LAPORAN PENDAHULUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari
glukosa, pecahan energi selama masa istirahat atau puasa. Kelebihan energi
karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme karbohidrat mengandung 3
proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air disebut
glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
glukoneogenesis.
3. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan
tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein
adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan berbentuk hormone
dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh, tetapi harus
didapat dari makanan.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan menghasilkan 9
kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu,
dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya
asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
g. Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a. Basal Metabolisme meningkat
b.Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d.Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh dan
diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses metabolisme.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :
a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A, vitamin D, vitamin
E, vitamin K.
b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih
dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida, dan
sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinyasejumlah kurang
lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga,
dan klorida.
2. Kelebihan Nutrisi
Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mengalami resiko penigkatan
berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda Klinis :
1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
2. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
3. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25mm wanita
4. Adanya jumlah supan yang berlebihan
5. Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkina penyebab :
1. Perubahan pola makan
2. Penurunan fungsi pengucapan dan penciuman
3. Obesitas
Masalah peningkatan berat badan yang mencapai >20% BB normal. Status
nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena melebihi asupan kalori
dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Mal Nutrisi
Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tempat
seluler. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva,dll.
Tipe-tipe malnutrisi :
a. Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan
kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
b. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran
lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan
lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti
tulang dibungkus kulit.
c. Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau
disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan
cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun,
atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.
5. Diabetas Militus
Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan.
6. Hipertensi
Gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyabab dari adanya obesitas serta asupan
kalsium,natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Kanker
Gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak
secara berlebihan.
2. Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan
kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi.
3. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ±
25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan
dinding dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa,
lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan oto memanjang longitudinal.
Esofagus dibagi mejadi tiga bagian;
a. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
b. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
c. Bagaian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
4. Gaster / Lambung
a. Bagian lambung terdiri dari;
1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri
osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian
bawah kurvatura minor.
3. Antrum pilorus, bagian lambung membentuk tabung mempunyai otot yang
tebal membentuk sfingter pilorus.
4. Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium
kardiak sampai ke pilorus.
5. Kurvantura mayor, lebih panjang dari kurvantura minorterbentang dari sisi
kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai
ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas
kurvantura mayor sampai ke limpa.
6. Osteum kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus bagian abdomen
masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Fungsi lambung terdiri dari;
Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
Getah cerna lambung yang dihasilkan:
a. Pepsin fungsinya; memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan
pepton).
b. Asam garam (HCl) fungsinya; mengasamkan makanan, sebagai anti septik
dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga
menjadi pepsin.
c. Renin fungsinya; sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk
kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
d. Lapisan lambung; jumlahnya sedikit memecah lemak yang merangsang
sekresi getah lambung.
7. Rektum
Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur). Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum
karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi
dan pengerasan feses akan terjadi.
8. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari peritoneum.
Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter yaitu:
a. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
b. Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
c. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.
1.7 ETIOLOGI
Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor
biologi, psikologi atau ekonomi.
Faktor predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya nafsu makan yang
disebabkan oleh:
a. Rasa nyeri
b. Anxietas
c. Depresi
d. Perubahan situasi/ lingkungan
e. Perbedaan makanan
f. Gangguan pemasukkan makanan
g. Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat
1.8 KONSEP KEPERAWATAN
1.8.1 PENGKAJIAN
1. Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi
dapat dikaji :
a. Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)
b. Data biomedis (biomedical data)
c. Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)
d. Diet (dietary)
Tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi :
1. Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan pengaruh terhadap
status kesehatan.
2. Mengumpulkan informasi khusus guna menetapkan rencana asuhan
keperawatan terkait nutrisi.
3. Menilai keefektifan asuhan keperawatan terkait nutrisi dan
kemungkinan untuk memodifikasi asuhan tersebut (Potter &
Perry,1992).
4. Mengidentifikasi kondisi kelebihan nutrisi yang berisiko menyebabkan
obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi.
5. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien (Barkauskas, 1994).
Pengukuran antropometik
a. Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan
balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada
bayi dilakukan dalam posisi berbaring.
b. Berat badan
1. Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali
menimbang.
2. Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
3. Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang.
4. Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah
makan.
c. Tebal lipatan kulit
1. Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada
hasil pengukuran.
2. Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
3. Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak
dominan.
4. Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion
dan olekranon.
5. Kestika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
6. Alat yang digunakan adalah caliper
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik
yang berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini
adalah head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki.
3. Pemeriksaan biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total
limfosit, albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin,
hemotokrit, keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas,
1995).
https://www.scribd.com/doc/210496837/Laporan-Pendahuluan-nutrisi
https://www.scribd.com/doc/307189876/Lp-Nutrisi