Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu pengujian efek analgetik bertujuan untuk mengetahui mula
kerja obat lama kerja obat dan saat obat mencapai efek yang maksimum. Dalam hal ini asam
mefenamat dan paracetamol dan mampu memberikan pandangan mengenai kesesuaian khasiat
yang dianjurkan untuk sediaan. Dalam perlakuan kali ini digunakan induksi nyeri secara kimiawi
yaitu menggunakan larutan suspensi steril asam asetat glasial 0,3%. Pemilihan asam asetat
sebagai penginduksi nyeri dipilih karena asam asetat merupakan asam lemah yang tidak
terkonjugasi dalam tubuh, pemberian sediaan asetat terhadap hewan percobaan akan merangsang
prostaglandin untuk menimbulkan rasa nyeri akibat adanya kerusakan jaringan/ inflamasi.
Prostaglandin menyebabkan sensitivitas reseptor nyeri terahdap stimulasi mekanisme dan
kimiawi sehingga prostaglandin dapat menimbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian mediator
kimia seperti bradikinin dan histamin merangsangnya dan menimbulkan nyeri yang nyata,
sehingga mencit akan menggeliat kaki kebelakang saat efek dari penginduksi ini bekerja. Obat
analgesik yang digunakan adalah asam mefenamat dan paracetamol, hal ini diharapkan agar obat
yang diberikan sudah mengalami absorbsi sehingga asam asetat langsung berefek dan juga untuk
mempermudah pengamatan onset dari obat itu.
Pada tabel pengamatan asam mefenamat jumlah geliat dalam periode 15-60 menit adalah
13 kali dan 8 kali dengan durasi masing-masing selama 12 menit dan 6 menit pada kelompok
lain dengan pemberian asam mefenamat memiliki jumlah geliat 65 kali dengan durasi 46 menit
dan 80 kali dengan durasi menit. Durasi ini sangat terlalu jauh berbeda antara kelompok 3 dan 4.
Hal ini bisa terjadi diperkirakan karena indikator dari masing-masing nyeri pada mencit berbeda-
beda. Jadi apabila mencit di injeksikan asam asetat maka tidak semua mencit memiliki jumlah
geliat yang serupa, hal ini kembali ke respon dari mencit menghadapi respon nyeri.
Perbedaan antara kelompok 5 dan 6 dengan pemberian paracetamol juga berbeda, dapat
dilihat pada kelompok 5 dengan jumlah geliat 105 dan 92, durasi efek geliat masing-masing
adalah 33 menit dan 45 menit. Pada kelompok 6, jumlah geliat mencit pemberian paracetamol
hampir mendekati jumlah geliat mencit pada pemberian asam mefenamat. Penyimpangan ini
dapat terjadi karena berbagai faktor, diantaranya : setelah 30 menit pemberian analgetik, tidak
segera disuntikkan asam asetat sehingga efek obat analgetiknya sudah berkurang, faktor
fisiologis dari mencit dan mencit sudah mengalami beberapa percobaan membuat mencit stress.
Secara teori data pada kelompok 3 sesuai dengan urutan obat yang memiliki daya
analgetik tinggi yaitu asam mefenamat. Hal ini menjelaskan bahwa asam mefenamat yang
merupakan golongan NSAID terbukti berkhasiat sebagai anti inflamasi dan analgesik dengan
mekanisme menghambat prostaglandin melalui penghambatan terhadap enzim siklooksigenase.
Berbeda dengan paracetamol efek analgesik pada paracetamol yaitu menghilangkan nyeri ringan
sampai sedang. Paracetamol menghambat siklooksiganse pusat. Paracetamol hanya mempunyai
efek ringan pada siklooksigenase perifer. Inilah yang menyebabkan paracetamol hanya
menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang. Paracetamol tidak
mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan efek langsung prostaglandin, ini menunjukkan bahwa
paracetamol menghambat sintesa prostaglandin dan bukan memblokado langsung prostaglandin
(Ans, 2009).
Untuk percobaan pembanding (kontrol) tidak diberikan perlakuan analgetik karena
fungsinya ialah sebagai pembanding sehingga hanya diberikan suspensi Na CMC 1%. Dari hasil
pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa geliat yang paling banyak adalah pada mencit
kontrol dengan pemberian Na CMC 1% dikarenakan pada mencit kontrol ini tidak diberikan anti
analgetik sehingga mencit akan merasakan kesakitan.

Kesimpulan
1. urutan obat yang memiliki daya analgetik paling tinggi dan kuat adalah asam mefenamat, lalu
diikuti oleh paracetamol
2. mekanisme asam mefenamat yaitu menghambat prostaglandin melalui penghambatan terhadap
enzim siklooksingenase sedangkan paracetamol tidak mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan
efek langsung prostaglandin
3. indikator nyeri dari masing-masing mencit berbeda jadi tidak semua mencit yang mempunyai
jumlah geliat yang serupa

Anda mungkin juga menyukai