Ditetapkan
Oleh
dr. Wahyu Indianto
NIP. 19681118 200003 1 004
1. PENGERTIAN
1.1 Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah gangguan pernafasan akibat
penyumbatan saluran pernafasan oleh mukus yang susah dikeluarkan
2. TUJUAN
2.1 Prosedur ini dibuat sebagai acuan bagi petugas dalam penerapan langkah-langkah
bagi fisioterapi untuk melaksanakan asuhan fisioterapi secara tepat, efektif, efisien
dengan hasil yang optimal pada pasien ISPA.
3. KEBIJAKAN
3.1 SK
4. REFERENSI
4.1 Guideline SPO Fisioterapi, 2001
4.2 Dokumen World Confederation for Physical therapy (WCPT), 2007
5. LANGKAH-LANGKAH PROSEDUR
5.1 Petugas melakukan anamnese apakah ditemukan adanya riwayat batuk
berdahak,nafas berbunyi.
5.2 Petugas menentukan diagnosis fisioterapi yaitu gangguan pernafasan akibat
penyumbatan saluran pernafasan oleh mukus.
5.3 menentukan rencana fisioterapi yaitu memberikan penjelasan tentang diagnosis dan
rencana intervensi pada pasien.
5.4 Petugas meminta kepada pasien atau keluarga untuk menandatangani
informed/refusal concent.
5.5 Apabila pasien atau keluarga telah menyetujui maka petugas melakukan tindakan
intervensi fisioterapi berupa infra red pada dada dan punggung dengan waktu 10
menit.
5.6 Petugas melakukan tindakan intervensi fisioterapi berupa gerakan vibrasi pada
dada dan punggung dengan waktu 5 menit.
5.7 Petugas melakukan manual terapi dengan tehnik tappotement.
FISIOTERAPI PADA INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN
ATAS (ISPA)
SOP No. Dokumen :
Pemerintah No. Revisi : 00 UPTD Puskesmas
Kota Surakarta Pajang
Tgl. Terbit :
Halaman : 2/ 3
Mulai
Dokumen
Penetapan dokumen Kepala Puskesmas
Selesai
7. UNIT TERKAIT
7.1 Ruang pemeriksaan Fisioterapi
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan