Anda di halaman 1dari 7

3.

1 Brown Agenda
Brown agenda adalah salah satu dari fokus habitat agenda yang di keluarkan pada City
Summit di istanbul pada tahun 1996. Brown Agenda menekankan pada kebutuhan dalam
mengurangi ancaman terhadap lingkungan dan untuk masalah kesehatan yang ditimbulkan dari
buruknya kondisi sanitasi, pencemaran udara dan air, dan tumpukan limbah padat (Monto & L.S
Ganesh, 2005). Bedasarkan Global Report on Human Settlements tahun 2009 yang di keluarkan
oleh UN Habitat Brown Agenda menyangkut lingkungan manusia. Agenda ini sangat penting
dalam membuat sebuah kota bekerja yang dapat membuat lingkungan yang sehat dan layak huni
sehingga menciptakan peluang untuk meningkatkan aktivitas manusia dan pertumbuhan
ekonomi yang akan mendorong sebuah kota. Agenda ini adalah tentang mengoptimalkan
penggunaan lahan, rekayasa sistem limbah, meminimalkan konsumsi energi dan transportasi,
mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak dapat di perbaharui, dan menciptakan
lingkungan binaan yang efisien.

3.2.1 Transportasi
Menurut Salim (2000) transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang dan
penumpang (manusia) dari suatu tempat (titik) ke tempat (titik) lain. Transportasi tentu tidak
luput dari alat angkut yakni kendaraan. Pada brown agenda yang di fokuskan dalam
transportasi adalah emisi dari kendaraan bermotor. Emisi bisa di perhitungkan dengan
melihat banyaknya kendaraan yang lewat. Berikut rumus beban emisi yang di keluarkan oleh
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010

E = Volume Kendaraan x VKT x FE x 10-6

Dimana E adalah Beban emisi (ton/tahun), Volume Kendaraan adalah Jumlah


kendaraan(kendaraan/tahun), FE adalah Faktor emisi, dan VKT adalah Total panjang
perjalanan yang dilewati (km). Untuk volume kendaraan dilakukan survey pada hari Rabu dan
Minggu di Jalan Letjend Soeprapto sepanjang 0.559 Km. Beban emisi menurut Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 19 tentang Tentang
Baku Mutu Emisi Bagi Usaha Dan /Atau Kegiatan Industri Semen adalah beban emisi gas
buang yang dibuang ke udara ambien. Sedangka emisi adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke
dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur
pencemar.
Gambar 3.4 Penampakan Kondisi Jalan pada hari Rabu
Sumber: Google Earth, 2019
Pada gambar 3.4 merupakan gambar yang di ambil dari jam puncak kegiatan yakni jam
7.10 pagi karena pada jam ini banyak kendaraan yang menuju ke tempat aktivitas dari
penggunaan kendaraan bermotor seperti ke sekolah atau ke tempat kerja. Dari survey
tersebut maka di dapatkan data dalam bentuk tabel sebagai berikut
Tabel 3. 1 Jumlah Kendaraan yang Melintas pada jam puncak
Jenis Kendaraan
Waktu Sepeda Motor Mobil Truk
Rabu Minggu Rabu Minggu Rabu Minggu

07.00-07.30 129 96 78 45 13 1

07.30-08.00 94 76 62 28 12 7

Jumlah 223 172 140 73 25 8


Sumber: Survei Primer Trafic Counting, 2019
Dari tabel 3.1 untuk klasifikasinya bedasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 12 Tahun 2010 dimana untuk sepeda motor termasuk yang roda 2 dan roda 3,
mobil termasuk mobil pribadi dan mobil penumpang, dan untuk truk termasuk bis dan truk
pengangkut barang. Pada hari Rabu yang merupakan hari kerja jumlah kendaraan sepeda
yang melintas lebih banyak dari pada hari libur yakni 443 unit sedangkan di hari libur
sebanyak 227 unit dalam 60 menit. Untuk kendaraan mobil pada hari kerja sebanyak 210
unitdan pada hari libur sebanyak 73 unit. Truk pada hari kerja 25 unit dan pada hari libur 8
unit. Dalam perhitungan beban emisi menggunakan volume kendaraan tahunan sehingga
dalam perhitungannya dari jurnal yang di tulis oleh Muziansyah tahun 2015 untuk menjadikan
dari 1 jam menjadi 1 tahun maka pehitungannya

1 hari = 1 jam x 12 x 0,8


1 Minggu = (5 x volume kendaraan hari Rabu) + (2 x volume kendaraan hari Minggu)
1 Tahun = 52 Minggu (hasil volume kendaraan 1 minggu dikalikan 52 minggu).

Dari perhitungan maka di dapatkan hasil perhitungan untuk setiap jenis kendaraan yang
ada pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3. 2 Data Volume Kendaraan per Tahun
Sepeda Motor Mobil Truk
Tempat
(unit/tahun) (unit/tahun) (unit/tahun)
Jalan Letjend 282547 45427
505690
Soeprapto
Sumber: Analisis Penulis setelah di proyeksi dari Tabel 3.1, 2019

Setelah di dapatkan volume kendaraan per tahun pada sepeda motor, mobil, dan truk
secara berurut sebesar 1.332.365 unit per tahun, 59743 unit per tahun , dan 70387 unit per
tahun. Kendaraan yang memilki volume terbesar adalah kendaraan sepeda motor dan yang
terkecil adalah truk.jenis kendaraan sepeda motor di pilih karena jalan lingkungan mereka
yang hanya bisa di lewati oleh dua motor saja. Kendaraan truk sendiri memilki volume terkecil
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 data faktor emisi
indonesia sebagai berikut.

Tabel 3. 3 Data Faktor Emisi Indonesia


Jenis CO HC NOx PM10 CO2 SO2
Kendaraan (g/km) (g/km) (g/km) (g/km) (g/Kg/BBM) (g/km)
Sepeda Motor 14 5.9 0.29 0.24 3180 0.008
Mobil 40 4 2 0.01 3180 0.026
Truk 8.4 1.8 17.7 1.4 3172 0.82
Sumber: Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12, 2010

Dari peraturan menteri tersebut dapat di ketahui jumlah emisi yang di hasilkan per jenis
kedaraan yakni, karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, Hidro karbon, partikulat,
dan nitrogen oksid. Dengan data faktor emisi tersebut maka dapat di buat contoh perhitungan
CO yang di keluarkan oleh sepeda motor sebagai berikut:
E =Volume Kendaraan x VKT x FE x 10-6
E = 505690 kend/tahun x 0,559 km x 14 g/km x 10-6
E = 3.96 ton/tahun
Cara perhitungan beban emisi kendaraan untuk jenis polutan CO2 , HC, NOx, PM10, dan
SO2 hampir sama dengan cara perhitungan beban emisi untuk jenis polutan CO. Maka di
dapatkan beban emisi sebagai berikut.
Tabel 3. 4 Beban Emisi Kendaraan
Jenis CO HC NOx PM10 CO2 SO2 Jumlah
Kendaraa (ton/tahu (ton/tahu (ton/tahu (ton/tahu (ton/tahu (ton/tahu (ton/tahu
n n) n) n) n) n) n) n)
Sepeda 904.70
1.67 0.08 0.07 898.92 0.00
Motor 3.96
Mobil 6.32 0.63 0.32 0.00 502.26 0.00 509.53

Truk 0.21 0.05 0.45 0.04 80.55 0.02 81.31


Sumber: Analisis Penulis danPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12, 2019

Bedasarkan tabel 3.4 Beban emisi yang paling banyak adalah jenis kendaraan sepeda
motor yakni sebanyak 904.70 ton/ tahun pada Kelurahan Margasari di jalan Letjend Soeprapto
dan yang paling sedikit adalah jenis kendaraan truk yakni sebesar 81.31 ton/ tahun. Emisi
memilki banyak dampak negatif bagi lingkungan dan manusia karena menyebabkan gas efek
rumah kaca yang membuat suhu di permukaan bumi meningkat, perubahan iklim, tumbuhan
penghijau mati dan timbulnya penyakit seperti bronkitis, keracunan gas monoksida (CO),
kemandulan, kelahiran premature emphysema, kanker paru-paru dan kematian.
Selain bahaya akan emisi di kelurahan Margasari masalah lain yang mengenai
transportasi adalah kemacetan di daerah jalan Pandansari lebih tepatnya di pasar Pandansari.
Pada jalan ini sekitar pukul 09.00 sampai dengan 15.00 WITA keadaan pasar cukup ramai
degan masuknya angkutan kota, sepeda motor, hingga mobil pribadi membuat daerah tersebut
tidak nyaman karena panas yang di hasilkan oleh kendaraan. Kendaraan tersebut juga ada
yang parkir mengambil setengah dari badan jalan sehingga menambah kemacetan. Kemacetan
ini dapat berdampak kepada bahan makanan yang telah tercemari oleh polusi udara. Sehingga
dapat menimbulkan pula masalah pencernaan. Dalam rangka mengurangi polusi udara
pemerintah mulai memberitahukan masyarakat agar mulai beralih dari penggunaan bahan
bakar premium menjadi bahan bakar petralite yang mengeluarkan emisi lebih rendah di
bandingkan premium untuk kendaraan sepeda motor dan mobil. Selain itu, pemerintah juga
memberlakukan jam larangan untuk kendaraan berbahan solar (truk) lewat di jalan arteri pada
jam 18.00 - 06.00 WITA tercantum dalam Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 33 Tahun
2009 Tentang Pengaturan Jam Operasional Kendaraan Angkutan Alat Berat/Angkutan Peti
Kemas Dan Truk/Kendaraan Besar Dan Kendaraan Lain Sejenisnya Dalam Kota Balikpapan.
Gambar 3.5 Kemacetan Pasar Pandasari saat jam 12.00 WITA
Sumber: Survei Primer, 2019

3.2.2 Urbanisasi
Urbanisasi terjadi karena perubahan dari kegiatan manusia yang bersifat pedesaan
yakni agicultural (pertanian) menjadi non agicultural, pengklasifikasian kembali daerah
pedesaan menjadi daerah perkotaan, dan adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Kelurahan Margasari sendiri dahulunya adalah daerah yang cukup kumuh, yang di maksud
kumuh di sini adalah keadaan mulai dari bahan bangunannya, kerapatan bangunannya,
pembuangan sampah ke air, dan lain-lain yang membuat daerah tersebut tidak layak huni.
Permukiman di Kelurahan Margasari memilki 32 RT memilki dua bagian yakni 14 RT
merupakan permukiman atas air dan 18 RT berada di kawasan daratan. Pada awal nya
permukiman atas air tidak di rencanakan, hal ini disebabkan oleh mata pencaharian penduduk
sebagai nelayan yang membuat mereka bermukim di sana. Namun, pada tahun 1992 terjadi
kebakaran pada RT 29 dan RT 30 sehingga di wilayah tersebut di lakukan resettlement atau
pemindahan penduduk ke lokai yang baru karna lokasi yang lama telah tidak layak huni,
resettlment ini di lakukan tidak jauh dari lokasi yang lama. Kemudian pada tahun 2005 pada
RT 1 sampai RT 12, 15, dan RT 28 yang mengalami kebakaran di lakukan rehabilitasi,
sehingga kawasan permukiman atas air ini menjadi kawasan yang terencana dalam
masterplan Permukiman Atas Air Balikpapan Barat. Pola permukiman di Kelurahan Margasari
dapat di identifikasi dengan pola permukiman penduduk memanjang (linier) yang mengikuti
garis pantai, yang kemudian terbentuk lapisan rumah- rumah yang membentuk grid karena
telah di rencanakan oleh pemerintah Kota Balikpapan.
Dampak negatif dari hal ini adalah banyaknya warga yang bermukim di atas air
membuang sampah ke bawah rumah mereka, menyebabkan perairan di daerah tersebut
tercemar oleh sampah. Penyakit seperti penyakit kulit apa bila tekontaminasi air tersebut
dalam jumlah yang banyak, demam berdarah karena akan timbul genagan - genangan air,
diare, dan lain- lain apabila tidak segera di tangani dan timbulnya aroma tidak sedap.
Bedasarkan profil dari dinas kota balikpapan pada tahun 2017 sebanyak 7 jiwa terkena TBC,
penyakit kusta basah sebanyak 1 jiwa, sebanyak 218 jiwa terkena penyakit diare, dan 30
jiwa terkena DBD. Kemudian pada tahun 2018 menurut dinas kesehatan untuk kasus diare
meningkat yakni, sebesar 248 jiwa yang terkena diare, 9 jiwa terkena penyakit
TBC,terjadinya penurunan penyakit DBD menjadi 12 jiwa, adanya penderita malaria yang
sebelumnya tidak ada menjadi 27 jiwa. Permasalahan ini mulai di tangani pemerintah Kota
Balikpapan sejak 2016 hingga kini.

Gambar 3. 6 Kondisi Eksisting Daerah Gambar 3.7 Kondisi Eksting Setelah di


Yang Mengalami Penumpukan Sampah di Besihkan oleh Warga Sekitar dengan Kerja
Bawah Rumah Warga Kelurahan Bakti
Margasari Sumber: Survey Primer, 2019
Sumber: Prokal.co, 2017

Pemerintah Kota Balikpapan pun melaksanakan pembersihan di daerah tersebut


dengan bantuan para warga sekitar, dengan cara kerja bakti memungut sampah dengan
lansung turun kelaut, pada waktu yang telah di tentukan. Pembersihan sampah ini
dikarenkan adanya program kotaku yang mulai di laksanakan pada bulan februari 2018,
sehingga secara perlahan daerah tersebut mulai terjadi pengurangan penumpukan sampah,
meskipun masih ada warga yang membuang sampah ke bawah rumah mereka dan di catnya
rumah-rumah warna agar tampak lebih asri di pandang oleh pengunjung atau tamu. Selain
itu, mulai adanya Tempat Pembuangan Sementara Terpadu yang dalam pengelolaannya
dapat menguntungkan masyarakat itu sendiri.
Selain itu, brown agenda sendiri juga memilki hubungan dengan green dan blue agenda
karena keadaan di permukaan bumi yang rusak di akibatkan oleh manusia. Urabnisasi dan
transportasi adalah salah satu faktor dari masalah yang ada di green dan blue area. Seperti yang
di jelaskan sebelumnya pada agenda green rusaknya ekosistem mangrove, kemudian
tercemarnya air laut akibat aktivitas manusia seperti kasus tumpahan minyak yang sampai saat
ini belum di ketahui apa penyebab utama bocornya pipa Pertamina, dan kebutuhan sanitasi yang
cukup bagi seluruh penduduk.

Anda mungkin juga menyukai