Disusun oleh : Danisa Agustien N – 2120221180 Pembimbing : dr. Astrid Chairini Chairi, Sp.M PENDAHULUAN
Pada 30 Desember, 2019, Dr. Wenliang Li memberi
tahu dunia tentang kemungkinan sindrom pernapasan akut seperti wabah virus di Wuhan, Cina. Beberapa bulan kemudian, WHO menyatakan COVID-19 sebagai wabah "pandemi". Pada 13 November 2020, terdapat >53 juta pasien yang terinfeksi di seluruh dunia, dengan >1,3 juta kematian. PENDAHULUAN
Pada tahun 2050, diperkirakan bahwa 5 miliar
orang di seluruh dunia akan mengalami miopia, mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan pengendalian miopia nasional dalam dekade terakhir. Meningkatnya penggunaan teknologi digital dan E-learning Online selama wabah pandemi ini dapat membahayakan efektivitas kebijakan ini. METODOLOGI - Berdasarkan studi model Ferguson dkk. Diusulkan 2 strategi mendasar untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 ; mitigasi dan penekanan. Pendekatan mitigasi ; 8 dari 10 orang masih terpengaruh, mengakibatkan 510.000 kematian di Inggris dan 2,2 juta kematian di Amerika METODOLOGI - Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, sekitar 1,37 miliar siswa (80% dari populasi siswa di dunia) dari >130 negara-negara secara global terpengaruh oleh langkah-langkah lockdown ini, dengan pendekatan digital atau e-learning menggantikan tatap muka, pembelajaran berbasis kelas. METODOLOGI - Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, sekitar 1,37 miliar siswa (80% dari populasi siswa di dunia) dari >130 negara-negara secara global terpengaruh oleh langkah-langkah lockdown ini, dengan pendekatan digital atau e-learning menggantikan tatap muka, pembelajaran berbasis kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Sebuah studi kohort
besar terhadap 5074 anak di Rotterdam (Studi generasi R), menemukan hubungan antara peningkatan penggunaan komputer dan miopia pada usia 9 tahun (odds ratio Albertus 1.005 [95% confidence interval, 1.001- 1.009]). HASIL DAN PEMBAHASAN
- Dalam sebuah meta-analisis
yang melibatkan 15 studi dengan total 49.789 anak usia 3-19 tahun, Lance dan Saw menemukan bahwa screen time tidak terkait dengan kejadian miopia, meskipun ada beberapa alasan yang kurang berhubungan dalam penelitian mereka. 1. penelitian ini diminta untuk mengingat dan diperlukan pengukuran waktu yang lebih objektif untuk perangkat digital. 2. Jumlah penelitian termasuk dalam meta-analisis kecil (5 dari 15 penelitian). Mempengaruhi validitas perkiraan yang dikumpulkan HASIL DAN PEMBAHASAN
- Sebuah meta-analisis yang mencakup 12 studi
kohort, 15 studi cross-sectional, dan termasuk 25.025 anak-anak 6- 18 tahun menyimpulkan bahwa ada penilaian bukti II untuk merekomendasikan pengurangan waktu yang dihabiskan dengan membaca untuk mengurangi risiko miopia. 1. Hal ini menunjukkan bahwa ada bukti substansial yang mendukung rekomendasi ini. Efek kerja jarak dekat pada perkembangan miopia tampaknya hanya berhubungan dengan membaca, tetapi bukan karena menonton televisi, bermain game komputer, atau bahkan belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN
-Peningkatan aktivitas luar ruangan pada anak-
anak telah terbukti melindungi terhadap serangan miopiapenurunan insiden miopia.
-Wu dkk. menunjukkan bahwa tambahan waktu
40 menit di luar ruangan per hari mencapai pengurangan 23% kejadian miopia.
- Wu dkk. menunjukkan resiko lebih rendah 54%
pada perkembangan antara yang miopia dan anak-anak nonmiopia yang menghabiskan > 11 jam di luar rumah per minggu. HASIL DAN PEMBAHASAN
- WHO guidelines tentang aktivitas fisik, perilaku
menetap, dan tidur merekomendasikan <1 jam waktu screen time untuk anak-anak 1-5 tahun. Pemerintah juga membatasi penggunaan perangkat digital untuk mencegah miopia. - Di Cina, hampir separuh penduduknya menderita miopia, kebijakan pemerintah telah diterapkan untuk memerangi epidemi miopia. Pelaku ditargetkan dalam kebijakan tersebut antara lain beban studi yang berat, penggunaan perangkat digital, dan kurangnya aktivitas di luar ruangan HASIL DAN PEMBAHASAN
- Kementerian Pendidikan membatasi
penggunaan elektronik sebagai alat pengajaran untuk tidak >30% dari waktu mengajar secara keseluruhan, <20 menit per hari dihabiskan untuk pekerjaan rumah eletronik dan larangan penggunaan ponsel dan tablet di ruang kelas. - Siswa juga dianjurkan mengistirahatkan mata mereka selama 10 menit setelah 30-40 menit screen time. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Penggunaan perangkat digital terus menerus
untuk tujuan non-pendidikan harus terbatas yaitu < 15 menit per hari dan durasi kumulatif dari <1 jam sehari. Selain itu, Peraturan telah diberlakukan untuk mengurangi game online yang berlebihan, termasuk membatasi waktu bermain dan mengembangkan sistem pembatasan berbasis usia HASIL DAN PEMBAHASAN
- American Academy of Pediatrics
merekomendasikan untuk membatasi screen time hingga 1 jam per hari konten berkualitas tinggi untuk anak-anak usia 2-5 tahun dan menyarankan batasan yang konsisten untuk anak-anak > 6 tahun, tapi tidak memberikan batasan khusus pada kelompok ini. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Di Amerika Serikat, sampel acak nasional 40.337
anak usia 2-17 tahun hubungan antara screen time dan kesejahteraan psikologis. - Studi ini menemukan penggunaan layar (4 jam / hari) menjadi terkait dengan kesejahteraan psikologis yang lebih rendah, termasuk rasa ingin tahu yang kurang, kontrol diri yang lebih rendah, lebih mudah mengalihkan perhatian, lebih banyak kesulitan dalam berteman, stabilitas emosional lebih rendah, menjadi lebih sulit untuk merawat diri, dan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Di Amerika Serikat, sampel acak nasional 40.337
anak usia 2-17 tahun hubungan antara screen time dan kesejahteraan psikologis. - Studi ini menemukan penggunaan layar (4 jam / hari) menjadi terkait dengan kesejahteraan psikologis yang lebih rendah, termasuk rasa ingin tahu yang kurang, kontrol diri yang lebih rendah, lebih mudah mengalihkan perhatian, lebih banyak kesulitan dalam berteman, stabilitas emosional lebih rendah, menjadi lebih sulit untuk merawat diri, dan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas. Kesimpulan Orangtua perlu memahami pentingnya menjaga kebiasaan mata yang baik selama pandemi.
Orang tua dapat menetapkan batas
menggunakan aplikasi dalam perangkat untuk batasi total waktu layar yang dihabiskan per hari atau per sesi. Kesimpulan instansi pemerintah dan tenaga kesehatan perawatan mata harus terus terlibat dengan sekolah untuk membentuk kurikulum pembelajaran kreatif tidak hanya dari membaca dan belajar di rumah, tetapi juga mencakup seringnya istirahat dan aktivitas fisik DAFTAR PUSTAKA 1. Parrish 2nd RK, Stewart MW, Duncan Powers SL. Ophthalmologists are more than eye doctors-in memoriam LiWenliang. Am J Ophthalmol 2020;213:A1–A2. 2. World Health Organization website. WHO Director-General‖s opening remarks at the media briefing on COVID-19. 11 March 2020. Available at: https://www.who.int/dg/ speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-themedia-briefing-on-covid-19—11-may-2020. Accessed September 5, 2020 3. World Health Organization. Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Situation report - 81. URL. Available at: https://www.who.int/docs/default- source/coronaviruse/situation-reports/20200410-sitrep-81-covid-19.pdf?sfvrsn¼ca96eb 84_2. Accessed July 21, 2020. 4. Kuo L, Boseley S, Sample I, Tondo L, Quinn B. Reporting on coronavirus: ―fear is almost as great a threat as the disease‖. The Guardian. Available at: https://www.theguardian.com/membership/2020/mar/14/coronavirus-reporting-guardianfear-threat-disease. Accessed July 21, 2020. 5. Siegel E. Why ―exponential growth‖ is so scary for the COVID-19 coronavirus. Available at: https://www.forbes.com/sites/startswithabang/2020/03/17/why- exponential-growthis-so-scary-for-the-covid-19-coronavirus/#485385924e9b. Accessed July 21, 2020. 6. Berlinger J. WHO warns governments ―this is not a drill‖ as coronavirus infections near 100,000 worldwide. Available at: https://edition.cnn.com/2020/03/06/asia/coronavirus-covid19-update-who-intl-hnk/index.html. Accessed July 21, 2020. 7. Lan J, Ge J, Yu J, et al. Structure of the SARS-CoV-2 spike receptor-binding domain bound to the ACE2 receptor. Nature 2020;581:215–220. 8. Andersen KG, Rambaut A, Lipkin WI, Holmes EC, Garry RF. The proximal origin of SARS-CoV-2. Nat Med 2020;26:450–452. 9. Dolgin E. The myopia boom. Nature 2015;519:276–278. 10. Ohno-Matsui K, Kawasaki R, Jonas JB, et al. International photographic classification and grading system for myopic maculopathy. Am J Ophthalmol 2015;159:877–883.e7. 11. Chang L, Pan CW, Ohno-Matsui K, et al. Myopia-related fundus changes in Singapore adults with high myopia. Am J Ophthalmol 2013;155:991–999.e1. 12. Ting DSW, Carin L, Dzau V, Wong TY. Digital technology and COVID-19. Nat Med 2020;26:459–461. 13. Parmet WE, Sinha MS. Covid-19 - the law and limits of quarantine. N Engl J Med 2020;382:e28. 14. Bullimore MA, Sinnott LT, Jones-Jordan LA. The risk of microbial keratitis with overnight corneal reshaping lenses. Optom Vis Sci 2013;90:937–944. 15. Ang M, Flanagan JL, Wong CW, et al. Review: myopia control strategies recommendations from the 2018 WHO/IAPB/BHVI Meeting on Myopia. Br J Ophthalmolhttps://doi.org/10.1136/bjophthalmol-2019-315575.2020.02.26. DAFTAR PUSTAKA 16. Enthoven CA, Tideman JWL, Polling JR, Yang-Huang J, Raat H, Klaver CCW. The impact of computer use on myopia development in childhood: The Generation R study. Prev Med 2020;132:105988. 17. McCrann S, Loughman J, Butler JS, Paudel N, Flitcroft DI. Smartphone use as a possible risk factor for myopia. Clin Exp Optomhttps://doi.org/10.1111/cxo.13092. 2020.05.25. 18. Lanca C, Saw SM. The association between digital screen time and myopia: A systematic review. Ophthalmic Physiol Opt 2020;40:216–229. 19. Ku PW, Steptoe A, Lai YJ, et al. The associations between near visual activity and incident myopia in children: a nationwide 4-year follow-up study. Ophthalmology 2019;126: 214–220. 20. Huang HM, Chang DS, Wu PC. The association between near work activities and myopia in children-a systematic review and meta-analysis. PLoS One 2015; e0140419. 21. Ip JM, Saw SM, Rose KA, et al. Role of near work in myopia:findings in a sample of Australian school children. Invest Ophthalmol Vis Sci 2008;49:2903–2910. 22. Jones-Jordan LA, Mitchell GL, Cotter SA, et al. Visual activity before and after the onset of juvenile myopia. Invest Ophthalmol Vis Sci 2011;52:1841–1850. 23. Xiong S, Sankaridurg P, Naduvilath T, et al. Time spent in outdoor activities in relation to myopia prevention and control: a meta-analysis and systematic review. Acta Ophthalmol 2017;95:551–566. 24. He M, Xiang F, Zeng Y, et al. Effect of time spent outdoors at school on the development of myopia among children in China: a randomized clinical trial. JAMA 2015;314:1142–1148. 25. Wu PC, Chen CT, Lin KK, et al. Myopia prevention and outdoor light intensity in a school-based cluster randomized trial. Ophthalmology 2018;125:1239–1250. 26. Wu PC, Chen CT, Chang LC, et al. Increased time outdoors is followed by reversal of the long-term trend to reduced visual acuity in Taiwan primary school students. Ophthalmology 2020; https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2020.01.054.2020.02.08. 27. Ngo CS, Pan CW, Finkelstein EA, et al. A cluster randomised controlled trial evaluating an incentive-based outdoor physical activity programme to increase outdoor time and prevent myopia in children. Ophthalmic Physiol Opt 2014;34:362–368. DAFTAR PUSTAKA 28. World Health Organization website. WHO guidelines on physical activity, sedentary behaviour and sleep for children under 5 years of age. Available at: https://www.who.int/publications/i/item/9789241550536. Accessed July 21, 2020. 29. Ministry of Education. People‖s Republic of China website. Notice by the Ministry of Education and other eight departments on the issuance of the ――Implementation Plan for the Prevention and Control of Myopia in Children and Adolescents.‖‖. Available at: http://en.moe.gov.cn/news/press_releases/201811/t20181101_353402.html. Accessed July 21, 2020. 30. Hwai LS. Taiwan revises law to restrict amount of time children spend on electronic devices. Available at: https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/taiwan- revises-law-to-restrictamount-of-time-children-spend-on-electronic-devices#:w:text¼Taiwan%20revises%20law%20to%20restrict%20amount %20of%20time%20children%20spend%20on%20electronic%20devices,- The%20new%20regulation&text¼TAIPEI%20%2D%20Taiwanese%20parents%20are%20now,the%20island‖s %20media%20has%20reported. Accessed July 21, 2020. 31. Reid Chassiakos YL, Radesky J, Christakis D, et al. Children and adolescents and digital media. Pediatrics 2016;138:e20162593. 32. Twenge JM, Campbell WK. Associations between screen time and lower psychological well-being among children and adolescents: evidence from a population- based study. Prev Med Rep 2018;12:271–283. 33. World Health Organization website. How to stay physicallyactive during COVID-19 self-quarantine. Available at:https://www.who.int/campaigns/connecting-the- world-tocombat-coronavirus/healthyathome?gclid¼CjwKCAjwgdX4BRB_EiwAg8O8HbuMzCbzgDTXmzsadBRWKeA2SwTwg6uMZGupsO5ebDffvmIpc- oMzxoCJ1MQAvD_BwE. Accessed July 21, 2020. 34. Canadian Paediatric Society, Digitial Health Task Force, Ottawa, Ontario. Digital media: promoting healthy screen use in school-aged children and adolescents. Paediatr Child Health 2019;24:402–417. TERIMAKASIH