Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BLENDED LEARNING DALAM PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh :
Nurwahyuningsih, S.Pd.M.Pd

Disusun Oleh :

1. Sherina Ayu Novianty (1861031)


2. Rosa Triyanti (1861046)
3. Aprillia Lisma Susanti (1861058)

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

MANAJEMAN KP – 1

2018/2019
KATA PENGANTAR

Sebagai penulis, pertama – tama saya mengucapkan syukur kepada Tuhan


atas selesainya makalah ini dan tidak lupa saya mengucapkan terimaksih terhadap
orang tua, pembimbing, dan teman – teman yang selama ini telah membimbing,
mendukung, dan memberi semangat saya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik – baiknya dan tepat pada waktu yang ditentukan.

Dalam makalah ini penulis ingin membahas mengenai implementasi


blended learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dan diharapkan dengan
adanya makalah ini banyak yang tertarik untuk menerapkan system blended
learning dan tidak hanya menerapkan di pembelajaran Bahasa Indonesia saja
melaikan juga di pembelajaran yang lain. Maupun bisa di bidang atau ranah lainnya.

Jombang, 8 desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
Latar Belakang……………………………………………………………………...
Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
Tujuan Penulisan……………………………………………………………………
Metode Pengumpulan Data………………………………………………………….

BAB II ISI…………………………………………………………………………..
peranan teknologi dalam pembelajaran……………………………………………..
teknologi komputer dalam pembelajaran…………………………………………...
blended learning ……………………………………………………………………………
penerapan Blended Learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia……………….
kelebihan dan kekurangan blended learning…………………………………………….

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………


Kesimpulan…………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin pesat, terutama di bidang IT, dalam


pendidikan banyak skali terobosan – terobosan yang memungkinkan
pembelajran menjadi lebih efektif. Secara pedagogis, ada dorongan untuk
melibatkan siswa secara lebih aktif (student centered) dalam proses
pembelajaran. Praktik berpusat pada guru (teacher centered) dirasakan tidak
relevan lagi dengan pesatnya perkembangan informasi sehingga perlu
dimodifikasi. Pengajar perlu memberikan kesempatan pada para siswa untuk
melakukan ekplorasi diantaranya dengan memanfaatkan teknologi on-line.
Selain dapat meningkatkan dinamika proses pembelajaran, pemanfaatan
teknologi informasi dapat melatih siswa untuk belajar bagaimana belajar (learn
how to learn). Implementasi teknologi informasi akhirnya diharapkan dapat
menginspirasi siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat (life long learning),
sosok pribadi yang mampu berkembang di tengah perkembangan informasi
yang pesat.

B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian
ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu peranan teknologi dalam pembelajaran?
2. Apa itu teknologi komputer dalam pembelajaran?
3. Apa itu blended learning ?
4. Bagaimana penerapan Blended Learning pada pembelajaran Bahasa
indonesia?
5. Apa kelebihan dan kekurangan blended learning?

C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan
penulisan ini di arahkan untuk :
1. Mengetahui peranan teknologi dalam pembelajaran.
2. Mengetahui teknologi computer dalam pembelajaran.
3. Mengetahui arti blended learning
4. Mengetaui cara menerapan Blended Learning pembelajaran Bahasa
indonesia.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan blended learning.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta


sejumlah informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan di
bahas. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini,
kami menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yang pertama
browsing di internet, kedua dengan membaca media cetak dan yang ketiga
dengan pengetahuan yang kami miliki.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Teknologi dalam Pembelajaran


Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan cepat beberapa
tahun belakangan ini. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah tata
cara manusia berkomunikasi dan mendapatkan informasi yang diinginkan.
Dengan teknologi internet misalnya, saat ini seseorang dapat dengan mudah dan
murah mendapatkan informasi hanya dengan menggunakan telepon genggam .
Demikian juga dengan teknologi komputer, saat ini komputer telah menjadi
kebutuhan pokok masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi yang memiliki banyak manfaat ini
belum dimanfaatkan secara optimum dalam proses pembelajaran. Seringkali
teknologi informasi hanya dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran di
kelas. Upaya untuk mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses
pembelajaran masih kurang sehingga dampak teknologi informasi kurang
nyata. Sebagai contoh, perkembangan multimedia telah berkembang pesat di
masyarakat, namun pembelajaran di kelas tetap tertinggal meskipun telah
menggunakan teknologi komputer.
Beberapa penyebab kurang berkembangnya pengintegrasian teknologi
komputer dalam pembelajaran disebabkan antara lain;
1) Adanya asumsi bahwa komputer sebagai perangkat keras hanya dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengindahkan upaya
meningkatkan aspek afektif dan kognitifnya.
2) Karena perangkat keras dianggap sesuatu yang berbeda,teknologi ini akan
dengan cepat dikenalkan dan mendapat sambutan karena sesuatu yang
baru,namun karena guru kurang trampil memanfaatkan beberapa saat
kemudian perangkat keras menjadi sesuatu yang biasa.
3) Guru tidak memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan komputer dalam
pembelajaran sehingga peranannya monoton dan kurang berkembang.
Penggunaan berbagai teknologi dalam pembelajaran memberikan
manfaat baik bagi guru, siswa, maupun masyarakat. Bagi guru penggunaan
teknologi akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajarannya. Bagi
siswa, penggunaan berbagai tenologi akan memberikan kesempatan belajar
yang lebih berkualitas. Penggunaan teknologi secara umum juga akan
menguntungkan masyarakat luas karena informasi akan dengan mudah
disebarkan dan dinikmati oleh masyarakat.

B. Teknologi Komputer dalam Pembelajaran


Teknologi komputer yang tersedia pada saat ini memiliki beberapa
kemampuan yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran.
1. Pertama, komputer memiliki kemampuan menyimpan data yang sangat
besar. Berbagai data dalam bentuk tulisan, gambar, animasi, simulasi, audio
dan gambar hidup (video) dapat disimpan dengan mudah dan ditampilkan
dengan cepat oleh komputer. Hal ini dapat meningkatkan kualitas
komunikasi dalam pembelajaran di kelas.
2. Kedua, komputer memiliki kecepatan kerja yang sangat tinggi. Dengan
kecepatan yang sangat tinggi ini perhitungan dan siklus kerja yang panjang
dapat dilakukan dengan cepat oleh komputer. Data-data pengamatan
misalnya, dapat diolah dan ditampilkan dengan cepat dengan bantuan
komputer.
3. Ketiga, komputer dapat dengan mudah dihubungkan ke jaringan internet
sehingga memudahkan guru menelusuri informasi-informasi yang
dibutuhkan,
4. Keempat, komputer dapat bekerja secara interaktif ,keuntungan lain adalah
komputer juga relatif murah sehingga terjangkau oleh guru, siswa, dan
sekolah.
Beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut.
(1) Sifat interaktif, komputer dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran. Penggunaan komputer berbeda dengan buku atau
mendengarkan ceramah guru dimana siswa hanya berperan pasif .
(2) Perhatian individual, sebagaimana diketahui bahwa setiap siswa
memiliki cara belajar yang berbeda, kecepatan belajar yang berbeda
dan minat belajar yang berbeda. Semua perbedaan yang dimiliki
oleh siswa ini akan dapat diakomodasi oleh pembelajaran
berbantuan komputer yang dirancang dengan baik.
(3) Berkembang pesat, perkembangan komputer yang pesat
menjanjikan perkembangan pembelajaran baru yang belum pernah
ditemukan.

Meskipun memiliki berbagai kelebihan, komputer dengan multimedia


hanya merupakan salah satu metode dalam pembelajaran. Komputer dan
multimedia tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan proses pembelajaran.
Dalam hal ini komputer dan multimedia berperan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran.

Beberapa penelitian menunjukkan dampak penggunaan komputer dalam


pembelajaran. Beberapa penelitian menunjukan beberapa hal sebagai berikut.
(1) Penggunaan komputer dalam pembelajaran menunjukkan
peningkatan belajar atau hasil yang sama dengan pembelajaran
tradisional (Hofe, 2001).
(2) Penggunaan komputer menurunkan waktu belajar jika
dibandingkan dengan waktu belajar di kelas.
(3) Penggunaan komputer meningkatkan sikap posiif siswa terhadap
penggunaan komputer dalam belajar.
(4) Pengembangan pembelajaran berbantuan komputer dengan
mengikuti pedoman tertentu dapat diadopsi dan dimanfaatkan oleh
guru di lain tempat.
Penggunaan komputer dan teknologi informasi dalam pembelajaran
juga memberikan keuntungan bagi guru. Menurut Musker (Musker, 2004: 14)
keuntungan bagi guru diantaranya adalah sebagai berikut.
(1) Dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik.
(2) Dapat mempercepat dan mempermudah tugas.
(3) Dapat meningkatkan kualitas presentasi.
(4) Dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih visual.

C. Blended Learning
Pengertian blended learning dapat berbeda antara satu orang dengan
orang yang lain. Beberapa kemungkinan tentang pengertian blended learning
antara lain sebagai berikut.
(1) Penggabungan pembelajaran berbasis teknologi internet
(laboratorium virtual, modul digital, gambar, audio, dan text) untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
(2) Kombinasi paradigma pembelajaran (behavioristik, kognitivistik,
dan konstruktivistik) dengan atau tanpa melibatkan teknologi.
(3) Kombinasi teknologi komputer dan informasi (video, pelatihan
berbasis internet, CD ROM) dengan pembelajaran tatap muka.
Namun demikian, pengertian blended learning yang banyak diikuti
adalah upaya mengkombinasikan pembelajaran berbasis internet
(E-learning) dengan pembelajaran tatap muka (face to face).
Blended learning dapat melatih kemampuan siswa untuk
beradaptasi dengan pembelajaran berbasis internet.
Beberapa keuntungan pemanfaatan blended learning dalam
pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut.
(1) Siswa leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri
memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara on-line.
(2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan guru atau siswa lain diluar
jam tatap muka.
(3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di luar jam tatap muka
dapat diadministrasikan dan dikontrol dengan baik oleh guru.
(4) Guru dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas
internet.
(5) Guru dapat meminta siswa membaca materi atau mengerjakan tes
yang dilakukan sebelum pembelajaran.
(6) Guru dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan
memanfaatkan hasil tes dengan efektif.
(7) Siswa dapat saling berbagi file dengan siswa lain

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa blended learning memiliki


kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran
murni E-Learning. Blended learning dapat melakukan difersivikasi
pembelajaran dan memenuhi karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda.
Misalnya, siswa yang enggan berdiskusi di kelas mungkin saja akan lebih aktif
berdiskusi secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blended
learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka maupun
E-learning.
Blended learning juga menyebabkan berbagai masalah terutama bagi
guru.
(1) Guru perlu memiliki ketrampilan dalam menyelenggarakan E-
learning.
(2) Guru perlu menyiapkan referensi digital yang dapat diacu oleh
siswa.
(3) Guru perlu merancang referensi yang sesuai atau terintegrasi
dengan tatap muka.
(4) Guru perlu menyiapkan waktu untuk mengelola pembelajaran
berbasis internet misalnya untuk mengembangkan materi,
mengembangkan instrumen asesmen dan menjawab berbagai
pertanyaan yang diajukan oleh siswa (Kusni, 2010).
Pelaksanaan blended learning tergantung pada beberapa faktor.
(1) Sarana dan prasarana. Guru perlu memiliki akses terhadap jaringan
internet yang cukup besar dan cepat sehingga memudahkan kerja.
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai juga memerlukan
biaya.
(2) Guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam bidang TIK
dengan cara membaca dan berlatih mandiri maupun melalui
pelatihan formal. Sekolah perlu memperhatikan hal ini sebagai salah
satu pengembangan profesional.
(3) Siswa perlu mendapatkan akses terhadap komputer dan internet dan
memiliki kemampuan memanfaatkan E-learning. Sekolah perlu
membekali siswa sebelum blended learning diterapkan.

