Ak
KELOMPOK 5:
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas semua rahmat yang diberikan, sehingga mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Motivasi
dalam Organisasi, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi dan
referensi.
Pada akhirnya penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
serta masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun bagi kelengkapan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Motivasi terbentuk dari adanya interaksi antara individu dengan situasi yang
dihadapi. Motivasi bukanlah sebuah sifat pribadi namun lebih ke dorongan seseorang
untuk bekerja atau mencapai suatu tujuan. Di dalam suatu organisasi, seorang atasan
dituntut untuk mampu memberikan motivasi bagi bawahannya agar bekerja sesuai
dengan tanggung jawabnya. Motivasi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan
individu, dimana semakin terpenuhi kebutuhan seseorang dalam organisasi, maka
semakin termotivasi seseorang untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.
"Setiap orang melakukan sesuatu tentu ada satu atau beberapa hal yang ingin
didapatkan. Meski ada juga yang melakukan sesuatu tanpa keinginan, ini hanya
sebagian kecil. Ada pengorbanan yang dikeluarkan, ada pula hasil yang ingin
dicapai, begitu juga sebaliknya."
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti dorongan atau gerakan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah satu
tujuan. Motivasi atau motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan, suatu
driving force yang menggerakan manusia untuk berbuat sesuatu yang mempunyai
tujuan tertentu. Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilalukan manusia selalu
diawali dengan motivasi.
Pengertian motivasi menurut French and Raven “Motivation is the set of forces
that cause people to behave in certain ways, motivasi adalah sesuatu yang
mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu”.
Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon yang berarti alat. Organisasi
adalah suatu kelompok orang dua atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
3
Pengertian organisasi menurut Stoner “Organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama”.
Salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan suatu
organisasi/instansi adalah motivasi kerja SDM yang ada dalam lingkungan
organisasi/instansi tersebut. Motivasi merupakan variabel perantara yang digunakan
untuk menerangkan faktor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan,
mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku suatu tujuan tertentu.
4
Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri
manusia, sehingga motivasi kerja menunjuk pada kondisi-kondisi (di dalam dan di
luar individu) yang menyebabkan adanya keragaman dalam intensitas, kualitas, arah
dan lamanya perilaku kerja.
5
perusahaan dan pekerjaan yang mengandung hal-hal seperti penghargaan,
pengembangan dan tanggung jawab, sehingga dengan begitu seorang karyawan akan
menjadi bersemangat dalam melakukan pekerjaannya dan berusaha dengan sebaik
mungkin.
6
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga
akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar
ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar
mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,
tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Motivasi seseorang dapat dipngaruhi oleh dua faktor antara lain , sebagai
berikut :
Faktor Internal, faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas :
a. Persepsi individu mengenali dirinya sendiri
b. Harga diri dan prestasi
c. Harapan
d. Kebutuhan
e. Kepuasan kerja
Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas :
a. Jenis dan sifat
b. Kelompok kerja dimana dia bergabung
c. Situasi lingkungan pada umumnya.
7
2.4. Teori-Teori Motivasi
8
faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
1. Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik)
2. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
9
4. Teori Motivasi Vroom (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu)
Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.
Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
10
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
7. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi
dengan imbalan yang diterima. Artinya apabila seorang pegawai mempunyai persepsi
bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi
yaitu:
a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar
b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya
c. Bila itu tidak mungkin, kita menghapus kekecewaan dengan mengundurkan diri
dari organisasi tersebut.
8. TeoriPenetapan Tujuan
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat
macam mekanisme motivasional yakni :
a. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
b. Tujuan-tujuan mengatur upaya
c. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
d. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
11
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang
menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang
mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang
merugikan.Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat
pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat.
Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong
bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha
meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer
sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan
mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali
mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi
indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif
perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat
pada waktunya di tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi
perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu
diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi
pula.
12
Kebutuhan
Keinginan
Kepuasan Kerja
Prestasi yang diihasilkan
1. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu suatu organisasi dalam
bekerjasama. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang
ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
2. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight
syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan
melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau
menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu
rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru
merupakan motivator.
13
saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka
team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan
menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
3. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia
kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan
berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar
terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama
anggota organisasi.
4. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab.
Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Suatu organisasi yang diberi tanggungjawab dan
otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerjasama yang tinggi.
5. Budaya
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,
mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang
lebih baik. Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi
tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di
atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting
mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu
14
dalam meningkatkan harga diri. Kebiasaan-kebiasaan seseorang didalam organisasi
pun dapat mempengaruhi kelakuan seseorang untuk mendapatkan motivasi.
6. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting
dalam mendapatkan komitment dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam
menciptakan kondisi yang kondusif bagi team-nya untuk bekerja dengan tenang dan
harmonis.
a. Tanggung jawab
15
b. Pengakuandan penghargaan
Seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan akan bekerja dengan
baik dapat dilihat dari tingkat gaji atau upah, pemberian tunjangan, kompensasi dan
sebagainya. Dimana gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam
meningkatkan motivasi kerja. Sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai
kebutuhan karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi maka besar juga
kemungkinan tingkat komitmen organisasi yang dimilikinya.
16
merealisasikan diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang menggunakan
kecakapan, kemampuan, ketrampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi
kerja yang sangat memuaskan yang sulit dicapai orang lain.
f. Percaya Diri
a. Kehangatan
17
yang informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada pengaruh
persahabatan dan kelompok sosial yang informal.
b. Dukungan
Dukungan (support) adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan
antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara manajer dan
karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan
dan bawahan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSAKA
19