FRAKTUR FEMUR
DISUSUN OLEH :
NAMA : ULFA NANELIS SYA’ADAH
NIM : 20020084
Laporan pendahuluan pada kasus “Fraktur Femur” telah dibuat pada tanggal 14
Agustus 2021
(.........................................................) (.........................................................)
NIP/NIK. NIDN.
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(.........................................................)
NIP/NIK.
1.1 Pengertian Fraktur Femur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas pada jaringan tulang, tulang sendi,
tulang rawan epifisis, bersifat total maupun parsial yang disebabkan oleh trauma
atau keadaan patologis (Vithiya Chandra Sagaran, 2017). Fraktur terjadi apabila
terdapat tekanan yang kuat mengenai tulang normal atau tekanan sedang yang
mengenai tulang yang terkena penyakit.
Femur atau tulang paha merupakan tulang pipa terpanjang dan terkuat yang
menghubungkan antara tulang pinggul dan tulang lutut. Fraktur femur adalah
terputusnya kontinuitas pada tulang femur. Fraktur femur adalah diskontinuitas
dari femoral shaft yang biasanya terjadi akibat trauma secara langsung
(kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian) (Desiartama & Aryana, 2017).
1.11.1 Pengkajian
a. Primery Survey
1) Airway : Mengkaji jalan napas dan kontrol cidera servikal
a) Kaji adanya obstruksi jalan nafas yang dapat disebabkan
benda asing, fraktur tulang wajah.
b) Kaji adanya suara napas snoring, gurgling dan stridor.
c) Usaha pembebasan jalan nafas perlu memperhatikan
perlindungan vertebra servikal dengan cara chin lift, jaw
thrust.
2) Breathing
a) Look : pergerakan dinding dada (asimetris/simetris), warna
kulit, memar, deformitas, gerakan paradoksal.
b) Listen: vesikular paru, suara jantung, suara tambahan
c) Feel: krepitasi, nyeri tekan
3) Circulation
a) Kaji tingkat kesadaran
b) Kaji warna kulit, Warna kulit dapat membantu diagnosis
hipovolemi
c) Kaji kekuatan, kecepatan dan irama nadi, prediksi :
(1) Nadi yang tidak cepat, kuat dan teratur biasanya
merupakan tanda normovolemia.
(2) Nadi yang cepat dan kecilmerupakan tanda hipovolemia
atau sebab lain.
(3) Kecepatan nadi normal bukan jaminan normovolemia
(4) Nadi irregular biasanya merupakan tanda gangguan
jantung
(5) Tidak ditemukan pulsasi dari arteri besar merupakan
pertanda diperlukan resusitasi segera.
d) Kaji adanya perdarahan
4) Disabilty
Yang dinilai disini adalah tingkat kesadaran, ukuran pupil dan
reaksi pupil. Ada suatu cara sederhana untuk menilai tingkat
kesadaran adalah metoda AVPU :
A Alert (sadar)
V Respon terhadap rangsang vokal/ verbal
P Respon terhadap rangsang nyeri (pain)
U Unresponsive
5) Exposure
Buka pakaian penderita, guna memeriksa dan evaluasi
penderita, EKG, Elektro imbalance, jaga suhu badan dengan
memberikan selimut guna mencegah hipotermi
b. Secondary Survey
Melakukan pengkajian head-to-toe terfokus, adalah pengkajian
komprehensif sesuai dengan keluhan utama pasien (Ose, 2020).
Apabila pasien sadar dan dapat berbicara maka kita harus
mengambil riwayat SAMPLE dari pasien, yaitu :
1) Sign and Symptom : umumnya pada penderita fraktur femur
ditemukan adanya keluhan nyeri, kemerahan, bengkak,
deformitas, hipertermi, maupun fungsiolesa.
Pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan :
a) Provoking Incident : Apakah ada peristiwa yang menjadi
faktor presitasi nyeri.
b) Quality Of Pain : Seperti apa rasa nyeri yang dirasakan.
Apakah seperti terbakar, berdenyut atau menusuk.
c) Region : Apakah rasaa sakit bias reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (scalr) Of Pain : Seberapa jauh rasa nyeri yang
dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau
menerangkkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi
kemampuan fungsinya.
e) Time : Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah
bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
2) Allergies : kaji adanya alergi makanan maupun obat, penting
dilakukan untuk menentukan diet dan tindakan pengobatan
3) Medicatio I: Kaji obat atau herbal yang saat ini dikonsumsi
oleh pasien (jika ada)
4) Pertinent medical or surgical history : Riwayat penyakit atau
pembedahan yang berhubungan dengan gejala pasien (jika
ada)
5) Last oral intake : Asupan makanan terakhir yang dikonsumsi
pasien
6) Events leading up to illness or injury : Kaji peristiwa yang
menyebabkan pasien mengalami fraktur
Sjamsuhidajat. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC