SK Kebijakan Pelayanan Pasien
SK Kebijakan Pelayanan Pasien
Tentang
MENETAPKAN
Menetapkan :
Kesatu : Ketetapan Karumkit Tk. III Baladhika Husada tentang kebijakan pelayanan
pasien di rumah sakit Tk. III Baladhika Husada
Ditetapkan di Jember
Pada tanggal 7 januari 2015
Karumkit Tk III Baladhika Husada
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG Lampiran Ketetapan Karumkit Tk.III Baladhika Husada
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA Nomor : SK /175/I/2015
Tanggal : 7 Januari 2015
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN
1. Ketentuan Umum
a. Pelayanan asuhan pasien dilaksanakan dengan menghormati dan responsive terhadap
pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien, serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien
menjadi panduan bagi semua keputusan klinis
b. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap dengan pasien dan keluarga, sehingga pasien dan keluarga menerima informasi
tepat waktu, lengkap, dan akurat.
c. PPA mendorong dan mendukung pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam asuhan
dan pengambilan kepurusan/pilihan mereka.
d. Hanya PPA yang berkompeten dan mempunyai izin praktek sesuai dengan profesinya yang
dapat memberikan asuhan pelayanan pasien
e. PPA melaksanakan tugas secara mandiri, delegatif, dan kolaboratif
f. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) adalah dokter yang sesuai dengan kewenangan
klinisnya memberikan asuhan medis lengkap kepada seorang pasien dengan 1 kondisi
patologi/penyakit dari awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik rawat
jalan maupun rawat inap, dan berperan sebagai clinical team leader dalam menetapkan
kerangka pokok asuhan lengkap setiap pasien, dan melakukan review-sintesis-integrasi
asuhan
g. Asuhan medis lengkap artinya melakukan asesmen medis sampai dengan implementasi
rencana serta tindak lanjutnya sesuai dengan kebutuhan pasien.
h. Apabila pasien dikelola oleh lebih dari 1 orang DPJP, maka asuhan medis tersebut yang
dilakukan secara terintegrasi / secara tim, dan diketuai oleh seorang DPJP Utama yang
berperan dalam menjaga asuhan medis komprehensif – terpadu – efektif untuk menjamin
keselamatan pasien, komunikasi efektif, sinergisme dan mencegah duplikasi pengobatan
yang tidak perlu.
i. Pimpinan rumah sakit menjamin bahwa akses asuhan dan pengobatan pasien dilaksanakan
secara seragam dan standar terhadap semua pasien secara memadai, serta tidak
tergantung atas latar belakang pasien dan kemampuan untuk membayar atau sumber
pembayaran
2. Ketentuan Khusus
a. Sebelum diberikan asuhan pelayanan, setiap pasien harus dilakukan skrining untuk
menentukan kebutuhan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi sakitnya, sesuai
dengan kemampuan pemberian pelayanan rumah sakit
b. Skrining non klinis dilakukan oleh petugas pendaftaran/admission untuk mengetahui
bantuan yang diperlukan atas kendala fisik, bahasa, pendidikan, dan risiko lainnya yang
mungkin terjadi selama pelayanan pasien di rumah sakit
c. Dokter dan atau perawat akan melakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan
berbagai informasi klinis (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dsb.),
psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun sistem pembayaran yang dimiliki pasien
d. Berdasarkan analisis informasi tersebut dihasilkan kesimpulan berupa masalah, kondisi,
dan diagnosis untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien, dan ditentukan DPJP
yang sesuai untuk menentukan rencana pelayanan pasien tersebut
e. DPJP menentukan penatalaksanaan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan pasien, dan
melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang diperlukan
f. Sedikitnya sekali dalam sehari, DPJP akan melakukan asesmen ulang dengan melakukan
kunjungan langsung kepada pasien (visite), termasuk hari libur, atau menunjuk pengganti
yang sesuai dengan kompetensinya.
g. Selama memberikan asuhan pelayanan pasien, semua tenaga kesehatan wajib melakukan
pencatatan asuhan pasien pada berkas rekam medis
h. Aktivitas asuhan pasien yang berupa pemberian perintah seyogyanya dilakukan secara
tertulis pada lembar tertentu untuk memudahkan akses bagi penerima perintah untuk
melaksanakan perintah tersebut secara tepat.
i. Pelayanan berisiko tinggi dilaksanakan secara khusus berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan, berupa:
1) Pelayanan emergensi
2) Pelayanan resusitasi
3) Pelayanan pemberian darah dan produk darah
4) Pelayanan penggunaan peralatan bantuan hidup dasar
5) Pelayanan penyakit menular
6) Pelayanan pasien dengan penghalang (restraint)
7) Pelayanan pasien usia lanjut, cacat, anak-anak, dan pasien berisiko disiksa
8) Pelayanan kemoterapi
j. Sebelum memberikan suatu tindakan khusus yang invasive dan berisiko, DPJP wajib
memberikan informasi dan meminta persetujuan tindakan medis secara tertulis
k. Pimpinan rumah sakit menjamin asuhan pelayanan pasien sampai saat-saat akhir
kehidupannya.
l. Semua perawat ruangan mengisi lembar evaluasi keperawatan pada jam 07.00 untuk yang
dinas malam, 13.00 untuk yang dinas pagi dan 20.00 untuk yang dinas sore.
m. Farmasi klinis apoteker melakukan pelayanan farmasi klinis di ruang melati dan anggrek.
n. Recana ulang keperawatan oleh KATIM di tulis pada jam 06.00.
o. Asesmen ulang nyeri oleh dokter dan perawat pada font penilaian derajat nyeri rawat inap
di isi 3x sehari (tiap shift)
1. Dasar :
a. Program Kerja Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada Tahun 2015.
b. Rencana Akreditasi Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada versi 2012.
2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut
untuk itu kami mengajukan permohonan pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien di Rumah Sakit
Tingkat III Baladhika Husada.
3. Demikian untuk dimaklumi.
Triyo Handoko
Pelda Nrp 21970097521176
Tembusan :
KaurTuud Rumkit Tk. III Baladhika Husada