Anda di halaman 1dari 5

CARA PENGONTROLAN

UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI.


PENGENDALIAN WAKTU PROYEK
Network (Jaringan Kerja) yang telah disusun pada saat
perencanaan proyek perlu dichek kembali secara
periodik pada saat pelaksanaan, dengan tujuan untuk
mengetahui:
  Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
  Akan ditepati segera atau dalam jangka waktu
tertentu.
  Nanti akan ditepati (dalam jangka panjang).

CARA PENGONTROLAN (Lanjutan) CARA PENGONTROLAN (Lanjutan)


UNTUK AKTIVITAS YANG SEHARUSNYA SUDAH UNTUK AKTIVITAS YANG SEHARUSNYA SUDAH
DIMULAI. SELESAI.
KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)
Konsep ini kemudian dijabarkan sebagai perbandingan
KONSEP CADANGAN WAKTU antara waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
proyek terhadap waktu yang tersedia, dengan
Secara sekilas cadangan waktu dapat dipandang
rumusan:
sebagai Float (CPM) dan Slack (PERT).
CW = WT – WKJ
Pada 1991 Dennis H. Busch, mendefinisikan cadangan Dimana: CW = Cadangan Waktu Jalur
waktu sebagai: WT = Waktu yang Tersedia
“Kurun waktu proyek yang belum diperuntukkan WKJ = Waktu Kumulatif Jalur
(uncommitted) bagi kegiatan tertentu, sehingga dapat CW “Positif”: waktu tersedia > waktu yang diperlukan
dipakai untuk memecahkan masalah proyek dalam untuk penyelesaian proyek.
aspek jadwal” CW “Nol”: waktu tersedia = waktu yang diperlukan
Umumnya diambil 12,5% dari kontrak proyek untuk penyelesaian proyek.
CW “Negatif”: waktu tersedia < waktu yang diperlukan
untuk penyelesaian proyek.

KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)


KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan) Contoh
WAKTU TERSEDIA (WT)
Besarnya waktu tersedia (WT) diperoleh dari selisih ES
node awal/mulai terhadap LF node akhir/selesai.
Dinyatakan dalam tanggal menjadi:
WT = LF(ns) – ES(nm) + 1
Dimana: LF(ns) = Tanggal selesai node terakhir
pada jalur yang bersangkutan.
ES(nm) = Tanggal mulai node pertama pada WT = LF(ns) – ES(nm) + 1
jalur yang bersangkutan. = 261 – 133 + 1
= 129 Hari
KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan) KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)
Menambah Waktu Tersedia Secara teoritis, WT dapat diperbesar dengan cara:
  Memulai kegiatan proyek lebih awal.
Jumlah 129 hari kerja pada contoh antara 12 Juni – 12
Nopember tidak termasuk hari Minggu dan Libur.   Menambah hari kerja dengan menggunakan hari
Minggu, hari libur dan jam kerja lembur.
Jumlah hari libur jika menggunakan 6 hari kerja 64 hari
(64/365) x 100% = 17,5% WAKTU KOMULATIF JALUR (WKJ)
Jumlah hari libur jika menggunakan 5 hari kerja 114 Selain menambah waktu tersedia, cadangan waktu
hari dapat diperbesar dengan memperkecil waktu komulatif
(114/365) x 100% = 32,1% dengan cara:
Pada konsep cadangan waktu sumber waktu tersedia   M e m p e rc e p at s e l e s a i n y a ke g i at a n d e n ga n
(WT) adalah: menambah sumber daya (tenaga kerja, alat, dsb.).
  Hari di luar hari kerja.   M e n e l i t i ke m b a l i u r u t a n ke g i a t a n ( l o g i ka
  Jam kerja lembur. ketergantungan) kemungkinan adanya kegiatan yang
dapat dilakukan sejajar/bersamaan.

KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan) KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)


Faktor yang menentukan besarnya WKJ adalah: Untuk menghitung cadangan waktu node langkahnya:
  Kurun waktu masing-masing node pada jalur.   Dari kalender kerja diambil angka-angka numerik
  Konstrain (SS, SF, FS, FF) yang menghubungkan parameter ES, LS, EF, LF dari node.
node-node pada jalur yang bersangkutan.   Hitung CW-m dan CW-s dengan rumus.
Contoh:
Cadangan Waktu Node
Cadangan waktu node mulai:
CW-m = LS – ES
Cadangan waktu node selesai:
CW-s = LF – EF
Jika CW-m dan CW-s positif berarti node yang
bersangkutan memiliki waktu tersedia lebih besar dari
yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan, dan CW-m = LS – ES = 60-58 = 2
sebaliknya jika negatif. CW-s = LF – EF = 97-95 = 2
KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan) KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)
Cadangan Waktu Jalur APLIKASI CW

Situasi awal:
Ditentukan WT = 180 hari
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek: WKJ = Jumlah durasi (D) = 150 hari
WKJ = 35+25+20 = 80. CW = WT – WKJ = 180 – 150 = 30 hari
Waktu yang tersedia: Situasi saat pelaporan:
WT = LF(ns) – ES(nm) + 1 = 216 – 133 + 1 = 84 hari. Waktu kenyataan (T) = 135 hari
Cadangan waktu: Waktu rencana (D) = 110 hari
CW = WT – WKJ = 84 – 80 = 4 hari. Terlambat = 135 – 110 = 25 hari

KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan) KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)


Proyeksi akhir proyek = 150 + 25 = 175 hari Node 3:
CW = 180 – 175 = 5 hari. Rencana D = 110 hari; (110/150) = 73,33%
Kenyataan T = 135 hari; terlambat 25 hari
Analisa rate of erosion/rate of completion CW sisa = 30 – 25 = 5; (5/30) = 16,67%
Node 1: Telah terpakai 83,33%
Rencana D = 20 hari; (20/150) = 13,3% Perbandingan Kecepatan Erosi CW dan Kemajuan
Kenyataan T = 25 hari; terlambat 5 hari Penyelesaian Pekerjaan.
CW sisa = 30 – 5 = 25; (25/30) = 83,33%
Node   Penyelesaian  (%)   Erosi  CW  (%)  
Telah terpakai 16,67%
Node 2: Node  1   13,33   16,67  
Rencana D = 60 hari; (60/150) = 40% Node  2   40,00   50,00  
Kenyataan T = 75 hari; terlambat 15 hari Node  3   73,33   83,33  
CW sisa = 30 – 15 = 15; (15/30) = 50%
Sisa   26,67   16,67  
Telah terpakai 50%
KONSEP CADANGAN WAKTU (Lanjutan)
Dengan asumsi waktu = volume, maka volume
pekerjaan tersisa 26,67% sedangkan CW tersisa
16,67% dan jika diteruskan, maka CW akan menjadi
negatif yang berarti proyek akan selesai tidak sesuai
dengan jadwalnya sehingga perlu diambil tindakan
perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai