Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

ANALISIS JURNAL

Oleh : Kelompok 1 2016C

Anggota

Ayu Rahmawati 16010103


Fatimatus Zahro 16010109
Muhammad Farid 16010128

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
2019
TREND DAN ISSUE

1. Judul
To assess patients pain in intensive care : developing and testing the
Swedish version of the Behavioural Pain Scale
2. Tahun Terbit : 2019
3. Jenis Penelitian : Kuantitatif
4. Ringkasan Abstrak
a. Introduction
BPS (Behavioural Pain Scale) sebuah teknik yang dapat digunakan
untuk menilai nyeri pada pasien dalam perawatan intensif yang
mengalami penurunan kesadaran dengan ventilator. Penilaian
tersebut berdasarkan tiga ekspresi perilaku yaitu ekspresi wajah,
pergerakan ekstremitas atas, dan kompensasi terhadap ventilator.
Tujuan penelitian untuk mengembangkan dan menguji instrument
BPS versi swedia yaitu mengutamakan pola pernapasan pada
pasien yang diintubasi dan non-intubasi .
b. Methode
Repeated measures design
c. Results :
Instrument BPS (Behavioural Pain Scale) yang dikembangkan
dengan versi Swedia (mengutamakan pola pernapasan)
menunjukkan hasil yang baik untuk penilaian nyeri pada pasien
dewasa dalam perawatan intensif.
d. Analisis
Instrumen BPS versi Swedia yang mengutamakan pola pernapasan
dapat di gunakan untuk menilai nyeri pada pasien dalam
perawatan intensif.
e. Discussion
Dengan menilai nyeri menunjukkan hasil yang baik dengan
menggunakan instrument daripada tanpa menggunakan instrument.
5. Ringkasan Pendahuluan
a. Masalah penelitian
Mengembangkan dan menguji instrument BPS versi swedia yaitu
mengutamakan pola pernapasan untuk menilai skala nyeri pada
pasien dalam perawatan intensif
b. Skala data
Skala data kategorik
c. Kronologi masalahnya apa (hasil penelitian sebelumnya ada atau
tidak)
Sampel dari total 59 pasien pada 92 kesempatan yang berbeda dari
Novemver 2014 dan Maret 2017. Setiap pasien maksimal
dilakukan 2 kali penilaian sehingga menghasilkan total 360
penilaian.
d. Solusi peneliti bagaimana
Tes yang dilakukan yaitu dengan membandingkan seberapa kuat
instrument asli dengan instrument yang telah di kembangkan
terhadap penilaian nyeri pada pasien perawatan intensif.
6. Ringkasan Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan di 10 ruang ICU di setiap rumah sakit universitas
di Swedia dengan total 360 penilaian (240 diintubasi dan 120 non-
intubasi). Dengan kriteria inklusi yaitu pasien dewasa > 18 tahun, pasien
berada di ICU lebih dari 24 jam dan yang membutuhkan bantuan
mobilisasi di atas tempat tidur. Dan kriteria ekslusi yaitu pasien lumpuh,
dan pasien dengan kondisi neurologis yang tidak jelas. BPS
menggambarkan nyeri dalam rentan skor antara 3 (tidak nyeri)hingga 12
(nyeri paling hebat). Prosedur dilakukan dua kali yaitu saat pasien istirahat
dan pada saat pasien mobilisasi di atas tempat tidur.
7. Ringkasan Hasil
Menunjukkan hasil perubahan yang baik pada pasien di intubasi dengan
skor BPS versi asli dengan BPS yang dikembangkan. Hal ini ada
perubahan yang signifikan pada perubahan skala nyeri.
Pada pasien non-intubasi tidak terdapat perubahan yang signifikan pada
perubahan skala nyeri dengan menggunakan instrument BPS versi asli dan
BPS dikembangkan.
8. Ringkasan Discussion
a. Hasil/fakta hasil penelitian bagaimana
Penelitian ini menguji instrument BPS versi swedia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa instrument BPS versi Swedia
memiliki hasil jauh lebih baik dengan versi asli untuk menilai nyeri
pada pasien perawatan intensif
b. Teorinya bagaimana
Rasa sakit nyeri menyebabkan kecemasan dan ketakutan sehingga
penting dilakukan penilaian nyeri dan sensitif dan spesifik(Gelinas
et al, 2014 )
c. Opini peneliti ada atau tidak
Tidak ada opini dari peneliti
9. Kesimpulan
Instrumen BPS yang dikembangkan versi Swedia yang mengutamakan
pola pernapasan dapat di gunakan untuk menilai nyeri pada pasien dalam
perawatan intensif.
10. Daftar pustaka

Akbar Nur, S. K. (2017). Buku Saku Keperawatan. Medika Perkasa.

Anda mungkin juga menyukai