Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi. Pemahaman yang baik mengenai
etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi profesi bidan agar mampu menerapkan dan
memberikan pelayanan kebidanan yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan
dalam berkarya di pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu berhubungan dengan moral dan
norma. Kadang etika diidentikan dengan moral, walaupun sebenamya terdapat perbedaan dalam
aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan Etika dipakai
sebagai kajian terhadap sistem nilai yang berlaku. Etika juga sering dinamakan filsafat moral
yaitu cabang filsafat sistematis yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya
tindakan manusia yang dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban
yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan norma moral
maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan yang melanggar norma
moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai punishmentnya. Oleh karena itu, para
bidan maupun calon bidan, harus mampu memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis
dalam memandang kualitas pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari etika, etiket, dan moral hukum dalam praktek kebidanan ?
2. Apa saja fungsi dari etika dan moral dalam pelayanan kebidanan ?
3. Apa saja sistematika etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan ?
4. Apa saja sumber etika dalam praktek kebidanan ?

1.3 Tujuan penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian etika, etiket, moral dan hukum.
2. Memahami fungsi dari etika dan moral dalam pelayanan kebidanan.
3. Mengetahui sistematika etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan.

1
4. Mengetahui apa saja sumber etika dalam praktik pelayanan kebidanan.

1.4 Manfaat penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui arti dari Etika, Etiket, moral serta hukum dalam praktik kebidanan..
2. Mengetahui fungsi dan tanggung jawab seorang bidan profesional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

1. Etika
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos
berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah moral berasal dari kata
latin yaitu mores, yang merupakan bentuk jama‟ dari mos, yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup. Sedangkan dalam bahasa Arab kata
etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia disebut tata susila.
K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika berasal dari
bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti:
tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak;
perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan. Dalam
arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik
pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi lain.
Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk atau
kata lainnya ialah teori tentang nilai. Dalam Islam teori nilai mengenal lima kategori
baik-buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk dan buruk sekali. Nilai ditentukan oleh
Tuhan, karena Tuhan adalah maha suci yang bebas dari noda apa pun jenisnya.
Selain itu juga pengertian etika adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan
nilai dan moral yang menentukan perilaku seseorang/ manusia dalam hidupnya. Etika
merupakan sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujud dalam sikap serta pola perilaku hidup manusia baik sebagai
pribadi maupun sebagai kelompok.1
Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang arti baik dan buruk, benar dan salah kemudian manusia menggunakan
akal dan hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang baik dan benar sesuai dengan

3
tujuan yang dikehendaki. Jadi manusia dapat melakukan apa saja yang dikehendaki yang
dianggap baik dan benar, meskipun hati nuraninya menolak dan yang terpenting
tujuannya dapat tercapai.

2. Moral
Moral berasal dari kata Latin mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat
istiadat, kebiasaan. Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai
macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang
mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat.
Moral merupakan standard baik-buruk yang ditentukan bagi individu nilainilai sosial
budaya dimana individu sebagai anggota sosial. Moralitas merupakan aspek kepribadian
yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis,
adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai
penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan.
moral adalah keseluruhan aturan kaidah atau hukum yang berbentuk perintah dan
larangan yang mengatur perilaku manusia dan masyarakat di mana manusia itu
berada.Karena moral merupakan pengatur perilaku individu dalam bersosialisasi dengan
kelompok masyarakat.

3. Etiket
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :
a. Etiket berasal dari bahasa inggris Etiquette. Etika berarti moral sedangkan etiket
berarti sopan santun.
b. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan
dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

4. Moral Hukum
Segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang
dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Hukum berhubungan erat
dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak
dijiwai oleh moralitas. Sebaliknya moral juga berhubungan erat dengan hukum. Moral
hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum.

4
Contoh : bahwa mencuri itu adalah moral yang tidak baik, supaya prinsip etis ini berakar
di masyarakat maka harus diatur dengan hukum.

Berikut pendapat para tokoh mengenai definisi hukum:

Menurut Aristoteles :

a. Particular law is that which each community lays down and applies to its own
member. Universal law is the law of nature.

Menurut Grotius :

a. Law is a rule of moral action obliging to that which is right.

Menurut Hobbes :

a. Where as law, properly is the word of him, that by right had command over others.

Menurut Prof. Mr Dr C. van Vollenhoven :

a. Recht is een verschijnsel in rusteloze wisselwerking van stuw en tegenstuw.

Menurut Bertens, ada beberapa perbedaan antar hukum dan moral:


a) Hukum ditulis sistematis, disusun dalam kitab undang-undang, mempunyai kepastian
lebih besar dan bersifat obyektif.
b) Moral bersifat subyektif, tidak tertulis dan mempunyai ketidak pastian lebih besar.
c) Hukum membatasi pada tingkah laku lahiriah saja dan hukum meminta legalitas.
d) Moral menyangkut sikap batin seseorang.
e) Hukum bersifat memaksa dan mempunyai sanksi.
f) Moral tidak bersifat memaksa, sanksi moral adalah hati nurani tidak tenang, sanksi
dari Tuhan.
g) Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan negara, masyarakat atau negara
dapat merubah hukum. Hukum tidak menilai moral.
h) Moral didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi masyarakat dan negara,
masyarakat dan negara tidak dapat merubah moral. Moral menilai hukum.
Menurut Immanuel Kant

5
a) Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti hukum tentang
kebebasan.

Menurut Leon Duguit

b) Aturan tingkah laku para anggota masyarakat , aturan yang daya penggunaannya pada
saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan
bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang
melakukan pelanggaran.

Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan
memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis , sehingga antara
hukum dan etika juga memiliki keterkaitan .Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan
dalam menjalankan tugas profesinya. Tujuan adanya hukum adalah :

a) Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas.


b) Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi

2.2 Fungsi Etika dan Moral dalam Pelayanan Kebidanan


Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana
sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika.
Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan
yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam
memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi, screening antenatal,
pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran kehamilan.
Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran SC dan
sebagainya. Bidan sebagai :
a. Pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang professional dan akutabilitas serta
aspek legal dalam pelayanan kebidanan.
b. Praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence based.
Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika
merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.

6
Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas
hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain manusia.
Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama dengan moral,
moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang menyangkut baik dan buruk.
Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang tingkah laku moral atau ilmu yang membahas tentang moralitas. Moral adalah
mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat. Etika adalah penerapan dari
proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan
konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai.
Etika dibagi menjadi tiga bagian, meliputi:
1) Meta etika (nilai);
2) Etika atau teori moral;
3) Etika praktik.
Meta etika berasal dari bahasa Yunai meta, artinya melebihi, yang dipelajari disini
adalah ucapan-ucapan kita di bidang moralitas atau bahasa yang digunakan di bidang
moral. Metaetika mengenai status moral ucapan dan bahasa yang digunakan dalam batasan
pengertian baik, buruk atau bahagia. Etika atau teori moral untuk memformulasikan
prosedur atau mekanisme untuk memecahkan masalah etika. Teori praktik. Etika praktik
merupakan penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika
kecelakaan terjadi keputusan harus segera dibuat.
Bagaimana menjaga prinsip moral, teori nilai dan penentuan suatu tindakan. Etika
pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu mengenai apa yang dianggap
baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, karena etika bisa berubah
dengan lewatnya waktu. Etika khusus adalah etika yang dikhususkan bagi profesi tertentu,
misalnya etika kedokteran, etika rumah sakit, etika kebidanan, etika keperawatan, dll.
Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang:
a. Apa yang baik atau buruk
b. Apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)
c. Apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

7
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk
bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, dan
larangan-larangan, termasuk ketentuan-ketentuan apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat
atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak hanya dalam menjalankan tugas profesinya,
melainkan berkaitan juga dengan tingkah lakunya secara umum dalam pergaulan sehari-
hari di masyarakat.
Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan anggota dan
organisasi, meliputi :
1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4) Meningkatkan mutu profesi.
Dimensi kode etik meliputi:
1) Anggota profesi dan klien;
2) Anggota profesi dan system;
3) Anggota profesi dan profesi lain;
4) Semua anggota profesi.
Prinsip kode etik terdiri dari:
1) Menghargai otonomi;
2) Melakukan tindakan yang benar;
3) Mencegah tindakan yang dapat merugikan;
4) Memperlakukan manusia secara adil;
5) Menjelaskan dengan benar;
6) Menepati janji yang telah disepakati;
7) Menjaga kerahasiaan.

2.3 Sistematika Etika dalam Pelayanan Kebidanan

1. Etika Umum
a. Hati Nurani

8
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan
dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk
melakukan sesuatu sekarang dan disini. Ketika kita tidak mengikuti hati nurani berarti
kita menghancurkan integritas kepribadian kita dan mengkhianati martabat terdalam
kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai
kesadaran.
Berikut ini ada beberapa contoh-contoh pengalaman hati nurani sesuai lingkup
pengalaman tugas sebagai bidan.
Contoh kasus:
“Seorang bidan Menjalankan praktek pelayanan kebidanan di klinik atau rumah
bersalin, kemudian ada seorang ramaja datang diantar oleh ibunya. Kemudian diperoleh data
hasil anamnese bahwa remaja tersebut hamil di luar nikah atau unwanted pregnancy,
kemudian atas permintaan si ibu dari remaja tersebut meminta untuk menggugurkan janin
yang dikandung anaknya. Dengan menawarkan sejumlah besar uang yang menggiurkan bila
si bidan bersedia menggugurkan kandungan anaknya.
Bidan tersebut pada dasarnya menyadari bahwa perbuatan tersebut melanggar kode
etik profesi bidan dan aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Tapi bidan tersebut tergiur
oleh uang yang begitu besar. Bidan tersebut akhirnya memutuskan untuk menggugurkan
kandungan si remaja tersebut. Ia mendapat uang yang banyak, namun dalam batinnya
merasa gelisah. Ia merasa malu pada dirinya sendiri, batinnya tidak tenang.”
Kisah tersebut diatas merupakan contoh yang dapat digunakan sebagai bahan
refleksi perenungan mengenai seperti apa hati nurani itu.
Dalam hati nurani ada suatu kesadaran bahwa ada yang turut mengetahui tentang
perbuatan-perbuatan kita. Hati nurani merupakan semacam saksi terhadap perbuatan moral
kita. Hati nurani bisa merupakan penilaian terhadap perbuatan yang berlangsung di masa
lampau (retrospektif). Hati nurani juga bisa merupakan penilaian perbuatan yang sedang
dilaksanakan saat ini atau penilaian terhadap perbuatan kita di masa yang akan datang
(prospektif).
b. Kebebasan dan Tanggung Jawab
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga
pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu

9
bertanggung jawab. Tidak mungkin kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak mungkin
tanggung jawab tanpa kebebasan. Batas-batas kebebasan meliputi:
1) Faktor internal
2) Lingkungan
3) Kebebasan orang lain
4) Generasi penerus yang akan datang
Tanggung jawab dalam arti sempit berarti bahwa seseorang harus mampu
menjawab, tidak boleh mengelak bila dimintai penjelasan tentang perbuatannya. Tanggung
jawab meliputi tanggung jawab terhadap perbuatan yang telah berlangsung dengan segala
konsekuensinya, tanggung jawab terhadap perbuatan yang sedang dilaksanakan dan
tanggung jawab terhadap perbuatan yang akan datang.
c. Nilai dan Norma
Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari,
sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yan disukai, sesuatu yang diinginkan. Menurut
filsuf Jerman Hang Jones nilai adalah the addressee of a yes, sesuatu yang ditujukan
dengan kita. Sesuatu yang kita iyakan (setujui). Nilai mempunyai konotasi yang positif.
Nilai mempunyai tiga ciri:
1) Berkaitan dengan subyek.
2) Tampil dalam suatu nilai yang praktis karena subyek ingin membuat sesuatu.
3) Nilai menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subyek pada sifat yang
dimiliki obyek.
Norma berasal dari bahasa Latin Norma, artinya aturan atau kaidah yang dipakai
sebagai tolok ukur menilai sesuatu.
Norma umum meliputi tiga hal:
1) Norma kesopanan atau etiket.
2) Norma hukum.
3) Norma moral, adalah norma yang tertinggi, dan norma moral tidak dapat
dilampau oleh norma yang lain tetapi menilai norma-norma yang lain.
Norma merupakan hal yang terpenting bagi martabat manusia. Sumber dari nilai
dan norma adalah agama, kebudayaan, nasionalisme dan lain-lain.
d. Hak dan Kewajiban

10
Hak berkaitan dengan manusia yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan
hukum obyektif. Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok
orang terhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa macam hak, antara lain
hak legal, hak moral, hak individu, hak social, hak positif, dan hak negatif.
1) Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum.
2) Hak moral adalah hak yang didasarkan pada prinsip atau etis.
Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap hak
seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Menurut
John Stuart Mill kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna.
Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu terkait dengan hak
orang lain. Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi
bisa didasarkan atas kemurahan hati atau niat berbuat baik.
Faktor-faktor yang melandasi etika adalah meliputi hal-hal tersebut di bawah ini:
1) Nilai-nilai atau value.
2) Norma
3) Sosial budaya, dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Religius, agama mempunyai hubungan erat dengan moral karena agama
merupakan motivasi terkuat perilaku moral (etik) dan merupakan salah satu
sumber nilai dan norma etis yang paling penting. Setiap agama mengandung
ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para anggotanya.
5) Kebijakan atau policy maker, siapa pembuat kebijakannya dan bagaimana
kebijakan yang dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika maupun kode
etik.
2. Etika Sosial
Seorang bidan adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang bidan harus
mempunyai etika, karena yang dihadapi bidan adalah juga manusia. Bidan harus
bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Ini dilakukan karena bidan
adalah membantu proses penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaan. Dengan

11
etika yang baik diharapkan seorang bidan bisa menjalin hubungan yang lebih akrab
dengan pasien.
Dengan hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati dan
menghargai di antara keduanya. Etika dapat membantu para bidan mengembangkan
kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup, menerima pelajaran,
sehingga para bidan dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat dan lingkungan
perawatan. Dengan demikian, para bidan dapat mengusahakan kemajuannya secara sadar
dan seksama.
Oleh karena itu dalam perawatan teori dan praktek dengan budi pekerti saling
memperoleh, maka 2 hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan. Sejalan dengan tujuan tersebut,
maka dapat dikemukakan bahwa nama baik rumah sakit antara lain ditentukan oleh
pendapat/kesan dari masyarakat umum. Kesehatan masyarakat terpelihara oleh tangan
dengan baik, jika tingkatan pekerti perawat dan pegawai-pegawai kesehatan lainnya luhur
juga. Sebab akhlak yang teguh dan budi pekerti yang luhur merupakan dasar yang
penting untuk segala jabatan, termasuk jabatan bidan.

2.4 Sumber Etika dalam Praktik Kebidanan


Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat dijadikan
sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai
pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik
tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan
bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila memegang peranan
dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana
saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti
tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri
bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Moral merupakan
nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan
moral, hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Etika dalam
pelayanan kebidanan merupakan issue utama di berbaai tempat, dimana sering terjadi
karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan
kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi.
Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada
neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam
pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu pedoman dalam tata cara
dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional bidan.

3.1 Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon bidan
menjalankan profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan, antara lain
menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota, meningkatkan pengabdian para anggoa profesi, dan meningkatkan mutu profesi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali,muhammad dan Muhammad Asrori. Psikologi remaja;Perkembangan Peserta

Didik,2012.PT.Bumi Askara : Jakarta,hal.136

Bakry Hasbullah,Sistematika filsafat (Jakarta : wijaya,hal.9)

14

Anda mungkin juga menyukai