Anda di halaman 1dari 19

KONSEP PENGKAJIAN

ASSESMENT
GAWAT DARURAT

Oleh :
Kelompok 3
Anggota Kelompok
1. Dhea Ayu Kusuma P (1601100049)
2. Ahmad Arif F (1601100050)
3. Savira Dwi Rahmalita (1601100053)
4. Ilham Dody Prasetiawan (1601100057)
5. Ardiansyah Ainur F (1601100068)
6. Siska Widiyani (1601100070)
7. Meiliya Wulandari (1601100072)
8. Marliana Yustika K (1601100074)
9. Ria Melati A (1601100078)
10. Heny Indra K (1601100082)
11. Dwi Nur Latifa (1601100084)
12. Putri Nur Maulydha (1601100086)
13. Farrah Fathia F (1601100088)
14. Rachma Ulfa Afni (1601100090)
Pengertian
Seorang leader tim harus langsung memberikan
pengarahan secara keseluruhan mengenai
penatalaksanaan terhadap pasien yang mengalami injuri,
yang meliputi (Fulde, 2009) :
1. Primary survey
2. Resuscitation
3. History
4. Secondary survey
5. Definitive care
Primary Survey
Primary survey menyediakan evaluasi yang
sistematis, pendeteksian dan manajemen segera terhadap
komplikasi akibat trauma parah yang mengancam
kehidupan.
Prioritas yang dilakukan pada primary survey antara
lain (Fulde, 2009) :
1. Airway maintenance dengan cervical spine protection
2. Breathing dan oxygenation
3. Circulation dan kontrol perdarahan eksternal
4. Disability-pemeriksaan neurologis singkat
5. Exposure dengan kontrol lingkungan
Tahapan primary survey
General Impressions
1. Memeriksa kondisi yang mengancam nyawa secara
umum.
2. Menentukan keluhan utama atau mekanisme cedera
3. Menentukan status mental dan orientasi (waktu, tempat,
orang)
Pengkajian Airway
Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian airway pada pasien
antara lain :
1. Kaji kepatenan jalan nafas pasien
2. Tanda-tanda terjadinya obstruksi jalan nafas pada pasien
3. Look dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas
bagian atas
4. Jika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas
pasien terbuka
5. Lindungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu pada
pasien yang berisiko untuk mengalami cedera tulang
belakang.
6. Gunakan berbagai alat bantu untuk mempatenkan jalan nafas
pasien
Pengkajian Breathing (Pernafasan)
Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian breathing pada pasien
antara lain :
1. Look, listen dan feel; lakukan penilaian terhadap ventilasi dan
oksigenasi pasien.
2. Buka dada pasien dan observasi pergerakan dinding dada
pasien jika perlu.
3. Tentukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasien; kaji lebih
lanjut mengenai karakter dan kualitas pernafasan pasien.
4. Penilaian kembali status mental pasien.
5. Dapatkan bacaan pulse oksimetri jika diperlukan
6. Pemberian intervensi untuk ventilasi yang tidak adekuat dan /
atau oksigenasi:
7. Kaji adanya masalah pernapasan yang mengancam jiwa
lainnya dan berikan terapi sesuai kebutuhan.
Pengkajian Circulation
Langkah-langkah dalam pengkajian terhadap status
sirkulasi pasien, antara lain :
1. Cek nadi dan mulai lakukan CPR jika diperlukan.
2. CPR harus terus dilakukan sampai defibrilasi siap untuk
digunakan.
3. Kontrol perdarahan yang dapat mengancam kehidupan
dengan pemberian penekanan secara langsung.
4. Palpasi nadi radial jika diperlukan:
5. Kaji kulit untuk melihat adanya tanda-tanda hipoperfusi
atau hipoksia (capillary refill).
6. Lakukan treatment terhadap hipoperfusi
Pengkajian Level of
Consciousness dan Disabilities
Pada primary survey, disability dikaji dengan
menggunakan skala AVPU :
A - alert, yaitu merespon suara dengan tepat
V - vocalises, mengeluarkan suara yang tidak bisa
dimengerti
P - responds to pain only (harus dinilai semua
keempat tungkai jika ekstremitas awal yang
digunakan untuk mengkaji gagal untuk merespon)
U - unresponsive to pain, jika pasien tidak
merespon baik stimulus nyeri maupun stimulus
verbal.
Expose, Examine dan Evaluate
Dalam situasi yang diduga telah terjadi mekanisme trauma
yang mengancam jiwa, maka Rapid Trauma Assessment
harus segera dilakukan:
1. Lakukan pemeriksaan kepala, leher, dan ekstremitas
pada pasien
2. Perlakukan setiap temuan luka baru yang dapat
mengancam nyawa pasien luka dan mulai melakukan
transportasi pada pasien yang berpotensi tidak stabil
atau kritis.
Secondary Assessment
Survey sekunder merupakan
pemeriksaan secara lengkap yang dilakukan
secara head to toe, dari depan hingga
belakang. Secondary survey hanya
dilakukan setelah kondisi pasien mulai
stabil, dalam artian tidak mengalami syok
atau tanda-tanda syok telah mulai membaik.
Anamnesis
Anamnesis juga harus meliputi riwayat AMPLE yang bisa didapat dari pasien dan
keluarga (Emergency Nursing Association, 2007):
• A : Alergi (adakah alergi pada pasien, seperti obat-obatan, plester, makanan)
• M : Medikasi/obat-obatan (obat-obatan yang diminum seperti sedang menjalani
• pengobatan hipertensi, kencing manis, jantung, dosis, atau penyalahgunaan obat
• P : Pertinent medical history (riwayat medis pasien seperti penyakit yang
pernah
• diderita, obatnya apa, berapa dosisnya, penggunaan obat-obatan herbal)
• L : Last meal (obat atau makanan yang baru saja dikonsumsi, dikonsumsi
berapa
• jam sebelum kejadian, selain itu juga periode menstruasi termasuk dalam komponen
ini)
• E : Events, hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera (kejadian yang
• menyebabkan adanya keluhan utama)
Pemeriksaan fisik
• Kulit kepala

• Wajah

• Vertebra servikalis dan leher

• Toraks

• Abdomen

• Pelvis (perineum/rectum/vagina)

• Ektremitas

• Bagian punggung

• Neurologis
Focused Assessment
• Focused assessment atau pengakajian terfokus adalah tahap pengkajian pada
area keperawatan gawat darurat yang dilakukan setelah primary survey,
secondary survey, anamnesis riwayat pasien (pemeriksaan subyektif) dan
pemeriksaan obyektif (Head to toe).

• Focused assessment untuk melengkapi data secondary assessment bisa


dilakukan sesuai masalah yang ditemukan atau tempat dimana injury
ditemukan. Yang paling banyak dilakukan dalam tahap ini adalah beberapa
pemeriksaan penunjang diagnostik atau bahkan dilakukan pemeriksaan
ulangan dengan tujuan segera dapat dilakukan tindakan definitif.
Reassessment
Pemeriksaan Diagnostik
• Endoskopi
• Bronkoskopi
• CT Scan
• USG
• Radiologi
• MRI (Magnetic Resonance Imaging)
TERIMAKASIH JANGAN LUPA SENYUM
SENYUM ADALAH IBADAH 

Anda mungkin juga menyukai