Anda di halaman 1dari 5

People Innovation Excellence

 BINA NUSANTARA
 BINUS UNIVERSITY

 About
 Curriculum
 Facebook
 Lecturer

 Home
 Article
 News

 Home
 Article
 Elemen Arsitektur dalam Pengembanga...

Elemen Arsitektur dalam Pengembangan


Wisata Perkotaan
Dalam perencanaan karakter sebuah kawasan baik itu dengan skala kota atau kawasan,
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas suasana kawasan tersebut, bernilai jual dan khas,
terdapat 5 elemen dalam pengembangan kawasan yang relevan untuk diterapkan. Lima
elemen tersebut adalah nodes, edges, paths, districts, dan landmarks (Kevin Lynch, 1960).
Source: https://id.pinterest.com/nguyenthaopham9/architect/?lp=true

Node adalah simpul dari path (jalur sirkulasi) yang diberikan sebuah penekanan untuk
meningkatkan pengenalan dan orientasi pada jalur sirkulasi tersebut. Terkadang dalam tujuan
tertentu node tersebut diberikan sentuhan elemen arsitektur yang disebut sebagai landmark,
yaitu sebuah bentuk fisik yang khas (mungkin monumental) dan dapat menjadi acuan bagi
pengguna kawasan sehinggamemudahkan dalam orientasi serta turut membantu menciptakan
karakter sebuah kawasan, hal ini akan semakin tercapai jika elemen fisik (arsitektur) tersebut
mencerminkan nilai budayalokal kawasan tersebut, elemen fisik ini dalam berupa bangunan
atau ruang terbuka/lanskap (Salim, 1993; Lynch, 1960; Moughtinet, dkk, 1999).

Edge adalah sebuah batas maya yang membedakan kawasan satu dengan kawasan lainnya,
sebagai mana landmark, biasanya edge juga dibentuk dari arsitektur bangunan dan atau
lanskap, terutama jika jalur sirkulasinya tidak begitu jelas dalam membentuk blok kawasan.
Pada akhirnya berbagai elemen tersebut akan ditentukan di dalam sebuah distrik atau
kawasan tertentu yang menjadi objek perencanaan dan perancangan
Path adalah jalur sirkulasi atau akses pergerakan pengguna kawasan dalam
melakukankegiatan, bentuk‐bentuk jalur ini dapat berupa jalan, trotoar, gang, atau apapun
yang sesuaidengan fungsi tersebut, keberadaan elemen‐elemen fisik disepanjang jalur
sirkulasi inimenciptakan ruang gerak yang berkarakter dan khas.

Wilayah publik menjadi hal yang sangat tepat untuk diterapkan berbagai konsep arsitektur
dengan berbagai tujuannya. Secara umum, intervensi yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kualitas ruang kawasan destinasi adalahpada path (jalur sirkulasi/aksesibilitas)
node dan landmark (bangunan dan atau ruang terbuka publik dengan sejumlah program
ruang), sedangkan untuk meningkatkan kualitas danmengembangkan daya tarik, diterapkan
beberapa pengaturan terhadap bangunan atau area daya tarik wisata dan pembangunan
infrastruktur penunjang baru.

Published at : 11 August 2017

Related Content

 Kampung Tugu, Musik Keroncong, dan Warisan Budaya Berharga


 KOMUNITAS DALAM KONTEKS KEPARIWISATAAN
 Dari Toraja ke Starbucks

SHARE THIS

 facebook
 twitter
 linkedin
 email

Written By
Kasih Cakaputra Komsary
| Tourism Department Bina Nusantara University

Leave Your Footprint

Name*

Email*

Message*

GET CONNECTED WITH

SOCIAL MEDIA

Let’s relentlessly connected and get caught up each other.

 fb
 twitter
 RSS Feed

 My week on Twitter 🎉: 10 Mentions, 21.1K Mention Reach, 1 Retweet, 3.91K


Retweet Reach. ...

17 days · reply · retweet · favorite

More From BINUS EDUCATION


Select Program
Say Hi ! or.. SEND YOUR QUESTION

BINUS UNIVERSITY
Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah
Jakarta 11480 Indonesia
Phone +62 21 534 5830, +62 21 535 0660
Fax +62 21 530 0244

Copyright © BINUS UNIVERSITY. All rights reserved.

https://tourism.binus.ac.id/2017/08/11/elemen-arsitektur-dalam-pengembangan-wisata-
perkotaan/

Anda mungkin juga menyukai