bekeija dan meneruskan kuliah SI Fisioterapi di
Fakultas Fisioterapi.
7. Kepada seluruh kakahanda saya ( Eka Solichah, Azizah, A.Syukron, A.Ashim) yang
tidak pernah lelah dan bosan-bosannya membimbing dan mengarahkan jalan hidup yang
baik, terutama Kakahanda Mahfudloh yang telah membantu sebagian pembiayaan kuliah.

8. Teruntuk Istri tersayang saya Novia zahra dan Anak saya A.Zahfran Alfatih serta calon
adiknya yang telah membuat saya semangat menjalani melanjutkan kuliah selama di
Fakultas Fisioterapi.
9. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Paralel Fisioterapi Universitas Esa Unggul

iii
10. Angkatan 2017 yangselalu memberikan dukungan semangat dan saling membantu
penyusunan penulisan skripsi dari mulai perkuliahan hingga sampai saat ini.
11. Dan terimakasih untuk semua pihak yang terkait dan membantu dalam proses pembuatan
tulisan dan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Jakarta, Juli 2019

Penulis

Akhmad Faturrahman

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………. …. i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vi

ABSTRAK …………………………………………………………………………….. 1

Pendahuluan …………………………………………………………………………… 2

Metode Penelitian……………………………………………………………………… 3

Hasil dan Pembahasan ………………………………………………………………… 5

Pembahasan …………………………………………………………………………… 7

Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel distribusi berdasarkan usia ……………………………………………… 5


Tabel 2 Tabel distribusi sampel jenis kelamin ………………………………………….. 5
Tabel 3 distribusi sampel HSQ-DV ……………………………………………………... 5
Tabel 4 Distribusi Nilai Nyeri HSQ_DV ………………………………………………... 5
Tabel 5 distribusi hasil kriteria HSQ-DV > 6 poin dengan diagnosa Tension Type Headache
…………………………………………………………………………………………… 6
Tabel 6 hasil kriteria penilaian Headache Screening Quetionnaire Dutch Version nilai > 6
poin dengan klasifikasi tension type headache ……………………………………………….
6
Tabel 7 Distribusi Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-smirnov ………………………….. 6
Tabel 8 Hasil Uji Spearman-Rank Correlation Coefficient …………………………….. 6

vi
1

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET (SMARTPHONE) PADA ERA


DIGITAL DENGAN ANGKA NYERI TENSION HEADACHE PADA
REMAJA USIA 15 - 18 TAHUN
Akhmad Faturrahman,¹ Program Studi Sarjana Fisioterapi. Universitas Esa Unggul. Jl. Arjuna Utara No.9,
RT.1/RW.2, Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Kode Pos:11510
Achmadfathurr@gmail.com

Abstract
Objective: To find out the correialion between the use of gadgets (smartphones) in the digital era with tlte
number of tension headache pain in teenagers aged 15-18 years. Method: This research is non-experimental in
the form of a correlation study to analyze the relationship between the two research sample variables consisting
of 92 adolescents in the age group of 15- 18 years who eame from the State Senior High Schooi 1 Tambun,
Bekasi. Samples were given a series of questionnaires in the form of a Questionnaire headache screening.
Questionnaire mobile phone usage, and a numerical pain rating scale. Results; Mobile phone usage
Questionnaire (Clock) mean ± SD = 4.52 ± 0.714, Headache screening Questionnaire mean ± SD = 6.32 ± 0.627
and Numerical Pain Rating Scale mean ± SD = 3.48 ± 1.593. The results obtained are not normally distributed
data on the use of gadgets with tension headache pain. Correlation test results obtained p = 0.024 for the
relationship of smartphone use with tension headache pain r = 0.45 degrees moderate relationship. Concluston:
There is a relationship between the use of gadgets (smartphones) in the digital era with the tension headache
pain o f adolescents aged 15-18 years.

Keywords: Tension type Headache, Smartphone, Numerical pain rating scale, adolescents

Abstrak
Tujuan: Mengetahui Hubungan Penggunaan gadget (smartphone) pada era digital dengan angka nyeri tesion
headache pada remaja usia 15-18 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental
berupa studi korelasi untuk menganalisa hubungan antar dua variabel sampel penelitian terdiri dari 97 orang
remaja kelompok usia 15—18 tahun yang berasal dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tambun Bekasi.
Sampel diberikan serangkaian quisioner berupa headache screening Quetionnaire, mobile phone usage
Quetionnaire, dan numerical pain rating scale. Hasil: Mobile phone usage Quetionnaire (Jam) mean±SD=
4.52±0.714, Headache screening Quetionnaire mean±SD= 6.32±0.627 dan Numerical Pain Rating Scale
mean±SD= 3.48±1.593. Hasil didapatkan data berdistribusi tidak normal pada penggitnaan gadget dengan nyeri
tension headache Hasil uji korelasi didapatkan p=0.024 untuk hubungan penggunaan smartphone dengan angka
nyeri tension headache r= 0.45 derajat hubungan sedang. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penggunaan
gadget (smartphone) pada era digital dengan angka nyeri tension headache remaja usia 15-18 tahun.
Kata kunci: Tension type Headache (TTH), Smartphone, Numerical pain rating scale (NPRS), Remaja
2
2