Mengingat kondisi setiap sekolah berbeda, implementasi blended


learning dapat dipilih sesuai dengan kondisi persekolahan. Beberapa ragam
blended learning adalah sebagaimana gambar di bawah.

Model implementasi yang paling sederhana adalah model 5 yakni


pemanfaatan bahan-bahan online tanpa harus mensyaratkan siswa untuk
terhubung dengan internet. Hal ini berarti guru melakukan pembelajaran tatap
muka dengan melibatkan kegiatan siswa yang memanfaatkan bahan-bahan yang
tersedia di internet misalnya film, animasi, game dan sebagainya.
Model implementasi berikutnya adalah model pembelajaran tatap muka
dengan kegiatan siswa dan guru melakukan akses internet. Misalnya ketika
berdiskusi, siswa dapat mencari bahan-bahan di internet dan
mempresentasikannya di kelas. Pada model ini dibutuhkan jaringan internet di
dalam dan di luar kelas. Model-model berikutnya adalah model dengan
pemanfaatan internet yang intensif.

D. Penerapan Blended Learning Pada Matakuliah Bahasa Indonesia


Adapun penerapan – penerapan blended leaning sebagai berikut :
1) Class Diskusi Online
Banyak metode yang bisa digunakan dalam menerapkan blended
learning pada matakuliah Bahasa Indonesia. Seperti contohnya
sebuah kelas dibagi menajadi beberapa kelompok diskusi namun
diskusi tidak boleh di kelas. Karena waktu di kelas adalah waktu
materi,pembahasan, maupun persentasi hasil projek. Dengan begitu
efisiensi waktu di kelas akan lebih baik. Dan dengan adanya blended
learning tidak ada lagi alasan rumah jauh dan sebagainya karena tidak
ikut diskusi serta tidak ada waktu yang terbuang di perjalanan saat
ingin diskusi.

Selain itu bisa juga membuka diskusi dengan pengajar dengan


terjadwal. Contoh 1 kelas terdiri dari 5 kelompok. Untuk lebih efektif
1 hari 1 kelompok yang bisa diskusi bersama dengan pengajar. Hal ini
bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman
peserta didik
HARI
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
(contoh Timeline sesi diskusi kelompok dengan pengajar)
2) Pembelajaran online
Selain itu dengan blended leaning dapat diadakan kelas tambahan
maupun saat dosen bertugas di luar kota beliau tetap dapat mengajar
dari jarak yang jauh.
3) Konsultasi online
Konsultasi ke dosen terkadang menjadi masalah mahasiswa dalam
memahami kesulitan – kesulitan materi yang disampaikan. Untuk
mengatasi itu mahasiswa hanya perlu membuat janji dengan dosen
tertentu.

CONTOH:
Pada penerapannya di matakuliah Bahasa Indonesia sebagai
contohnya. Pengajar membuat sebuah web site khusus untuk matakuliah
yang diampu dengan begitu pengajar bisa menaruh tugas – tugas, materi,
video, dokumen, dan bahan ajar disana. Pengajar bisa menambahkan fitur –
fitur khusus seperti face to face dll. Di dalam web tersebut ada berbagai
macam program yg memungkinkan pelajar lebih antusias belajar Bahasa
Indonesia. Seperti concoh di bawah ini

