Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL DASAR MEDIA, KOMUNIKASI, INFORMASI DAN

EDUKASI

ANALISIS P1 – P3 (P – PROCESS)

Disusun oleh :
Kelompok 3 / KIE – AJ 2018

1. Trie Islamy Pangestu AP 101811123007


2. Ria Nuranisa 101811123023
3. Laura Wulandari 101811123025
4. Gias Oktaruly Sinaga 101811123032
5. Finda Amalia Hadi 101811123034
6. Dihaq Tariqul Firdaus 101811123035
7. Qurnia Maulani 101811123041
8. Nafiatus Sintya Deviatin 101811123057

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
DAFTAR ISI

BAB 1 P – 1 Analisis

1.1 Analisis Situasi dan Masalah

1.1.1 Analisis Penyebab

1.2 Analisis Sasaran

1.2.1 Analisis Pengetahuan Sasaran

1.2.2 Analisis Tindakan Sasaran

1.3 Analisis Media Komunikasi

1.4 Problem Statement

BAB 2 P – 2 Analisis

2.1 Tujuan Komunikasi

2.2 Pendekatan Program dan Positioning

2.2.1 Model Perubahan Perilaku

2.2.2 Dasar Strategi dan Pendekatan

2.2.3 Upaya Mengubah Perilaku

2.2.4 Susunan Rencana Implementasi

2.2.5 Rencana Monitoring dan Evaluasi

BAB 3 P – 3 Analisis

3.1 Pengembangan

3.1.1 Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

3.1.2 Media
3.2 Uji Coba

3.2.1 Isi Pesan

3.2.2 Hasil dan Revisi


BAB 1 P – 1 Analisis

1.1 Analisis Situasi dan Masalah

1.1.1 Analisis Penyebab

Faktor yang menyebabkan kurangnya konsumsi sayur dan buah pada


remaja (mahasiswa), antara lain :
1. Pengetahuan Gizi
Pengetahuan gizi merupakan suatu variabel yang dapat mempengaruhi
konsumsi pangan seseorang. Pengetahuan gizi sangat penting karena
diharapkan setiap individu akan memperoleh cukup gizi apabila makanan
yang dikonsumsinya mampu menyediakan zat gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan yang optimal. Dengan kata lain, zat gizi yang masuk ke
dalam tubuh tidak kurang dan juga tidak berlebihan. Apabila pengetahuan
terkait gizi rendah, otomatis hal tersebut akan berpengaruh terhadap
makanan yang dikonsumsinya, termasuk sayur dan buah. Padahal,
konsumsi sayur dan buah ini merupakan indikator sederhana gizi
seimbang.
2. Pola Konsumsi
Menurut penelitian, pola konsumsi remaja yang tinggal di kota-kota besar
telah mengalami pergeseran. Para remaja cenderung memilih makanan
tidak sehat, seperti makanan yang cepat saji (fast food), rendah serat ,
tinggi kalori, dan tinggi kandungan lemak dengan jumlah yang berlebihan
daripada mengonsumsi sayur, buah dan juga susu. Padahal kebiasaan
makan semasa remaja akan berdampak terhadap kesehatan dalam fase
kehidupan dewasa dan usia lanjut
3. Preferensi/ kesukaan terhadap makanan tertentu
Kecenderungan konsumsi terhadap jenis makanan tertentu akan
berdampak terhadap pola konsumsi sayur dan buah. Hal tersebut
dikarenakan seseorang akan cenderung mengonsumsi makanan yang
disukainya saja. Misalkan : si A sangat menyukai makan nasi goreng,
maka dia akan kecenderungan untuk sering mengonsumsi nasi goreng
daripada mengonsumsi sayur ataupun buah. Padahal, buah dan sayur
mengandung banyak vitamin dan mineral serta serat yang bermanfaat
untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
4. Faktor individu
Salah satu penyebab kurangnya konsumsi sayur dan buah pada remaja
(mahasiswa) adalah karena faktor dari diri mereka sendiri, seperti malas.
Mereka paham dan juga mengetahui bahwa mengonsumsi sayur dan buah
sangat penting bagi kesehatan,
1.2 Analisis Sasaran

1.2.1 Analisis Pengetahuan Sasaran

Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil


pengumpulan data kuesioner sejumlah 53 responden, sebanyak 49 orang
(88,7 %) adalah perempuan dan laki-laki sebanyak 4 orang (11,3 %).
A. Apa Guna Sayur Dan Buah Bagi Tubuh

Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil


pengumpulan data kuisioner sejumlah 53 responden dapat diketahui
bahwa 88,7 % dari responden yiatu 47 orang menjawab sebagai sumber
zat vitamin dan mineral. Hal tersebut dikatakan benar karena sumber zat
tenaga adalah karbohidrat yang banyak terkandung pada nasi, tepung,
dan umbi-umbian. Sumber zat pengatur terdapat pada protein dan air.
Sedangkan sumber zat pembangun terdapat pada daging, telur, dan ikan.

B. Manakah Dibawah Ini Yang Tidak Benar Tentang Manfaat


Mengonsumsi Sayur Dan Buah

Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil


pengumpulan data kuisioner sejumlah 53 responden dapat diketahui bahwa
67,9 % dari responden yiatu 36 orang menjawab memperkuat otot. Hal
tersebut dikatakan benar karena memperkuat otot adalah fungsi dari
kerangka tubuh yang terdapat pada manusia.
C. Zat Gizi Apa Yang Paling Banyak Terkandung Dalam Buah
Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil
pengumpulan data kuisioner sejumlah 53 responden dapat diketahui bahwa
88,7 % dari responden yiatu 47 orang menjawab vitamin dan mineral. Hal
tersebut dikatakan benar karena karbohidrat, protein dan lemak tidak ada
pada sayur dan buah.

D. Manakah Pernyataan Dibawah Ini Yang Salah

Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil


pengumpulan data kuisioner sejumlah 53 responden dapat diketahui bahwa
64,2 % dari responden yiatu 34 orang menjawab buah dan sayur kaya akan
kolestrol. Hal tersebut adalah benar.

E. Apa Akibat Jika Seseorang Kurang Konsumsi Sayur Dan Buah


Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil
pengumpulan data kuisioner sejumlah 53 responden dapat diketahui bahwa
50,9 % dari responden yiatu 28 orang menjawab benar semua. Sedangkan
45,3 % responden yiatu 25 orang menjawab mudah sakit, pertumbuhan
terhambat, cepat tua.
F. Apa Manfaat Vitamin Dan Mineral Yang Terkandung Dalam Sayur dan
Buah

Berdasarkan diagram tersebut, informasi yang didapat dari hasil


pengumpulan data kuisioner sejumlah 53 responden dapat diketahui bahwa
47,2 % dari responden menjawab untuk menjaga kesehatan, sebanyak 7,5
% responden menjawab sebagai sumber tenaga, sebanyak 30,2 %
responden menjawab untuk menjaga kesehatan, sedangkan sebanyak 15,1
% responden menjawab mencegah terjadinya penyakit. Jawaban yang
benar dari manfaat vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan
buah adalah untuk mencagah terjadinya penyakit.

KESIMPULAN
Dari enam pertanyaan diatas, pengetahuan pola konsumsi sayur dan buah
pada mahasiswa Universitas Airlangga dapat dikategorikan baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang menjawab dengan
benar.

1.2.2 Analisis Tindakan Kurang Konsumsi Sayur dan Buah

a. Analisis Tindakan Kurang Konsumsi Sayur


Pada analisa yang dilakukan terhadap kuesioner yang terkumpul dari 53
mahasiswa Universitas Airlangga didapatkan data bahwa sebanyak 30,19%
dari total responden memakan sayur dengan porsi lebih dari satu kali setiap
hari ( gambar 1 ), Untuk cara pengolahan sayur sebagian besar responden
menyukai cara mengolah sayur dengan cara ditumis yaitu sebesar 41,51% dari
total responden ( gambar 2 ). Jenis sayur paling disukai oleh mahasiswa
adalah jenis sayuran hijau sebesar 47,17% ( gambar 3 ). Sebanyak 37,74%
dari total responden menjawab menyukai makan sayur karena mengetahui
manfaat dari makan sayur yang menyehatkan bagi tubuh ( gambar 4 ). Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah
menunjukkan perilaku konsumsi sayur yang baik dan menyadari manfaat dari
makan sayur bagi kesehatan.
Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3

Gambar 4
b. Analisis Tindakan Kurang Konsumsi Buah
Pada analisa dari kuesioner yang dibagikan pada 53 responden yang
merupakan mahasiswa aktif dari Universitas Airlangga didapatkan data bahwa
kebanyakan mahasiswa masih belum menunjukkan perilaku yang baik dalam
mengkonsumsi buah yang ditampilkan dalam gambar 5, dimana data
menunjukkan hanya sebanyak 35,85% dari responden menjawab hanya makan
buah sebanyak 2-3 kali per minggu. Sebanyak 58,49% dari responden lebih
suka mengkonsumsi buah dengan cara dimakan langsung, 58,60% dari
responden menjawab suka makan buah karena rasanya yang enak dan 66,04%
dari responden menjawab bahwa mereka menyukai segala jenis buah. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan jika perilaku konsumsi buah pada
mahasiswa masih belum baik karena sebagian besar mahasiswa masih makan
buah 2-3 kali per minggu, Dan dari data disebutkan juga bahwa dari 53
mahasiswa Unair yang menjadi reponden, menunjukkan perilaku sangat
menyukai semua jenis buah dikarenakan rasanya yang enak.

Gambar 5
Gambar 6

Gambar 7
Gambar 8

c. Analisis Tindakan Makan Sayur dan Buah


konsumsi buah dan sayur bahwa sekitar 58,49% dari responden menjawab
mengkonsumsi buah dan sayur dalam porsi lengkap karena memang
menyukai buah dan sayur, akan tetapi sebagian besar responden yaitu sebesar
52,83% masih mengkonsumsi buah dan sayur dalam porsi lengkap sebanyak
1 kali per hari. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian
besar responden sudah menunjukkan perilaku yang baik yaitu makan buah dan
sayur dalam porsi lengkap secara sukarela, hanya saja frekuensi konsumsi
buah dan sayur dalam porsi lengkap masih kurang yaitu hanya 1 porsi lengkap
per hari.
Gambar 9
Gambar 10

1.3 Analisis Media Komunikasi


Kementerian Kesehatan berperan penting dalam masalah ini. Oleh
karenanya, Kementerian kesehatan membuat media sebagai bahan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai makan Buah dan sayur
setiap hari. Media yang telah dimiliki ialah berupa poster dengan isi
pembagian makan yang benar dalam satu piring (2017). Disitu tertera pesan
yang menyampaikan bahwa seharusnya kita makan dalam 1 piring berisi
50% buah dan sayur, 25% karbohidrat, dan 25% protein. Pada tahun 2018,
kemenkes mengeluarkan kembali tentang takaran dalam satu piring makan
yang diberi judil “isi piringku” yang dimana nama ini mudah diingat oleh
masyarakat.
Selain tentang isi piring nasi, anak-anak yang notabenenya sulit untuk
makan sayur pun terdapat posternya yang dimana media poster tersebut
berisi tentang jurus anak makan buah dan sayur. Yang menyarankan tata
cara agar anak tidak lagi malas makan sayur. Tetapi terkhusus untuk remaja
belum ada.
P2PTM Kementerian Kesehatan aktif dalam menyampaikan
informasi-informasi mengenai kesehatan khususnya di media sosial
instagram. Setiap hari akun tersebut membagikan gambar berupa informasi-
Informasi tentang kesehatan.
Menurut hasil survey WeAreSocial.net pada januari 2018, Pengguna
Instagram di Indonesia merupakan terbanyak ke-3 di Dunia dengan jumlah
lebih dari 50 juta pengguna. Dari 50 juta lebih pengguna, yang mengetahui
dan mengikuti akun instagram @p2ptmkemenkesri hanya sekitar 688,000
pengguna pengikut. Hal ini menandakan bahwa tidak semua pengguna
instagram mengetahui informasi mengenai kesehatan dari akun tersebut.
Sehingga kurangnya masyarakat untuk mengetahui informasi tentang
kesehatan khususnya dari Instagram.
Selain poster, kementerian kesehatan juga mengeluarkan iklan layanan
masyarakat berupa audio visual yang dibagikan di youtube.
1.4 Problem Statement
Tidak mengonsumsi sayur dan buah merupakan hal yang kurang baik
tubuh. Buah dan sayuran merupakan salah satu makanan yang penting bagi
tubuh. Buah dan sayur mengandung nutrisi penting. Nutrisi yang terkandung
dalam buah-buahan dan sayuran diantaranya yaitu vitamin dan mineral. Zat-
zat tersebut pastinya sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melakukan
proses metabolisme. Apabila zat-zat tersebut tidak terpenuhi, maka dapat
menyebabkan gangguan atau penyakit. Sebagian besar masyarakat
khususnya remaja mahasiswa sudah mengetahui fungsi dan manfaat dari
buah dan sayur itu sendiri hanya saja tetap banyak yang masih kurang
mengongumsi buah dan sayur.
1.5 Analisis Kebijakan
Pemerintah melalui Program Indonesia Sehat berupaya mengubah
pola pikir masyarakat agar memiliki paradigma sehat, upayanya yaitu
dengan melalui Pendekatan Keluarga dan karena sektor Kesehatan tidak
mampu bekerja sendiri maka dilaksanakan juga upaya kerja sama lintas
sektoral melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Upaya
GERMAS tersebut difokuskan pada tiga hal, yaitu :
1. Memeriksa kesehatan secara berkala
2. Melakukan aktivitas fisik, serta
3. Mengonsumsi sayur dan buah
Pemerintah berambisi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
Indonesia untuk mengonsumsi sayur dan buah dalam rangka melawan
masalah kurang gizi kronis (stunting) yang hingga saat ini masih terjadi di
Indonesia, meskipun prevalensinya sudah mengalami penurunan. Guna
mendukung program GERMAS tersebut, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr.
Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengajak masyarakat Indonesia agar
mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi sayur dan buah.

