IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BLENDED LEARNING DALAM PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
MANAJEMAN KP – 1
2018/2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
Latar Belakang……………………………………………………………………...
Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
Tujuan Penulisan……………………………………………………………………
Metode Pengumpulan Data………………………………………………………….
BAB II ISI…………………………………………………………………………..
peranan teknologi dalam pembelajaran……………………………………………..
teknologi komputer dalam pembelajaran…………………………………………...
blended learning ……………………………………………………………………………
penerapan Blended Learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia……………….
kelebihan dan kekurangan blended learning…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian
ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu peranan teknologi dalam pembelajaran?
2. Apa itu teknologi komputer dalam pembelajaran?
3. Apa itu blended learning ?
4. Bagaimana penerapan Blended Learning pada pembelajaran Bahasa
indonesia?
5. Apa kelebihan dan kekurangan blended learning?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan
penulisan ini di arahkan untuk :
1. Mengetahui peranan teknologi dalam pembelajaran.
2. Mengetahui teknologi computer dalam pembelajaran.
3. Mengetahui arti blended learning
4. Mengetaui cara menerapan Blended Learning pembelajaran Bahasa
indonesia.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan blended learning.
C. Blended Learning
Pengertian blended learning dapat berbeda antara satu orang dengan
orang yang lain. Beberapa kemungkinan tentang pengertian blended learning
antara lain sebagai berikut.
(1) Penggabungan pembelajaran berbasis teknologi internet
(laboratorium virtual, modul digital, gambar, audio, dan text) untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
(2) Kombinasi paradigma pembelajaran (behavioristik, kognitivistik,
dan konstruktivistik) dengan atau tanpa melibatkan teknologi.
(3) Kombinasi teknologi komputer dan informasi (video, pelatihan
berbasis internet, CD ROM) dengan pembelajaran tatap muka.
Namun demikian, pengertian blended learning yang banyak diikuti
adalah upaya mengkombinasikan pembelajaran berbasis internet
(E-learning) dengan pembelajaran tatap muka (face to face).
Blended learning dapat melatih kemampuan siswa untuk
beradaptasi dengan pembelajaran berbasis internet.
Beberapa keuntungan pemanfaatan blended learning dalam
pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut.
(1) Siswa leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri
memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara on-line.
(2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan guru atau siswa lain diluar
jam tatap muka.
(3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di luar jam tatap muka
dapat diadministrasikan dan dikontrol dengan baik oleh guru.
(4) Guru dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas
internet.
(5) Guru dapat meminta siswa membaca materi atau mengerjakan tes
yang dilakukan sebelum pembelajaran.
(6) Guru dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan
memanfaatkan hasil tes dengan efektif.
(7) Siswa dapat saling berbagi file dengan siswa lain
CONTOH:
Pada penerapannya di matakuliah Bahasa Indonesia sebagai
contohnya. Pengajar membuat sebuah web site khusus untuk matakuliah
yang diampu dengan begitu pengajar bisa menaruh tugas – tugas, materi,
video, dokumen, dan bahan ajar disana. Pengajar bisa menambahkan fitur –
fitur khusus seperti face to face dll. Di dalam web tersebut ada berbagai
macam program yg memungkinkan pelajar lebih antusias belajar Bahasa
Indonesia. Seperti concoh di bawah ini
Ada juga fitur live stream learning. Sehingga pengajar bisa mengajar
siswa tanpa harus menghadiri kelas. Fitur ini sangat berguna saat pengajar
mendapat tugas untuk luar kota, sehingga pengajar tidak melupakan
tanggung jawabnya.
Ada juga tempat diskusi, dimana pelajar bisa diskusi satu dengan
yang lain tanpa terikat dengan jarak. Para pelajar bisa berdiskusi dengan 2
orang atau lebih bahkan satu atau dua kelompok sekaligus. Dan tentu saja
semua secara live
Selain itu pengajar bisa menambahkan fitur tugas , materi , video
dan dokumen. Yang berisi tugas, materi, video, dan dokumen yang
disampaikan dari awal sampai akhir perkuliahan. Dan tentu saja ini bisa di
akses secara bebas oleh pelajar.
Dari contoh di atas metode blended learning memungkinkan pelajar
menjadi lebih interaktif dalam belajar.
E. Kelebihan Dan Kekurangan Blended Leaning
Kelebihan Blended Leaning sebagi berikut:
1) Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana
saja dengan memanfaatkan sistem jaringan internet.
2) Peserta didik memiliki keleluasan untuk mempelajari materi atau
bahan ajar secara mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar yang
tersimpan secara online.
3) Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline dan berlangsung
diluar jam pelajaran, kegiatan diskusi berlangsung baik antara peserta
didik dengan guru maupun antara antar peserta didik itu sendiri.
4) Pengajar dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang
dilakukan siswa diluar jam pelajaran peserta didik.
5) Pengajar dapat meminta kepada peserta didik untuk mengkaji materi
pelajaran sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan
menyiapkan tugas-tugas pendukung.
6) Target pencapaian materi-materi ajar dapat dicapai sesaui dengan
target yang ditetapkan
7) Pembelajaran menjadi luwes dan tidak kaku
Adapun kekurangannnya sebagi berikut:
1) Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-
learning
2) Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengembangkan
dan mengelola pembelajaran sistem e-learning, seperti
mengembangkan materi, menyiapkan assesment, melakukan penilaian,
serta menjawab atau memberikan pernyataan pada forum yang
disampaikan oleh peserta didik.
3) Pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai acuan peserta
didik dan referensi digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap
muka
4) Tidak meratanya sarana dan prasarana pendukung dan rendahnya
pemahaman tentang teknologi.
5) Diperluken strategi pembelajaran oleh pengajar untuk memaksimalkan
potensi blended learning.
6) Jaringan yang dibutuhkan stabil dan kuat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi dan pendidikan akan saling mendukung satu dengan yang lain,
saat teknologi berkembang pendidikan pun ikut berkembang. Pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan akan mengikuti perkembangan teknologi.
Seperti halnya saat ini kelas tidak hanya bisa di lakukan dalam ruangan
tapi juga bisa dunia maya. Blended learning adalah suatu metode yang
mengabungkan pembelajaran face to face dengan online. Dengan begini
pengajar akan bisa mengajar walau saat bertugas, bisa mengadakan sesi
diskusi di luar kelas dengan terkoordinasi serta tidak membebani, dan
banyak lagi manfaat yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Barton, R. (2004). Why use computer in practical science? Dalam Barton, R. (eds.),
Teaching secondary science with ICT (pp. 29). New York: Open University
Press.
Boohan, R. (2002). ICT and Communication. Dalam Amos, S., & Boohan, R. (eds.),
Aspects of teaching secondary science (pp. 211). New York: The Open
University.
Clyde, W., & Delohery, A. (2005). Using Technology in Teaching. London: Yale
University Press.
Hofe, R. V. (2001). Investigation into student‘ learning of application in computer-based
learning environtment [versi electronik]. Teaching Mathematics and Its
Applications, 20(3), 109-119
Kusni, M. (2010). Implementasi Sistem Pembelajaran Blended Learning pada
Matakuliah AE3121 Getaran Mekanik di Program Aeronotika dan Astonotika,
Seminar Tahunan Teknik Mesin.