PENDAHULUAN dapat menyebabkan masalah yang


Perkembangan dunia yang semakin berhubungan dengan kesehatan fisik seperti
pesat dengan adanya era digital pasti setiap penglihatan kabur dan nyeri di pergelangan
orang akan menjadikan hidupnya selalu tangan maupun leher sampai kepala.
bergantung dengan teknologi sekitarnya Penggunaan smartphone yang berlebihan
terutama salah satunya adalah penggunaan dapat menyebabkan masalah mental atau
smartphone atau gadget yang semakin hari perilaku. Disamping itu, penggunaan
semakin mudah mampu dengan cepat di smartphone yang sering meningkat tiap
akses dari kalangan remaja, dewasa harinya dapat menyebabkan berbagai
maupun usia lanjut. masalah muskuloskeletal. Menurut
Smartphone adalah perangkat penelitian Kim et.al 2013 bahwa
teknologi populer, yang mampu memproses penggunaan smartphone jangka panjang
lebih banyak informasi dari pada ponsel dan berkelanjutan menyebabkan perubahan
lain dan memiliki banyak properti termasuk postur di vertebra cervikal, thoracal dan
akses internet, multimedia dan navigasi lumbar, selain itu teijadi defisit
selain digunakan untuk komunikasi. Jumlah proprioceptif pada vertebra cervikal. Nyeri
pengguna ponsel cerdas di dunia kepala bisa teijadi karena akibat dari posisi
diperkirakan lebih dari 1,08 miliar pada posture yang tidak baik secara ergonomi
awal 2012, dan penggunaan ponsel cerdas keija otot Maka perlu adanya tindak lanjut
pada tahun 2018 meningkat pesat dengan studi penelitian untuk mengetahui seberapa
kisaran 2,5 milyar artinya hampir 36% dari besar yang kemungkinan angka teijadinya
total jumlah seluruh populasi penduduk masalah kesehatan yang dihadapi pada era
dunia. Menurut data eMaerketer, Indonesia digital sekarang. Terutama penggunaan
menduduki peringkat ke-4 dunia dengan gadget pada kalangan remaja usia 15-19
jumlah pengguna aktif Smartphone hampir tahun. Ada beberapa jenis nyeri kepala
100 juta penduduk. seperti diantaranya migraine, nyeri kepala
Penggunaan ponsel cerdas dapat klaster, nyeri kepala karena adanya
mengakibatkan sifat kecanduan yang mirip gangguan penyakit lain seperti sinusitis,
dengan banyak aspek internet dan serta nyeri kepala karena ketegangan otot
kecanduan ponsel. Namun, ada juga kepala / Tension Headache. Tension
beberapa perbedaan seperti kemudahan Headache merupakan nyeri kepala yang
portabilitas, akses internet real-time serta umum dirasakan. Tension Headache adalah
fitur komunikasi yang mudah langsung dari nyeri kepala yang dirasakan pada kedua sisi
smartplione. Kecanduan perilaku, seperti terasa menekan serta biasanya disebabkan
kecanduan smartphone ini, biasanya sulit karena adanya otot-otot sekitar leher sampai
untuk ditentukan karena fakta bahwa dari ke kepala yang menegang.
mereka pengguna terkait baik aspek fisik Secara biomekanik penggunaan
dan sosial serta psikologis. Tidak ada gadget berlebih dengan rasa kecanduan
kriteria diagnostik resmi untuk kecanduan yang tinggi leher dan bahunya akan
ponsel cerdas. Kecanduan ponsel cerdas mengalami rasa sakit yang terakumulasi
telah didefinisikan sebagai penggunaan dengan otot-otot paracervikal menunjukkan
berlebihan dari smartphone sejauh itu tingkat kelelahan yang tinggi sehingga
mengganggu kehidupan sehari-hari menghasilkan kelelahan dan rasa sakit.
pengguna. Telah dilaporkan bahwa tingkat Menurut Junhyuk et al (2015), ketika
kecanduan smartphone adalah 8,4% dari kepala menunduk ke depan pada 15°, gaya
penggunaan tiap harinya. pada leher bebanya hingga 12 kg; pada 30°
Hal ini apabila tidak memiliki rasa bebannya 18 kg; pada 45°; 22 kg; dan pada
kepedulian untuk membatasi diri akan 60°: 27 kg. Namun, pada 90 prediksi model
kecanduan menggunakan gadget yang tidak lagi dapat menyesuaikan jumlah
sering, maka dikemudian hari bisa bebanya. Kelelahan otot leher seperti
mengalami beberapa masalah kesehatan. m.longisimus capitis dan otot bahu seperti
Penggunaan smartphone yang berlebihan m. Rotator cuff pada sudut-sudut fleksi
cervical yang berbeda dari penggunaan dari hasil penelitian didapatkan bahwa 808
gadget diukur menggunakan laki laki dan perempuan antara berusia 12-
elektromiografi, dan trapezius kanan atas 70 tahun yang tinggal dalam satu komunitas
serta trapezius kiri atas menunjukkan sekitar 44,8% diantaranya menggunakan
kelelahan otot tertinggi pada sudut fleksi telepon genggam dan gejala yang umumnya
cervical 50° dan kelelahan terendah pada dialami oleh para pengguna telepon
sudut 30° Menurut Berolo et al (2015) genggam adalah nyeri tension headache dan
menunjukkan bahwa penggunaan ada peningkatan yang signifikan antara
smartphone yang sering dapat prevalensi nyeri tension headache dengan
menyebabkan perubahan postur leher non- peningkatan durasi penggunaannya (dalam
netral atau perkembangan gangguan menit per hari).
muskuloskeletal. Otot region kepala, leher
dan bahu yang berkontraksi terus menerus METODE PENELITIAN
saat posisi kepala condong ke depan Jenis penelitian yang dilakukan adalah
terutama saat duduk lama saat membaca, di jenis penelitian observasi (survei). Penelitian
depan komputer, maupun penggunaan ini bersifat non experimental dengan
gadget dalam waktu yang lama dan menggunakan pendekatan cross sectional
berulang, sehingga dapat menyebabkan untuk mendapatkan gambaran hubungan
keluhan rasa nyeri, ketegangan dan penggunaan gadget (smartphone) dengan
kekakuan pada daerah kepala, leher dan angka nyeri tension headache . Penelitian
bahu. bersifat korelasi dan analisa dimana eksposure
Berdasarkan Epidemiologi, (penyebab) dan outcome (dampak), artinya
Menurut World Health Organization mempelajari hubungan penggunaan gadget
(WHO) nyeri tension headache biasanya pada era digital dengan angka nyeri tension
dirasakan berulang kali oleh penderita headache pada usia remaja. Metode yang
sepanjang hidupnya. Kurang lebih dalam digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan
satu tahun 90% dari populasi dunia teknik survei/observasi (survey informasi
mengalami paling sedikit satu kali nyeri dikumpulkan dari responden dengan
tension headache. Salah satu penyebab menggunakan kuisioner). Tujuan pokok
teijadinya nyeri tension headache adalah pemberian kuisioner adalah untuk memperoleh
akibat penggunaan media elektronik. informasi yang relevan dengan tujuan survey
Penelitian yang dilakukan (Busch et al, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas
2010) terhadap 1.025 remaja dengan usia dan validitas setinggi mungkin.
13-17 tahun, ditemukan bahwa sebagian Populasi dalam penelitian ini adalah
besar dari remaja menggunakan teknologi seluruh siswa SMAN 1 Tambun Bekasi dari
informasi dan komunikasi berupa ketiga angkatan kelas X-XII sebanyak 29 kelas
penggunaan komputer (85%), menonton dengan jumlah peserta didik sebanyak 1058
televisi (TV) (90%) atau mendengarkan siswa. Besarnya sampel ditentukan dengan
musik (90%), menggunakan telepon menggunakan rumus Slovin Jika populasi
genggam (23%) dan hanya 25% bermain diatas 1000 maka jumlah sampel
game setiap harinya, dari penelitian ini menggunakan rumus Slovin (1960), dalam
didapatkan hasil berupa adanya hubungan Sevila (2007) menentukan ukuran sampel dari
statistik yang signifikan antara suatu populasi dengan rumus sebagai berikut:
mendengarkan musik dengan nyeri kepala n= N
dan untuk tipe nyeri kepala sendiri tidak 1+ N(e)²
didapatkan hubungan yang signifikan.
Sedangkan menurut Soderqvist (2008) Di mana : n = jumlah sampel
mengemukakan bahwa penggunaan telepon N=ukuranpopulasi
genggam pada remaja di Swedia dengan e = batas kesalahan
rentang usia 15-19 tahun lebih sering Jadi penelitian ini jumlah sampel adalah
mengeluhkan nyeri kepala, kelelahan, stres, sebagai berikut:
cemas, susah berkonsentrasi dan gangguan n= 1058
tidur. Hal ini didukung juga dengan 1 + 1058 (0,10)2
penelitian dari China tentang prevalensi = 92 siswa
penggunaan telepon genggam di Singapura

4
Pengambilan sampel dilakukan dengan dikatakan kriterianya sesuai
pemeriksaan lengkap dan sistematis pada usia Tension Type Headache jika nilai
remaja yang mengalami keluhan nyeri cervical HSQ-DV > 6
sampai ke kepala dengan terlebih dahulu 2) Kriteri ekslusi (penolakan)
melakukan anamnesis atau tanya jawab dan a. Subjek dengan adanya Trauma
kuisioner. Pemeriksaan fisioterapinya kepala atau non trauma kepala
dilakukan berdasarkan: quick test, test khusus, b. Subjek dengan adanya cluster
tes gerak aktif-pasif, dan dengan tahanan headache pain, migrain, dan
sehingga diperoleh sampel remaja yang vertigo.
berindikasi positif mengalami adanya Penilaian nyeri dapat diukur dengan NPRS
gangguan nyeri tension headache. (Numerical Pain Rating Scale) Prosedur
pengukuran nyeri:
No Jenis Prosedur Hasil a. Penelitian menyediakan sebuah garis
Pemeriksaan
lurus horizontal dengan angka 0-10.
1 Anamnesis Riwayat penyakit, Adanya nyeri kepala dan
b. Ujung kiri diberi tanda “tidak nyeri”,
keluhan nyeri, dan spasme pada ditengah di beri tanda “nyeri sedang”,
lokasi nyeri m.paracervicalis dan ujung kanan garis diberi tanda
2 Inspeksi Posisi dari cervical Anteroposisi “nyeri tidak tertahankan”.
3 Quick test Fleksi-Ekstensi Ada Nyeri c. Sampel diberi penjelasan untuk
3Dimensi
memberikan tanda pada garis tersebut
4 Pemeriksaan Fleksi-Ekstensi Terdapat nyeri pada saat
sesuai dengan tingkat nyeri yang
fungsi gerak melakukan gerakan
dasar Lateral Fleksi Ka-Ki Cervical Berilah tanda silang (X) sesuai nilai rasa sakit pada kepala yang anda
5 Test Khusus Palpasi muscle Ditemukan spasme daerah rasakan.
tone & length tengkuk & punggung
bagian atas 1. Seberapa sering dalam hidupmu, kamu mengalami sakit kepala?
Pada akhir penguluran A. 0-4 kali B. 4-9 kali C. >10 kali
ditemukan pemendekatan
otot 2. Melihat kembali pertanyaan terakhir, seberapa sering anda
menggambarkan saat-saat sakit kepala itu sebagai serangan sakit
kepala?
Pengambilan sampel dilakukan dengan
tekhnik purposvie sampling yaitu dengan A.0-4kali B.4-9kali C. >10kali
memilih sampel yang mewakili kriteria inklusi 3. Berapa hari dalam sebulan Anda mengalami sakit kepala?
yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. A.<lx/bulan B.1 - <15x/bulan C. >15x/bulan
Kriteria penentuan sampel. 4. Berapa lama sakit kepala anda berlangsung ketika anda tidak minum
1) Kriteri inklusi (penerimaan) obat?
a. Subyek penelitian bersifat A. 0 - 30 menit B. 30menit - 4Jam E. >7Hari
kooperatif, yaitu subyek mampu C. 4 Jam - 3 Hari D. 3 - 7 Hari
dan bersedia memberikan data 5. Kata apa yang akan anda gunakan untuk menggambarkan sakit
yang diperlukan secara apa adanya. kepala Anda?
b. Subjek adalah remaja 15-18 Tahun
A. Perasaan berdenyut B. Perasaan tegang atau
yang mengunakan smartphone atau menekan
tidak dalam kesehariannya. C. Rasa terbakar atau menusuk D. Seperti rasa
yang lainnya
c. Subyek mengeluhkan nyeri pada 6. Apakah rasa sakit kepala anda satu sisi atau dua sisi?
daerah kepala (tengkuk) belakang .
A. Satu sisi B. Dua sisi
d. Subyek memiliki keluhan TTH 3
7. Jelaskan tingkat keparahan sakit kepala Anda
tipe, yakni infrequent episodic,
A. Ringan B. Sedang
frequent episodic, dan chronic
tension type headache dengan C. Parah D. Sangat parah

