Anda di halaman 1dari 22

SRI SUMANTRI, SE, M.Ak.

Ak

“MOTIVASI DALAM ORGANISASI”

KELOMPOK 5:

NURLAYLA FADILAH 18320076


ROSNA 18320077
HASNAH 18320073
BASRIKA 183200
MARYONO 183200

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas semua rahmat yang diberikan, sehingga mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Motivasi
dalam Organisasi, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi dan
referensi.
Pada akhirnya penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
serta masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun bagi kelengkapan makalah ini.

BAUBAU, 13 JANUARI 2019

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
2.1. LATAR BELAKANG .......................................................................
2.2. RUMUSAN MASALAH ...................................................................
2.3. TUJUAN ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
2.1. PENGERTIAN MOTIVASI DAN ORGANISASI ...........................
2.2. MOTIVASI DALAM ORGANISASI ...............................................
2.3. JENIS-JENIS MOTIVASI .................................................................
2.4. TEORO-TEORI MOTIVASI.............................................................
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG..............................................................
MEMPENGARUHI MOTIVASI ......................................................
2.6. FAKTOR PENDUKUNG MOTIVASI .............................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................
3.1. KESIMPULAN ..................................................................................
DAFTAR PUSAKA .........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Motivasi terbentuk dari adanya interaksi antara individu dengan situasi yang
dihadapi. Motivasi bukanlah sebuah sifat pribadi namun lebih ke dorongan seseorang
untuk bekerja atau mencapai suatu tujuan. Di dalam suatu organisasi, seorang atasan
dituntut untuk mampu memberikan motivasi bagi bawahannya agar bekerja sesuai
dengan tanggung jawabnya. Motivasi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan
individu, dimana semakin terpenuhi kebutuhan seseorang dalam organisasi, maka
semakin termotivasi seseorang untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.

"Setiap orang melakukan sesuatu tentu ada satu atau beberapa hal yang ingin
didapatkan. Meski ada juga yang melakukan sesuatu tanpa keinginan, ini hanya
sebagian kecil. Ada pengorbanan yang dikeluarkan, ada pula hasil yang ingin
dicapai, begitu juga sebaliknya."

Di Organisasi juga berlaku demikian. Mungkin seseorang yang bergabung


dalam sebuah organisasi akan mengorbankan waktunya, tenaganya, pikirannya,
materinya yang dimilikinya, bahkan ada yang mengorbankan nyawanya untuk sebuah
organisasi. Mengapa demikian? Karena ada yang dituju dan hasil yang diharapkan.

Terlibat aktif dalam organisasi akan mengembangkan kemampuan dan


kapasitas pribadi seseorang. Telah terbukti baik secara ilmiah maupun secara realita
dikehidupan sehari-hari, orang-orang yang matang dalam organisasi lebih unggul
dibandingkan mereka yang diam saja.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi dan organisasi?


2. Jelaskan motivasi dalam organisasi?
3. Jelaskan jenis-jenis motivasi!
4. Jelaskan teori-teori dalam motivasi!
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi!
6. Jelaskan faktor pendukung motivasi!

1.3. Tujuan

1. Agar memahami apa yang dimaksud dengan motivasi dan organisasi.


2. Agar memahami bagaimana motivasi dalam organisasi.
3. Agar mengetahui jenis-jenis motivasi.
4. Agar mengetahui seperti apa teori-teori dalam motivasi.
5. Agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.
6. Agar mengetahui faktor pendukung motivasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Motivasi dan Organisasi

Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti dorongan atau gerakan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah satu
tujuan. Motivasi atau motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan, suatu
driving force yang menggerakan manusia untuk berbuat sesuatu yang mempunyai
tujuan tertentu. Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilalukan manusia selalu
diawali dengan motivasi.

Pengertian motivasi menurut French and Raven “Motivation is the set of forces
that cause people to behave in certain ways, motivasi adalah sesuatu yang
mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu”.

Pengertian motivasi menurut Mc Donald “Motivasi adalah perubahan energi


dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.

Pengertian motivasi menurut Gray “motivasi sebagai sejumlah proses, yang


bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan
tertentu”.

Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon yang berarti alat. Organisasi
adalah suatu kelompok orang dua atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

3
Pengertian organisasi menurut Stoner “Organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama”.

Pengertian organisasi menurut James D. mooney “Organisasi adalah bentuk


setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”.

Pengertian organisasi menurut Chester I. Bernard “Organisasi merupakan suatu


sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih”.

Salah satu studi tentang Organisasi adalah Perilaku Organisasi. Perilaku


Organisasi adalah salah satu ilmu ynag mempelajari bagaimana seharusnya perilaku
tingkat individu, tingkat kelompok, dan dampaknya terhadap kinerja. Perilaku
organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Bidang ini sangat
berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan
Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku
organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan
berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif
dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi
karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis. Terlepas dari itu,
Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan
organisasi dan keberhasilan kerja.

2.2. Motivasi Dalam Organisasi

Salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan suatu
organisasi/instansi adalah motivasi kerja SDM yang ada dalam lingkungan
organisasi/instansi tersebut. Motivasi merupakan variabel perantara yang digunakan
untuk menerangkan faktor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan,
mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku suatu tujuan tertentu.

4
Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri
manusia, sehingga motivasi kerja menunjuk pada kondisi-kondisi (di dalam dan di
luar individu) yang menyebabkan adanya keragaman dalam intensitas, kualitas, arah
dan lamanya perilaku kerja.

“Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam suatu


aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tanpa dimotivasi. Selain
menguatkan organisme itu, motivasi cenderung mengarahkan perilaku (orang yang
lapar dimotivasi untuk mencari makanan untuk dimakan; orang yang haus, untuk
minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang
menyakitkan” (Atkinson, Atkinson, & Hilgard, 1983).

Pengertian motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang


mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Motivasi meliputi motivasi internal dan motivasi eksternal.
Motivasi internal adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri sendiri, timbulnya
motivasi internal disebabkan karena adanya kebutuhan dan keinginan yang ada dalam
diri seseorang. Kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya, yang selanjutnya akan
mengarahkan perilaku orang tersebut. Contoh, seorang karyawan yang ingin
mendapatkan nilai yang memuaskan dalam penilaian kinerja akan menentukan
perilaku karyawan dalam memenuhi syarat penilaian tersebut, setelah memikirkan
dalam-dalam maka perilakunya mungkin akan menjadi karyawan yang rajin dalam
bekerja, tidak datang terlambat, tidak pernah absen dan mematuhi peraturan. Dan
juga sebaliknya jika seorang karyawan tidak memiliki motivasi yang kuat untuk
mencapai nilai yang memuaskan maka dalam perilaku akan asal-asalan juga.
Motivasi eksternal adalah motivasi yang bersumber dari luar yaitu kekuatan yang ada
di dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor eksternal. Contoh,yaitu faktor
pengendalian dan pengaruh oleh manajer yang meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan seperti halnya gaji atau upah, keadaan kerja dan kebijaksanaan

5
perusahaan dan pekerjaan yang mengandung hal-hal seperti penghargaan,
pengembangan dan tanggung jawab, sehingga dengan begitu seorang karyawan akan
menjadi bersemangat dalam melakukan pekerjaannya dan berusaha dengan sebaik
mungkin.

Sebuah organisasi haruslah terdapat sistem motivasi terhadap para


karyawan/anggota agar tetap konsisten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
yang harus dilakukan. Hal ini adalah menjadi tanggung jawab seorang pimpinan
organisasi atau seorang manajer yang perlu mengenal motivasi eksternal untuk
mendapatkan tanggapan yang positif dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini
menunjukkan bahwa bawahan sedang bekerja demi kemajuan perusahaan. Manajer
dapat menggunakan motivasi eksternal yang positif maupun negatif. Motivasi positif
merupakan penghargaan atas prestasi yang sesuai, sedangkan motivasi negatif
mengenakan sanksi jika prestasi tidak dapat dicapai.

2.3. Jenis-jenis Motivasi

Jenis-jenis motivasi antara lain sebagai berikut :


1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya : siswa yang
belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun
keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang
lain.Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs
and purpose.
Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya.

6
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga
akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar
ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar
mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,
tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Motivasi seseorang dapat dipngaruhi oleh dua faktor antara lain , sebagai
berikut :
 Faktor Internal, faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas :
a. Persepsi individu mengenali dirinya sendiri
b. Harga diri dan prestasi
c. Harapan
d. Kebutuhan
e. Kepuasan kerja
 Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas :
a. Jenis dan sifat
b. Kelompok kerja dimana dia bergabung
c. Situasi lingkungan pada umumnya.

7
2.4. Teori-Teori Motivasi

Teori-teori dalam motivasi terdiri atas :

1. Teori motivasi Abraham Maslow (1943-1970)


Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat
kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya
akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut, yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
d. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya).

2. Teori Motivasi Herzberg (1966)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua

8
faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
1. Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik)
2. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

3. Teori Motivasi Douglas Mcgregor


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori Y
(positif), menurut teori X empat pengandaian yang dipegang manajer, yaitu:
 Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja.
 Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
 Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
 Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan
dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
 Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
 Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit
pada sasaran.
 Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
 Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

9
4. Teori Motivasi Vroom (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
 Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
 Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu)
 Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan.
Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.

5. Achievement Theory Mc Clelland (1961)


Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada
tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
 Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
 Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
 Need for Power (dorongan untuk mengatur).

6. Clayton Aldefer ERG


Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat

10
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
7. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi
dengan imbalan yang diterima. Artinya apabila seorang pegawai mempunyai persepsi
bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi
yaitu:
a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar
b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya
c. Bila itu tidak mungkin, kita menghapus kekecewaan dengan mengundurkan diri
dari organisasi tersebut.

8. TeoriPenetapan Tujuan
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat
macam mekanisme motivasional yakni :
a. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
b. Tujuan-tujuan mengatur upaya
c. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
d. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

9. Teori Victor Vroom (Teori Harapan)


Menurut teori ini motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin
dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan
mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu.

10. Teori Penguatan dan Modivikasi Berperilaku

11
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang
menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang
mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang
merugikan.Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat
pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat.
Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong
bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha
meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer
sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan
mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali
mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi
indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif
perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat
pada waktunya di tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi
perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu
diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi
pula.

11. Teori Kaitan Imbalan Dengan Prestasi


Menurut model ini motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor
internal adalah :
 Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
 Harga diri
 Harapan pribadi

12
 Kebutuhan
 Keinginan
 Kepuasan Kerja
 Prestasi yang diihasilkan

2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi oraganisasi :

1. Tujuan

Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu suatu organisasi dalam
bekerjasama. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang
ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.

2. Tantangan

Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight
syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan
melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau
menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu
rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru
merupakan motivator.

Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah


organisasi tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah
bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam
interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas
memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit,
mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa

13
saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka
team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan
menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

3. Keakraban

Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia
kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan
berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar
terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama
anggota organisasi.

4. Tanggungjawab

Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab.
Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Suatu organisasi yang diberi tanggungjawab dan
otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerjasama yang tinggi.

5. Budaya

Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,
mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang
lebih baik. Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi
tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di
atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting
mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu

14
dalam meningkatkan harga diri. Kebiasaan-kebiasaan seseorang didalam organisasi
pun dapat mempengaruhi kelakuan seseorang untuk mendapatkan motivasi.

Norma-norma yang baik ada didalam organisasi juga bisa mempengaruhi


seseorang untuk lebih baik dan lebih maju.

6. Kepemimpinan

Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting
dalam mendapatkan komitment dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam
menciptakan kondisi yang kondusif bagi team-nya untuk bekerja dengan tenang dan
harmonis.

2.6. Faktor Pendukung Motivasi

Beberapa faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi diantaranya adalah:

a. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan fungsi yang


ditugaskan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima atau
tingkatan sejauh mana anggota organisasi bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dibebankan.Tanggung jawab dalam organsisasi merupakan hal yang patut
diperhitungkan dalam melaksansakan tugas-tugas tertentu dalam suatu organisasi.
Karena dengan adanya tanggung jawab penuh berarti dorongan untuk melakukan
kewajiban terhadap tugas tertentu dapat meningkatkan kinerja dari organisasi.

15
b. Pengakuandan penghargaan

Kebutuhan akan pengakuan berkaitan dengan keinginan manusia, untuk dihormati


dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Prestasi dan
status dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status.
Kebutuhan ini artinya adalah respek diri dan respek orang lain.

Perlu perhatian khusus terhadap penghargaan dan pengakuan organisasi melalui


pemberian pujian, bonus dan insentif kepada pegawai yang berhak menerimanya.

c. Gaji dan Upah

Seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan akan bekerja dengan
baik dapat dilihat dari tingkat gaji atau upah, pemberian tunjangan, kompensasi dan
sebagainya. Dimana gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam
meningkatkan motivasi kerja. Sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai
kebutuhan karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi maka besar juga
kemungkinan tingkat komitmen organisasi yang dimilikinya.

d. Kebutuhan untuk Merealisasikan Diri

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga


membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya
tiap orang ingin tumbuh membangun pribadi dan mencapai hasil. Kebutuhan

16
merealisasikan diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang menggunakan
kecakapan, kemampuan, ketrampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi
kerja yang sangat memuaskan yang sulit dicapai orang lain.

e. Kebutuhan Akan Keamanan

Apabila kebutuhan fisiologikal cukup dipenuhi, maka kebutuhan pada tingkatan


berikut yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi
kebutuhan manusia. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan
proteksi diri, ancaman atau gangguan dari luar.

f. Percaya Diri

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa


dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti
yang diharapkan. Orang yang memiliki kepercayaan diri merasa yakin akan
kemampuan dirinya sehingga bisa menyelesaikan masalahnya, karena tahu apa yang
dibutuhkan dalam kehidupannya serta mempunyai sikap positif yang didasari
keyakinan akan kemampuannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi, yaitu:

a. Kehangatan

Kehangatan (warmth) adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat


dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok

17
yang informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada pengaruh
persahabatan dan kelompok sosial yang informal.

b. Dukungan

Dukungan (support) adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan
antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara manajer dan
karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan
dan bawahan.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengertian motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang


mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Motivasi meliputi motivasi internal dan motivasi eksternal.
Motivasi internal adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri sendiri, timbulnya
motivasi internal disebabkan karena adanya kebutuhan dan keinginan yang ada dalam
diri seseorang. Kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya, yang selanjutnya akan
mengarahkan perilaku orang tersebut.

18
DAFTAR PUSAKA

Brainstorm, 2009. Motivasi dan Organisasi.


http://dbrainstorms97.blogspot.com/2009/11/motivasi-dan-organisasi.html

Vandjie. 2011. Motivasi dan Organisasi.


http://edutrial.wordpress.com/2012/04/22/motivasi-dan-organisasi/

. 2011. Motivasi Dalam Organisasi. http://kumpulan-makalah-


dlords.blogspot.com/2011/02/motivasi-dalam-organisasi.html

19

Anda mungkin juga menyukai