Anda di halaman 1dari 10

1

PENDAHULUAN berhubungan dengan kesehatan fisik seperti


Perkembangan dunia yang semakin penglihatan kabur dan nyeri di pergelangan
pesat dengan adanya era digital pasti setiap tangan maupun leher sampai kepala.
orang akan menjadikan hidupnya selalu Penggunaan smartphone yang berlebihan
bergantung dengan teknologi sekitarnya dapat menyebabkan masalah mental atau
terutama salah satunya adalah penggunaan perilaku. Disamping itu, penggunaan
smartphone atau gadget yang semakin hari smartphone yang sering meningkat tiap
semakin mudah mampu dengan cepat di harinya dapat menyebabkan berbagai
akses dari kalangan remaja, dewasa masalah muskuloskeletal. Menurut
maupun usia lanjut. penelitian Kim et.al 2013 bahwa
Smartphone adalah perangkat penggunaan smartphone jangka panjang
teknologi populer, yang mampu memproses dan berkelanjutan menyebabkan perubahan
lebih banyak informasi dari pada ponsel postur di vertebra cervikal, thoracal dan
lain dan memiliki banyak properti termasuk lumbar, selain itu teijadi defisit
akses internet, multimedia dan navigasi proprioceptif pada vertebra cervikal. Nyeri
selain digunakan untuk komunikasi. Jumlah kepala bisa teijadi karena akibat dari posisi
pengguna ponsel cerdas di dunia posture yang tidak baik secara ergonomi
diperkirakan lebih dari 1,08 miliar pada keija otot Maka perlu adanya tindak lanjut
awal 2012, dan penggunaan ponsel cerdas studi penelitian untuk mengetahui seberapa
pada tahun 2018 meningkat pesat dengan besar yang kemungkinan angka teijadinya
kisaran 2,5 milyar artinya hampir 36% dari masalah kesehatan yang dihadapi pada era
total jumlah seluruh populasi penduduk digital sekarang. Terutama penggunaan
dunia. Menurut data eMaerketer, Indonesia gadget pada kalangan remaja usia 15-19
menduduki peringkat ke-4 dunia dengan tahun. Ada beberapa jenis nyeri kepala
jumlah pengguna aktif Smartphone hampir seperti diantaranya migraine, nyeri kepala
100 juta penduduk. klaster, nyeri kepala karena adanya
Penggunaan ponsel cerdas dapat gangguan penyakit lain seperti sinusitis,
mengakibatkan sifat kecanduan yang mirip serta nyeri kepala karena ketegangan otot
dengan banyak aspek internet dan kepala / Tension Headache. Tension
kecanduan ponsel. Namun, ada juga Headache merupakan nyeri kepala yang
beberapa perbedaan seperti kemudahan umum dirasakan. Tension Headache adalah
portabilitas, akses internet real-time serta nyeri kepala yang dirasakan pada kedua sisi
fitur komunikasi yang mudah langsung dari terasa menekan serta biasanya disebabkan
smartplione. Kecanduan perilaku, seperti karena adanya otot-otot sekitar leher sampai
kecanduan smartphone ini, biasanya sulit ke kepala yang menegang.
untuk ditentukan karena fakta bahwa dari Secara biomekanik penggunaan
mereka pengguna terkait baik aspek fisik gadget berlebih dengan rasa kecanduan
dan sosial serta psikologis. Tidak ada yang tinggi leher dan bahunya akan
kriteria diagnostik resmi untuk kecanduan mengalami rasa sakit yang terakumulasi
ponsel cerdas. Kecanduan ponsel cerdas dengan otot-otot paracervikal menunjukkan
telah didefinisikan sebagai penggunaan tingkat kelelahan yang tinggi sehingga
berlebihan dari smartphone sejauh itu menghasilkan kelelahan dan rasa sakit.
mengganggu kehidupan sehari-hari Menurut Junhyuk et al (2015), ketika
pengguna. Telah dilaporkan bahwa tingkat kepala menunduk ke depan pada 15°, gaya
kecanduan smartphone adalah 8,4% dari pada leher bebanya hingga 12 kg; pada 30°
penggunaan tiap harinya. bebannya 18 kg; pada 45°; 22 kg; dan pada
Hal ini apabila tidak memiliki rasa 60°: 27 kg. Namun, pada 90 prediksi model
kepedulian untuk membatasi diri akan tidak lagi dapat menyesuaikan jumlah
kecanduan menggunakan gadget yang bebanya. Kelelahan otot leher seperti
sering, maka dikemudian hari bisa m.longisimus capitis dan otot bahu seperti
mengalami beberapa masalah kesehatan. m. Rotator cuff pada sudut-sudut fleksi
Penggunaan smartphone yang berlebihan cervical yang berbeda dari penggunaan
dapat menyebabkan masalah yang gadget diukur menggunakan
2

elektromiografi, dan trapezius kanan atas 70 tahun yang tinggal dalam satu komunitas
serta trapezius kiri atas menunjukkan sekitar 44,8% diantaranya menggunakan
kelelahan otot tertinggi pada sudut fleksi telepon genggam dan gejala yang umumnya
cervical 50° dan kelelahan terendah pada dialami oleh para pengguna telepon
sudut 30° Menurut Berolo et al (2015) genggam adalah nyeri tension headache dan
menunjukkan bahwa penggunaan ada peningkatan yang signifikan antara
smartphone yang sering dapat prevalensi nyeri tension headache dengan
menyebabkan perubahan postur leher non- peningkatan durasi penggunaannya (dalam
netral atau perkembangan gangguan menit per hari).
muskuloskeletal. Otot region kepala, leher
dan bahu yang berkontraksi terus menerus METODE PENELITIAN
saat posisi kepala condong ke depan
terutama saat duduk lama saat membaca, di Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
depan komputer, maupun penggunaan penelitian observasi (survei). Penelitian ini
gadget dalam waktu yang lama dan bersifat non experimental dengan
berulang, sehingga dapat menyebabkan menggunakan pendekatan cross sectional
keluhan rasa nyeri, ketegangan dan untuk mendapatkan gambaran hubungan
kekakuan pada daerah kepala, leher dan penggunaan gadget (smartphone) dengan
bahu. angka nyeri tension headache . Penelitian
Berdasarkan Epidemiologi, bersifat korelasi dan analisa dimana
Menurut World Health Organization eksposure (penyebab) dan outcome
(WHO) nyeri tension headache biasanya (dampak), artinya mempelajari hubungan
dirasakan berulang kali oleh penderita penggunaan gadget pada era digital dengan
sepanjang hidupnya. Kurang lebih dalam angka nyeri tension headache pada usia
satu tahun 90% dari populasi dunia remaja. Metode yang digunakan adalah
mengalami paling sedikit satu kali nyeri deskriptif kuantitatif dengan teknik
tension headache. Salah satu penyebab survei/observasi (survey informasi
teijadinya nyeri tension headache adalah dikumpulkan dari responden dengan
akibat penggunaan media elektronik. menggunakan kuisioner). Tujuan pokok
Penelitian yang dilakukan (Busch et al, pemberian kuisioner adalah untuk
2010) terhadap 1.025 remaja dengan usia memperoleh informasi yang relevan dengan
13-17 tahun, ditemukan bahwa sebagian tujuan survey dan memperoleh informasi
besar dari remaja menggunakan teknologi dengan reliabilitas dan validitas setinggi
informasi dan komunikasi berupa mungkin.
penggunaan komputer (85%), menonton Populasi dalam penelitian ini adalah
televisi (TV) (90%) atau mendengarkan seluruh siswa SMAN 1 Tambun Bekasi dari
musik (90%), menggunakan telepon ketiga angkatan kelas X-XII sebanyak 29
genggam (23%) dan hanya 25% bermain kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak
game setiap harinya, dari penelitian ini 1058 siswa. Besarnya sampel ditentukan
didapatkan hasil berupa adanya hubungan dengan menggunakan rumus Slovin Jika
statistik yang signifikan antara populasi diatas 1000 maka jumlah sampel
mendengarkan musik dengan nyeri kepala menggunakan rumus Slovin (1960), dalam
dan untuk tipe nyeri kepala sendiri tidak Sevila (2007) menentukan ukuran sampel
didapatkan hubungan yang signifikan. dari suatu populasi dengan rumus sebagai
Sedangkan menurut Soderqvist (2008) berikut:
mengemukakan bahwa penggunaan telepon n= N
genggam pada remaja di Swedia dengan 1+ N(e)²
rentang usia 15-19 tahun lebih sering
mengeluhkan nyeri kepala, kelelahan, stres, Di mana : n = jumlah sampel
cemas, susah berkonsentrasi dan gangguan N=ukuranpopulasi
tidur. Hal ini didukung juga dengan e = batas kesalahan
penelitian dari China tentang prevalensi Jadi penelitian ini jumlah sampel adalah
penggunaan telepon genggam di Singapura sebagai berikut:
dari hasil penelitian didapatkan bahwa 808 n= 1058
laki laki dan perempuan antara berusia 12- 1 + 1058 (0,10)2
3

= 92 siswa dikatakan kriterianya sesuai


Pengambilan sampel dilakukan dengan Tension Type Headache jika nilai
pemeriksaan lengkap dan sistematis pada usia HSQ-DV > 6
remaja yang mengalami keluhan nyeri cervical 2) Kriteri ekslusi (penolakan)
sampai ke kepala dengan terlebih dahulu a. Subjek dengan adanya Trauma
melakukan anamnesis atau tanya jawab dan kepala atau non trauma kepala
kuisioner. Pemeriksaan fisioterapinya b. Subjek dengan adanya cluster
dilakukan berdasarkan: quick test, test khusus, headache pain, migrain, dan
tes gerak aktif-pasif, dan dengan tahanan vertigo.
sehingga diperoleh sampel remaja yang Tabel
berindikasi positif mengalami adanya Tabel Headache Screening Quisionner
gangguan nyeri tension headache. Dutch Version
No Jenis Prosedur Hasil Penilaian nyeri dapat diukur dengan NPRS
Pemeriksaan
(Numerical Pain Rating Scale) Prosedur
1 Anamnesis Riwayat penyakit, Adanya nyeri kepala dan
pengukuran nyeri:
keluhan nyeri, dan spasme pada a. Penelitian menyediakan sebuah garis
lokasi nyeri m.paracervicalis lurus horizontal dengan angka 0-10.
2 Inspeksi Posisi dari cervical Anteroposisi
Berilah tanda silang (X) sesuai nilai rasa sakit pada kepala yang anda
3 Quick test Fleksi-Ekstensi Ada Nyeri rasakan.
3Dimensi
1. Seberapa sering dalam hidupmu, kamu mengalami sakit kepala?
4 Pemeriksaan Fleksi-Ekstensi Terdapat nyeri pada saat
fungsi gerak melakukan gerakan A. 0-4 kali B. 4-9 kali C. >10 kali
dasar Lateral Fleksi Ka-Ki Cervical
2. Melihat kembali pertanyaan terakhir, seberapa sering anda
5 Test Khusus Palpasi muscle Ditemukan spasme daerah menggambarkan saat-saat sakit kepala itu sebagai serangan sakit
tone & length tengkuk & punggung kepala?
bagian atas
Pada akhir penguluran A.0-4kali B.4-9kali C. >10kali
ditemukan pemendekatan
otot 3. Berapa hari dalam sebulan Anda mengalami sakit kepala?
A.<lx/bulan B.1 - <15x/bulan C. >15x/bulan
Pengambilan sampel dilakukan dengan 4. Berapa lama sakit kepala anda berlangsung ketika anda tidak minum
obat?
tekhnik purposvie sampling yaitu dengan
memilih sampel yang mewakili kriteria inklusi A. 0 - 30 menit B. 30menit - 4Jam E. >7Hari
yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. C. 4 Jam - 3 Hari D. 3 - 7 Hari
Kriteria penentuan sampel. 5. Kata apa yang akan anda gunakan untuk menggambarkan sakit
1) Kriteri inklusi (penerimaan) kepala Anda?
a. Subyek penelitian bersifat A. Perasaan berdenyut B. Perasaan tegang atau
kooperatif, yaitu subyek mampu menekan
dan bersedia memberikan data C. Rasa terbakar atau menusuk D. Seperti rasa
yang lainnya
yang diperlukan secara apa adanya. 6. Apakah rasa sakit kepala anda satu sisi atau dua sisi?
b. Subjek adalah remaja 15-18 Tahun A. Satu sisi B. Dua sisi
yang mengunakan smartphone atau 7. Jelaskan tingkat keparahan sakit kepala Anda
tidak dalam kesehariannya.
A. Ringan B. Sedang
c. Subyek mengeluhkan nyeri pada
C. Parah D. Sangat parah
daerah kepala (tengkuk) belakang .
Tunjukkan dengan pernyataan berikut jika ini berlaku untuk anda ketika
d. Subyek memiliki keluhan TTH 3 anda sakit kepala.
tipe, yakni infrequent episodic,
frequent episodic, dan chronic 8. Aktivitas harian (seperti naik tangga atau berjalan) membuat sakit
kepala saya semakin buruk.
tension type headache dengan
pemeriksaan fisioterapi A. Ya B. Tidak
menggunakan Headache Screening 9. Saya menghindari aktivitas sehari-hari ketika sakit kepala.
Quisionner Dutch Version (HSQ- A. Ya B. Tidak
DV) menetukan klasifikasinya 10 Jelaskan apa yang Anda alami selama sakit kepala (beberapa jawaban
sesuai pertanyaan no.3 (Tabel 2.2) mungkin).
e. Untuk penentuan penilaian HSQ- A. Sensitivitas terhadap cahaya B. Sensitivitas terhadap
DV pada sampel ditentukan sesuai C. Mual dan / atau muntah D. Tidak ada di atas
tabel dibawah ini: (tabel 2.2) Jadi
E. Seperti, rasa lainnya
4

b. Ujung kiri diberi tanda “tidak nyeri”, tahun sebanyak 3 orang (3,3%) dengan
ditengah di beri tanda “nyeri sedang”, jumlah keseluruhan responden 92 orang
dan ujung kanan garis diberi tanda (100%).
“nyeri tidak tertahankan”.
c. Sampel diberi penjelasan untuk Tabel 2
memberikan tanda pada garis tersebut Tabel 2 Tabel distribusi sampel jenis
sesuai dengan tingkat nyeri yang kelamin
dirasakan. Jenis Kelamin Jumlah Persen(%)
d. Kemudian sample memberikan tanda
Laki-laki 29 31,9
(X) pada garis horizontal yang telah
disdiakan. Perempuan 63 68,1
Total 92 100

Dari Tabel 2 dapat


diinterpretasikan bahwa responden
dengan jenis kelamin perempuan
Tahap pengolahan data yang mendominasi jumlah sampel dengan
dilakukan adalah memeriksa kelengkapan jumlah 63 orang yakni (68,1%)
data, memasukkan data ke dalam program sedangkan responden dengan jenis
SPSS versi 24.0 for Windows. Uji normalitas kelamin laki-laki jumlahnya lebih sedikit
Kolmogrov- Smimov Test digunakan untuk dibandingkan dengan perempuan
analis data. Selanjutnya dilakukan uji korelasi sebanyak 29 orang yakni (31.9%), dari
Spearman-rank correlation coefficient untuk jumlah keseluruhan responden 92 orang
menganalisis adanya hubungan antara antara (100%).
penggunaan smartphone dengan angka nyeri
tension headache pada remaja usia 15-18 Tabel 3
tahun. Tabel 3 distribusi sampel HSQ-DV
HSQ-DV
HASIL Nilai Frequensi Percent
Adapun data yang diambil dari SMAN (%)
1 Tambun Kab. Bekasi, Jawa Barat yang 0 1 1.1
dijadikan sampel penelitian disajikan dalam 1 5 5.4
tabel 2 9 9.8
Tabel 1 3 22 23.9
Tabel 1 distribusi sampel berdasarkan Usia 4 21 22.8
5 9 9.8
Usia Jumlah Persen (%) 6 19 20.7
7 4 4.3
15 Tahun 33 35,9% 8 2 2.2
Total 92 100.0
16 Tahun 31 33,7% Mean±S 4.09±1.727
D
17 Tahun 25 27,2%
Tabel 3 diatas dapat diinterpretasikan
18 Tahun 3 3,3% bahwa sampel yang memiliki nilai Headache
Total 92 100% Screening Quetionnaire dominan adalah nilai 3
jumlahnya 22 responden (23.9%), selanjutnya
Dari Tabel1 dapat nilai 4 jumlahnya 21 responden (22.8%), nilai
diinterpretasikan bahwa sampel yang terkecil yakni nilai 0 jumlahnya 1 responden
berusia 15 tahun menduduki peringkat (l.l%).
teratas dengan jumlah 33 orang (33,9%) Tabel 4
diikuti dengan responden berusia 16 HSQ-DV
tahun sebanyak 31 orang (33,7%), Nilai Frequensi Percent
responden berusia 17 tahun sebanyak 25 (%)
orang (27,2%), dan responden berusia 18 0 3 3.3
5

1 4 4.3 Infrequent TTH 9 36.0


2 20 21.7
Frequent TTH 14 56.0
3 25 27.2
4 11 12.0 Chronic TTH 2 8.0
5 18 19.6
6 10 10.9 Total 25 100.0
7 1 1.1
Mean±SD 1.72±0.614
Total 92 100.0
Mean±S 3.48±1.593
Tabel 6 dapat diinterpretasikan bahwa
D
responden dengan klasifikasi tension type
headache jenis infrequent TTH jumlahnya
Tabel 4 diatas dapat diinterpretasikan adalah 9 responden (36%), jenis frequent TTH
bahwa sampel yang memiliki hasil skala nyeri jumlahnya adalah 14 responden (56%)
dengan numerical rating scale nilai yang sedangkan jenis chronic TTH jumlahnya
dominan adalah nilai 3 jumlahnya 25 adalah 2 responden (8%) dengan jumlah
responden (27.2%) selanjutnya nilai 2 keseluruhan responden 25 orang (100%).
jumlahnya 20 responden (21.7%) dan
Uji normalitas variable dilakukan
responden dengan nilai nyeri tertinggi nilai 7
dengan menggunakan rumus Kolmogrov-
jumlahnya 1 responden ( 1.1 %) dengan total
Smimov Test. Cara yang digunakan untuk
keseluruhan responden 92 (100%).
mengetahui normal tidaknya suatu sebaran
Tabel 5 adalah p > 0,05 sebaran dinyatakan normal,
Tabel 5 distribusi hasil kriteria HSQ-DV > 6 dan jika p < 0,05 sebaran dikatakan tidak
poin dengan diagnosa Tension Type Headache normal berdasarkan hasil pengolahan data
Nilai HSQ-DV menggunakan SPSS versi 24.0 didapat hasil
uji normalitas Kolmogrov- Smimov Test
Poin Frekuensi Persen (%)
seperti pada tabel dibawah ini.
6 19 76,0 Tabel 7
7 4 16,0
Variabel p Value Kesimpulan
8 2 8,0
Total 25 100,0 Penggunaan <0.05 Tidak Normal
Mean±SD 632±0.627 Smartphone
(Jam)
Nilai NPRS <0.05 Tidak Normal

Tabel 5 dapat diinterpretasikan bahwa


sampel dengan nilai HSQ-DV 6 poin Berdasarkan hasil Uji normalitas
jumlahnya adalah 19 responden (76%), nilai teknik Kolmogrov-Smimov diperoleh
HSQ-DV 7 poin jumlahnya adalah 4 kesimpulan bahwa data penelitian berdistribusi
responden (16%) sedangkan nilai HSQ- DV 8 tidak normal, dimana nilai lama penggunaan
Poin jumlahnya adalah 2 responden (8%) smartphone (jam) p=0.000 dan nilai
dengan jumlah keseluruhan responden 25 Numerical Pain Rating p=0.036 menunjukkan
orang (100%). nilai yang lebih kecil daripada 0.05. Dari hasil
Tabel 6 yang didapatkan pada uji normalitas maka
Tabel 6 hasil kriteria penilaian Headache didapatkan kesimpulan bahwa uji hipotesis
Screening Quetionnaire Dutch Version nilai > dalam penelitian ini merupakan uji non
6 poin dengan klasifikasi tension type parametrik menggunakan uji Spearman-rank
headache. correlation coefficient.
Tipe Tension Type Headache Tabel 8
Hasil Uji Spearman-Rank Correlation
Klasifikasi Frekuensi Persen (%)
Coefficient
Nyeri Tension Headace (NPRS)
6

Lama r = 0.451 Postural Control pengguna Smartphone


Penggunaan P = 0.024 Menurut Bemard et al. (1997)
mengidentifikasi adanya hubungan yang kuat
Smartphone
N = 25 dengan postur leher dan gangguan
(Jam) musculoskeletal leher dalam tugas-tugas
pekerjaan. Postur leher non-netral
Tabel 8 diatas menunjukan bahwa memaksakan tuntutan signifikan pada otot dan
diperoleh nilai r sebesar 0.451 artinya dapat kecenderungan leher, yang menghasilkan
menunjukkan bahwa hubungan penggunaan peningkatan pembebanan tulang belakang
smartphone dengan nilai nyeri tension (Szeto et al., 2005). Fleksi leher adalah
headache adalah cukup berkorelasi dengan ketidaknyamanan dan gangguan punggung
bentuk hubungan linear positif sempurna, jadi atas (Ohisson et al., 1995; Hunting et al.,
apabila semakin meningkatnya lama 1980). Karena massa kepala, fleksi ke depan
penggunaan smartphone semakin meningkat dari kepala / leher menghasilkan peningkatan
pula terjadinya angka nyeri tension headache. tiga kali lipat pada sendi C7-Th1 bila
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai p dibandingkan dengan postur netral (Finsen et
sebesar 0.024 artinya terdapat korelasi antara al., 1999). Penjabaran postural tulang belakang
penggunaan smartphone dengan angka nyeri yang baik atau netral teijadi ketika pusat dari
tension headache. masing-masing vertebra tulang belakang
secara vertikal sejajar dengan vertebra tulang
PEMBAHASAN belakang di bawahnya. Untuk
Penggunaan Smartphone mempertahankan postur tulang belakang
Smartphone adalah perangkat teknologi netral, kekuatan otot yang cukup harus
populer, yang mampu memproses lebih dihasilkan dalam kaitannya dengan berat
banyak informasi daripada ponsel lain dan badan untuk mengontrol hubungan internal
memiliki banyak properti termasuk akses segmen tubuh (Brink et al., 2014).
internet, multimedia dan navigasi selain Kepala dan leher yang buruk, postur
digunakan untuk komunikasi. (Demirci.K kepala tertekuk ke depan, yang merupakan
et.al. 2014). kombinasi dari fleksi servikal yang lebih
Penggunaan ponsel cerdas dapat rendah (C7 ke C4) dan ekstensi servikal atas
mengakibatkan kecanduan ponsel cerdas yang (C3 ke Cl). Postur bahu yang buruk adalah
mirip dengan banyak aspek internet dan kombinasi dari pembentukan skapular dan
kecanduan ponsel. . Kecanduan ponsel cerdas elevasi. Penggabungan dari kedua postur ini
telah didefinisikan sebagai penggunaan menghasilkan postur "membungkuk”, yang
berlebihan dari smartphone sejauh itu biasanya memuat segmen dan meningkatkan
mengganggu kehidupan sehari-hari pengguna. tekanan pada otot-otot sekitarnya di tubuh
Telah dilaporkan bahwa tingkat kecanduan bagian atas.
smartphone adalah 8,4%. Penggunaan Sebuah studi oleh Hansraj, 2014
smartphone yang berlebihan dapat menetapkan bahwa kepala orang dewasa
menyebabkan masalah yang berhubungan memiliki berat sekitar 10 hingga 12 pound
dengan kesehatan fisik seperti penglihatan dalam posisi netral (kepala ke atas, mata
kabur dan nyeri di pergelangan tangan serta memandang ke depan, dan punggung lurus)
leher. Penggunaan smartphone yang tetapi ketika seseorang menekuk lehernya,
berlebihan juga dapat menyebabkan masalah massa kepala menciptakan momen eksternal
mental atau perilaku. Selain itu, meningkatkan yang menempatkan kekuatan intemal yang
penggunaan ponsel cerdas dapat menyebabkan signifikan pada tulang belakang leher dan
berbagai masalah muskuloskeletal. Menurut struktur sekitarnya. Hansraj, 2014
Kim et.al bahwa penggunaan smartphone menyimpulkan bahwa 15°, 30°, 45° dan 60°
dalam jangka panjang terus menerus dan dari fleksi kepala menghasilkan 27,40,49 dan
berkelanjutan menyebabkan perubahan postur 60 pound tekanan pada leher, masing-masing.
di vertebra servikal dan lumbar, selain itu Ini penting untuk dicatat karena studi
terjadi defisit proprioception pada vertebra observasional oleh Gold et al., 2012; Sauter et
servikal. (Kim Yg et al 2013). al., 1991 dan Wemer et al., 2005
menggunakan daftar periksa untuk
mengkarakterisasi postur tubuh bagian atas
7

selama penggunaan smartphone harian. Studi- leher akan mengadopsi postur yang berbeda
studi ini hanya bisa berhipotesis, dan tidak dari orang sehat ketika berinteraksi dengan
mengukur, besarnya pemuatan sendi sebagai perangkat mobile mereka untuk jangka waktu
akibat dari postur kepala dan leher yang lama.
tertekuk ke depan. Dari individu yang diamati Gangguan muskuloskeletal tubuh bagian
selama penggunaan smartphone, 91% atas dapat berkembang sebagai akibat, tetapi
memiliki leher tertekuk, peningkatan tidak terbatas pada: pembebanan berulang,
ketinggian bahu, dan postur pergelangan postur canggung, tekanan mekanis,
tangan tidak netral saat mengetik (Gold,et al., peningkatan kekuatan pengerahan tenaga, dan
2012). perpanjangan durasi pemuatan (Chany,
Tension neck syndrome (TNS), yang Marras, & Burr, 2007). Dari faktor- faktor
terkait dengan kelelahan otot, kekakuan, dan risiko ini, postur yang canggung (atau tidak
rasa sakit di leher dan bahu, adalah gangguan netral) dan durasi pemuatan yang lama dapat
muskuloskeletal umum yang ditemukan pada dikaitkan dengan penggunaan ponsel cerdas
pengguna komputer-tugas yang biasanya dan komputer laptop. Aktivitas sub-maksimal
melibatkan leher melengkung berkepanjangan berulang, dilakukan dalam jangka waktu yang
dan postur punggung atas (Mekhora, 2000). lama dapat menghasilkan pembebanan leher
Postur yang sama ini juga diamati dengan kumulatif, yang dapat menghubungkan
penggunaan ponsel pintar yang penggunaan komputer laptop dan smartphone
berkepanjangan saat mengirim SMS, bermain untuk meningkatkan risiko gangguan
game, atau menjelajahi internet Postur, beban muskuloskeletal ekstremitas atas melalui
leher, keija reseptif, dan kelelahan adalah kombinasi postur kepala dan leher yang buruk
faktor risiko untuk cedera dan nyeri serta aktivitas statis tingkat rendah dari otot
muskuloskeletal leher (Knight dan Baber, leher (Chany et al., 2007).
2004; Bemard et al., 1997; Sommerich et al.,
2000) . Hubungan Penggunaan Smartphone
Neck Pain adalah masalah utama dalam dengan Nyeri Tension Headache pada
masyarakat modem (Lee et al., 2001), yang Remaja
sering menjadi kronis dan / atau berulang Berdasarkan uji korelasi spearmen
(Hoving et al., 2004). Pekeija kantor yang diperoleh nilai r sebesar 0.451 dapat
tidak bergerak menghadapi risiko yang sangat menunjukkan bahwa tingkat hubungan
tinggi untuk mengembangkan nyeri leher, penggunaan gadget (samrtphone) dengan
terutama karena pemuatan otot tingkat rendah angka nyeri tension headache adalah
untuk jangka waktu yang lama (Ariens et al., berkorelasi sedang dengan bentuk hubungan
2000 & 2001). Individu yang mengalami linear positif sempurna, artinya dimana
gejala minor atau Neck Pain subklinis (Neck semakin meningkatnya penggunaan
Pain yang tidak harus persisten atau kronis smartphone (jam) maka semakin meningkat
tetapi partisipan belum menerima perawatan pula terjadinya nyeri tension headache. Hasil
medis) sering mengalami perubahan rentang uji korelasi menunjukkan bahwa nilai p
gerak leher, daya tahan otot, dan sebesar 0.024 artinya terdapat hubungan antara
proprioception (Lee et al., 2005). Ini penggunaan gadget (smartphone) dengan
kemungkinan besar karena individu yang angka nyeri tension headache. Selain itu
mengalami Neck Pain subklinis mungkin sebaran data korelasi antara penggunaan
gagal untuk sepenuhnya mematikan dan smartphone dengan angka nyeri tension
mengistirahatkan otot yang umum dengan headache pada remaja usia 15-18 tahun
nyeri punggung (Callaghan & Dunk, 2002). menyebar secara merata dan membentuk garis
Nyeri leher adalah masalah gangguan lurus dengan arah positif.
muskuloskeletal paling parah di antara Menurut Kim et.al 2013 bahwa penggunaan
pengguna perangkat genggam (Berolo et al., smartphone jangka panjang dan berkelanjutan
2011). Sebagai hasil dari nyeri leher, individu menyebabkan perubahan postur di vertebra
akan memiliki ROM servikal yang terbatas cervikal, thoracal dan lumbar, selain itu teijadi
(Jordan et al., 1997; Lee et al., 2005 & Juli et defisit proprioceptif pada vertebra cervikal.
al., 2007). Hal ini karena mekanisme Menurut penelitian Lee dkk tahun 2015 bahwa
perlindungan untuk menghindari rasa sakit. Ini sebuah postur khas dari pengguna smartphone
juga berspekulasi bahwa individu dengan nyeri
8

melibatkan memegang perangkat menurut algoritma fisioterapi


menggunakan satu atau dua tangan di bawah neuromusculoskeletal yang valid dan sesuai
ketinggian mata dengan mata menunduk dan dengan evidence based terkini.
leher tertekuk, dan menggunakan ibu jari
untuk mengontrol perangkat. Gaya pada tulang
belakang leher meningkat tajam dari netral ke DAFTAR PUSTAKA
60° fleksi, dengan 10-12 pound pada netral, 27 Akbar. M, (2010). Nyeri Kepala. Makassar:
pound pada 15°, 40 pound pada 30°, 49 pound Bagian Ilmu Penyakit Saraf. Fakultas
pada 45 °, dan 60 pound pada 60° fleksi. Kedokteran Universitas Hasanudin.
Nyeri leher muskuloskeletal atau Anurogo. D,. (2014). Tension Type Headache.
Tension Headache pada anak-anak dan remaja Indonesia: Neuroscience Department
sangat umum terjadi. Hampir 87% (180 dari Brain and Circulation Institute of
207) anak-anak dan remaja yang Indonesia (BCII). Surya University.
dipresentasikan dalam penelitian Jawad etal Ariens, G., Bongers, P.et, al. (2001). Are neck
didiagnosis dengan nyeri leher flexion, neck rotation, and silting at
muskuloskeletal. Penelitian dan ulasan lain work risk factors for neck pain?
telah menunjukkan bahwa insiden 1 tahun Results of a prospective cohort study.
28% dan 40% untuk nyeri leher. Ariens et al. Occupational and Environmental
menemukan hubungan positif antara fleksi Medicine, 58 (3), 200-207 Available
leher dan nyeri leher, menunjukkan at:
peningkatan risiko nyeri leher untuk individu https://oem.bmj.eom/content/58/3/20
yang belajar dengan leher minimal 20° fleksi 0. [Accessed: 2 july, 2019].
untuk lebih dari 70% waktu belajar (Jeffries LJ, Bemard, et al. (1997). Musculoskeletal
2007) disorders and workplace factors: a
Efek dari fleksi ke depan dari nyeri critical review of epidemiological
transenden, yakni nyeri trigerpoint yang evidence for work-related
menghasilkan proses histokimia dimana terjadi musculoskeletal disorders of the
karena tingkat konsentrasi proton, bradykinin, neck, upper extremity, and low haek,
peptida terkait gen kalsitonin yang lebih Cincinnati: DHHS (NIOSH)
tinggi, zat P, faktor tumomecrosis-a, Publication No.97-141. Available at:
interleukin-1 p, serotonin, dan nore-pinephrine https://www.cdc.gov/niosh/docs/97-
memiliki TRP aktif (Phillips, 2005). Jadi 141/default.html. [Accessed: 2 july,
pemeliharaan postur leher yang tidak netral, 2019].
seperti posisi postur cervical ke arah flexi
adalah penyebab nyeri leher yang sering Cael, Christy. (2010). Functional Anatomy.,
dikenal. Di sebuah studi sebelumnya, Philadelphia: Lippincott
pergeseran kepala sedikit ke depan di tepi Williams&Wilkins.
bidang miring meningkatkan beban pada Cha and Seo. (2018). Smartphone use and
struktur pendukung dan mengaktifkan kerja smartphone addiction in middle
otot. school studenls in Korea:
Prevalence, social networking
Service, and game use. Health
KESIMPULAN DAN SARAN
Psychology Open. Joumals
Berdasarkan hasil penelitian dan
Permissions.nav doi:
pembahasan diatas, maka didapatkankan
10.1177/2055102918755046 P.lofl5.
kesimpulan yaitu: Ada terdapat hubungan
Available at: https:
antara penggunaan gadget (smartphone) pada
//joumals.sagepub.com/
era digital dengan angka nyeri tension
doi/full/10.1177/2055102918755046
headache pada remaja usia 15-18 tahun.
[Accessed: 5 Feb, 2019].
Diharapkan rekan-rekan fisioterapis
untuk dapat mengembangkan penelitian Chany, A., Marras, W. & Burr, D. (2007). The
lanjutan dengan berfokus pada faktor-faktor ejfect of phone design on upper
lain yang memperngaruhi Penggunaan extremity discomfort and musele
smartphone terhadap nyeri tension headache fatigue. Human Factors, 49 (4).P
dengan pemeriksaan fisioterapi terkini 602- 618. Available at: http://doi:
9

10.1518/001872007X215683. activity and perceived pain and


[Accessed: 2 july, 2019]. discomfort due to variations of head
load and posture. Aviation, Space,
Demirci S, Demirci K, Akgonul M. (2016).
and Environmental Medicine, 75(2),
Headache in Smartphone Users: A
123- 131. Available at:
Cross-Sectional Study. Journal
https://www.researchgate.net/publicat
Neurol Psychol. Vol. 4(1): 5. P:lof 5.
ion/8695031 [Accessed: 3 july,
Available at:
2019].
http://www.avensonline.org/fiilltextar
ticles/jnp-2332-3469- 04-0025.html. Kwon M, Kim D-J, Cho H, Yang S (2013)
[Accessed: 5 Feb, 2019]. The Smartphone Addiction Scale:
Development and Validation of a
Fares J, Fares MY, Fares Y. (2017).
Short Version for Adolescents. PLoS
Musculoskeletal neck pain in
ONE. Vol: 8(12): e83558.
children and adolescents: Risk
doi:10.1371/joumal.pone.0083558
factors and complications. Surg
[Accessed: 20 feb, 2019]
Neurol Int. Vol.8:72. Available at:
http://surgicalneurologyint.com/Musc Lee, C., Wood, R., & Welsch, M. (2001).
uloskeletal-neck-pain- in-chiIdren- Influence of head-down and lateral
andadolescents:-Risk-factors-and- decuhitus neck flexion on heart rate
complications [Accessed: 10 feb, variability. Journal of Applied
2019]. Physiology, 90, 127-132 Available
at: https:// www.physiology.org/
Femandez-de-las-Pefias C, Cuadrado ML,
doi/full/10.1152/jappl.2001.90.1.127
Arendt-Nielsen L, Simons DG &
[Accessed: 3 july, 2019].
Pareja JA. (2007). Myofascial trigger
points and sensitization: an updated Lee, H., Nicholson, L., Adams, R., & Bae, S.
pain model for tension-type (2005). Proprioception and rotation
headache. Cephalalgia.Vol. 27 range sensitization associated with
P:383-393. London. ISSN 0333- subclinical neck pain. Spine,
1024. doi:10.111 l/j,1468- 30(3):E60-E67. Available at:
2982.2007.01295.x [Accessed: 23 https: //insights. ovid.com /crossref?
Feb, 2019]. an =00007632-200502010-00021
[Accessed: 3 july, 2019].
H.A. van der Meer et al. (2017). Development
andpsychometric validation of the
headache screening questionnaire -
Lin Y-H, Chang L-R, Lee Y-H, Tseng H-W,
Dutch Version Musculoskeletal
Kuo TBJ, et al. (2014). Development
Science and Practice P 31
and Validation of the Smartphone
Hoving, J., Vet, H., Twisk, J., Deville, W. Addiction Inventory (SPAI). PLoS
Koes, B., Bouter, L. (2004). ONE 9(6): e98312.
Prognostic factors for neck pain in
general practice. Pain, 110(3):639- doi:10.1371/joumal.pone.0098312.
45. Available at: Available at:
https://www.sciencedirect.com/scienc https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
e/article/pii/S0304395904002477 articles/PMC4045675/pdf/pone.0098
[Accessed: 3 july, 2019]. 312.pdf. [Accessed: 15 Jan, 2019].
Hutagalung, Ronatiur dan Sugijanto.(2007). Mekhora, K., Liston, C. B., Nanthavanij, S., &
Perbedaan Pengaruh Intervensi Mwd Cole, J. H. (2000). The ejfect of
Dan Tens Dengan Mwd,Tens Dan ergonomic intervention on
Traksi Leher Manual Terhadap discomfort in Computer users with
Pengurangan Nyeri Kepala Pada tension neck syndrome. International
Cervical Headache. Jurnal Fisioterapi Journal of Industrial Ergonomics,
Indonusa Vol. 7 No. 1, April 2007. 26(3), 367-379. Available at:
https://doi.org/10.1016/S0169-
Knight, J., & Baber, C. (2004). Neck musele
10

8141(00)00012-3 [Accessed: 3 july, Van Deursen, et al. (2015). Modeling habitual


2019] and addictive smartphone behavior
The role of smartphone usage types,
Moattari M, Moattari F, Kaka G,
emotional intelligence. social stress,
Kouchesfahani HM, Sadraie SH, et
self-regulation, age, and gender.
al. (2017) Smartphone Addiction,
Computers in Human Behavior 45
Sleep Quality and Mechanism. Int J
(2015) P.411of420. Available at:
Cogn Behav. Vol.l :002.P.
https: //ris.utwente. nl/ws/
Iof7.Available at: https: //www.
portalfiles/portal /7002081/1-S2.0
clinmedjoumals.org/ articles /ijcb/
S0747563214007626-main.pdf
intemational -joumal- of cognition-
[Accessed: 2 Feb, 2019].
and-behaviour-ijcb-1- 002.pdf?
jid=ijcb [Accessed: 6 Feb, 2019]. Widyastuti. 2005. Epidemiologi Suatu
Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Paulsen. F & J. Waschke. (2013). Sobotla
Atlas Manusia. Jakarta: Anatomi Zennaro, D., Laubli, T., Krebs, D., et al.
Umum dan Muskuloskeletal. (2003) Continuous, intermitted and
Penerjemah: Brahm.U. EGC. sporadic motor unit activity in the
trapezius muscle during prolonged
Philips SM, Hector AJ, McGlory C, (2015).
Computer work. Journal of
The influence of mechanical load on
Electromyography Kinesiology, 13,
skeletal muscle protein turnover.
P113-124. Available at:
Cellular and Molecular Exercise
https://doi.org/10.1016/S1050-
Physiology 4(1): e8. doi:
6411(02)00066-4 [Accessed: 3july,
10.7457/cmep.v4il.e8. Available at:
2019].
http://www.cellularandmolecularexer
cisephysiology.com/index.php/CM
EP/article/viewFile/19/10. [Accessed
2 Feb, 2019].
Scanlon VC, Sanders T. (2007). Essentials of
Analomy and Physiology . 5ed.
Philadelphia: F.A Davis Company.
Sevilla, Consuelo G. et. al (2007). Research
Methods. Rex Printing Company.
Quezon City.
Shengyuan. Yu & Xun Han,. (2014). Update
of Chronic Tension Type Headache.
Journal Curr Pain Headache Rep.
(2015). Vol. 19:469, P.l of 8.
Available at: http://
link.Springer.com/article/10.100762F
sl 1916-014-0469-5. [Accessed 22
Des 2018].
Treaster, D., Marras, S., Burr, D., Sheedy, E.,
& Hart, D. (2006). Myofascial
trigger point development from
visual and postural stressors during
Computer work. Journal of
Electromyography and Kinesiology;
16, P115-124. Available at:
https://doi:
10.1016/j.jelekin.2005.06.016
[Accessed: 3 july, 2019].

Anda mungkin juga menyukai