pemeriksaan fisioterapi Tunjukkan dengan pernyataan berikut jika ini berlaku untuk anda ketika
anda sakit kepala.
menggunakan Headache Screening
Quisionner Dutch Version (HSQ- 8. Aktivitas harian (seperti naik tangga atau berjalan) membuat sakit
DV) menetukan klasifikasinya kepala saya semakin buruk.

sesuai pertanyaan no.3 (Tabel 2.2) A. Ya B. Tidak


e. Untuk penentuan penilaian HSQ- 9. Saya menghindari aktivitas sehari-hari ketika sakit kepala.
DV pada sampel ditentukan sesuai A. Ya B. Tidak
tabel dibawah ini: (tabel 2.2) Jadi 10 Jelaskan apa yang Anda alami selama sakit kepala (beberapa jawaban
mungkin).
5
A. Sensitivitas terhadap cahaya B. Sensitivitas terha
C. Mual dan / atau muntah D. Tidak ada di atas
E. Seperti, rasa lainnya
dirasakan. Tabel 2 Tabel distribusi sampel jenis
d. Kemudian sample memberikan tanda kelamin
(X) pada garis horizontal yang telah Jenis Kelamin Jumlah Persen(%)
disdiakan.
Laki-laki 29 31,9
Perempuan 63 68,1
Total 92 100

Dari Tabel 2 dapat diinterpretasikan


Tabel Headache Screening Quisionner
bahwa responden dengan jenis kelamin
Dutch Version
perempuan mendominasi jumlah sampel
Tahap pengolahan data yang
dengan jumlah 63 orang yakni (68,1%)
dilakukan adalah memeriksa kelengkapan
sedangkan responden dengan jenis kelamin
data, memasukkan data ke dalam program
laki-laki jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
SPSS versi 24.0 for Windows. Uji normalitas
dengan perempuan sebanyak 29 orang yakni
Kolmogrov- Smimov Test digunakan untuk
(31.9%), dari jumlah keseluruhan responden
analis data. Selanjutnya dilakukan uji korelasi
92 orang (100%).
Spearman-rank correlation coefficient untuk
menganalisis adanya hubungan antara antara
Tabel 3
penggunaan smartphone dengan angka nyeri Tabel 3 distribusi sampel HSQ-DV
tension headache pada remaja usia 15-18 HSQ-DV
tahun. Nilai Frequensi Percent
(%)
HASIL
0 1 1.1
Adapun data yang diambil dari SMAN
1 5 5.4
1 Tambun Kab. Bekasi, Jawa Barat yang
2 9 9.8
dijadikan sampel penelitian disajikan dalam
3 22 23.9
tabel
Tabel 1 4 21 22.8
5 9 9.8
Tabel 1 distribusi sampel berdasarkan Usia 6 19 20.7
7 4 4.3
Usia Jumlah Persen (%) 8 2 2.2
Total 92 100.0
15 Tahun 33 35,9%
Mean±S 4.09±1.727
D
16 Tahun 31 33,7%
Tabel 3 diatas dapat diinterpretasikan
17 Tahun 25 27,2% bahwa sampel yang memiliki nilai Headache
18 Tahun 3 3,3% Screening Quetionnaire dominan adalah nilai 3
jumlahnya 22 responden (23.9%), selanjutnya
Total 92 100% nilai 4 jumlahnya 21 responden (22.8%), nilai
terkecil yakni nilai 0 jumlahnya 1 responden
Dari Tabel1 dapat (l.l%).
diinterpretasikan bahwa sampel yang
berusia 15 tahun menduduki peringkat Tabel 4 Distribusi Nilai Nyeri HSQ_DV
teratas dengan jumlah 33 orang (33,9%) Nilai Nyeri HSQ-DV
diikuti dengan responden berusia 16 Nilai Frequensi Percent (%)
tahun sebanyak 31 orang (33,7%), 0 3 3.3
responden berusia 17 tahun sebanyak 25 1 4 4.3
orang (27,2%), dan responden berusia 18 2 20 21.7
tahun sebanyak 3 orang (3,3%) dengan 3 25 27.2
jumlah keseluruhan responden 92 orang 4 11 12.0
(100%). 5 18 19.6
6 10 10.9
Tabel 2 7 1 1.1

6
Tota 92 100.0
Tabel 6 dapat diinterpretasikan bahwa
l
responden dengan klasifikasi tension type
Mean±SD 3.48±1.593
headache jenis infrequent TTH jumlahnya
adalah 9 responden (36%), jenis frequent TTH
Tabel 4 diatas dapat diinterpretasikan bahwa jumlahnya adalah 14 responden (56%)
sampel yang memiliki hasil skala nyeri dengan sedangkan jenis chronic TTH jumlahnya
numerical rating scale nilai yang dominan adalah 2 responden (8%) dengan jumlah
adalah nilai 3 jumlahnya 25 responden keseluruhan responden 25 orang (100%).
(27.2%) selanjutnya nilai 2 jumlahnya 20
Uji normalitas variable dilakukan
responden (21.7%) dan responden dengan nilai
dengan menggunakan rumus Kolmogrov-
nyeri tertinggi nilai 7 jumlahnya 1 responden (
Smimov Test. Cara yang digunakan untuk
1.1 %) dengan total keseluruhan responden 92
mengetahui normal tidaknya suatu sebaran
(100%).
adalah p > 0,05 sebaran dinyatakan normal,
Tabel 5 dan jika p < 0,05 sebaran dikatakan tidak
Tabel 5 distribusi hasil kriteria HSQ-DV > 6 normal berdasarkan hasil pengolahan data
poin dengan diagnosa Tension Type Headache menggunakan SPSS versi 24.0 didapat hasil
Nilai HSQ-DV uji normalitas Kolmogrov- Smimov Test
seperti pada tabel dibawah ini.
Poin Frekuensi Persen (%)
6 19 76,0 Tabel 7 Distribusi Hasil Uji Normalitas
Kolmogrov-smirnov
7 4 16,0
8 2 8,0 Variabel p Value Kesimpulan
Total 25 100,0
Mean±SD 632±0.627 Penggunaan <0.05 Tidak Normal
Smartphone
(Jam)
Nilai NPRS <0.05 Tidak Normal
Tabel 5 dapat diinterpretasikan bahwa
sampel dengan nilai HSQ-DV 6 poin
jumlahnya adalah 19 responden (76%), nilai Berdasarkan hasil Uji normalitas
HSQ-DV 7 poin jumlahnya adalah 4 teknik Kolmogrov-Smimov diperoleh
responden (16%) sedangkan nilai HSQ- DV 8 kesimpulan bahwa data penelitian berdistribusi
Poin jumlahnya adalah 2 responden (8%) tidak normal, dimana nilai lama penggunaan
dengan jumlah keseluruhan responden 25 smartphone (jam) p=0.000 dan nilai
orang (100%). Numerical Pain Rating p=0.036 menunjukkan
Tabel 6 nilai yang lebih kecil daripada 0.05. Dari hasil
Tabel 6 hasil kriteria penilaian Headache yang didapatkan pada uji normalitas maka
Screening Quetionnaire Dutch Version nilai > didapatkan kesimpulan bahwa uji hipotesis
6 poin dengan klasifikasi tension type dalam penelitian ini merupakan uji non
headache. parametrik menggunakan uji Spearman-rank
Tipe Tension Type Headache correlation coefficient.
Tabel 8
Klasifikasi Frekuensi Persen (%)
Tabel 8 Hasil Uji Spearman-Rank Correlation
Infrequent TTH 9 36.0 Coefficient
Nyeri Tension Headace (NPRS)
Frequent TTH 14 56.0
Lama r = 0.451
Chronic TTH 2 8.0
Penggunaan P = 0.024
Total 25 100.0 Smartphone
N = 25
Mean±SD 1.72±0.614 (Jam)

7
Tabel 8 diatas menunjukan bahwa memaksakan tuntutan signifikan pada otot dan
diperoleh nilai r sebesar 0.451 artinya dapat kecenderungan leher, yang menghasilkan
menunjukkan bahwa hubungan penggunaan peningkatan pembebanan tulang belakang
smartphone dengan nilai nyeri tension (Szeto et al., 2005). Fleksi leher adalah
headache adalah cukup berkorelasi dengan ketidaknyamanan dan gangguan punggung
bentuk hubungan linear positif sempurna, jadi atas (Ohisson et al., 1995; Hunting et al.,
apabila semakin meningkatnya lama 1980). Karena massa kepala, fleksi ke depan
penggunaan smartphone semakin meningkat dari kepala / leher menghasilkan peningkatan
pula terjadinya angka nyeri tension headache. tiga kali lipat pada sendi C7-Th1 bila
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai p dibandingkan dengan postur netral (Finsen et
sebesar 0.024 artinya terdapat korelasi antara al., 1999). Penjabaran postural tulang belakang
penggunaan smartphone dengan angka nyeri yang baik atau netral teijadi ketika pusat dari
tension headache. masing-masing vertebra tulang belakang
secara vertikal sejajar dengan vertebra tulang
PEMBAHASAN belakang di bawahnya. Untuk
Penggunaan Smartphone mempertahankan postur tulang belakang
Smartphone adalah perangkat teknologi netral, kekuatan otot yang cukup harus
populer, yang mampu memproses lebih dihasilkan dalam kaitannya dengan berat
banyak informasi daripada ponsel lain dan badan untuk mengontrol hubungan internal
memiliki banyak properti termasuk akses segmen tubuh (Brink et al., 2014).
internet, multimedia dan navigasi selain Kepala dan leher yang buruk, postur
digunakan untuk komunikasi. (Demirci.K kepala tertekuk ke depan, yang merupakan
et.al. 2014). kombinasi dari fleksi servikal yang lebih
Penggunaan ponsel cerdas dapat rendah (C7 ke C4) dan ekstensi servikal atas
mengakibatkan kecanduan ponsel cerdas yang (C3 ke Cl). Postur bahu yang buruk adalah
mirip dengan banyak aspek internet dan kombinasi dari pembentukan skapular dan
kecanduan ponsel. . Kecanduan ponsel cerdas elevasi. Penggabungan dari kedua postur ini
telah didefinisikan sebagai penggunaan menghasilkan postur "membungkuk”, yang
berlebihan dari smartphone sejauh itu biasanya memuat segmen dan meningkatkan
mengganggu kehidupan sehari-hari pengguna. tekanan pada otot-otot sekitarnya di tubuh
Telah dilaporkan bahwa tingkat kecanduan bagian atas.
smartphone adalah 8,4%. Penggunaan Sebuah studi oleh Hansraj, 2014
smartphone yang berlebihan dapat menetapkan bahwa kepala orang dewasa
menyebabkan masalah yang berhubungan memiliki berat sekitar 10 hingga 12 pound
dengan kesehatan fisik seperti penglihatan dalam posisi netral (kepala ke atas, mata
kabur dan nyeri di pergelangan tangan serta memandang ke depan, dan punggung lurus)
leher. Penggunaan smartphone yang tetapi ketika seseorang menekuk lehernya,
berlebihan juga dapat menyebabkan masalah massa kepala menciptakan momen eksternal
mental atau perilaku. Selain itu, meningkatkan yang menempatkan kekuatan intemal yang
penggunaan ponsel cerdas dapat menyebabkan signifikan pada tulang belakang leher dan
berbagai masalah muskuloskeletal. Menurut struktur sekitarnya. Hansraj, 2014
Kim et.al bahwa penggunaan smartphone menyimpulkan bahwa 15°, 30°, 45° dan 60°
dalam jangka panjang terus menerus dan dari fleksi kepala menghasilkan 27,40,49 dan
berkelanjutan menyebabkan perubahan postur 60 pound tekanan pada leher, masing-masing.
di vertebra servikal dan lumbar, selain itu Ini penting untuk dicatat karena studi
terjadi defisit proprioception pada vertebra observasional oleh Gold et al., 2012; Sauter et
servikal. (Kim Yg et al 2013). al., 1991 dan Wemer et al., 2005
menggunakan daftar periksa untuk
Postural Control pengguna Smartphone mengkarakterisasi postur tubuh bagian atas
selama penggunaan smartphone harian. Studi-
Menurut Bemard et al. (1997)
studi ini hanya bisa berhipotesis, dan tidak
mengidentifikasi adanya hubungan yang kuat
mengukur, besarnya pemuatan sendi sebagai
dengan postur leher dan gangguan
akibat dari postur kepala dan leher yang
musculoskeletal leher dalam tugas-tugas
tertekuk ke depan. Dari individu yang diamati
pekerjaan. Postur leher non-netral
selama penggunaan smartphone, 91%

8
memiliki leher tertekuk, peningkatan tidak terbatas pada: pembebanan berulang,
ketinggian bahu, dan postur pergelangan postur canggung, tekanan mekanis,
tangan tidak netral saat mengetik (Gold,et al., peningkatan kekuatan pengerahan tenaga, dan
2012). perpanjangan durasi pemuatan (Chany,
Tension neck syndrome (TNS), yang Marras, & Burr, 2007). Dari faktor- faktor
terkait dengan kelelahan otot, kekakuan, dan risiko ini, postur yang canggung (atau tidak
rasa sakit di leher dan bahu, adalah gangguan netral) dan durasi pemuatan yang lama dapat
muskuloskeletal umum yang ditemukan pada dikaitkan dengan penggunaan ponsel cerdas
pengguna komputer-tugas yang biasanya dan komputer laptop. Aktivitas sub-maksimal
melibatkan leher melengkung berkepanjangan berulang, dilakukan dalam jangka waktu yang
dan postur punggung atas (Mekhora, 2000). lama dapat menghasilkan pembebanan leher
Postur yang sama ini juga diamati dengan kumulatif, yang dapat menghubungkan
penggunaan ponsel pintar yang penggunaan komputer laptop dan smartphone
berkepanjangan saat mengirim SMS, bermain untuk meningkatkan risiko gangguan
game, atau menjelajahi internet Postur, beban muskuloskeletal ekstremitas atas melalui
leher, keija reseptif, dan kelelahan adalah kombinasi postur kepala dan leher yang buruk
faktor risiko untuk cedera dan nyeri serta aktivitas statis tingkat rendah dari otot
muskuloskeletal leher (Knight dan Baber, leher (Chany et al., 2007).
2004; Bemard et al., 1997; Sommerich et al.,
2000) . Hubungan Penggunaan Smartphone
Neck Pain adalah masalah utama dalam dengan Nyeri Tension Headache pada
masyarakat modem (Lee et al., 2001), yang Remaja
sering menjadi kronis dan / atau berulang Berdasarkan uji korelasi spearmen
(Hoving et al., 2004). Pekeija kantor yang diperoleh nilai r sebesar 0.451 dapat
tidak bergerak menghadapi risiko yang sangat menunjukkan bahwa tingkat hubungan
tinggi untuk mengembangkan nyeri leher, penggunaan gadget (samrtphone) dengan
terutama karena pemuatan otot tingkat rendah angka nyeri tension headache adalah
untuk jangka waktu yang lama (Ariens et al., berkorelasi sedang dengan bentuk hubungan
2000 & 2001). Individu yang mengalami linear positif sempurna, artinya dimana
gejala minor atau Neck Pain subklinis (Neck semakin meningkatnya penggunaan
Pain yang tidak harus persisten atau kronis smartphone (jam) maka semakin meningkat
tetapi partisipan belum menerima perawatan pula terjadinya nyeri tension headache. Hasil
medis) sering mengalami perubahan rentang uji korelasi menunjukkan bahwa nilai p
gerak leher, daya tahan otot, dan sebesar 0.024 artinya terdapat hubungan antara
proprioception (Lee et al., 2005). Ini penggunaan gadget (smartphone) dengan
kemungkinan besar karena individu yang angka nyeri tension headache. Selain itu
mengalami Neck Pain subklinis mungkin sebaran data korelasi antara penggunaan
gagal untuk sepenuhnya mematikan dan smartphone dengan angka nyeri tension
mengistirahatkan otot yang umum dengan headache pada remaja usia 15-18 tahun
nyeri punggung (Callaghan & Dunk, 2002). menyebar secara merata dan membentuk garis
Nyeri leher adalah masalah gangguan lurus dengan arah positif.
muskuloskeletal paling parah di antara Menurut Kim et.al 2013 bahwa penggunaan
pengguna perangkat genggam (Berolo et al., smartphone jangka panjang dan berkelanjutan
2011). Sebagai hasil dari nyeri leher, individu menyebabkan perubahan postur di vertebra
akan memiliki ROM servikal yang terbatas cervikal, thoracal dan lumbar, selain itu teijadi
(Jordan et al., 1997; Lee et al., 2005 & Juli et defisit proprioceptif pada vertebra cervikal.
al., 2007). Hal ini karena mekanisme Menurut penelitian Lee dkk tahun 2015 bahwa
perlindungan untuk menghindari rasa sakit. Ini sebuah postur khas dari pengguna smartphone
juga berspekulasi bahwa individu dengan nyeri melibatkan memegang perangkat
leher akan mengadopsi postur yang berbeda menggunakan satu atau dua tangan di bawah
dari orang sehat ketika berinteraksi dengan ketinggian mata dengan mata menunduk dan
perangkat mobile mereka untuk jangka waktu leher tertekuk, dan menggunakan ibu jari
lama. untuk mengontrol perangkat. Gaya pada tulang
Gangguan muskuloskeletal tubuh bagian belakang leher meningkat tajam dari netral ke
atas dapat berkembang sebagai akibat, tetapi

9
60° fleksi, dengan 10-12 pound pada netral, 27 Bagian Ilmu Penyakit Saraf. Fakultas
pound pada 15°, 40 pound pada 30°, 49 pound Kedokteran Universitas Hasanudin.
pada 45 °, dan 60 pound pada 60° fleksi. Anurogo. D,. (2014). Tension Type Headache.
Nyeri leher muskuloskeletal atau Indonesia: Neuroscience Department
Tension Headache pada anak-anak dan remaja Brain and Circulation Institute of
sangat umum terjadi. Hampir 87% (180 dari Indonesia (BCII). Surya University.
207) anak-anak dan remaja yang Ariens, G., Bongers, P.et, al. (2001). Are neck
dipresentasikan dalam penelitian Jawad etal flexion, neck rotation, and silting at
didiagnosis dengan nyeri leher work risk factors for neck pain?
muskuloskeletal. Penelitian dan ulasan lain Results of a prospective cohort study.
telah menunjukkan bahwa insiden 1 tahun Occupational and Environmental
28% dan 40% untuk nyeri leher. Ariens et al. Medicine, 58 (3), 200-207 Available
menemukan hubungan positif antara fleksi at:
leher dan nyeri leher, menunjukkan https://oem.bmj.eom/content/58/3/20
peningkatan risiko nyeri leher untuk individu 0. [Accessed: 2 july, 2019].
yang belajar dengan leher minimal 20° fleksi
Bemard, et al. (1997). Musculoskeletal
untuk lebih dari 70% waktu belajar (Jeffries LJ,
disorders and workplace factors: a
2007)
critical review of epidemiological
Efek dari fleksi ke depan dari nyeri evidence for work-related
transenden, yakni nyeri trigerpoint yang musculoskeletal disorders of the
menghasilkan proses histokimia dimana terjadi neck, upper extremity, and low haek,
karena tingkat konsentrasi proton, bradykinin, Cincinnati: DHHS (NIOSH)
peptida terkait gen kalsitonin yang lebih Publication No.97-141. Available at:
tinggi, zat P, faktor tumomecrosis-a, https://www.cdc.gov/niosh/docs/97-
interleukin-1 p, serotonin, dan nore-pinephrine 141/default.html. [Accessed: 2 july,
memiliki TRP aktif (Phillips, 2005). Jadi 2019].
pemeliharaan postur leher yang tidak netral,
seperti posisi postur cervical ke arah flexi Cael, Christy. (2010). Functional Anatomy.,
adalah penyebab nyeri leher yang sering Philadelphia: Lippincott
dikenal. Di sebuah studi sebelumnya, Williams&Wilkins.
pergeseran kepala sedikit ke depan di tepi
Cha and Seo. (2018). Smartphone use and
bidang miring meningkatkan beban pada
smartphone addiction in middle
struktur pendukung dan mengaktifkan kerja
school studenls in Korea:
otot.
Prevalence, social networking
Service, and game use. Health
KESIMPULAN DAN SARAN
Psychology Open. Joumals
Berdasarkan hasil penelitian dan
Permissions.nav doi:
pembahasan diatas, maka didapatkankan
10.1177/2055102918755046 P.lofl5.
kesimpulan yaitu: Ada terdapat hubungan
Available at: https:
antara penggunaan gadget (smartphone) pada
//joumals.sagepub.com/
era digital dengan angka nyeri tension
doi/full/10.1177/2055102918755046
headache pada remaja usia 15-18 tahun.
[Accessed: 5 Feb, 2019].
Diharapkan rekan-rekan fisioterapis
untuk dapat mengembangkan penelitian Chany, A., Marras, W. & Burr, D. (2007). The
lanjutan dengan berfokus pada faktor-faktor ejfect of phone design on upper
lain yang memperngaruhi Penggunaan extremity discomfort and musele
smartphone terhadap nyeri tension headache fatigue. Human Factors, 49 (4).P
dengan pemeriksaan fisioterapi terkini 602- 618. Available at: http://doi:
menurut algoritma fisioterapi 10.1518/001872007X215683.
neuromusculoskeletal yang valid dan sesuai [Accessed: 2 july, 2019].
dengan evidence based terkini.
Demirci S, Demirci K, Akgonul M. (2016).
Headache in Smartphone Users: A
DAFTAR PUSTAKA Cross-Sectional Study. Journal
Akbar. M, (2010). Nyeri Kepala. Makassar: Neurol Psychol. Vol. 4(1): 5. P:lof 5.

10
Available at: ion/8695031 [Accessed: 3 july,
http://www.avensonline.org/fiilltextar 2019].
ticles/jnp-2332-3469- 04-0025.html.
Kwon M, Kim D-J, Cho H, Yang S (2013)
[Accessed: 5 Feb, 2019].
The Smartphone Addiction Scale:
Fares J, Fares MY, Fares Y. (2017). Development and Validation of a
Musculoskeletal neck pain in Short Version for Adolescents. PLoS
children and adolescents: Risk ONE. Vol: 8(12): e83558.
factors and complications. Surg doi:10.1371/joumal.pone.0083558
Neurol Int. Vol.8:72. Available at: [Accessed: 20 feb, 2019]
http://surgicalneurologyint.com/Musc
Lee, C., Wood, R., & Welsch, M. (2001).
uloskeletal-neck-pain- in-chiIdren-
Influence of head-down and lateral
andadolescents:-Risk-factors-and-
decuhitus neck flexion on heart rate
complications [Accessed: 10 feb,
variability. Journal of Applied
2019].
Physiology, 90, 127-132 Available
Femandez-de-las-Pefias C, Cuadrado ML, at: https:// www.physiology.org/
Arendt-Nielsen L, Simons DG & doi/full/10.1152/jappl.2001.90.1.127
Pareja JA. (2007). Myofascial trigger [Accessed: 3 july, 2019].
points and sensitization: an updated
Lee, H., Nicholson, L., Adams, R., & Bae, S.
pain model for tension-type
(2005). Proprioception and rotation
headache. Cephalalgia.Vol. 27
range sensitization associated with
P:383-393. London. ISSN 0333-
subclinical neck pain. Spine,
1024. doi:10.111 l/j,1468-
30(3):E60-E67. Available at:
2982.2007.01295.x [Accessed: 23
https: //insights. ovid.com /crossref?
Feb, 2019].
an =00007632-200502010-00021
H.A. van der Meer et al. (2017). Development [Accessed: 3 july, 2019].
andpsychometric validation of the
headache screening questionnaire -
Dutch Version Musculoskeletal Lin Y-H, Chang L-R, Lee Y-H, Tseng H-W,
Science and Practice P 31 Kuo TBJ, et al. (2014). Development
and Validation of the Smartphone
Hoving, J., Vet, H., Twisk, J., Deville, W.
Addiction Inventory (SPAI). PLoS
Koes, B., Bouter, L. (2004).
ONE 9(6): e98312.
Prognostic factors for neck pain in
general practice. Pain, 110(3):639-
doi:10.1371/joumal.pone.0098312.
45. Available at:
Available at:
https://www.sciencedirect.com/scienc
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
e/article/pii/S0304395904002477
articles/PMC4045675/pdf/pone.0098
[Accessed: 3 july, 2019].
312.pdf. [Accessed: 15 Jan, 2019].
Hutagalung, Ronatiur dan Sugijanto.(2007).
Mekhora, K., Liston, C. B., Nanthavanij, S., &
Perbedaan Pengaruh Intervensi Mwd
Cole, J. H. (2000). The ejfect of
Dan Tens Dengan Mwd,Tens Dan
ergonomic intervention on
Traksi Leher Manual Terhadap
discomfort in Computer users with
Pengurangan Nyeri Kepala Pada
tension neck syndrome. International
Cervical Headache. Jurnal Fisioterapi
Journal of Industrial Ergonomics,
Indonusa Vol. 7 No. 1, April 2007.
26(3), 367-379. Available at:
Knight, J., & Baber, C. (2004). Neck musele https://doi.org/10.1016/S0169-
activity and perceived pain and 8141(00)00012-3 [Accessed: 3 july,
discomfort due to variations of head 2019]
load and posture. Aviation, Space,
Moattari M, Moattari F, Kaka G,
and Environmental Medicine, 75(2),
Kouchesfahani HM, Sadraie SH, et
123- 131. Available at:
al. (2017) Smartphone Addiction,
https://www.researchgate.net/publicat
Sleep Quality and Mechanism. Int J

11
Cogn Behav. Vol.l :002.P. (2015) P.411of420. Available at:
Iof7.Available at: https: //www. https: //ris.utwente. nl/ws/
clinmedjoumals.org/ articles /ijcb/ portalfiles/portal /7002081/1-S2.0
intemational -joumal- of cognition- S0747563214007626-main.pdf
and-behaviour-ijcb-1- 002.pdf? [Accessed: 2 Feb, 2019].
jid=ijcb [Accessed: 6 Feb, 2019].
Widyastuti. 2005. Epidemiologi Suatu
Paulsen. F & J. Waschke. (2013). Sobotla Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Atlas Manusia. Jakarta: Anatomi
Zennaro, D., Laubli, T., Krebs, D., et al.
Umum dan Muskuloskeletal.
(2003) Continuous, intermitted and
Penerjemah: Brahm.U. EGC.
sporadic motor unit activity in the
Philips SM, Hector AJ, McGlory C, (2015). trapezius muscle during prolonged
The influence of mechanical load on Computer work. Journal of
skeletal muscle protein turnover. Electromyography Kinesiology, 13,
Cellular and Molecular Exercise P113-124. Available at:
Physiology 4(1): e8. doi: https://doi.org/10.1016/S1050-
10.7457/cmep.v4il.e8. Available at: 6411(02)00066-4 [Accessed: 3july,
http://www.cellularandmolecularexer 2019].
cisephysiology.com/index.php/CM
EP/article/viewFile/19/10. [Accessed
2 Feb, 2019].
Scanlon VC, Sanders T. (2007). Essentials of
Analomy and Physiology . 5ed.
Philadelphia: F.A Davis Company.
Sevilla, Consuelo G. et. al (2007). Research
Methods. Rex Printing Company.
Quezon City.
Shengyuan. Yu & Xun Han,. (2014). Update
of Chronic Tension Type Headache.
Journal Curr Pain Headache Rep.
(2015). Vol. 19:469, P.l of 8.
Available at: http://
link.Springer.com/article/10.100762F
sl 1916-014-0469-5. [Accessed 22
Des 2018].
Treaster, D., Marras, S., Burr, D., Sheedy, E.,
& Hart, D. (2006). Myofascial
trigger point development from
visual and postural stressors during
Computer work. Journal of
Electromyography and Kinesiology;
16, P115-124. Available at:
https://doi:
10.1016/j.jelekin.2005.06.016
[Accessed: 3 july, 2019].
Van Deursen, et al. (2015). Modeling habitual
and addictive smartphone behavior
The role of smartphone usage types,
emotional intelligence. social stress,
self-regulation, age, and gender.
Computers in Human Behavior 45

12

Anda mungkin juga menyukai