BAB 2 P – 2 Analisis

2.1 Tujuan Komunikasi

1. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin kami capai adalah meningkatkan konsumsi
sayur dan buah setiap hari di kalangan remaja.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan perilaku remaja akan pentingnya konsumsi
sayur dan buah setiap hari.
b. Meningkatkan kesadaran diri pada remaja untuk mengonsumsi
sayur dan buah setiap hari.
1. Sasaran
Sasaran primer pada media promosi kesehatan adalah responden
dari kalangan remaja usia 19-24 tahun tahun yang berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Kami mengambil responden dari
Universitas Airlangga.

2.2 Pendekatan Program dan Positioning


Menurut Lawrence Green (1980), perilaku dipengaruhi oleh 3
faktor utama, yaitu:
1. Faktor predisposisi

Dari hasil kuisioner didapatkan bahwa tingkat pengetahuan


dan sikap remaja mengonsumsi sayur dan buah setiap hari sudah
baik namun pada perilaku remaja masih banyak yang lebih suka
mengonsumsi makanan dari produk hewani dibandingkan dengan
mengonsumsi sayur dan buah tiap hari dengan alasan memakan
sayur dan buah setiap hari tidak praktis dan harus mengeluarkan
uang lebih. Hal ini yang menyebabkan remaja tidak makan sayur
dan buah setiap hari.

2. Faktor pendukung

Pada faktor pendukung, banyak media sosial yang dapat


digunakan sebagai media sosialisasi pada rmaja tentang
pentingnya makan sayur dan buah setiap hari, seperti Instagram
dimana berdasar hasil kuesioner Instagram adalah media sosial
yang paling banyak digunakan oleh remaja.

3. Faktor penguat

Pada faktor penguat , tidak adanya motivasi dari keluarga bagi


remaja untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari karena
responden yang kami dapat banyak dari kalangan remaja yang
merantau.

2.2.1 Model Perubahan Perilaku

Salah satu teori perubahan perilaku adalah teori S-O-R (Stimulus-


Organism-Response) yang merupakan proses komunikasi yang
menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Model ini
memiliki unsur-unsur, yaitu pesan (stimulus), komunikan (organism), dan
efek (response) yang mendasar perubahan perilaku. Perubahan perilaku
terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan
(stimulus). Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses
pembelajaran (learning process). Menurut teori ini, proses perubahan
perilaku diantaranya:
1. Adanya stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak
2. Apabila diterima (adanya perhatian) mengerti (memahami) stimulus.
3. Subyek (organisme) mengolah stimulus, dan hasilnya:
a. Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus (attitude)
b. Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice)
Apabila proses komunikasi berjalan lancar maka komunikan dapat
menerima isi pesannya dan melakukan perubahan sikap yang berupa
perubahan kognitif, afektif atau behavioral.

2.2.2 Dasar Strategi dan Pendekatan

Strategi pendekatan yang dilakukan adalah mensosialisasikan tentang


pentingnya konsumsi sayur dan buah setiap hari di kalangan remaja
melalui penyebaran media visual berupa poster,media audio berupa lagu
deengan genre pop dan musisi Judika, media audiovisual berupa short
movie.

2.2.3 Upaya Mengubah Perilaku

Tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan asupan pangan dan


gizi yang cukup hal ini berlaku di setiap usia dan kalangan, tak terkecuali
pada kalangan mahasiswa, mahasiswa notabene berasal dari kalangan
remaja, remaja akhir hingga dewasa. Jadwal kuliah yang padat serta
kegiatan organisasi yang sering dilakukan hingga larut malam membuat
mahasiswa terkadang mencari makanan cepat saji yang mudah dimakan
atau membeli makanan di lingkungan kampus yang terkadang tidak
menyediakan sayur ataupun buah. Di beberapa tempat memang
menyediakan menu sayur namun sangat jarang ditemui yang menyediakan
buah terutama di lingkungan kampus, tak hanya itu banyaknya mahasiswa
yang berasal dari luar kota mengharuskan mereka untuk tinggal di kos,
sehingga lebih memilih makanan yang praktis tanpa melihat kandungan
gizi di dalamnya, tanpa melihat kelengkapan sayur dan buah di dalamnya
yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan pada responden, yaitu
mahasiswa Universitas Airlangga. Didapatkan bahwa memang hampir
seluruh responden tinggal di kos-kosan, kemudian secara keseluruhan
responden sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik
mengenai konsumsi sayur dan buah, namun pada pola prilaku konsumsi
buah dan sayur masih sangat kurang, responden banyak yang menjawab
bahwa tidak selalu mengonsusmsi sayur dan buah setiap harinya, mereka
mengonsumsi sayur 2-3 kali setiap minggu. Dari hasil kuesioner pula di
dapatkan masih sedikit media promosi kesehatan mengenai pentingnya
konsumsi buah dan sayur yang tersedia, banyak responden menjawab
bahwa mereka jarang sekali melihat ada media promosi kesehatan
mengenai konsumsi sayur dan buah. Maka dengan ini perlu dibuat suatu
media pomkes mengenai perilaku konsumsi buah dan sayur baik itu dalam
bentuk audio, visual, dan audio visual yang kemudian di distribusikan atau
diedarkan, baik itu di lingkungan Universitas Airlangga ataupun di media
sosial.

2.3 Penentuan Posisi


Pembuatan media promkes untuk upaya merubah prilaku konsumsi buah
dan sayur dalam bentuk audio, visual dan audio visual diperuntukan untuk
mahasiswa terutama mahasiswa

2.4 Rincian Biaya

2.5 Rencana Monitoring dan Evaluasi


Pemasukan Rincian Total
Iuran Anggota @ Rp 25.000 x 8 Rp 200.000,-
Pengeluaran Rincian
Poster @ Rp 50.000 x 2 Rp 100.000,-
ATK pembuatan properti @ Rp 50.000 x 1 Rp 50.000,-

Jumlah Rp 350.000,-
Kegiatan evaluasi dan monitoring dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian tujuan dan target yang ditentukan. Selain itu untuk
mengetahui kekurangan dan kendala apa yang terjadi selama pelaksanaan
program. Hal ini dapat dilihat dari indikator keberhasilan dan sumber data
yang diperoleh setelah melakukan intervensi program.
2.5.1 Rencana Monitoring

Monitoring program dilaksanakan untuk menilai apakah kegiatan


sudah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Pelaksanaan
monitoring dilakukan sebagai berikut:

No. Kegiatan Indikator Keberhasilan

1. Konsultasi dengan Sebanyak 80% panitia atau anggota kelompok


dosen pembimbing hadir setiap kali dilaksannakan rapat
koordinasi.

2. Uji coba media Uji coba media dilaksanakan tepat waktu dan
keberhasilan responden 90%

3. Perencanaan Tersedianya alat dan bahan dalam pembuatan


pembuatan media media

4. Pelaksanaan Pemasangan dan penyebaran media promosi


sosialisasi kesehatan tepat waktu dan sesuai dengan
rencana lokasi pemasangan

5. Pelaksanaan program Pemasangan dan penyebaran media promosi


kesehatan tepat waktu dan sesuai dengan
rencana lokasi pemasangan

6. Evaluasi Sebanyak 90% target responden hadir dalam


kegiatan promosi kesehatan

2.5.2 Rencana Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan dari program ini


sudah tercapai atau belum dilihat dari tercapainya indikator keberhasilan dari
program ini dengan cara kuesioner pre-post. Program ini dinyatakan berhasil
apabila mencapai indikator sebagai berikut:

1. Acara dihadiri oleh seluruh responden mahasiswa sebanyak 90% dari


jumlah keseluruhan responden.
2. Mahasiswa setelah dilakukan program makan buah dan sayur ini
mahasiswa mulai merubah pola makannya dengan rajin makan sayur dan
buah minimal 1x/hari sebanyak 1x/hari.

2.6 Indikator Keberhasilan


Pengukuran Perilaku
Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dan
cara, secara langsung, yakni dengan pengamatan (observasi), yaitu mengamati
perilaku mahasiswa dalam menjaga pola makan. Sedangkan secara tidak
langsung menggunakan metode mengingat kembali (recall). Metode ini
dilakukan pertanyaan-pertanyaan terhadap subyek tentang apa yang telah
dilakukan berhubungan dengan makan buah dan sayur.
Hasil dari program makan buah dan sayur ini dapat diukur dari pencapaian
indikator yang telah ditetapkan. Apabila seluruh indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan berhasil dipenuhi maka program ini dinilai berhasil untuk
meningkatkan mahasiswa merubah pola makan mereka yang biasanya suka
makan makanan junk food sekarang berubah lebih suka makan sayur dan buah
minimal 1x/hari.

2.7 Susunan Rencana Implementasi


A. Jadwal Kegiatan
Tahapan kegiatan dan waktu rencana implementasi adalah sebagai
berikut
January Febuary Maret
Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
Pembagian kelompok dan
Pencarian Ide
Analisis permasalahan
berdasarkan data
sekunder
Konsultasi kepada dosen
pembimbing dan
perbaikan
Penyusunan kuisioner
Penyebaran Kuisioner
Analisis data Kuisioner
Penyusunan laporan P1-
Analisis Sasaran
Presentasi P1
Perencanaan program dan
perancangan media
Konsultasi Dosen
Pembuatan media visual
Uji coba media visual
Pembuatan media Audio
Pembuatan media Audio
Visual
Perform Media Promosi
Revisi Proposal
BAB 3 P – 3 Analisis

3.1 Pengembangan

3.1.1 Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Dalam menunjang pelaksanaan “YUK NYABU” alat dan bahan


yang dibutuhkan yaitu laptop, .......................................

3.1.2 Media

A. Offline

 Audio (Lagu)

Berdasarkan hasil kuisioner, media audio yang paling banyak diminati


adalah media lagu dengan genre pop dan penyanyi yang paling
disukai adalah Judika. Sehingga, media audio yang dibuat oleh
kelompok bertujuan untuk mengubah perilaku mahasiswa terkait
kesadaran untuk mengonsumsi sayur dan buah adalah lagu pop yang
meng-cover lagu dari Judika dengan judul .............

B. Online

 Visual (Poster)
Media visual yang digunakan sebagai media promosi
kesehatan adalah poster dan disajikan secara online di media
sosial Instagram. Poster dipilih berdasarkan hasil questioner
yang menunjukkan bahwa banyak responden yang menyukai
media promosi kesehatan berupa poster. Poster ini disajikan
dalam bentuk online karena banyak responden yang melihat
poster di media sosial dan media sosial yang paling digemari
adalah Instagram.

 Audio-Visual (Short Movie)


Berdasarkan hasil questioner, media audio visual yang
paling diminati oleh responden adalah short movie dengan
genre komedi. Kelompok kami sepakat untuk menampilkan
short movie dengan judul .............................

3.2 Uji Coba

3.2.1 Isi Pesan

Maksud dari pesan yang ingin disampaikan melalui media yang


telah dibuat oleh kelompok kami ialah untuk mengubah perilaku para
mahasiswa agar mereka mau membiasakan mengonsumsi sayur dan
buah.

Anda mungkin juga menyukai