elektromiografi, dan trapezius kanan atas 70 tahun yang tinggal dalam satu komunitas
serta trapezius kiri atas menunjukkan sekitar 44,8% diantaranya menggunakan
kelelahan otot tertinggi pada sudut fleksi telepon genggam dan gejala yang umumnya
cervical 50° dan kelelahan terendah pada dialami oleh para pengguna telepon
sudut 30° Menurut Berolo et al (2015) genggam adalah nyeri tension headache dan
menunjukkan bahwa penggunaan ada peningkatan yang signifikan antara
smartphone yang sering dapat prevalensi nyeri tension headache dengan
menyebabkan perubahan postur leher non- peningkatan durasi penggunaannya (dalam
netral atau perkembangan gangguan menit per hari).
muskuloskeletal. Otot region kepala, leher
dan bahu yang berkontraksi terus menerus METODE PENELITIAN
saat posisi kepala condong ke depan
terutama saat duduk lama saat membaca, di Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
depan komputer, maupun penggunaan penelitian observasi (survei). Penelitian ini
gadget dalam waktu yang lama dan bersifat non experimental dengan
berulang, sehingga dapat menyebabkan menggunakan pendekatan cross sectional
keluhan rasa nyeri, ketegangan dan untuk mendapatkan gambaran hubungan
kekakuan pada daerah kepala, leher dan penggunaan gadget (smartphone) dengan
bahu. angka nyeri tension headache . Penelitian
Berdasarkan Epidemiologi, bersifat korelasi dan analisa dimana
Menurut World Health Organization eksposure (penyebab) dan outcome
(WHO) nyeri tension headache biasanya (dampak), artinya mempelajari hubungan
dirasakan berulang kali oleh penderita penggunaan gadget pada era digital dengan
sepanjang hidupnya. Kurang lebih dalam angka nyeri tension headache pada usia
satu tahun 90% dari populasi dunia remaja. Metode yang digunakan adalah
mengalami paling sedikit satu kali nyeri deskriptif kuantitatif dengan teknik
tension headache. Salah satu penyebab survei/observasi (survey informasi
teijadinya nyeri tension headache adalah dikumpulkan dari responden dengan
akibat penggunaan media elektronik. menggunakan kuisioner). Tujuan pokok
Penelitian yang dilakukan (Busch et al, pemberian kuisioner adalah untuk
2010) terhadap 1.025 remaja dengan usia memperoleh informasi yang relevan dengan
13-17 tahun, ditemukan bahwa sebagian tujuan survey dan memperoleh informasi
besar dari remaja menggunakan teknologi dengan reliabilitas dan validitas setinggi
informasi dan komunikasi berupa mungkin.
penggunaan komputer (85%), menonton Populasi dalam penelitian ini adalah
televisi (TV) (90%) atau mendengarkan seluruh siswa SMAN 1 Tambun Bekasi dari
musik (90%), menggunakan telepon ketiga angkatan kelas X-XII sebanyak 29
genggam (23%) dan hanya 25% bermain kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak
game setiap harinya, dari penelitian ini 1058 siswa. Besarnya sampel ditentukan
didapatkan hasil berupa adanya hubungan dengan menggunakan rumus Slovin Jika
statistik yang signifikan antara populasi diatas 1000 maka jumlah sampel
mendengarkan musik dengan nyeri kepala menggunakan rumus Slovin (1960), dalam
dan untuk tipe nyeri kepala sendiri tidak Sevila (2007) menentukan ukuran sampel
didapatkan hubungan yang signifikan. dari suatu populasi dengan rumus sebagai
Sedangkan menurut Soderqvist (2008) berikut:
mengemukakan bahwa penggunaan telepon n= N
genggam pada remaja di Swedia dengan 1+ N(e)²
rentang usia 15-19 tahun lebih sering
mengeluhkan nyeri kepala, kelelahan, stres, Di mana : n = jumlah sampel
cemas, susah berkonsentrasi dan gangguan N=ukuranpopulasi
tidur. Hal ini didukung juga dengan e = batas kesalahan
penelitian dari China tentang prevalensi Jadi penelitian ini jumlah sampel adalah
penggunaan telepon genggam di Singapura sebagai berikut:
dari hasil penelitian didapatkan bahwa 808 n= 1058
laki laki dan perempuan antara berusia 12- 1 + 1058 (0,10)2
3
b. Ujung kiri diberi tanda “tidak nyeri”, tahun sebanyak 3 orang (3,3%) dengan
ditengah di beri tanda “nyeri sedang”, jumlah keseluruhan responden 92 orang
dan ujung kanan garis diberi tanda (100%).
“nyeri tidak tertahankan”.
c. Sampel diberi penjelasan untuk Tabel 2
memberikan tanda pada garis tersebut Tabel 2 Tabel distribusi sampel jenis
sesuai dengan tingkat nyeri yang kelamin
dirasakan. Jenis Kelamin Jumlah Persen(%)
d. Kemudian sample memberikan tanda
Laki-laki 29 31,9
(X) pada garis horizontal yang telah
disdiakan. Perempuan 63 68,1
Total 92 100
selama penggunaan smartphone harian. Studi- leher akan mengadopsi postur yang berbeda
studi ini hanya bisa berhipotesis, dan tidak dari orang sehat ketika berinteraksi dengan
mengukur, besarnya pemuatan sendi sebagai perangkat mobile mereka untuk jangka waktu
akibat dari postur kepala dan leher yang lama.
tertekuk ke depan. Dari individu yang diamati Gangguan muskuloskeletal tubuh bagian
selama penggunaan smartphone, 91% atas dapat berkembang sebagai akibat, tetapi
memiliki leher tertekuk, peningkatan tidak terbatas pada: pembebanan berulang,
ketinggian bahu, dan postur pergelangan postur canggung, tekanan mekanis,
tangan tidak netral saat mengetik (Gold,et al., peningkatan kekuatan pengerahan tenaga, dan
2012). perpanjangan durasi pemuatan (Chany,
Tension neck syndrome (TNS), yang Marras, & Burr, 2007). Dari faktor- faktor
terkait dengan kelelahan otot, kekakuan, dan risiko ini, postur yang canggung (atau tidak
rasa sakit di leher dan bahu, adalah gangguan netral) dan durasi pemuatan yang lama dapat
muskuloskeletal umum yang ditemukan pada dikaitkan dengan penggunaan ponsel cerdas
pengguna komputer-tugas yang biasanya dan komputer laptop. Aktivitas sub-maksimal
melibatkan leher melengkung berkepanjangan berulang, dilakukan dalam jangka waktu yang
dan postur punggung atas (Mekhora, 2000). lama dapat menghasilkan pembebanan leher
Postur yang sama ini juga diamati dengan kumulatif, yang dapat menghubungkan
penggunaan ponsel pintar yang penggunaan komputer laptop dan smartphone
berkepanjangan saat mengirim SMS, bermain untuk meningkatkan risiko gangguan
game, atau menjelajahi internet Postur, beban muskuloskeletal ekstremitas atas melalui
leher, keija reseptif, dan kelelahan adalah kombinasi postur kepala dan leher yang buruk
faktor risiko untuk cedera dan nyeri serta aktivitas statis tingkat rendah dari otot
muskuloskeletal leher (Knight dan Baber, leher (Chany et al., 2007).
2004; Bemard et al., 1997; Sommerich et al.,
2000) . Hubungan Penggunaan Smartphone
Neck Pain adalah masalah utama dalam dengan Nyeri Tension Headache pada
masyarakat modem (Lee et al., 2001), yang Remaja
sering menjadi kronis dan / atau berulang Berdasarkan uji korelasi spearmen
(Hoving et al., 2004). Pekeija kantor yang diperoleh nilai r sebesar 0.451 dapat
tidak bergerak menghadapi risiko yang sangat menunjukkan bahwa tingkat hubungan
tinggi untuk mengembangkan nyeri leher, penggunaan gadget (samrtphone) dengan
terutama karena pemuatan otot tingkat rendah angka nyeri tension headache adalah
untuk jangka waktu yang lama (Ariens et al., berkorelasi sedang dengan bentuk hubungan
2000 & 2001). Individu yang mengalami linear positif sempurna, artinya dimana
gejala minor atau Neck Pain subklinis (Neck semakin meningkatnya penggunaan
Pain yang tidak harus persisten atau kronis smartphone (jam) maka semakin meningkat
tetapi partisipan belum menerima perawatan pula terjadinya nyeri tension headache. Hasil
medis) sering mengalami perubahan rentang uji korelasi menunjukkan bahwa nilai p
gerak leher, daya tahan otot, dan sebesar 0.024 artinya terdapat hubungan antara
proprioception (Lee et al., 2005). Ini penggunaan gadget (smartphone) dengan
kemungkinan besar karena individu yang angka nyeri tension headache. Selain itu
mengalami Neck Pain subklinis mungkin sebaran data korelasi antara penggunaan
gagal untuk sepenuhnya mematikan dan smartphone dengan angka nyeri tension
mengistirahatkan otot yang umum dengan headache pada remaja usia 15-18 tahun
nyeri punggung (Callaghan & Dunk, 2002). menyebar secara merata dan membentuk garis
Nyeri leher adalah masalah gangguan lurus dengan arah positif.
muskuloskeletal paling parah di antara Menurut Kim et.al 2013 bahwa penggunaan
pengguna perangkat genggam (Berolo et al., smartphone jangka panjang dan berkelanjutan
2011). Sebagai hasil dari nyeri leher, individu menyebabkan perubahan postur di vertebra
akan memiliki ROM servikal yang terbatas cervikal, thoracal dan lumbar, selain itu teijadi
(Jordan et al., 1997; Lee et al., 2005 & Juli et defisit proprioceptif pada vertebra cervikal.
al., 2007). Hal ini karena mekanisme Menurut penelitian Lee dkk tahun 2015 bahwa
perlindungan untuk menghindari rasa sakit. Ini sebuah postur khas dari pengguna smartphone
juga berspekulasi bahwa individu dengan nyeri
8