Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TRAUMA DADA

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Dosen pengajar : Ns Yunita M.Kep

Klompok 3

2016 C

Alivia Karima Faqih 16010098


Ainiyah Suyono 16010097
Fatimatus Zahro 16010109
Furqon Romadhon 16010114

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DR SOEBANDI JEMBER

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FEBRUARI 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini

tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Trauma Dada”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat hambatan akan

tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan itu bisa teratasi. Karena itu

kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah

SWT.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat

kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga

makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Jember, 1 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

2.1 Definisi Trauma Dada ................................................................................ 3


2.2 Etiologi Trauma Dada ................................................................................ 4
2.3 Klasifikasi Trauma Dada............................................................................ 5
2.4 Patofisiologi Trauma Dada ........................................................................ 7
2.5 Manifestasi klinis Trauma Dada ................................................................ 8
2.6 Terapi Farmakologi Trauma dada .............................................................. 9
2.7 Diet Pada Trauma Dada ............................................................................. 10

BAB 3 PATHWAY ......................................................................................... 11

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12

3.2 Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Trauma dada merupakan masalah yang sangat sgnifika dari morbiditas dan
mortalitas yang terjadi di Amerika Serikat. Trauma dada merupakan penyebab
kematia dan diperkirakan sekitar 150.000 kasus kematian setiap tahunnya.
Penderita trauma dada di Amerika serikat diperkirakan 1 dari 4 kematian
disebabkan karena trauma toraks.
Penyebab terbanyak terjadinya dari trauma tumpul dada seperti yang
terjadi di Negara negara maju seperti Amerika Serikat masih di dominasi oleh
korban kecelakaan lalu lintas 70-80%. Pada tahun 2003 insiden trauma tumpul
dada sebanyak 94,8% sedangkan sisanya sebanyak 4,6% merupakan trauma
dada tajam. Di RS. Soetomo Surabaya tercatat 149 kasus trauma dada per
tahun dimana 19% disertai cidera ekstremitas, 14% disertai cidera otak, dan
9% yang disertai dengan traktus digestivus.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi trauma dada?
1.2.2 Apa etiologi trauma dada?
1.2.3 Apa klasifikasi trauma dada?
1.2.4 Bagaimana patofisioloi trauma dada?
1.2.5 Bagaimana manifestasi klinis trauma dada?
1.2.6 Bagaiman terapi farmakologi trauma dada?
1.2.7 Bagaimana diet trauma dada?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi trauma dada.
1.3.2 Untuk mengetahui etilogi trauma dada.
1.3.3 Untuk mengetahui klasifikasi trauma dada.
1.3.4 Untuk mengetahui patofisiologi trauma dada.
1.3.5 Untuk mengetahui manifestasi klinis trauma dada.
1.3.6 Untuk mengetahui terapi farmakologi trauma dada.

4
1.3.7 Untuk mengetahui diet pada penderita trauma dada.
1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui definisi trauma dada.
1.4.2 Dapat mengetahui etiologitrauma dada.
1.4.3 Dapat mengetahui klasifikasi trauma dada.
1.4.4 Dapat menegtahui patofisiologi trauma dada.
1.4.5 Dapat mengetahui manifestasi klinis trauma dada.
1.4.6 Dapat menegtahui terapi farmakologi trauma dada.
1.4.7 Dapat megetahui diet ada penderita trauma dada.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Trauma Dada


Trauma dada dibagi menajdi dua yaitu trauma dada tajam dan trauma dada
tumpul yang dapat menyebabkan temponade jantung, pneumthorax,
hematotorax. Trauma dada merupakan semua rud paksa pada thorax dan
dinding thorax, baik trauma tumpul maupun trauma dada tajam (Hudak,
1999).
Trauma dada merupakan abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh
benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-
paru, diagfragma, ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun
benda tumpul yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan
(Smeltzer & C, 2001).
Dapat disimpulkan bahwa trauma dada merupakan benturan yang
mengenai thorax baik trauma tajam dan trauma tumpul yang menyebabkan
terjadinya abnormalitas pada bentuk thorax. Terjadinya trauma ini dapat
menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan maupun dapat menganggu
fungsi maupun cidera pada organ lainnya seperti paru-paru sehingga
menyebabkan beberapa kondisi patologis seperti hematothorax,
pneumothorax, temponade jantung dan sebagainya.
2.2 Etiologi Trauma Dada
1. Temponade jantung
Disebabkan oleh luka tusuk dada yang menembus pada mediastinum.
2. Hematothorax
Disebabkan luka tembus thorax oleh benda tajam, traumatic atau spontan.
3. Penumothorax
Spontan (bula yang pecah), trauma (penyedotan rongga pada dada,
iatrogenic(pleural tap, biopsi paru paru, insersi cvp, ventilsi dengan
tekanan positif)).

6
2.3 Klasifikasi Trauma Dada
Trauma dada diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. Trauma tajam
1) Pneumothorax terbuka
2) Hematothorax
3) Trauma tracheabronkial
4) Contusio paru
5) Ruptur diagfragma
6) Trauma mediastinal
2. Trauma tumpul
1) Tension pneumothorax
2) Trauma tracheabronkhial
3) Flail chest
4) Ruptur diagfragma
5) Trauma mediastinal
6) Fraktur kosta
2.4 Patofisiologi Trauma dada
Trauma dada menjadi ancaman kehidupan yang diakibatkan oleh tusukan
benda tjan maupun diakibatkan karena adanya kecelakaan yang menyebabkan
fraktur pada tulang costa. Luka pada thorax daat membatasi kerja jantung dan
menganggu organ lainnya. Pada jantung akan menganggu kemampuan
jantung untuk memmpa darah keseluruh tubuh, sedangkan apabila
menganggu bagian paru akan menyebabkan pertukaran udara dan oksigen
darah. Hipksia, asidosis, sering disebabkan oleh trauma dada. Hipoksia
jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke
jaringan yang diakbiatkan karena hipivolemia dan perubahan intra thorax atau
juga disebut penurunan tingkat kesadaran yang diakibatkan salah satu dari
perdarahan. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi jaringan.
Fraktur iga, merupakan komponen dari dinding thorax yang paling sering
mengalami trauma, luka pada tulang iga atau fraktur menyebabkan nyeri yang
dikarenakan tulang iga mengenai dinding thorax sehingga menyebabkan

7
gangguan oksigenasi. Baktuk yang tidak efektif untuk mengeluarkan secret
akan menyebabkan antelaktasis dan pneumonia meningkat secara bermakna.
Dislokasi fraktur vertebra thorakal juga dapat ditemukan bersama dengan
penumothorax. Laserasi paru merupkan penyebab terjadinya penumothorax
akibat trauma tumpul.
Gangguan ventilasi perfusi terjadi karena darah menuju aru yang kolaps
tidak mengalami ventilasi sehigga tidak terjadi oksigenasi. Ketika
pneumothorax terjadi, suara nafas menurun pada sisi yang terkena dan
perkusi hipersonor.
2.5 Manifestasi Klinis Trauma Dada
1. Temponade jantung
1) Trauma tajam di perikarduium menyebabkan menembus jantung.
2) Gelisah
3) Pucat, keringat dingin
4) Peningkatanpada TVJ
5) Pekak jantung melebar
6) Bunyi jantung melemah
7) Terdapat tanda tanda paradoksal pulse pressure.
2. Hematothorax
1) Pada WSD darah yang keluar cukup banyak pada WSD
2) Gangguan pernafasan
3. Pneumothorax
1) Nyeri dada dan sesak nafas
2) Gagal pernafasan dan sianosis
3) Kolapssirkulasi
4) Dada atau sisi yang terkena trauma lebih resonan dari pada perkusi an
suara nafas yang terdengar jauh atau tidak terdengar sama sekali.
5) Pada auskultasi terdapat bunyi klik
6) Jarang terdapat luka rongga dada, walaupun terdapat luka internal
seperti aotra yang ruptur (Pusponegoro, 1995).

8
2.6 Terapi Farmakologi Trauma Dada
Secara umum :
1. Antibiotika
2. Analgetika
3. Expectorant
Pada komplikasi yang diakibatkan :
1. Temponade jantung
2. Hematotoraks
1) Pemberian oksigen
2) Resusitasi cairan
3) Tramadol HCL 50mg
3. Pneumothoraks
2.7 Diet Pada Trauma Dada
Diet pada pasie trauma dada salah satunya yaitu hematotorax yaitu diet
TKTP (tinggi kalori tinggi protein).
Diet TKTP merupakan diet yang pengaturan pada jumlah protein dan
kalori serta jenis zat makanan yang di konsumsi.
1. Tujuan diet
1) Memenuhi makanan tinggi kalori dan protein untuk memenuhi
nutrisinya.
2) Penambahan berat badan dengan menggunakan indeks massa tubuh
3) Mencegah dan mengurangi kerusakan pada jaringan.
2. Syarat diet
1) Tinggi energi
2) Tinggi protein
3) Cukup mineral dan vitamin
4) Mudah dicerna
5) Diberikan secara bertahap
3. Macam diet TKTP

9
1) TKTP I :kalori 2600kal/kg BB,
Protein 100 g (2g/KgBB)
2) TKTP II : 3000kal/kgBB
1
Protein 125 g(22 𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵)

4. Bahan maknan TKTP


Bahan makanan sumber protein hewani yaitu ayam, daging, hati, ikan,
telur, susu, keju. Sedangkan pada protein nabati yaitu terdapat pada kacang
kacangan. Pada makanna tinggi kalori terdapat pada beras, jagung,
gandum, ubi, singkong, roti, mie, tepung.

10
BAB III

PATHWAY

vv
Etiolog
i

Trauma tumpul Trauma tajam

Trauma dada Perubahan status Ansietas


kesehatan

Paru paru Cidera epikardi diagfragma Fraktur costa Pembuluh darah

Kerusakan jaringan
Kontruksi paru Gangguan ruptur Hail chest Kerusakan
Paru pengisian organ paru Jantung
Nyeri ventrikel
Gangguan ekspensi Tekanan
Perubahan sederhana Tension oksigenasi terganggu hemathorax Temponade
paru naik
komponen jantung Kerusakan jantung
Gangguan
Kolaps Tekanan pleura paru Sirkulasi
oksigenasi
paru darah terganggu Perdarahan
Pola nafas tidak
pleura naik
efektif Udara teratahan hipoksia
Gangguan na↑↑ Syok hipofolemi pneumothorax
Komprsi paru
oksigenasi
Pneumothorax Gagal nafas
Kompersi paru 11
Gagal nafas hipoksia
Gangguan
Syok hipofolemi hipoksia oksigenasi
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Trauma dada adalah benturan yang mengenai thorax baik trauma tajam
dan trauma tumpul yang menyebabkan terjadinya abnormalitas pada bentuk
thorax. Terjadinya trauma ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernafasan maupun dapat menganggu fungsi maupun cidera pada organ
lainnya seperti paru-paru sehingga menyebabkan beberapa kondisi patologis
seperti hematothorax, pneumothorax, temponade jantung dan sebagainya.
Trauma dada dibagi menjadi dua, yaitu trauma dada tumpul dan trauma
dada tajam. Trauma dada tumpul yaitu tension pneumothorax, trauma
tracheobronkial, failchest dan lainnya. Sedangkan trauma tajam disebabkan
pneumothorax terbuka, hemathpthrax, contusion paru dan sebagainya.
4.2 Saran
Saran bagi perawat lainnya semoga dengan adanya malkalah ini menjadi
satu tambahan refrensi bagi pembaca untuk mengetahui apa itu trauma thorax
dan klasifikasi dan etiologi dari terjadinya trauma dada.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hudak. (1999). keperawatan Kritis. Jakarta: EGC.

Pusponegoro, A. (1995). Ilmu Bedah. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia.

Smeltzer, & C, S. (2001). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth


Ed.8. Jakarta: EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai