Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN POSISI PERGELANGAN TANGAN SAAT MENGETIK

TERHADAP RISIKO TERJADINYA CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)


PADA KARYAWAN PT. ABADI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kesehatan Pada


Program Studi Diploma IV Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Oleh

SHINDY WINENGKU TAURUSTIAN

E2018059

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2021
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II. TINJAUAN TEORI

2.1 Tinjauan Teori

2.2 Kerangka Teori

2.3 Hipotesis

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Populasi Dan Sampel

3.3 Lokasi

3.4 Tehknik Pengumpulan Data Dan Variabel

3.5 Pengolahan Dan Analisa Data

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang berkembang san- gat pesat akan


mempengaruhi banyak bidang-bidang penting, salah satu diantaranya adalah
bidang pem- bangunan di setiap negara di penjuru dunia. Pesatnya perkembangan
tersebut akan memacu seseorang untuk melakukan pekerjaan secara maksimal, hal
ini menyebabkan banyaknya orang mengambil resiko yang sangat ting- gi dalam
pekerjaan tanpa memikirkan faktor kesehatan seseorang itu sendiri (Adhi et
al,2018).

Penggunaan komputer khususnya di perkotaan sudah sangat lazim, bukan


hanya di ranah perkantoran, melaikan di rumah, sekolah, bahkan cafe – cafe. Dari
anak-anak yang berjenjang Sekolah Dasar (SD), ibu ru- mah tangga, eksekutif
muda, sampai orang tua juga ban- yak yang sudah menyatu dengan komputer.
Sangat ban- yak masing-masing individu yang di bantu dengan adanya komputer,
Sebuah penelitian yang di lakukan oleh industri komputer pada tahun 2011
menyatakan bahwa pengguna aktif komputer personal di seluruh dunia mencapai
1,6 juta (Adhi et al,2018).

Orang–orang di perkantoran khususnya karyawan , sudah sangat sering


berhadapan dengan komputer, pada saat ini masih banyak karyawan yang kurang
me- mahami tentang faktor penyebab penyakit pada perker- jaan yang di lakukan.
Sebagian besar pekerja yang menggunakan komputer menghabiskan waktu untuk
menggunakan mouse dan keyboard komputer sekitar 30-80 % dari seluruh bekerja
di depan computer. hampir 80 ribu kasus cedera yang terjadi antara tahun 1994
sampai 2006 terkait penggunaan komputer harus dirawat di rumah sakit (Adhi et
al,2018).

Carpal Tunnel Syndrome di artikan sebagai pen yakit kompresi pada


neuropati dari Nervus Medianus yang terletak di daerah yang terdapat pada
pergelangan, biasanya gejala awal adanya kesemutan, mati rasa dan penurunan
fungsi saraf pada pergelangan tangan. Deskripsi pekerjaan menggunakan tangan
atau penya- kit yang terdapat pergelangan tangan telah muncul da- lam literature –
literature medis dari awal 1900-an (Adhi et al,2018)..

Posisi menekuk pada pergelangan, gerakan yang berulang dengan masa


kerja dan lama kerja adalah faktor terjadinya CTS. Dipengaruhi juga dengan
faktor tata letak dari peralatan kerja seperti, bentuk dan letak mouse lalu bentuk
dan letak keyboard serta pekerja yang kurang istirahat maupun aktivitas olahraga
dari karyawan tersebut (Adhi et al,2018).

Pada karyawan di PT. Abadi yang kebanyakan bekerja menggunakan


computer, banyak yang belum paham ten- tang posisi ergonomis pada saat
mengetik atau menggunakan keyboard. Karyawan di PT. Abadi belum banyak
yang memahami bagaimana tentang posisi ergonomis dari pergelanganm tangan
yang benar saat menggunakan computer terutama pada saat mengetik
menggunakan keyboard. Dengan posisi ergonomi yang kurang tepat pada saat
mengetik, sangat riskan untuk berisiko terjadi penyakit di pergelangan tangan
yang bernama Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (Adhi et al,2018).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah yang


dapat diambil adalah apakah hubungan posisi pergelangan tangan saat mengetik
terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada karyawan PT.
Abadi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara posisi


pergelangan tangan pada saat mengetik terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel
Syndrom (CTS) pada karyawan PT. Abadi
1.4 Manfaat Penelitian

A. Untuk Penulis

Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti mengenai hubungan


pergelangan tangan saat mengetik terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) pada karyawan PT. Abadi.

B. Untuk Pengusaha

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kejadian Carpal


Tunnel Syndrome sehingga perusahaan dapat mengetahui dan mendeteksi gejala
yang muncul agar mendapat penanganan secara dini serta dapat dijadikan bahan
evaluasi dan peningkatan produktivitas kerja.

C. Untuk Pekerja

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya posisi yang benar dalam


pengunaan alat saat bekerja untuk mencegah atau mengurangi dampak yang
ditimbulkan karena Carpal Tunnel Syndrome sehingga dapat meningkat efisiensi
dan produktivitas meningkat.

D. Untuk Bidang Akademik

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk kepentingan perkuliahan


fisioterapi, dan juga sebagai dasar dalam penelitian lanjut bagi mahasiswa yang
ingin meneliti lebih lanjut tentang penelitian ini.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Tinjauan Teori

A. Definisi
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada
tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat
edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada
tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus
medianus dipergelangan tangan (Bahrudin,2011).
National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa
prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah
sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS pada populasi diperikrakan3%
pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita
tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 – 60 tahun (Bahrudin,2011).
Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan
endokrin, dan lain-lain, tetapi sebagian tidak diketahui penyebabnya.
Penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif diduga berhubungan
dengan sindroma ini (Bahrudin,2011).
CTS bisa mengenai usia pertengahan, wanita lebih sering dari
pada pria, biasanya pada tangan yang dominan dan prevalensi meningkat
pada kehamilan. Pada tahap awal hanya gangguan sensorik, berupa
parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran
listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari, walaupun kadang-
kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jari. Bila penyakit berlanjut rasa
nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin
sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai
kelengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah
distal pergelangan tangan. Keluhan dirasakan terutama malam hari. Dapat
pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan
pergalangan tangan terutama di pagi hari. Lebih lanjut lagi penderita
mengeluh jari-jarinya menjadi kurang terampil misalnya saat memungut
benda-benda kecil (Bahrudin,2011).
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Phalen’s test dan Tinel’s sign
yang positif dan pada Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya
fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit
pada otot-otot thenar (Bahrudin,2011).
Penanganan faktor resiko akan memperbaiki gejala, penggunaan
obat anti inflamasi untuk artritis tangan, mengurangi penggunaaan tangan
yang berulang, mengistirahatkan pergelangan tangan, Pemasangan bidai
pada posisi netral pada pergelangan tangan akan memperbaiki gejala.
Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan injeksi steroid dengan
lidocain dan long acting steroid pada terowongan karpal akan mengurangi
keluhan. Bila terapi konservatif gagal dilakukan tidakan operasi sebagi
pilihan terakhir. (Bahrudin,2011).
B. Faktor Resiko
Penyebab CTS menjadi 3 faktor, yaitu:
1. Faktor intrinsik
2. Faktor penggunaan tangan (penggunaan tangan yang berhubungan
dengan hobi, dan penggunaan tangan yang berhubungan dengan
pekerjaan).
3. Faktor utama

Faktor intrinsik terjadinya CTS adalah sekunder, karena beberapa penyakit


atau kelainan yang sudah ada. Beberapa penyakit atau kelainan yang
merupakan faktor intrinsik yang dapat menimbulkan CTS adalah:

1. Perubahan hormonal seperti kehamilan, pemakaian hormon


estrogen pada menopause, dapat berakibat retensi cairan dan
menyebabkan pembengkakan pada jaringan di sekeliling
terowongan karpal.
2. Penyakit/keadaan tertentu seperti hemodialisis yang berlangsung
lama, penyakit multiple myeloma, Walderstroom’s
macroglobulinemia, limphoma non Hodgkin, acromegali, virus
(human parvovirus), pengobatan yang berefek pada sistem imun
(interleukin) dan obat anti pembekuan darah (warfarin).
3. Kegemukan (obesitas)
4. Keadaan lain seperti merokok, gizi buruk dan stres
5. Adanya riwayat keluarga dengan CTS
6. Jenis kelamin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita mempunyai risiko


mendapat CTS lebih tinggi secara bermakna dibandingkan laki-laki. CTS
yang terjadi oleh karena penggunaan tangan karena hobi atau pekerjaan
adalah sebagai akibat inflamasi/pembengkakan tenosinovial di dalam
terowongan karpal. Penggunaan tangan yang berhubungan dengan hobi,
contohnya adalah pekerjaan rumah tangga (menjahit, merajut, menusuk,
memasak), kesenian dan olah raga. CTS yang berhubungan dengan
pekerjaan meliputi kegiatan yang membutuhkan kekuatan, penggunaan
berulang atau lama pada tangan dan pergelangan tangan, terutama jika
faktor risiko potensial tersebut muncul secara bersamaan misalnya:

1. Penggunaan tangan yang kuat terutama jika ada pengulangan


2. Penggunaan tangan berulang dikombinasikan dengan beberapa
unsur kekuatan terutama untuk waktu yang lama
3. Konstan dalam mencegkeram benda.
4. Memindahkan atau menggunakan tangan dan pergelangan tangan
terhadap perlawanan atau dengan kekuatan.
5. Menggunakan tangan dan pergelangan tangan untuk getaran teratur
yang kuat.
6. Tekanan biasa atau intermiten pada pergelangan tangan (Liza
Salawati & Syahrul, 2014).
C. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi CTS melibatkan kombinasi trauma mekanik,


peningkatan tekanan, dan cedera iskemik pada saraf medianus dalam
terowongan karpal. Kompresi pada CTS biasanya merupakan tekanan
biomekanis yang dikarenakan gerakan berulang, gerakang menggegam
atau menjepit, posisi ekstrim pada pergelangan tangan, tekanan langsung
pada terowongan karpal, dan penggunaan alat-alat yang bergetar
(Dalilah,2019).

Carpal tunnel syndrome mengompresi serabut saraf sensorik dan


motorik dari saraf medianus yang terdistribusi pada tangan. Kompresi
serabut saraf menyebabkan selubung mielin rusak sehingga terjadi
penundaan konduksi sinya saraf yang seharusnya bisa terkonduksi dengan
kecepatan yang normal. Secara anatomis, terdapat dua tempat kompresi
saraf median, yaitu satu pada tingkat batas proksimal terowongan karpal,
disebabkan oleh fleksi pergelangan tangan karena perubahan ketebalan dan
kekakuan fasia lengan bawah dan pada bagian proksimal retinakulum
fleksor, sedangkan yang kedua pada tingkat bagian tersempit, dekat
dengan hamulus (Dalilah,2019).

D. PEMERIKSAAN SPESIFIK

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan pada fungsi


motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa pemeriksaan dan tes
provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa CTS adalah
sebagai berikut:

1. Flick's sign. Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau


menggerak- gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau
menghilang akan menyokong diagnosa CTS. Harus diingat bahwa
tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.
2. Thenar wasting. Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya
atrofi otot-otot thenar.
3. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara
manual maupun dengan alat dinamometer. Penderita diminta untuk
melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan
dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada
ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan
meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis
atau menyulam.
4. Wrist extension test. Penderita melakukan ekstensi tangan secara
maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan
sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-
gejala seperti CTS, maka tes ini menyokong diagnosa CTS.
5. Phalen's test. Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal.
Bila selama satu menit parestesia bertambah hebat, maka tes ini
menyokong diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini
sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa CTS.
6. Torniquet test. Dilakukan pemasangan torniquet dengan
menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas
tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti CTS, tes
ini menyokong diagnosa.
7. Tinel's sign. Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia
atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan
perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit
dorsofleksi (Liza et al, 2014).

2.2 Kerangka Teori

Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat


dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan
keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak
diteliti) dan kerangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan
hasil penemuan dengan (Nursalam, 2017) serta variabel yang akan diukur
dalam penelitian.

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Posisi pergelangan Gejala terjadinya


tangan Carpal Tunnel
Syndrome (CTS)

Variabel Pengganggu
- Usia
- Jenis kelamin
- Pekerjaan

Keterangan:

Diteliti dan dihubungkan

Diteliti dan tidak dihubungkan

Sesuai dengan kerangka konsep penelitian di atas, variabel


penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel terikat (dependent variabel)


Variabel terikat pada penelitian ini adalah gejala terjadinya Carpal
Tunnel Syndrome (CTS).
2. Variabel bebas (indenpendent variabel)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah Posisi pergelangan
tangan.
3. Variabel pengganggu
Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah usia, jenis
kelamin dan pekerjaan.

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan-


pertanyaan penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
H1: Ada hubungan antara posisi pergelangan tangan pada saat mengetik
terhadap resiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada karyawan
PT. Abadi.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional. Pada


penelitian ini peneliti hanya melakukan wawancara, observasi dan pengukuran
pada responden tanpa melakukan intervensi atau memberikan perlakuan ke
responden. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
analitik dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini peneliti ingin
menganalisis hubungan posisi pergelangan tangan saat mengetik terhadap risiko
terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Karyawan PT. Abadi.
Berdasarkan waktu penelitiannya penelitian ini termasuk penelitian cross
sectional karena variabel bebas (independent) yaitu usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit, status gizi (IMT), masa kerja, postur kerja, dan gerakan berulang
(repetitif) serta variabel terikat (dependent) yaitu gejala penyakit Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) diteliti dalam waktu yang bersamaan.

3.2 Populasi Dan Sampel

A. Populasi

Populasi dalam peneltian ini adalah para karyawan PT. Abadi yang
berjumlah 10 orang karyawan. Semua sampel laki – laki dan perempuan
berumur 30 sampai 50 tahun dan lama bekerja lebih dari 1 tahun.

B. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang berjumlah 10


orang, semua sempel laki-laki dan perempuan berusia 30-50 tahun yang
lama bekerja lebih dari 1 tahun.
3.3 Lokasi

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 di Desa Karungann,


Plupuh, Sragen.

3.4 Tehknik Pengumpulan Data Dan Variabel

Teknik pengumpulan data dengan kuisioner pre-test dan post-test.


Kuisioner diberikan kepada sampel dalam penelitian ini yang memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

- Usia 30-50 tahun


- Laki-laki dan perempuan
- Lama bekerja lebih dari 1 tahun.
Kriteria ekslusi:
- Responden dengan usia 30-50 tahun.

Tabel definisi operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Kelompok Skala

Penelitian Operasional Pengukura


n

Independen Posisi pergelangan Kuesioner berupa 10 1. Ordin


tangan adalah posisi pernyataan positif Kemampua al
tangan ketik menggunakan skala n latihan
Posisi menekuk pada likert dengan kurang baik
Pergelangan pergelangan tangan. jawaban bila ≤
tangan Gerakan yang median/mea
(1) Sangat Tidak
berulang pada masa n
Setuju (2) Tidak
kerja dan lama kerja
Setuju 2.
adalah faktor (3) Setuju Kemampua
terjadinya CTS. n latihan
(4) Sangat Setuju
baik bila >
median/mea
n

Dependen Lama masa kerja Studi pengkajian Nilai Rasio


seseorang dalam dengan NIHSS
Resiko
pekerjaan terjadi menggunakan (National
terjadinya
gerakan berulang metode NIHSS : Institute of
Carpal
secara terus Health
Tunnel 1. Motorik
menerus pada Stroke
Syndrome tangan
daerah pergelangan, Scale)
(CTS) kanan/kiri
jika dalam waktu
cukup lama bisa ter-
jadi kerusakan di
jaringan lunak yang
teletak di daerah
terowongan karpal
biasa disebut2
penyakit CTS
(Carpal Tunnel
Syndrome) yang
biasanya disebut
Sindrom
Terowongan
Karpal. Seseorang
pekerja yang
menggunakan
komputer dengan
waktu yang lama
maka akan terjadi
tekanan mekanik ini
berperanan dalam
terjadinya penyakit
CTS.

Penggangg Usia adalah Kuesioner dengan Dinyatakan Interv


u Usia lamanya hidup cara mengisi umur dalam tahun al
dalam tahun yang dalam tahun
dihitung sejak
dilahirkan.

Jenis Penggolongan Kuesioner dengan Dinyatakan Nomi


kelamin responden yang cara memilih dengan : nal
terdiri dari laki-laki
1. Laki-laki 1. Laki-laki
dan perempuan
2. Perempuan 2.
Perempuan

Pekerjaan Sumber pokok Kuisoner dengan Ditanyakan Nomi


pencarian cara memìlih: dengan : nal

1.Tidak bekerja 1.Tidak


bekerja
2. Bekerja
2. Bekerja

3.5 Pengolahan Dan Analisa Data

Ada hubungan antara posisi pergelangan tangan pada saat mengetik


terhadap risiko terjadinya CTS (Carpal Tunnel Syndrome) pada karyawan PT. X,
dengan nilai p=0,000 (p ≤ 0,05).
DAFTAR PUSTAKA

Adhi,.M,.D,.S., Niko,.M,.W. Muliarta,.M. (2018). Hubungan antara posisi


pergelangan tangan pada saat mengetik terhadap risiko terjadinya CTS
(Carpal Tunnel Syndrom) pada karyawan PT. Abadi. Denpasar Bali:
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia. Vol (5)3 40-42

Bahrudin,.M. (2011). Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Malang :Jurnal Ilmu


Kesehatan Dan Kedokteran Keluarga. Vol (7)1 15-16.

Liza,.S., Syahrul. (2014). CARPAL TUNEL SYNDROME. Barito Kuala: Jurnal


Kedokteran Syiah Kuala. (14)1 31-32.

Dalilah,.S,.S. (2019). ANALISIS FAKTOR PENYEBAB CARPAL TUNNEL


SYNDROME PADA IBU RUMAH TANGGA DI POLI SARAF RSUD
SOEDONO MADIUN 2019. Surakarta. 566-568.
LAMPIRAN
Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Responden yang saya hormati, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Shindy Winengku Taurustian

NIM : E2018059

Alamat : Karungan, Plupuh, Sragen

Adalah mahasiswi Program Studi DIV Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah

Surakarta akan melakukan penelitian tentang: “Hubungan Posisi Pergelangan


Tangan Saat Mengetik Terhadap Risiko Terjadinya Carpal Tunnel Syndrome
(CTS) Pada Karyawan PT. Abadi”.

Tujan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan posisi pergelangan


tangan saat mengetik terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
pada karyawan PT. Abadi.

Oleh karena itu, saya mohon kesediaan saudari untuk menjadi responden
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi pergelangan tangan saat
mengetik terhadap risiko terjadinya CTS. Data pribadi dan hasil penilaian saudari
akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya di gunakan untuk keperluan penelitian.

Atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan saya mengucapkan terimakasih.

Sragen, 22 Juni 2021

Peneliti
Lampiran 2

PERSETUJUAN RESPONDEN PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Dengan menandatangani lembar ini, saya:

Nama : Nana Sari

Usia : 37 tahun

Alamat : Karungan, Plupuh, Sragen

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian


yang dilakukan oleh Shindy Winengku Taurustian yang berjudul “hubungan
posisi pergelangan tangan saat mengetik terhadap risiko terjadinya Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) pada karyawan PT. Abadi”.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa kesadaran dan
sukarela.

Sragen, 22 Juni 2021

Dto.

(Nana Sari)
Lampiran 3

SOP PHALEN’S TENS

Posisi Pasien dan Terapis:

Pasien duduk atau berdiri dengan menyatukan kedua bagian dorsal tangan
(wrist flexi).

Aksi :

Pasien secara aktif mempertahankan posisi dengan menerapkan tekanan


hingga kedua wrist fleksi maksimal selama 1 menit.

Positive Finding:

Magi rasa atau kesemutan sepanjang distribusi Nervus Medianus (jari


pertama, jari kedua, jari ketiga dan setengah jari ke empat). Indikasi
terjadinya penjempitan Nervus Medianus (Carpal Tunnel Syndrome).
Lampiran 5

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENILAIAN NYERI


PADA LOW BACK PAIN

• Persiapan alat:
Siapkan kuesioner pengukuran nyeri menggunakan VAS.
• Persiapan responden:
1. Posisikan Responden duduk senyaman mungkin.
2. Posisikan Responden untuk menggerakan fleksi, ekstensi, side kanan, dan
side kir pada lumbal.
3. Berikan tekanan pada area pinggang pasien
• Pelaksanaan:
Responden diminta untuk merasakan berapa rasa nyeri yang dirasakan saat
melakukan 3 gerakan tersebut dan menuliskan din lembar kuisioner.

0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi
dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi
nafas panjang dan distraksi
10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul
Lampiran 6

LEMBAR KUISIONER OSTEOPOROSIS

(Pre-test)

Petunjuk pengisian:

1. Coret salah satu pernyataan yang di beri tanda

2. Semua pertanyaan di jawab sesuai dengan pertanyaan dan observasi langsung

kondisi pasien.

Identitas

1. Nama : Nana Sari

2. Usia : 37 tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Karungan, Plupuh, Sragen.

Pertanyaan

1. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti penelitian terkait CTS?

o Ya

o Tidak

2. Apakah bapak/ibu merasakan keluhan kesemutan yang berlangsung


sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi secara terus menerus pada
berbagai kesempatan?

o Ya

o Tidak
3. Apakah bapak/ibu merasakan keluhan mati rasa yang berlangsung
sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi secara terus menerus pada
berbagai kesempatan?

o Ya

o Tidak

4. Apakah bapak/ibu merasakan keluhan keluhan nyeri yang berlangsung


sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi secara terus menerus pada
berbagai kesempatan?

o Ya

o Tidak

5. Apakah bapak/ibu pernah terbangun pada malam hari akibat sakit pada
pergelangan tangan?

o Ya

o Tidak

6. Apakah bapak/ibu setiap bangun pagi merasakan kesemutan atau mati rasa
pada pergelangan tangan?

o Ya

o Tidak

7. Apakah bapak/ibu sering merasakan kesemutan atau mati rasa pada jari
kelingking?

o Ya

o Tidak

8. Apakah bapak/ibu merasakan sakit pada leher?

o Ya
o Tidak

Demikian saya telah menjawab dan memberikan keterangan mengenai diri saya
dengan sebenar-benarnya tanpa suatu apapun yang saya sembunyikan.

Sragen. 22 Juni 2021

Dto

(Sunarti)
Lampiran 7

LEMBAR KUISIONER OSTEOPOROSIS

(Post-test)

Petunjuk pengisian:

1. Coret salah satu pernyataan yang di beri tanda

2. Semua pertanyaan di jawab sesuai dengan pertanyaan dan observasi langsung

kondisi pasien.

Identitas

1. Nama : Nana Sari

2. Usia : 37 tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Karungan, Plupuh, Sragen.

Pertanyaan

1. Apakah bapak/ibu merasakan perbedaan pada pergelangan tangan?

o Ya

o Tidak

2. Apakah bapak/ibu merasakan penurunan rasa nyeri pada pergelangan


tangan?

o Ya

o Tidak

3. Apakah bapak/ibu dapat melakukan seperte yang sudah saya contohkan


tadi sendiri di rumah?
o Ya

o Tidak

4. Apakah bapak/ibu kesulitan dalam melakukan seperti yang sudah saya


contohkan tadi?
o Ya

o Tidak

5. Apakah bapak/ibu ingin melakukan yang sudah saya contohkan secara


rutin?
o Ya

o Tidak

6. Apakah bapak/ibu merasakan ada perubahan yang terjadi pada


pergelangan tangan?

o Ya

o Tidak

Demikian saya telah menjawab dan memberikan keterangan mengenai diri saya
dengan sebenar-benarnya tanpa suatu apapun yang saya sembunyikan.

Sragen. 22 Juni 2021


Dto

(Sunarti)
Lampiran 12
DATA RESPONDEN PENELITIAN

No Nama Jenis Usia Tinggi Berat Nyeri Nyeri


Kelamin Badan Badan
(Pre) (Post)
1 Sugeng L 70 54 160 5 2

2 Muh. Bahrir L 59 160 61 4 1

3 Sulistyowati P 51 155 58 6 2

4 Nuriyana P 48 167 74 5 2

5 Siti Fatoyah P 63 158 47 6 3

6 Sutritis P 55 149 61 7 3

7 Siti Aminah P 63 149 66 6 1

8 Titik Retnari P 52 149 47 5 1

9 Sri Wahyuni P 58 149 70 6 2

10 Agustina P 54 149 54 4 1

11 Maria Magdalena P 51 148 74 6 2

12 Surasih P 48 168 69 6 2

13 Sutriyani P 66 152 68 5 1

14 Yustina P 66 155 59 4 2

15 Sri Sunarni P 73 146 58 4 1

Keterangan:
L : Laki-Laki
P : Perempuan

Anda mungkin juga menyukai