Ada juga fitur live stream learning. Sehingga pengajar bisa mengajar
siswa tanpa harus menghadiri kelas. Fitur ini sangat berguna saat pengajar
mendapat tugas untuk luar kota, sehingga pengajar tidak melupakan
tanggung jawabnya.
Ada juga tempat diskusi, dimana pelajar bisa diskusi satu dengan
yang lain tanpa terikat dengan jarak. Para pelajar bisa berdiskusi dengan 2
orang atau lebih bahkan satu atau dua kelompok sekaligus. Dan tentu saja
semua secara live
Selain itu pengajar bisa menambahkan fitur tugas , materi , video
dan dokumen. Yang berisi tugas, materi, video, dan dokumen yang
disampaikan dari awal sampai akhir perkuliahan. Dan tentu saja ini bisa di
akses secara bebas oleh pelajar.
Dari contoh di atas metode blended learning memungkinkan pelajar
menjadi lebih interaktif dalam belajar.
E. Kelebihan Dan Kekurangan Blended Leaning
Kelebihan Blended Leaning sebagi berikut:
1) Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana
saja dengan memanfaatkan sistem jaringan internet.
2) Peserta didik memiliki keleluasan untuk mempelajari materi atau
bahan ajar secara mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar yang
tersimpan secara online.
3) Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline dan berlangsung
diluar jam pelajaran, kegiatan diskusi berlangsung baik antara peserta
didik dengan guru maupun antara antar peserta didik itu sendiri.
4) Pengajar dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang
dilakukan siswa diluar jam pelajaran peserta didik.
5) Pengajar dapat meminta kepada peserta didik untuk mengkaji materi
pelajaran sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan
menyiapkan tugas-tugas pendukung.
6) Target pencapaian materi-materi ajar dapat dicapai sesaui dengan
target yang ditetapkan
7) Pembelajaran menjadi luwes dan tidak kaku
Adapun kekurangannnya sebagi berikut:
1) Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-
learning
2) Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengembangkan
dan mengelola pembelajaran sistem e-learning, seperti
mengembangkan materi, menyiapkan assesment, melakukan penilaian,
serta menjawab atau memberikan pernyataan pada forum yang
disampaikan oleh peserta didik.
3) Pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai acuan peserta
didik dan referensi digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap
muka
4) Tidak meratanya sarana dan prasarana pendukung dan rendahnya
pemahaman tentang teknologi.
5) Diperluken strategi pembelajaran oleh pengajar untuk memaksimalkan
potensi blended learning.
6) Jaringan yang dibutuhkan stabil dan kuat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi dan pendidikan akan saling mendukung satu dengan yang lain,
saat teknologi berkembang pendidikan pun ikut berkembang. Pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan akan mengikuti perkembangan teknologi.
Seperti halnya saat ini kelas tidak hanya bisa di lakukan dalam ruangan
tapi juga bisa dunia maya. Blended learning adalah suatu metode yang
mengabungkan pembelajaran face to face dengan online. Dengan begini
pengajar akan bisa mengajar walau saat bertugas, bisa mengadakan sesi
diskusi di luar kelas dengan terkoordinasi serta tidak membebani, dan
banyak lagi manfaat yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Barton, R. (2004). Why use computer in practical science? Dalam Barton, R. (eds.),
Teaching secondary science with ICT (pp. 29). New York: Open University
Press.
Boohan, R. (2002). ICT and Communication. Dalam Amos, S., & Boohan, R. (eds.),
Aspects of teaching secondary science (pp. 211). New York: The Open
University.
Clyde, W., & Delohery, A. (2005). Using Technology in Teaching. London: Yale
University Press.
Hofe, R. V. (2001). Investigation into student‘ learning of application in computer-based
learning environtment [versi electronik]. Teaching Mathematics and Its
Applications, 20(3), 109-119
Kusni, M. (2010). Implementasi Sistem Pembelajaran Blended Learning pada
Matakuliah AE3121 Getaran Mekanik di Program Aeronotika dan Astonotika,
Seminar Tahunan Teknik Mesin.

Musker, R. (2004). Using ICT in a secondary science department. Dalam Barton, R.


(eds.), Teaching secondary science with ICT (pp. 19). New York: Ope University
Press.
Welington, J. (2004). Multimeda in science teaching. Dalam Barton, R. (eds.), Teaching
secondary science with ICT (pp. 96). New York: Open University Press.

Madeamin, I. (2015). Kelebihan dan kekurangan blended learning.


http://www.ishaqmadeamin.com/2015/02/kelebihan-dan-kekurangan-
blended.html. Diakses pada senin, 17 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai